Anda di halaman 1dari 27

SISTEM ENDOMEMBRAN,

SITOSOL, SITOSKELETON DAN


NUKLEUS

Anggun Wulandari
Sistem Endomembran
Membran inti (membran dalam yang berbatasan
dengan isi inti dan membran luar yang berbatasan
dengan sitoplasma)
Retikulum endoplasma
Aparatus golgi
SITOSOL
Bagian dari sitoplasma yang mengisi ruang antar
organela
Volumenya ± 50% volume sel
Mengandung protein dan enzim yang terlarut
didalamnya
Terdapat ARN transfer dan ribosom yang penting
untuk sintesis protein
Tempat berlangsungnya metabolisme sel
Sitoskeleton
Menyokong bentuk sel dan memungkinkan terjadinya
gerakan-gerakan dalam sel
Macam Sitoskeleton

Filament
intermediate
Mikrotubulus

Aktin filamen
(microfilament)
Struktur cytoskeleton
AF memiliki diameter 8-9
nm dan memiliki struktur dua
untai berpilin
Mikrotubulus memiliki
struktur seperti tabung yang
berongga, dengan diameter
24 nm, yang mana
dindingnya dibentuk oleh
protofilaments yang
berdekatan
Intermediet filamen (IF)
memiliki struktur tali yang
berdiamter 10-nm.
Struktur cytoskeleton
Organela Mikrotubula
Sentriol
Silia
Flagella
Lokasi cytoskeleton dalam sel
Micrograf sel Pada mikrograf sel dapat
dilihat anyaman seperti tikar
yang tidak teratur dalam
sitosol. Terdapat bagian
yang menonjol yang mana
filamen terkonsentrasi ke
dalam bundel. Dari bundel,
filamen melanjutkan ke
interior sel , di mana mereka
menyebar membentuk
network. Kedua struktur ini
yaitu bundle dan, netwok
umumnya menyusun
filamen cytoskeletal di sel.
Filamen intermediet Mendukung Membran inti
dan membantu menghubungkan Sel ke Jaringan
Filamen intermediet biasanya
merambah sitosol,
membentuk kerangka internal
yang membentang dari
selubung inti ke membran
plasma. Sebuah jaring-jaring
filamen intermediet terletak
berdekatan dengan beberapa
membran seluler, di mana ia
memberikan dukungan
mekanik
Mikrotubulus
memancar dari
Sentrosom, yang
merupakan primary
pusat pengaturan
mikrotubulus
(MTOC) pada sel
hewan (Gambar-ure
5-33). Kedua ujung
dari mikrotubule
berbeda dalam sifat
dinamis dan biasanya
ditunjuk sebagai
ujung (+) dan ujung
(-)
INTI SEL (NUKLEUS)
BAGIAN-BAGIAN INTI SEL
Membran Inti (outer dan inner membrane)
Nuclear Pore Complex
Nuclear Lamina
Nukleolus (anak inti)
Nukleoplasma
Kromatin (Kromosom)

Organel di sekeliling inti sel (yang terdekat)


 Retikulum endoplasma kasar
 Ribosom
MEMBRAN INTI
MEMBRAN INTI
lapisan luar membran inti berperan dalam memelihara
keberadaan lubang–lubang inti dan bentuk inti
sedang lapisan dalam berfungsi memegang bagian–
bagian kromosom inti
memisahkan contents nukleus dari sitoplasma
dan memberikan kondisi yang baik dan private
sehingga kinerja nukleus dapat berlangsung tanpa
adanya gangguan berarti dari sekitarnya.
STRUKTUR MEMBRAN INTI
lapisan phospholipid bilayer yang bersifat
permeabel untuk molekul-molekul kecil
dan molekul non polar (Difusi).
Sedangkan untuk molekul-molekul lain yang
berukuran lebih besar serta bersifat polar,
tidak akan mampu berdifusi menembus
melewati lapisan phospholipid bilayer pada
membran inti (nuclear pore complexes)
yang berperan pula sebagai channel.
NUCLEAR PORE COMPLEXS
NUCLEAR PORE COMPLEXS

Ukuran relatif besar, yaitu: diameter 120 nm


kisaran berat molekulnya 120 juta Dalton
(30 kali lebih besar dibandingkan ukuran organel
ribosom).
Pada vertebrata:
the nuclear pore complex  tersusun atas 30-50 jenis
protein pori (disebut nucleoporins),  dalam
jumlah banyak (multiple copies).
FUNGSI NUCLEAR PORE COMPLEXS
Fungsi: mengontrol lalu lintas molekul dari dan menuju inti sel (Mengontrol
fisiologis inti sel)
Molekul RNA
 Dari dalam inti sel menuju sitoplasma
Faktor Transkripsi
 Dari sitoplasma menuju inti sel
Protein tertentu
 Bolak-balik secara simultan (inti selsitoplasma) atau (sitoplasmainti sel)
NUCLEAR LAMINA

Nuclear lamina merupakan serat-serat yang


berfungsi untuk menyediakan struktur
penopang bagi inti sel.
Nuclear lamina disusun atas protein serat
dengan berat molekul berkisar antara 60-80
kiloDalton yang disebut dengan lamins.
Sel-sel mamalia memiliki kelompok 3 gen yang
mengkode protein lamins, yang sering
diistilahkan dengan A, B, dan C, yang mana
masing-masing kelompok tersebut (A, B, dan
C) mengkode minimal 7 jenis protein
berbeda.
NUKLEOPLASMA
Nukleoplasma merupakan substansi transparan, semi solid (agak padat), yang
terletak di dalam nukleus.
Komposisi nukleoplasma tersusun dari :
 asam nukleat yang merupakan materi genetik (DNA da RNA)
 Protein
 nukleuprotein: protamin dan histon.
 protein lain yang bersifat asam:protein non histon dan enzim
 garam-garam mineral
 kofaktor, prekursor dan mineral NAD, ATP, dan acetil-CoA.
 unsur fosfor kalium, natrium, kalsium dan magnesium
NUKLEOLUS
Nukleolus berbentuk menyerupai bola
melalui mikroskop elektron: tampak sebagai suatu massa yang terdiri dari butiran
dan serabut berwarna pekat yang menempel pada bagian kromatin.
Nukleolus merupakan tempat berlangsungnya transkripsi gen yang dari proses
tersebut didapatkan molekul rRNA.
rRNA adalah salah satu jenis RNA yang merupakan materi penyusun ribosom.
Molekul rRNA yang baru terbentuk segera dikemas bersama protein ribosom untuk
dikeluarkan dari inti sel.
NUKLEOLUS
Transkripsi molekul rRNA di dalam nucleolus menjamin
terbentuknya molekul ribosom yang ada di dalam
sitoplasma.
Untuk kebutuhan tersebut, maka di dalam anak inti terdapat
sejumlah potongan-potongan DNA (rDNA) yang
ditranskripsi menjadi rRNA secara berulang-ulang dan
berjalan sangat cepat dengan bantuan enzim RNA
polymerase I.
Potongan-potongan DNA tersebut dinamakan nucleolar
organizer.
NUKLEOLUS
Pada dasarnya, nukleolus adalah penggumpalan
bagian-bagian kromosom tertentu (kromosom 13, 14,
15, 21, dan 22). Bagian-bagian kromosom ini disebut
"pusat organisasi nukleolus".
nukleolus bervariasi tergantung pada spesies, jenis sel
dan keadaan fungsional, tetapi variasi ini relatif
tergantung pada perbedaan-perbedaan adanya
komponen granular atau fibrilar yang bersama
kromatin menyusun 3 komponen dasar anak inti.
FUNGSI NUKLEOLUS
Nukleolus berfungsi sebagai tempat sintesis nukleoplasma dan
RNA ribosom (rRNA).
sebagai tempat pembuatan protein yang akan digunakan untuk
membuat ribosom dan juga sebagai tempat mengadakan
sintesis RNA.
pada sel-sel yang sedang aktif membuat protein maka
nukleolus akan tampak lebih besar.
Dalam menjalankan fungsinya ini nukleolus dikontrol oleh
bagian kromosom yang mengandung gen tertentu yang
dinamakan nucleolar organizer.

Anda mungkin juga menyukai