Anda di halaman 1dari 3

Nama: Barra Qadhafi

1.Nucleus

Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel
dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat
terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis
ribosom.

2. Ribosom adalah salah satu bagian dari organel sel yang berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Ribosom bisa ditemukan pada sel eukariotik maupun prokariotik.

Agar protein yang dibutuhkan oleh setiap sel di tubuh bisa diproduksi, ada satu mekanisme yang perlu
berjalan, yaitu sintesis protein. Proses sintesis protein melibatkan DNA dan RNA dan dimulai di dalam
nukleus atau inti sel.

Sintesis protein terjadi dengan diawali saat enzim yang ada di dalam nukleus membuka bagian DNA yang
spesifik agar bisa diakses oleh salinan RNA.

Molekul RNA yang sudah menyalin informasi genetik ini kemudian bergerak dari nukleus sel ke
sitoplasma yang merupakan lokasi dimulainya proses sintesis.Untuk bisa mendapatkan protein yang
dimaksud, sintesis dapat dibagi menjadi dua langkah utama, yaitu transkripsi dan translasi.

 . Transkripsi

Sesuai namanya, transkripsi protein adalah proses percetakan atau penulisan ulang informasi genetik
pembuatan protein dari DNA oleh RNA. Kemudian, RNA yang sudah menyalin informasi tersebut,
kembali berproses menjadi produk akhir yang disebut mRNA (messenger RNA).

Ibaratnya, DNA adalah orang yang memiliki resep untuk membuat protein. Lalu, tugas RNA lah untuk
menyalin resep tersebut agar organel yang lain juga bisa membuat protein dengan tepat.

Namun, RNA itu tidak bisa langsung menyebarkan informasi tersebut. Untuk bisa menyebarkan
informasi komposisi protein, RNA harus berubah dahulu menjadi messenger RNA.

Produk akhir dari proses transkripsi ini adalah mRNA beserta informasi pembuatan protein yang
dibawanya. Proses transkripsi terjadi di dalam nukleus alias inti sel, tempat DNA berada.

 . Translasi

Setelah proses transkripsi selesai, maka masuklah proses translasi. Di tahapan inilah ribosom berperan
penting.
Proses translasi diawali dengan masuknya mRNA ke sitoplasma. Sitoplasma adalah cairan yang mengisi
bagian sel di luar inti sel. Di sitoplasma, ada berbagai organel sel yang “mengambang”, termasuk
ribosom.

Perlu diketahui, ribosom bisa mengambang bebas di sitoplasma, menempel di permukaan luar retikulum
endoplasma maupun amplop, atau bagian terluar nukleus.

Begitu keluar dari inti sel menuju sitoplasma, mRNA akan langsung melakukan tugasnya, yaitu
membawa informasi cara pembuatan protein ke ribosom.

Lalu, ribosom akan menggunakan informasi dari mRNA tadi untuk membuat rantai asam amino yang
merupakan bahan dasar dari protein. Proses penerjemahan informasi dari mRNA menjadi rantai asam
amino inilah yang disebut sebagai translasi.

3.Vesicle

Vesikel adalah sebuah ruang pada sel yang dikelilingi oleh membran sel. Ruang biasanya ditempati oleh
sitoplasma yang terdiri dari organel dan sitosol sebagai lubang saluran atau wadah transportasi untuk
menyimpan dan mengangkut zat disekitar sel dan ke membran sel.

4.Kompleks golgi melakukan sekresi dengan cara membentuk sebuah kantung atau vesikula yang diseut
vesikel golgi. Kemudian, misalnya ada suatu zat yang ingin dikeluarkan seperti protein melalui membran
sel maka badan golgi yang membentuk vesikel golgi langsung membungkus. Vesikel golgi membungkus
zat tersebut. Pada saat pembungkusan, aliran materi yang mendorong sehingga zat masuk ke
gelembung sekresi badan golgi. Selanjutnya, gelembung sekresi membawa zat menuju ke membran sel
lalu dikeluarkan dari membran sel.

5.Membran sel tersusun atas dua lapis lipid (lipid bilayer), yang terlihat melalui

mikroskop elektron. Di antara molekul lipid terdapat protein integral dan perifer.Molekul lipid pada
membran sel bersifat amphiphilik, yaitu memiliki gugus hidrofilik (polar) pada bagian kepala dan gugus
hidrofobik (non-polar) pada bagian ekor. Lipid utama membran sel adalah fosfolipid, diikuti kolesterol
dan glikolipid. Fosfolipid utama membran sel adalah fosfogliserid dan sfingomielin. Fosfogliserid
mengandung gliserol sebagai backbone dan fosfat. Fosfogliserid utama pada membran sel adalah
fosfatidiletanolamin, fosfatidilserin, dan fosfatidilkolin. Dapat dikatakan bahwa membran sel merupakan
fluid-mosaic. Karena lapisan lipid berkonsistensi cair (fluid) dengan protein tersusun mosaik di
antaranya. Kolesterol berada di antara molekul fosfolipid, dan keberadannya mengurangi fluiditas
membran sel.

TRANSPORT MOLEKUL MELALUI MEMBRAN SEL

Membran sel berfungi sebagai barier selektif antara sitoplasma dengan cairan ekstraselular yang
merupakan lingkungan internal. Sel untuk hidup memerlukan suplai air, gas oksigen, nutrien, dan
elektrolit dari lingkungannya. Begitu pula sebaliknya, sel yang hidup pasti melakukan metabolisme
dalam tubuhnya, yang akan menghasilkan produk metabolisme, seperti gas karbondioksida dan urea,
yang harus dibuang ke cairan ekstra selular dan selanjutnya ke luar tubuh mahluk mikroorganisme. Arus
molekul dari luar sel ke dalam sel, atau sebaliknya, memerlukan peran pasif dan aktif membran
sel.Apabila membran sel tersusun hanya oleh lipid bilayer, maka membran sel dapat dilintasi
(permeable) oleh molekul-molekul hidrofobik (non-polar), seperti molekul O2, CO2, N2, dan hormon
steroid. Permeabilitas membran sel semakin berkurang terhadap molekul-molekul hidrofilik (polar) tidak
bermuatan berukuran kecil, seperti air (H2O), urea, dan gliserol, dan molekul-molekul hidrofilik tidak
bermuatan berukuran besar, antara lain glukosa dan sukrosa. Pada akhirnya, membran sel tidak mudah
dilewati (impermeable) terhadap ion-ion yang
bermuatan atau elektrolit, misalnya H+, Na+, HCO3-K+, Ca2+, Cl-, Mg2+

Anda mungkin juga menyukai