Bab 10 Atenuasi Gelombang Seismik PDF
Bab 10 Atenuasi Gelombang Seismik PDF
x0
A(x ) = A( x0 ). . exp[ ( x x0 )]........(1)
x
Dimana:
A(x) = amplitudo pada jarak x
A(xo) = amplitudo pada jarak xo
x0
x
= amplitudo
exp[ ( x x0 )]
v
A( x )
= . = . .........(4)
= ln
A( x + )
f
dengan
adalah panjang gelombang
A(x) dan A(x + ) = amplitudo pada dua siklus
yang berurutan
v = kecepatan perambatan gelombang
f = frekuensi
v
Q = .
........(5)
. f
1
v
Q = = . ........(6)
f
1
Bergmann (1954) memberikan persamaan ratarata air pada suhu 200, yaitu:
= 8,5.10
15
dengan
Karakteristik atenuasi:
Atenuasi
berbanding
terbalik
dengan
pertambahan sementasi dan kedalaman.
Grafik fungsi Q (faktor kualitas) vs porositas. Data untuk batuan beku dan
batuan metamorf (segitiga), limestone (bujursangkar), dan sandstone
(lingkaran) yang diambil dari Bradley dan Fort dan melingkupi range
frekuensi yang lebar dan range saturasi (setelah Johnston et al, 1979)
Frequency Dependence
Data
eksperimen,
khususnya
eksperimen
laboratorium menunjukkan Q-1 hampir tidak
tergantung terhadap frekuensi.
Berzon (1977) menemukan bahwa peningkatan
atenuasi hampir linear terhadap peningkatan
frekuensi, dengan range frekuensi antara 10-1 dan
107 Hz .
f
= 1
f1
Dengan:
1 = koefisien atenuasi yang diekstrapolasi yang digunakan
sebagai frekuensi referensi untuk f = 1 kHz
f = frekuensi dalam kHz
n = eksponen frekuensi
Tabel sifat-sifat atenuasi ini dari beberapa data petrografi untuk fraksifraksi dan tipe-tipe sedimen marine yang berbeda-beda:
Pada frekuensi tinggi , jika panjang gelombang sama dengan pori butir atau
dimensi retakan Rayleigh scattery maka akan menampakkan
ketidakhomogenan.
Rayleigh ~ D f
Grafik untuk
granit Westerly pada
range
frekuensi
antara 100 -800 kHz.
(Knopoff and Porter,
1963)
Grafik untuk
sandstone
pada
range
frekuensi
antara 10 kHz 10
MHz. (Merkulova,
1966, 1968)
A adalah kurva pada
slide 20
= 1,34.10 . f
5
Sedangkan pada range frekueni yang lebih tinggi; 500-800 kHz; terlihat
hubungan yang tidak linear:
Untuk kecepatan rata-rata 5 km/s dan frekuensi 500 kHz maka panjang
gelombangnya adalah 1 cm (pada 800 kHz, panjang gelombangnya adalah
0.6 cm).
Di atas 0.7 -1 MHz terdapat peningkatan frekuensi yang lebih besar yang
mungkin menghasilkan efek tambahan yang menyebar.
Ketidakelastisan matriks
Mekanisme fluid
Efek Antarmuka
Efek Geometri
spring
viscous
= E .
d
= .
dt
d
= spring+viscous= E. +.
dt
dlm
/ dik
ik = iklmlm + 2ik + iklm
+ 2
dt
dt
./
+
1
1/ 2
M
0
V p = 2.
2
d
+ 1
1 +
p =
1/ 2
0 ( / 0 )2
M
2. d
2
2
1 + ( / 0 ) 1 + ( / 0 ) + 1
1/ 2
dimana :
M = + 2
= 2f
+ 2
0 = /
/
+ 2
M
Vp =
d
1/ 2
1 1 2
0
=
p =
1 / 2
2.(M / d ) 0 V p 20
dengan ~ f2
MATRIKS INELASTISITASDISIPASI
Pergeseran atenuasi matriks bias
disebabkan oleh anelastisitas instrinsik
dari material atau mineral matriks yang
solid dan disipasi pergeseran yang secara
relatif dipengaruhi oleh gerakan pada
batas butir dan permukaan yang mendatar.
Q =
1
s
Eeff
Q =
Es
Eeff
(1 )
eff
(1 2 )
2
eff
Es 1 + eff
I N
F(K, eff )
V
3
I N
F (K )
V
dimana :
Es = modulus Young (batuan) matriks solid
Eeff = modulus Young (batuan) matriks effektif
eff = Poisson ratio effektif
K = koefisien pergeseran pada permukaan retakan
N = jumlah retakan dengan setengah panjang l pada
volume V, dan
Fungsi F (K, eff) secara implisit berpengaruh
terhadap sudut antara bidang retakan normal dan
arah perambatan gelombang.
1
p
=Q
1
p ,0
E eff
E eff , 0
exp ( A, p )
d K
1
2
p = 2
Vp
d f
d Ks
2
1 k / ks
1
f
d f M 1 + ks / k f k / ks
dan
s
1
=
2
Vs
d
d
2
f
Dimana :
d = densitas batuan
df = densitas fluida
= porositas
f = kekentalan fluida
K = permeabilitas
M, k, ks, kf, berturut-turut, adalah modulus
bidang gelombang dan modulus kompresi skeleton
batuan, material matriks solid, dan fluida.
Eeff 1
32 d D N
Q =
f 2
F(eff ) 2f
2
15 a V
Es 1+eff
1
p
32 d D N
Q =
f 2
2
15 a V
Es
1
s
Eeff
2 2
eff
( 1 ) 2f
2
eff
1 + eff
eff
eff
1 eff
3 + 4
+ 8
F( eff ) =
1
2 (1 2 eff )
1 eff
eff
dengan
{F (
)}
eff