Pelangi Kelabu
Pelangi Kelabu
Derap langkah yang gagah terpancar dari keelokan pria yang datang dari negeri diujung
barat sana., kedatangan pria itu seakan memberikan pesona warna diantara suramnya
kehidupan yang bagai hutan belantara.
Sebut saja nama pria itu adalah kakang prabu indramayu, dalam perantauanya ketanah
tandus nan gersang ini tepatnya didaerah sinyaragi yang konon katanya masih
termasuk kedalam wilayah cirebon
Kedatangan ke tanah cirebon itu sungguh mulia yaitu untuk menuntut ilmu disalah satu
padepokan yang bernama SYEKH NUR JATI.
Didalam padepokan syekh nur jati. Kakang prebu diterima sebagai salah satu murid dari
padepokan tersebut. Ia masuk kedalam ilmu bahasa arab yang notabenya syarat
dengan nahwu dan sharaf yang pada dasarnya sulit ditangkap oleh kakang prabu
Untungnya kakang prabu disini tidak sendirian, ia mempunyai sahabat karib yaitu syeh
al-magribi dari cirebon yang rumahnya paling ujung barat
Dan si blekok yang kemana-mana dengan syekh faruq yang konon katanya ia dijuluki
manusia seribu dalil.
Dalam perjalanan hidupnya kakang prabu indramayu selalu ceria, tak pernah murung
atau bersedih sampai-sampai disaat ia tak ada sekeping uangpun di kantong clananya
ia masih sempat menampakan senyum simpulnya walau diantara kegetiran yang
menghujaninya.
6 bulan sudah, kakang prabu menjalani kehidupanya ditanah gersang ini, dan 6 bulan
pula kakang prabu menjalani aktifitas keseharianya untuk berguru di padepokan syekh
nur jati.
Saat-saat yang paling di nanti oleh kakang prabu indramayu adalah disaat kewajibanya
dalam padepokan itu dilaksanakan pembelajaran. ia dapat jelas melirik dan
memandang sosok yang penuh makna dalam hatinya.
Ya..sosok yang kini selalu menari-nari diatas bayang semunya, walau kini masih
menjadi tumpuan dan harapan dalam angan.
Namanya listin, gadis pasundan yang kini menjadi tambatan hatinya.
Sandi-sandi cinta diatas goresan pena
Senja kan beradu diantara cakrawala prahara nestapa. Sepoian angin kan mendayu
mengiringi gelapnya hari.
Kini..malam kan datang dengan ditemani bulan dan bintang seakan menambah
hangatnya simponi bersama syahdunya hati.
Diantara sunyinya malam, kakang prabu termenung dalam lamunan yang panjang
seakan dinginya malam tak ia hiraukan.
Dalam lamunannya itu ia berharap kepada malam, untuk bersegera berganti menjadi
mentari pagi, yang akan mempertemukanya dengan listin gadis pasundan yang kini ia
nanti.
Sepoi angin malam, kini telah menghantarkan kepada lelap yang hangat..yang ia harap
semoga pagi datang cepat.
Kicauan pipit laksana melodi pagi yangkini ia nanti.dan kini mentari seperti tersenyum
padanya seakan memberi tandasemangat untuk berjuang menggapai harapan
diantara senyuman yang tak karuan itu
Terdengar deringan nada yang memberi tanda bahwa 1 pesan telah kuterima.
Dan kubaca pesan singkat itu dengan seksama
vy vy gy ningendi wah ini gak adalagi pasti dari si maghrib
Dan betul pula apa yang kukira ternyata adalah dari syekh al-maghribi.
Dengan segera ku ambil posisi untuk masuk kamar mandi untuk bersih bersih badanku
yang sejak tadi sore tidak kusirami
Ah seger pula seperti kesegaran ku ini yang akan berangkat ke padepokan
Disepanjang jalan yang kutapaki kurangkai kata demikata untuk ku gadaikan pada
pujaan hati.
Dalam hati, semoga Allah meridoi ungkapan kali ini karena harapan yang akan
kubangun nanti kan menjadi bahtera yang akan ku hanyutkan disamudra cinta yang
berlabuh dihati ini.
Dalam suasana yang takaruan, disaat detik-detik cinta kan tersampaikan
Datang seorang syekh dari negri cirebon barat, yaitu syekh al-maghribi yang
sebelumnya sudah membaca gerak-gerik saya yang cemas karena gugup akan
menyampaikan apa yang ada dalam hatinya
Eh, kang lamona sampeyan pengen ngomong lan marek meng listin tapi sampean ora
siap, kita siap mbaturi kang. Priwe gelem belih?
Akhirnya dengan isyarat menganggukan tawaran syekh tadi, kakang prabu setuju
dengan apa yang dikatakan syekh.
Dengan warisan ilmu yang syekh miliki dari kakang prabu yaitu suara antep
Syekh memanggil listin yang sejak tadi berdiri sendiri
Listi,,,,,,,,,n! kadie
Akhirnya listin pun mengikuti apa yang diperintahkan oleh syekh
Disaat listin mendekat syekh, syekh pun kabur, entah kabur kemana yang pasti
disekeliling ini hanya ada diriku dan dirinya.
Dan suasana panas kini menjadi dingin dalam benak mereka.
Sedikit demi sedikit kakang prabu mulai berbasa basi mengenai apa yang akan ia
katakan
Aya naon atuh kang?
Suara yang selembut sutra kini bagai tersentuh dalam alunan nada dada
aanu lis.
Anu naon atuh kang?
anu saya mau ngomong sebentar lis sama kamu. Sebenarnya ini mengenai rasa yang
semakin membelenggu dalam dada.
memang mungkin apa yang saya akan katakan akan mengagetkan kamu.
naon sih kang?tanya listin penasaran
Sebenarnya jauh hari sebelum ku mulai mengenalmu, aku menanam benih cinta
dihatiku.
Tapi.seiring berjalanya waktu rasa itu tumbuh subur dihatiku. Dan kini dengan
disaksikan alam terbuka ku ungkapkan perasaanku, semua isi hatiku, bahwa aku telah
jatuh cinta, sungguh jatuh cinta padamu lis
Laksana tersambar halilintar, listin tak percaya kalau kakang prabu indramayu
memendam rasa padanya, dan yang tak percaya adalah ia mengatakannya sejujurnya
didepannya.
Mungkin lis, kamu tak usah menjawabnya sekarang, kamu bisa beri tahuku 2hari
kemudian, di padepokan ini, diantara taman ini..
Begitu pula syekh magrib ia kembali ketempat kejadian untuk menguburkan prabu
indramayu.
Listin hanya bisa memandang langit yang kini hujan telah usai.
Dalam pandanganya ia melihat pelangi yang tak secerah apa yang ia lihat kemarin.
Kini pelangi itu serasa kelabu laksana apa yang ia rasakan.