Anda di halaman 1dari 6

Laporan Anjang Karya

Proyek Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol


Surabaya-Mojokerto Seksi IB

LAPORAN ANJANG KARYA

PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL


SURABAYA-MOJOKERTO SEKSI IB
Data Administrasi Proyek
Unsur-unsur pengelola dalam Pekerjaan Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto Seksi IB ini terdiri dari:
1) Pemilik proyek

: PT. Marga Nujyasumo Agung

2) Konsultan pengawas

: KSO Dressa Badja

3) Kontraktor / Penyedia jasa

: PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk

Data Kontrak & Penyedia Jasa Proyek


Kontrak

: 013/MNA-WIKA/K/IX/2005

Kontrak Amand. 02

: 01/MNA-WIKA/AMDK/X/2013

Tanggal Kontrak

: 28 September 2005

Nama Proyek

: Pembangunan Jalan Tol Surabaya


MojokertoSeksi IB

Lokasi Pekerjaan

: Sepanjang-Western Ring Road, Surabaya

Nilai Kontrak

: Rp504.854.482.656,54

Waktu Pelaksanaan

: 605 hari kalender

Tanggal Mulai Kerja

: 26 Agustus 2013

Tanggal Selesai

: 23 April 2015

Tanggal Addendum Perpanjangan

: 4 Oktober 2014

Nama Penyedia Jasa

: PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk

Alamat Penyedia Jasa

: Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340

Nomor Telp.

: (021) 8192808,8508640,8508650

Nomor Fax

: (021) 8191235, 8199713

Laporan Anjang Karya 2014

Rian Mantasa Salve P.


I 0111092

Laporan Anjang Karya


Proyek Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto Seksi IB

Data Teknis Proyek


Data teknis Pembangunan JalanTol Surabaya-MojokertoSeksi Ibadalah sebagai
berikut.

Seksi IB ( Sepanjang Surabaya Western Ring Road)

: 4,30 km

Segmen IB.1 (BebekanTimur)

: 250 m

Segmen IB.2 (Bebekan Tengah)

: 260 m

Segemn IB.3 (Pereng)

: 350 m

Segemn IB.4 (MastripTimur)

: 150 m

Segemn IB.5 (Mastrip Barat)

: 230 m

Segemn IB.Karang Pilang (Karang Pilang-Waru Gunung) : 3,06 km

Data Struktur Proyek


Data struktur Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB adalah
sebagai berikut.

Tabel 1.1 Data Struktur Proyek


No Nama Pekerjaan

Jumlah

Keterangan

Bored Pile

1979

Titik

Kolom

1193

Unit

Pile Head

246

Unit

Balok Precast

2347

Unit

Slab

247

Span

Laporan Anjang Karya 2014

Rian Mantasa Salve P.


I 0111092

Laporan Anjang Karya


Proyek Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto Seksi IB

Lokasi Proyek
Proyek Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB terletak di
Sepanjang Western Ring Road, Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

Gambar 1.3 Lokasi Pekerjaan dan Pelaksanaan

Hasil Tanya Jawab dengan Kontraktor Proyek


Berikut ini adalah rekapitulasi hasil wawancara antara mahasiswa Jurusan Teknik
Sipil Angkatan 2011 dengan Kontraktor Proyek di lokasi Anjang Karya pada
Proyek Pembangunan Jalan Tol Surabaya-Mojokerto Seksi IB.
1.

Tanya : Apa itu bearing pads atau bantalan karet girder dan material apa
yang digunakan dalam pembuatannya?
Jawab : Bearing Pads adalah salah satu komponen penting dalam
pembuatan jembatan yang berfungsi untuk meneruskan beban dari bangunan
atas ke bangunan bagian bawah. Material yang digunakan adalah Elastomer
yang umumnya memiliki modulus Young rendah dan regangan hasil tinggi
dibandingkan dengan bahan lain.

Laporan Anjang Karya 2014

Rian Mantasa Salve P.


I 0111092

Laporan Anjang Karya


Proyek Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto Seksi IB

2.

Tanya : Bagaimana pembebasan lahan apabila proyek mengenai fasilitas


umum seperti tempat ibadah ?
Jawab

: Pihak kami selaku perpanjangan tangan dari pemerintah akan

mengganti fasilitas umum atau tempat ibadah itu terlebih dahulu, tentu di
tempat yg sudah disetujui bersama, baik dari pihak warga maupun pihak yg
membangun. Setelah itu baru bisa dilanjutkan pembangunannya.
3.

Tanya : Adakah material lain yang digunakan saat proses timbunan?


Jawab : Ada, Kami disini menggunakan Geotextile Woven yang
digunakan untuk melapisi tanah existing (termasuk yang sudah di
replacement) yang bertujuan untuk mencegah air tanah masuk ke dalam
material timbunan di atasnya.

4.

Tanya : Mengapa dalam proyek pembangunan ini dipilih pondasi


bored pile dan tidak menggunakan pondasi tiang pancang?
Jawab : Dalam proyek ini, jika dibandingkan dengan pondasi tiang
pancang, pondasi bored pile lebih cocok digunakan untuk daerah yang padat
penduduk. Hal ini ini dikarenakan masalah mobilisasi peralatan, dampak
yang ditimbulkan terhadap lingkungan sekitar (getaran dan kebisingan) dan
kondisi lain yang mempengaruhi kegiatan pekejaan tersebut.

5.

Tanya : Apa tujuan dilakukannya pekerjaan embankment pada lokasi


proyek ? Seperti apa spesifikasi tanah yang digunakan untuk pekerjaannya ?
Jawab : Pekerjaan Embankment dilakukan pada lokasi pekerjaan proyek
bertujuan untuk menghindari terjadinya penurunan (settlement) tanah pada
lokasi pelaksanaan provoke, karena settlement pada tanah sangatlah
berbahaya

terhadap

konstruksi

bangunan.

Akibat

fatalnya

dapat

menyebabkan penurunan elevasi bangunan hingga dapat menyebabkan


kegagalan struktur bangunan. Tanah timbunan yang disarankan digunakan
jenis A-7-6 menurut AASTHO M145 atau sebagai CH menurut Unified
atau Cassagrande Soil Classification System. Kpadatan yang disyaratkan
yaitu lapisan yang berada lebih dari 30 cm di bawah subgrade harus
dipadatkan

sampai

95%

dari

kepadatan

kering

maksimum

dan

Lapisan 30 cm kurang di bawah subgrade dipadatkan sampai 100% derajat


kepadatan kering maksimum, ditentukan dengan AASTHO T 99.
Laporan Anjang Karya 2014

Rian Mantasa Salve P.


I 0111092

Laporan Anjang Karya


Proyek Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto Seksi IB

6.

Tanya : Apakah fungsi abutment?


Jawab : Abutment adalah bangunan bawah jembatan yang terletak pada
kedua ujung pilar pilar jembatan, berfungsi sebagai pemikul seluruh beban
hidup (angin, kendaraan, dll) dan beban mati (beban gelagar, dll) pada
jembatan.

7.

Tanya : Apakah kekurangan dari penggunaan pondasi bored pile?


Jawab : Adukan beton bisa bercampur tanah atau lumpur, untuk itu harus
ditangani dengan seksama ; Biaya lebih besar ; Lokasi pengerjaan menjadi
kotor akibat lumpur dan air yang diangkat dari hasil pemboran ; Pemboran
mungkin tidak sampai pada tanah keras.

8.

Tanya : Kenapa tulangan utama pada bored pile lebih sedikit daripada
tulangan utama pada kolom ?
Jawab : Pada bored pile mendapat tahanan oleh tanah sedangkan pada
kolom tidak ada gaya penahan. Sehingga gaya horizontal pada kolom lebih
besar pada bored pile. Tulangan utama bored pile berjumlah 8 sedangkan
tulangan utama pada kolom berjumlah 16.

9.

Tanya : Mengapa pada konstruksi bangunan menggunakan bondeck, tidak


menggunakan RC plate?
Jawab : Karena pemasangan bondeck lebih mudah dan lebih cepat
daripada pemasangan RC Plate.

10.

Tanya : Berapa ukuran kolom yang merupakan bagian bawah integral


brigde ?
Jawab

: Pada proyek Jalan Tol Surabaya-Mojokerto seksi 1B kolom

berbentuk silinder berdiameter 80 cm yang ditopang oleh satu pondasi


bored pile yang juga berdiameter 80 cm.
11.

Tanya : Kenapa pada section ini perencana lebih memilih integral


bridge?
Jawab : karena menurut perencana dengan menggunakan integral bridge
yang paling memungkinkan, mengingat pada daerah ini merupakan
pemukiman padat penduduk. selain itu integral bridge lebih efesien dan
ekonomis dalam pembebasan lahan di daerah pemukiman padat penduduk.

Laporan Anjang Karya 2014

Rian Mantasa Salve P.


I 0111092

Laporan Anjang Karya


Proyek Pembangunan Jembatan dan Jalan Tol
Surabaya-Mojokerto Seksi IB

12.

Tanya : Apa fungsi dari struktur diafragma pada jembatan ?


Jawab : Struktur diafragma pada jembatan adalah berupa pelat yang
menghubungkan antar girder pada arah melintang jembatan. Fungsi dari
struktur diafragma adalah untuk menjaga girder supaya tidak menekuk
atau memuntir akibat dari beban yang dipikul oleh girder serta
memberikan ikatan antar girder sehingga akan memberikan kestabilan
pada masing-masing girder dalam arah horizontal.

13.

Tanya : Saya lihat pada jarak tertentu ada bentuk pile head yg berbeda, itu
maksudnya apa ya pak?
Jawab : Memang ada bentuk pile head yg berbeda tiap jarak tertentu, pile
head yg demikian disebut expansion joint. Expansion joint ini dibuat setiap
jarak 100 meter, selain bentuk nya yg berbeda dengan pile head lainnya, yg
membedakan lagi yaitu pada mortar pad (tumpuan balok precast) terdapat
angkur besi yg berfungsi seperti perletakan sendi.

14.

Tanya : Berapa kira-kira kedalaman galian tanah di sekitar bored pile pada
pekerjaa kolom?
Jawab : Kira-kira kedalaman galian 0,7 m dari muka tanah.

15.

Tanya : Apa pertimbangan yang perlu diperhatikan saat pemasangan


girder serta metode apa yang digunakan untuk pemasangan girder pada
integral bridge?
Jawab : Pertimbangan yang perlu diperhatikan adalah metode pemasangan
yang dapat diterapkan secara mudah sesuai dengan kondisi lapangan, karena
dengan penentuan metode ini secara langsung akan berkaitan dengan biaya
operasi yang dikeluarkan, waktu yang digunakan, serta kemudahan dalam
pelaksanaannya. Metode yang digunakan pada pemasangan girder di
integral bridge yaitu menggunakan sistem service crane. Sistem ini dipilih
karena produktivitas erection yang tinggi dan tidak terpengaruh pada tipe
tanah yang ada di bawah lantai jembatan (sebatas mampu dilewati manuver
alat berat).

Laporan Anjang Karya 2014

Rian Mantasa Salve P.


I 0111092

Anda mungkin juga menyukai