Kelas : X MIPA 3
Absen : 28
Rabies adalah penyakit infeksi akut yang menyerang sistem saraf mamalia yang disebabkan oleh
virus rabies. Virus rabies merupakan keluarga virus Rhabdoviridae, yakni virus lyssa. Penyakit
ini sangat mematikan dan bersifat ‘zoonotik’ atau menular dari hewan ke manusia. Penularan
terjadi akibat partikel virus hewan terinfeksi berhasil masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan
peka, misalnya melalui gigitan, cakaran, dan air liur. Setiap tahun, rabies menyebabkan kematian
lebih dari 50.000 manusia dan jutaan hewan di seluruh dunia. Lebih dari 99% kematian
manusia akibat rabies disebabkan oleh gigitan anjing. Jadi, bahaya banget kan? Maka dari itu,
untuk mencegah peluang terkenanya virus rabies, ada beberapa hal yang bisa kita perhatikan.
Pertama-tama perhatikan gejalanya!
Kedua, seperti kata pepatah “Lebih baik mencegah daripada mengobati” maka sudah seharusnya
kita secara rutin memeriksa kondisi anjing peliharaan. Jangan biarkan anjing kesayanganmu
berkeliaran di luar rumah sendirian terlalu lama. Tak lupa, berikan anjing vaksin rabies yang
dapat meminimalisir peluangnya untuk terpapar virus tersebut. Vaksin rabies sudah dapat
diterima sejak usia 4 bulan, dan harus diulang selama setahun sekali.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama, virus rabies ini bersifat zoonotik yang artinya kita
sebagai manusia juga dapat tertular. Sama seperti anjing, manusia yang tertular pun memiliki
beberapa gejala. Dilansir dari Buku Infeksi Virus: Informasi Kesehatan Masyarakat (2016)
oleh Dr. Ayustawati, PhD., gejala awal rabies pada manusia biasanya menyerupai gejala-gejala
flu dan sakit kepala. Juga diikuti perasaan lemas, peka terhadap sinar, suara dan angin, kesulian
menelan makanan/minuman. Setelah 1-2 minggu kemudian, penyakit ini bisa berkembang pesat
hingga menimbulkan kelumpuhan, kejang, dan bahkan kematian.
Apabila ada penyakit, maka pasti ada penanggulangannya. Tentu saja, yang paling dasar kita
harus menetapkan hidup yang sehat dan bersih. Cuci tangan setelah bermain dengan anjing,
jangan memegang anjing luar secara sembarang, dan masih banyak cara-cara lainnya. Jangan
lupa ya!
Terakhir, ada beberapa pertolongan pertama yang dapat kita lakukan apabila tak sengaja tergigit
oleh anjing :
Mencuci daerah luka sesegera mungkin dengan air sabun selama 5 menit
Bubuhkan antiseptik seperti betadine setelah daerah yang tergigit atau tergores itu dicuci
Segera pergi ke dokter untuk perawatan lebih lanjut dan juga mengetahui apakah ada
risiko terinfeksi rabies atau tidak. Biasanya di rumah sakit, kamu akan diberikan vaksin
anti-rabies.
Nah, itu dia kira-kira informasi seputar virus rabies yang dapat saya bagikan. Saya harap
informasi ini akan berguna untuk kita semua, terutama bagi para doglovers. Teman-teman, sekali
lagi jangan lupa untuk selalu berhati-hati dalam setiap tindakan kita. Jangan lupa pula untuk
melakukan hal yang sama pada anjing kesayanganmu! Sekian dari saya. Sampai jumpa!