Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN PASIEN

I. Identitas
Nama

: Hamdani

Umur

: 45 tahun

Alamat

: Desa Teubalung

Jenis kelamin

: Laki- laki

Pekerjaan

: Tukang

Status

: Menikah

Berat badan

: 55 kg

Tinggi badan

: 163 cm

II. Anamnesis
Keluhan Utama

: Sakit perut

RPS

: - Sakit perut di ulu hati menjalar ke kuadran kiri atas disertai nyeri,
2x sehari, semenjak 1 bulan yang lalu
- Muntah 2x seharu, muntah yang keluar berupa cairan
- Mual, pusing, sesak, cepat lelah
- Kencing sedikit sudah 2 bulan
- Untuk mengatasi nyeri perut puskesmas memberi obat dompendon
dan antasidoen

RPD

: (+) Sejak 4 tahun yang lalu

RPK

: (- )

RKS

: makan tidak teratur, merokok, sering makan makanan yang pedas

Anamnesis Organ : (+) nyeri epigastrium menjalar ke hipokondrium kiri, (+) nausea,
(+) vomitus, (+) vertigo, (- ) diare, (- ) melena, (- ) ructus, (- ) pylorus
III. Pemeriksaan Fisik
a. Data umum
Keadaan Umum
Vital sign
a) TD

: 120/80 mmHg

b) N

: 88x/ menit, regular, isi cukup

c) RR

: 18x/menit

d) T

: 370C

Pemeriksaan Fisik Umum


-

Wajah : tidak tampak kesakitan, tidak pucat, tidak ikterus warna kulit normal

Leher : Tidak ada jaringan parut

Dada : Tidak ada jaringan parut, tidak ada spider angioma

Kulit : warna kulit normal, tidak ikterus

Turgor : (- )

b. Khusus
Abdomen
-

Inspeksi

: Simetris, tidak ada pembesaran organ setempat, tidak terdapat


sikatrik, striae alba, caput medusa atau pelebran vena lainnya,
tidak terdapat darm steifung, tidak terdapat pulsasi di daerah
epigastrium

- Auskultasi

: Bunyi peristaltic usus normal, tidak terdapat bising pembuluh


darah (murmur sistolik atau diastolic)

- Palpasi
o Hati

: hati teraba, tidak terdapat nyeri tekan

o Limpa : normal
o Ginjal : Ballotement negtif, terdapat nyeri tekan
o Tidak terdapat pembesaran organ di 9 regio abdomen
- Perkusi
o Batas paru- hati
a. Batas paru hati relative di ICS 5
b. Batas paru hati absolute di ICS 6
c. Batas paru hati peranjakan setelah inspirasi 2 jari dibawah batas paru hati
absolute
o Pemeriksaan asites
IV. Masalah

: Dispepsia

KOMPLIKASI
Penderita sindroma dispepsia selama bertahun-tahun dapat memicu adanya
komplikasi yang tidak ringan. Salah satunya komplikasi dispepsia yaitu luka di dinding
lambung yang dalam atau melebar tergantung berapa lama lambung terpapar oleh asam
lambung. Bila keadaan dispepsia ini terus terjadi luka akan semakin dalam dan dapat
menimbulkan komplikasi pendarahan saluran cerna yang ditandai dengan terjadinya
muntah darah, di mana merupakan pertanda yang timbul belakangan. Awalnya penderita
pasti akan mengalami buang air besar berwarna hitam terlebih dulu yang artinya sudah
ada perdarahan awal. Tapi komplikasi yang paling dikuatirkan adalah terjadinya kanker
lambung yang mengharuskan penderitanya melakukan operasi.
Kebanyakan kasuk dispepsia adalah ringan dan hanya terjadi sesekali saja.
Bagaimanapun juga dispepsia yang berulang dapat menyebabkan komplikasi yang
beberapanya diuraikan dibawah ini :
1. Oesophageal Stricture
Dispepsia bisanya disebabkan oleh refluks asam, yang terjadi ketika asam
lambung yang bocor kembali ke esofagus dan mengiritasi lapisan pada esoafagus. Jika
iritasi ini terbentuk terus-menerus, dapat menyebabkan luka pada esofagus. Jaringan
parut pada akhirnya dapat menyebabkan esofagus menjadi sempit dan kecil. Manifestasi
klinis yang ditimbulkan biasanya adalah :
- Kesulitan dalam menelan
- Makanan jadi tersangkut di kerongkongan
- Nyeri dada
2. Pyloric Stenosis
Seperti oesophageal stricture, pyloric stenosis disebabkan oleh iritasi dalam
jangka waktu yang lama pada lapisan lambung. Pyloric stenosis tejadi ketika jalan antara
lambung dan duodenum (yang disebut sebagai pylorus) menjadi luka dan sempit. Hal ini
menyebabkan muntah dan menolak makanan yang sudah dicerna dengan baik.
3. Barrett's Oesophagus
Kejadian refluks asam yang berulang dapat menyebabkan perubahan sel-sel yang
terdapat di esofagus bagian bawah. Barrett's esophagus biasanya tidak menimbulkan

gejala nyata selain yang terkait dengan refluks asam. Namun, terdapat resiko kecil sel-sel
yang dipengaruhi oleh Barrett's esophagus berubah menjadi sel kanker dan memicu
kanker esofagus.
4. Peritonitis
Dispepsia kronik dapat merusak dan menginfeksi lapisan dari peritoneum, yang
disebut sebagai peritonitis. Peritonitis biasanya terjadi jika terdapat robekan atau
kerusakan pada bagian peritoneum yang dapat disebabkan oleh paparan asam lambung
yang berulang-ulang.

Anda mungkin juga menyukai