OLEH
NI LUH PUTU SANTI SRININGSIH
NI KADEK MEGA YANTI
NI WAYAN KRISMA ANDIANI
Pengertian Rabies
Rabies adalah penyakit infeksi tingkat akut pada susunan saraf pusat yang disebabkan
oleh virus rabies. Penyakit ini bersifat zoonotik, yaitu dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Virus rabies ditularkan ke manusia melalu gigitan hewan misalnya oleh anjing, kucing, kera,
rakun, dan kelelawar. Rabies disebut juga penyakit anjing gila. (Wikipedia)
Penyebab Rabies
Rabies disebabkan oleh virus rabies yang masuk ke keluarga Rhabdoviridae dan genus
Lysavirus. Karakteristik utama virus keluarga Rhabdoviridae adalah hanya memiliki satu utas
negatif RNA yang tidak bersegmen. Virus ini hidup pada beberapa jenis hewan yang berperan
sebagai perantara penularan. Spesies hewan perantara bervariasi pada berbagai letak geografis.
Hewan-hewan yang diketahui dapat menjadi perantara rabies antara lain rakun (Procyon lotor)
dan sigung (Memphitis memphitis) di Amerika Utara, rubah merah (Vulpes vulpes) di Eropa, dan
anjing di Afrika, Asia, dan Amerika Latin. Afrika, Asia, dan Amerika Latin memiliki tingkat
rabies yang masih tinggi Hewan perantara menginfeksi inang yang bisa berupa hewan lain atau
manusia melalui gigitan. Infeksi juga dapat terjadi melalui jilatan hewan perantara pada kulit
yang terluka. Setelah infeksi, virus akan masuk melalui saraf-saraf menuju ke sumsum tulang
belakang dan otak dan bereplikasi di sana. Selanjutnya virus akan berpindah lagi melalui saraf ke
jaringan non saraf, misalnya kelenjar liur dan masuk ke dalam air liur. Hewan yang terinfeksi
bisa mengalami rabies buas/ ganas ataupun rabies jinak/ tenang. Pada rabies buas/ ganas, hewan
yang terinfeksi tampak galak, agresif, menggigit dan menelan segala macam barang, air liur terus
menetes, meraung-raung gelisah kemudian menjadi lumpuh dan mati. Pada rabies jinak/tenang,
hewan yang terinfeksi mengalami kelumpuhan lokal atau kelumpuhan total, suka bersembunyi di
tempat gelap, mengalami kejang dan sulit bernapas, serta menunjukkan kegalakan.
Penyebab Anak-Anak Sering Tergigit Anjing
1. Anak-anak suka bermain dengan anjing
2. Anak-anak sering melakukan tindakan kekerasan pada anjing, seperti memukul-mukul
anjing
3. Anak-anak suka mengganggu anjing yang sedang tidur atau makan
4. Anak-anak tidak bisa menghindar bila bertemu dengan anjing yang galak
Hal-Hal Yang Dapat Dilakukan Untuk Menghindarkan Anak-Anak Dari Gigitan Anjing
1. Jangan meninggalkan anak-anak bermain dengan anjing tanpa pengawasan, apa pun ras
dan perilaku si anjing sebelumnya.
2. Ajari anak untuk menghormati ruang pribadi (privasi) anjing mereka misalnya ketika
anjing sedang makan atau tidur di kennel (kandang anjing) atau di tempat tidur mereka.
3. Ajarkan anak untuk tidak merebut mainan, tulang, atau makanan dari mulut anjing.
4. Ajarkan anak untuk tidak mendekati anjing yang tidak dikenal tanpa pengawasan. Anak
anjing memang lucu dan menarik, tetapi gigi mereka cukup tajam.
Penanganan Pertama Luka Gigitan Anjing Pada Anak
1. Segeralah mencuci luka bekas gigitan secara menyeluruh dengan air hangat dan digosok
dengan sabun cair selama beberapa kurang lebih 10-15 menit.
2. Bila luka terbuka, tekanlah sedikit untuk mengeluarkan darah dari luka agar dapat
dibersihkan lebih lanjut.
3. Beri antiseptik alkohol 70% atau betadin
4. Bawa ke Rumah Sakit atau Puskesmas terdekat untuk mendapatkan Vaksin Anti Rabies
(VAR)
DAFTAR PUSTAKA