Anda di halaman 1dari 1

Kedalaman Makna Syair Lagu Cing Cangkeling

Oleh: Sanghyang Mughni Pancaniti


Cing cangkeling
Manuk cingkleung cineten
Blos ka kolong
Bapa satar bulendeung

Gubahan Syair lagu di atas sangat tak asing bagi masyarakat Sunda.
Karena syair ini adalah salah satu lagu rakyat yang sering dinyanyikan oleh orang sunda dari
dulu hingga sekarang. Walau sekarang ini sudah sangat tersaingi oleh lagu-lagu yang bernuansa
ECENGISASI
Syair lagu Cing cangkeling yang terlihat seperti syair tanpa makna, dan hanya sebatas guyonan
belaka, ternyata memiliki kedalaman makna yang luar biasa tentang ketenangan jiwa. Entah
siapa yang menggubah syair lagu ini. Tapi yang penting bukan siapa pembuatnya, melainkan apa
pesan
yang
diselipkan
oleh
si
penggubah
syair
Cing
cangkeling.
Suatu malam saya membaca sebuah buku berjudul Tapak Sabda. Sebuah novel filsafat yang
dikarang oleh seorang pemuda bernam,a Fauz Noor. Saat membaca buku itu, saya terperanjat
ketika membaca salah satu halamannya yang Ngaguar makna syair lagu Cing cangkeling. dan
saya ingin mengutip kembali pembahasan buku itu tentang lagu tersebut, tanpa saya rubah
sedikit pun struktur kalimatnya.
Cing cangkeling, cing-cing eling manusia semua. Manuk (Burung) bisa digunakan sebagai
perlambang hati. apa sebabnya? sebab hati seperti manuk yang bisa terbang kemana saja semau
dirinya. Silahkan kamu rasakan sendiri. Hati kita bisa terbang ke Jakarta umpamanya. Hati tak
bisa dipenjara oleh apa pun, walau pun orang yang sedang dipenjara. Apakah hati orang yang
dipenjara selalu ada di penjara? tidak.! sering hati mereka ada dirumah, rindu anak istri. Manuk
cingkleung cineten, hati yang suka melirik-lirik ke sekitarnya itu harus tenang. Kalu hati sudah
tenang, hati akan masuk ke kolong langit. Blos ka kolong, dan akan mendapatkan Bapa satar.
Satar artinya dunia. satar berasal dari bahasa sunda kuno, artinya rendah. Silahkan tanya Kiai,
dalam bahasa Arab dunia artinya rendah, adyan. Jadi, satar jeung dunia merupakan kata yang
maksudnya sama. Kalau hati kita sudah tenang, maka kita akan mendapat dunia yang
Bulendeung, yaitu penuh rahmat dan berkah Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai