Kelompok 4
Disusun Oleh:
Asti Munawaroh
Anis Rani Zakiyah
Aisyah Resita
Nurhayatun Nikmah
Bowo Prakoso
13304241048
13304241052
13304241053
13304244007
13304244019
Membrane Nukleus
Kompleks pori nukleus atau biasa disebut Nucleo Pore Complex (NPC) merupakan
struktur yang luar biasa besar dengan diameter sekitar 120 nm dan diperkirakan memiliki
molekul massa sekitar 125 juta dalton atau sekitar 30 kali ukuran ribosom. Kompleks pori
nukleus merupakan struktur yang rumit dan merupakan saluran yang bertanggung jawab atas
lalu lintas molekul polar, ion-ion dan makromolekul (Protein dan RNA) sehingga dapat
melakukan transportasi antara inti dan sitoplasma.
terutama air, ion terlarut, zat protein yang disebut dengan nukleoprotein dan
campuran kompleks molekul. Fungsi utama Nukleoplasma
adalah sebagai media suspensi untuk organel inti. Sedangkan fungsi lainnya adalah
berperan dalam pemeliharaan bentuk dan struktur nukleus dan transportasi ion,
molekul, dan zat-zat lain yang penting untuk metabolisme dan fungsi sel.
batang halus saat pembelahan sel. Fungsi kromatin adalah untuk membentuk
kromosom, membawa gen dan mempertahankan sifat keturunan.
3. Anak inti (Nukleolus )
Nukleolus adalah butiran padat bulat yang bersifat asam yang terletak di
antara kromatin di dalam nukleus. Bila diamati menggunakan mikroskop cahaya
nukleolus akan tampak sebagai bangunan basofil yang mempunyai ukuran lebih besar
dari kelompok-kelompok kromatin yang ada pada inti sel. Nukleolus tersusun dari
protein terutama protein fosfat, tRNA, fosfatase, nukleotida fosforilase, DNA,
dan nukleotida. Nukleolus memiliki peran tidak langsung dalam sintesis protein
dengan menghasilkan ribosom. Ribosom adalah organel sel terdiri dari RNA dan
protein mereka diangkut ke sitoplasma, yang kemudian melekat pada retikulum
endoplasma. Ribosom memproduksi protein struktur sel. Nukleolus akan menghilang
ketika mengalami pembelahan sel dan direformasi setelah menyelesaikan sel-divisi.
Dengan menggunakan mikroskop elektron dapat diamati pada nukleolus terdapat 4
zona , yaitu :
1) Zona Granuler
Mengandung granula dengan ukuran sekitar 15-20 nm
2) Zona Fibriller
Mengandung fibril dengan diameter sekitar 5-10 nm
3) Matriks
Matriks ditempati oleh materi granuler dan fibriller
4) Kromatin Nukleus
Memiliki benang-benang yang lebarnya sekitar 10 nm yang berasal dari
daerah pembentuk nukleolus.
4. Kromosom
Kromosom berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata chrome yang berarti warna dan
soma berarti badan. Kromosom adalah struktur makromolekul besar yang memuat DNA yang
membawa informasi genetic dalam sel. Kromosom pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm
von Nageli pada 1842 dan cirri-cirinya dijelaskan dengan detail oleh Waltjer Flemming pada
1882. Pada 1910, Thomas Hunt Morgan membuktikan bahwa kromosom merupakan
pembawa gen. Kromosom merupakan struktur yang tersusun atas kromatin. Dimana kromatin
memuat genom-genom sel. Setiap kesatuan padat dari kromatin inilah yang disebut dengan
kromosom.
a. Struktur Kromosom
Bentuk dan ukuran kromosom berubah selama pembelahan inti. Tersusun oleh
kromatin yang bersifat sangat memadat selama pembelahan, sehingga kromosom dapat
dilihat dan digambar menggunakan mikroskop cahaya. Ada kromosom yang memiliki dua
lengan yang ada pada setiap sisi dari primary constictine (lekukan primer) atau sentromer
(kinetokor). Kromosom pada tahap metaphase tidak mengalami replikasi sehingga setiap
kromosom yang terdiri atas kromatid anak (sister kromatid) Nampak mempunyai dua lengan.
DNA berfungsi sebagai bahan genetic untuk sel baik prokariotik maupun eukariotik.
Prokariotik tidak mempunyai membrane internal sehingga DNA tidak terpisah dari isi sel
lain. DNA prokariotik terletak pada sitoplasma dalam bentuk sirkulasi, sedangkan DNA
eukariotikterletak di nukleoplasma dalam bentuk benang-benang halus yang sangat panjang.
DNA tersusun atas gula (deoksiribosa), fosfat dan basa nitrogen yang saling berikatan
membentuk nukleotida. Setiap molekul DNA terdiri atas dua pita spiral yang saling berpilin
(double helix) yang merupakan deretan nukleotida. Di dalam DNA terdapat gen yang
membawa informasi genetic yang akan diekspresikan pada fenotip.
b.
RNA
RNA merupakan polimer nukleotida tunggal, tidak berpasangan, berpilin namun
bagian tengahyang merupakan untaian benang itu ada yang berpilin, melilit atau melengkung.
RNA tersusun atas gula (ribosa), fosfat, dan basa nitrogen (purin: adenine, guanin; pirimidin:
urasil, sitosin). Terdapat 3 macam RNA dalam sel yaitu m-RNA, r-RNA, dan t-RNA yang
terlibat dalam sintesis protein.
c.
Protein histon
Pada inti eukariotik, DNA berikatan dengan protein histon membentuk struktur dasar
unit-unit kromatin. Histon mudah dikenal pada protein yang terpisah di kromatin karena
histon merupakan protein yang relative kecil dan bermuatan positif pada pH tertentu dalam
sel hidup. Lima macam protein histon yaitu H1, H2A, H2B, H3 dan H4. Protein ini bersifat
sangat basa karena adanya asam amino lisin dan arginin dalam jumlah cukup besar sekitar
24% mol.
d.
Protein non histon
Protein non histon sebagian berasosiasi dengan DNA setelah terbentuk. Sedangkan
beberapa lagi tergabung setelah beberapa saat. Protein non histon yang spesifik melekat pada
DNA yang ditekan oleh histon. Waktu melepaskan diri dari DNA, protein non histon
berkaitan dengan histonsehingga terlepas dan mulai bertranskripsi membuat RNA. Salah satu
sifat protein non histon adalah dapat mengadakan fosforilasi yang intensif karena bermuatan
negatif, maka fosforilasi dapat mengubah struktur dan fungsi protein non histon di dalam
kromatin.
Berdasarkan tingkat kepadatan kemasan DNA dalam kromatin, struktur kromatin
dikelompokkan menjadi dua, yaitu
a.
Eukromatin
Kromatin yang kemasannya kurang padat (kurang terkondensasi) sehingga
tampak sebagai gejala kromatin yang lebih terbuka sebagai serabut-serabut kromatin
lembut. Kromatin ini menunjukkan aktivitas transkripsi yang lebih aktif dan bersifat
heteropignotik negatif karena kurang kuat dalam menyerap warna.
b.
Heterokromatin
Kromatin ini bersifat heteropignotik positif karena menyerap warna lebih kuat.
Heterokromatin dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan kekekalan
strukturnya,, yaitu:
- Keterokromatin kontitutif, berkedudukan inaktif setiap waktu dan berada
dalam keadaan mampat selama siklus sel, missal sentromer dan telomere.
- Keterokromatin fakultatif, kromatin ini terkadang terpaket padat (lebih
terwarnai) sehingga merupakan kromatin yang inaktif, namun juga terkadang
terpaket longgar tidak terwarnai sehingga merupakan kromatin yang aktif pada
saat itulah dapat ditranskripsikan.
Kromatin terdiri dari pola yang berulang-ulang dari benda-benda yang disebut
nukleosom. Nukleosom terdiri dari suatu penggabungan antara DNA dan protein inti yang
spesifik yang dinamakan dengan histon. Nukleosom tersusun atas partikel teras, ditambah
dengan spacer atau linker DNA dan H, histon. Ini adalah unit yang mengandung 200
pasang basa DNA. Nukleosom berbentuk agak silinder dengan diameter kurang lebih 11nm
dan panjang kurang lebih 5,5 nm. Histon terletak di pusat dikelilingi oleh molekul DNA .
Nukleosom dapat dibebaskan dari kromosom dengan nuclease. Pencernaan dengan nuclease
berjalan cepatdan mula-mula membebaskan nukleosom yang mengandung 160-240 pasang
basa termasuk linker DNA yang berhubungan dengan nukleosom berdekatan.
Pusat histon adalah suatu okamer yang masing-masing terdiri atas dua histon H2A dan
H2B, H3 dan H4. DNA hamper membentuk dua putaran mengelilingi pusat. Histon kelima H1
tampak berinteraksi dengan DNA di tempat masuk dan keluarnya nukleosom.
c. Morfologi kromosom
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibedakan menjadi empat tipe:
1. telosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di ujung kromosom;
2. akrosentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati salah satu ujung
kromosom;
3. submetasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya mendekati bagian tengah
kromosom;
4. metasentrik, yakni kromosom yang letak sentromernya berada di tengah-tengah sehingga
bentuk kromosom tampak seperti huruf V.
d. Tipe kromosom
Tipe kromosom dibagi menjadi dua yaitu:
a.
Autosom yaitu kromosom yang tidak ada hubungannya dengan penentuan
jenis kelamin.
b.
Kromosom seks yaitu kromosom yang menentukan jenis kelamin.
Kromosom ini dibedakan menjadi dua macam yaitu kromosom X dan
kromosom Y.
e. Tahapan susunan organisisi kromosom
a. Pembentukan nukleosom
DNA bersama protein histon dikemas membentuk badan nukleosom.
Satu unit nukleosom tersusun atas 200 pasang basa DNA yang terikat pada
oktamer histon ( tersusun atas histon H2A , H2B, H3 dan H4 ) dan terkunci
oleh histon H1. Selanjutnya satu unit nukleosom menempati ruang kurang
lebih diameter 100 Amstrong.
b.
Pembentukan serat kromatin.
Setelah satu bit nukleosom menempati ruang berdiameter 100 Amstrong,
maka unit-unit nukleosom akan menggerombol menjadi serat kromatin 300
Amstrong. Kromatin ini tampak pada saat kromatin interfase.
c.
Pembentukan solenoid.
Pada pembentukan solenoid, 5-6 serat kromatin akan terkondensasi
mombentuk solenoid
d.
Pembentukan kromatid
Gelendong solenoid berlipat-lipat dan berkondensasi membentuk struktur
serat kromatin yang lebih padat dinamakan benang kromatid.
e.
Pembentukan kromosom
Kromatid-kromatid yang terbentuk dari gelendong solenoid merupakan
bagian kromosom.
komplek sebagai persiapan untuk membagikan materi-materi yang terdapat pada sebuah sel
kepada sel anak dengan jumlah yang sama. Sebelum membelah, komponen-komponen
molekuler sel yang penting dalam sel telah digandakan menjadi dua kali lipat, sehingga
sebenarnya pembelahan sel merupakan fase terakhir dari perubahan-perubahan tingkat
molekul yang sedang berlangsung.Fase ini terjadi dari telofase menuju metafase. Fase
interfase terdiri dari tiga tahap yaitu Gap 1, Sintesis dan Gap 2. Pada tahap G1 terjadi sintesis
protein, karbohidrat, lipid dan insiasi replikasi DNA. Pada fase sintesis (S) terjadi replikasi
DNA, duplikasi kromosom dan pelengkapan sintesis protein. Fase G2 ialah fase persiapan
untuk membelah.
Profase awal ?
Pada masa ini sel induk yang akan membelah memperlihatkan gejala terbentuknya 2
sentriol dari sentrosom. Yang satu tetap di tempat dan yang satu bergerak ke kutub yang
berlawanan. Tiap sentriol memancarkan serabut-serabut berupa filamen yang disebut benang
spindel. Membran inti yang masih tampak pada profase awal kemudian segera terpecahpecah. Lalu, butiran kromatin memanjang menjadi benang kromatin yang kemudian
memendek dan menebal menjadi kromosom dengan bagian yang menggenting disebut
sentromer. Tiap sentromer mengandung kinetokor. Kemudian, kromosom berduplikasi
menjadi dua bagian yang disebut kromatid. Dua kromatid diikat menjadi kromosom.
Sentromer diikat oleh kinetokor dan kinetokor diikat oleh mikrotubula kinetokor.Bersamaan
dengan itu, anak inti mengecil dan tidak nampak. Dengan demikian, kromatid terjerat pada
benang spindel. Sementara itu, benang spindel meluas ke segala arah disebut aster
Profase akhir ?
Pada masa ini selubung inti akan pecah terurai menjadi komponen-komponen
penyusunnya. Dan akan terlaut di sekitar sel yang membelah.Di akhir profase, selubung
benang inti sel pecah dan setiap kromatid melekat di beberapa benang spindel di kinetokor.
Kromosom duplikat lalu meninggalkan daerah kutub dan berjajar di ekuator.
Metafase
Terjadi pengaturan letak dan arah kromosom oleh mikrotubula kinetokor sehingga setiap
kromosom menhadap ke kutub masing-masing dan menggerakan kromosom ke bidang
ekuator. Pada metafase ada gaya tarik yang sama kuat dari masing-masing kutub pembelahan.
Pada fase ini membran inti sudah menghilang.
Anafase
Telofase
d) Diploten
Pasangan-pasangan kromatid tampak mulai memisah kecuali pada daerah kiasma.
e) Diakinesis
Nukleus dan dinding nukles mulai menghilang, memanjangnya benang spindel dan
akhirnya melekat pada kinetokor. Kromatid semakin memendek, menebal dan mulai
bergerak kearah bidang ekuator.
Metafase I
Kromosom tetrad berada pada bidang ekuator.Mikrotubula kinetekor dari satu kutub
sel melekat pada satu kromosom masing-masing pasangan, sementara itu mikrotubula
dari kutub yang berlawanan menempel pada homolognya.
Anafase I
Pasangan kromosom homolog bergerak ke arah kutub sel yang berlawanan.
Telofase I
Pasangan kromosom homolog telah mencapai kutub sel yang berlawanan. Dinding
nukleus mulai terbentuk kembali.
Meiosis II
Tahapan pada meiosis II sama halnya dengan meiosis I, yaitu profase II, metafase II, anafase
II dan telofase II. Yang membedakan adalah pada meiosis II hanya terdapat satu dari masingmasing pasangan kromosom homolog dalam setiap nukleus. ?
4. Sitokinesis
Sitokinesis ialah proses pembelahan sitoplasma yang ditandai dengan pelekukan pada sel.
Pelekukan terjadi pada pertengahan bidang pembelahan karena adanya aktifitas cincin
kontraktil. Pelekukan itu menyebabkan mitokondria kutub menjadi tumpang tindih mementuk
mid body. Cincin kontarktil menghilang dan selubung inti dan nukleolus terbentuk lengkap
Replikasi DNA
Pada replikasi DNA, rantai DNA baru dibentuk berdasarkan urutan nukleotida pada
DNA yang digandakan.
Replikasi merupakan proses pelipatgandaan DNA. Proses replikasi bertujuan untuk
menghasilkan segala sesuatu di dalam sel menjadi dua kali lipat untuk keperluan proses
pembelahan sel. Pada setiap sel, kecuali sel gamet, pembelahan diri harus disertai dengan
replikasi DNA supaya semua sel turunan memiliki informasi genetik yang sama. Pada
dasarnya, proses replikasi memanfaatkan fakta bahwa DNA terdiri dari dua rantai dan rantai
yang satu merupakan "konjugat" dari rantai pasangannya. Dengan kata lain, dengan
mengetahui susunan satu rantai, maka susunan rantai pasangan dapat dengan mudah
dibentuk.
Ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan bagaimana proses replikasi DNA ini
terjadi. Salah satu teori yang paling populer menyatakan bahwa pada masing-masing DNA
baru yang diperoleh pada akhir proses replikasi; satu rantai tunggal merupakan rantai DNA
dari rantai DNA sebelumnya, sedangkan rantai pasangannya merupakan rantai yang baru
disintesis. Rantai tunggal yang diperoleh dari DNA sebelumnya tersebut bertindak sebagai
"cetakan" untuk membuat rantai pasangannya.
Semiconservative
Dispersive
Urutan pasangan basa merupakan hal yang sangat menentukan dalam proses
replikasi/penggandaan DNA. Penggandaan DNA merupakan proses dimana DNA
ditiru untuk membentuk DNA baru yang sama kode genetiknya. Selama
penggandaan, rantai DNA terbuka (karena ikatan hidrogen yang lemah terputus),
sehingga ikatan antar-basa dalam struktur molekul DNA terputus. Dari masingmasing utas DNA tersebut (selanjutnya disebut utas cetakan) kemudian nukleotidanukleotida yang baru disintesis berdasarkan urutan basa yang ada di utas cetakan.
Rantai nukleotida yang baru memliki urutan basa yang komplemen dengan urutan
basa pada utas cetakannya. Kemudian, sepasang utas DNA tersebut (utas DNA
cetakan+utas DNA yang baru) saling terikat untuk membentuk utas DNA utuh yang
baru dan memiliki kode genetik yang sama dengan utas ganda DNA sebelumnya.
Jadi, proses penggandaan tersebut menghasilkan 2 molekul DNA yang sama, yakni
satu utas ganda DNA lama dan baru. Oleh karena itu, proses ini dikenal sebagai
semiconservative replication (penggandaan semikonservatif) karena satu rantai DNA
menghasilkan satu rantai DNA baru yang sama.
Replikasi DNA terjadi ketika untaian DNA terbuka dan tiap satu rantai dibuat
tiruannya sehingga memiliki kode genetik yang sama.
Transkripsi
Transkripsi adalah pembentukan mRNA dari salah satu pita DNA dengan
bantuan enzim RNA polymerase. mRNA membawa pesan DNA untuk memilih
polipeptida yang sesuai dengan sintesis protein. Informasi genetik dicetak dalam
bentuk kode kode oleh DNA di dalam inti sel. Pembawa informasi atau kode ini
adalah mRNA. Kode-kode tercermin pada urutan pengulangan basa nitrogen yang
teratur dalam mRNA. Ini berarti kode tersebut adalah mRNA itu sendiri. Transkripsi
berlangsung di dalam intisel.Prosesnya terjadi di dalam inti sel (nukleus) dan DNA
tetap berada di dalam nukleus, sedangkan hasil transkripsinya dikeluarkan dari
nukleus menuju sitoplasma dan melekat pada ribosom.
DNA berperan sebagai materi genetik; artinya DNA menyimpan cetak biru
bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme.DNA melakukan
transkripsi agar gen asli tetap terlindung di dalam inti sel, sementara hasil kopinya
ditugaskan untuk melaksanakan pesan-pesan yang dikandungnya dalam proses
sintesis protein. Jika RNA rusak, maka akan segera diganti dengan hasil kopian yang
baru.
Tahapan transkripsi ada tiga tahap, tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Inisiasi
RNA polymerase melekat pada molekul DNA sehingga menyebabkan
sebagian dari pita double helix terbuka. RNA polymerase yang melekat pada DNA
disebut dengan promotor. Sebuah promotor menentukan di mana transkripsi dimulai,
dan menentukan mana dari dua untai heliks DNA yang digunakan sebagai
cetakan.Pada tahap inisiasi terjadi proses penempelan faktor faktor transkripsi dan
enzim polimerase II pada daerah promoter.
Faktor Faktor Transkripsi yang diperlukan :
TBP---TATA binding protein, mengikat TATA box
TAFs--TBP associated factors, komplek dari TBP+TAFs disebut TFIID..
TFIIB
TFII Fmembantu pengikatan dari RNAP dengan TBP+ TAFs ,TFII E
danTFII H
TFII A, TFII Dmembentuk pre initiation complex dengan protein
Promoter mencakup titik awal (start point) transkripsi. Pada sel eukaryot RNA
polimerase tidak menempel secara langsung pada DNA di daerah promoter,
melainkan melalui perantaraan protein protein lain yang disebut faktor transkripsi.
Kompleks transkripsi basal dimulai saat TFIID berikatan dengan kotak TATA . TFIIA
ikut berikatan dan menstabilkan kompleks tersebut. Selanjutnya TFIIB akan mengikat
kompleks TFIID (TBP+TAFs )sehingga polimerase II dan TFIIF akan bergerak ke
arah promoter ( titik start transkripsi). Penambahan TFII E and TFII Htahap akhir
dari perangkaian kompleks inisiasi.
2. Elongasi
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan heliks ganda DNA
tersebut terbuka secara berurutan. Proses tersebut dibantu oleh enzim polimerase.
Akibat terbukanya pita DNA, basa-basa pada salah satu pita menjadi bebas, sehingga
memberi kesempatan basa-basa pasangannya menyusun mRNA. Misalnya :timin (T)
dari DNA akan membentuk adenin (A) pada mRNA; sitosin (C) pada DNA akan
membentuk guanine (G) pada mRNA, dan seterusnya. Oleh karena enzim RNA
polymerase bergerak di sepanjang pita DNA yang menjadi model, maka jumlah
mRNA yang dihasilkan dari transkripsi dapat melebihi DNA. DNA yang melakukan
transkripsi adalah DNA sense.
3. Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA
yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan DNA yang berfungsi
menghentikan proses transkripsi. mRNA yang sudah selesai dicetak akan
meninggalkan inti sel menuju sitoplasma dan melekat pada ribosom. Ribosom adalah
granula-granula dalam sitoplasma yang berperan penting dalam sintesis protein,
biasanya berderet empat atau lima dan disebut polisom.
Pada sel eukariotik RNA polimerase terus melewati sinyal terminasi melalui
suatu urutan AAU AAA di dalam mRNA. Pada titik yang lebih jauh kira-kira 10
sampai 25 nukleotida dibelakang sinyal terminasi ,mRNA akan dipotong dan terjadi
penambahan ekor poli A.Hasil transkrip oleh enzim polymerase II adalah hnRNA
(heterogenous nuclear RNA) yang merupakan precursor mRNA eukaryot.
Modifikasi ujung ujung mRNA
Pada ujung 5 molekul mRNA yang sudah tidak mengandung intron
ditutup oleh cap ( 7- metilguanosin.) cap tersebut akan melindungi mRNA dari
degraradasi. Sedangkan pada ujung 3 terdapat enzim untuk menambahkan ekor poli
A yang terdiri atas 30- 200 nuk leotida adenin. Sama seperti ujung 5 , ujung 3 juga
menghambat degradasi RNA dan membantu ribosom melekat padanya.
Pasca Transkripsi ?
Pemisahan dan penyambungan DNA panjang rata- rata unit transkripsi di
sepangjang molekul DNA eukariot adalah sekitar 8000 nukleotida ,s bukan pengkode
disebut intrehingga transkripsi RNA primer juga sepanjang itu.Sebagian besar gen
eukariotik dan transkrip RNA memiliki rentangan nukleotida bukna pengkode(daerah
yang tidak ditranslasi) yang tersebar berselang-seling diantara segmen pengkode gen(
diantara segmen pengkode mRNA). Segmen asam nukleat yang bukan pengkode
disebut intron. Sedangakan segmen yang merupakan pengkode disebut ekson( daerah
ini ditranslasi menjadi asam amino).
Intron dipotong dan ekson bergabung menjadi satu untuk membentuk suatu
mRNA dengan urutan pengkode yang kontinu. Sinyal sinyal penyambungan RNA
dilakukan oleh snRNP (small nuclear ribonucleoprotein) yang dapat mengenali
tempat tempat penyambungan mRNA. snRNP berada di dalam nucleus dan tersusun
atas molekul RNA dan protein yang membentuk spliosom. Spliosom terpotong pada
titik titik spesifik untuk melepas intron, kemudian bergabung dengan ekson yang
mengapit intron.
Pada proses
inisiasi
Enzim yang
berperan
Proses
terminasi
Prokariot
Karena pada sel prokariotik tidak
ada nukleus, dalam prosesnya
transkripsi
maupun
translasi
dipasang/ dihubungkan dengan
ribosom yang menempel pada
ujung depan molekul mRNA
sewaktu transkripsi masih terus
berlangsung
RNA polimerase secara khusus
mengenali dan mengkaitkan dirinya
dengan promoternya
Eukariot
Terdapat suatu selubung nukleus
yang
memisahkan
antara
trankripsi dan translasi. Trankripsi
yang terjadi didalam nukleus,
mRNA-nya dikirim ke sitoplasma
melalui porus pada membran
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 1999. Biologi jilid I. Jakarta : Erlangga
Issoegianti Reksoatmodjo. 1993. Biologi Sel. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Kuswandi, Paramita C. 2013. Replikasi DNA. Yogyakarta: FMIPA UNY diakses tanggal 3
Oktober 2014 pukul 13.00
Sumadi dan Aditya Marianti. 2007. Biologi Sel. Yogyakarta: Graha Ilmu.