Anda di halaman 1dari 2

Dampak Negatif Modernisasi

Modernisasi tidak selamanya memberikan dampak yang positif bagi perkembangan


kehidupan sosial masyarakat dalam arti mengubah masyarakat dari tradisional menjadi
modern. Tidak menutup kemungkinan masyarakat yang kurang siap terhadap
modernisasi akan memunculkan sikap yang menjadi dampak negatif dari modernisasi
itu sendiri. Nah, tahukah kamu dampak negatif apa sajakah yang timbul akibat adanya
modernisasi.
Beberapa dampak negatif yang dapat muncul akibat gejala modernisasi adalah sebagai
berikut.
a. Kesenjangan Sosial dan Ekonomi
Secara khusus, kesenjangan sosial yang terjadi dalam masyarakat akibat dari
adanya modernisasi dan pembangunan dapat dilihat adanya berbagai fenomena yang
terjadi di masyarakat berikut ini.
1)

Timbulnya kelompok-kelompok sosial tertentu, misalnya

pengangguran,

kelompok asongan, pedagang kaki lima, dan lain sebagainya.


2) Adanya perbedaan kelas yang didasarkan pada tinggirendahnya pendidikan yang
ditempuh.
3)

Terjadinya berbagai masalah sosial dalam keluarga, terutama antara orang tua

dengan anak-anaknya. Hal ini karena adanya perbedaan pola pikir dan adanya
kecenderungan bahwa anak-anak (generasi muda) lebih dapat menerima perubahan
yang terjadi, jika dibandingkan dengan orang tua (generasi tua) yang cenderung untuk
mempertahankan tradisi yang sudah ada.
4) Terjadi perubahan sosial budaya dalam masyarakat yang sulit untuk dihindarkan,
kecuali warga masyarakat itu sendiri harus dapat mengantisipasinya, seperti pengaruh
pergaulan bebas, minum-minuman keras, mode pakaian, gaya rambut, dan lain-lain.
Selain kesenjangan sosial, modernisasi juga dapat menimbulkan terjadinya
kesenjangan ekonomi. Hal ini bisa kita lihat adanya berbagai gejala di masyarakat
berikut ini:
1) Timbulnya jurang yang semakin dalam antara si kaya dan si miskin.

2) Budaya konsumerisme, yang ditandai adanya sekelompok masyarakat yang selalu


ingin memiliki barang baru yang ada di pasar, walaupun tidak dapat memilikinya secara
tunai.
3) Timbulnya demonstration effect, maksudnya sekelompok masyarakat yang selalu
memamerkan kekayaannya.

Faktor-faktor penghambat integrasi nasional sebagai berikut:


1. Masyarakat Indonesia yang heterogen (beraneka ragam) dalam faktor-faktor
kesukubangsaan dengan masing-masing kebudayaan daerahnya, bahasa daerah,
agama yang dianut, ras dan sebagainya.
2. Besarnya kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang
merongrong keutuhan, kesatuan dan persatuan bangsa, baik yang berasal dari dalam
maupun luar negeri.
3. Masih besarnya ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil
pembangunan menimbulkan berbagai rasa tidak puas dan keputusasaan di masalah
SARA

(Suku,

Agama,

Ras,

dan

Antar-golongan), gerakan

separatisme

dan

kedaerahan, demonstrasi dan unjuk rasa.


Faktor-faktor pendorong integrasi nasional sebagai berikut:
1. Faktor sejarah yang menimbulkan rasa senasib dan seperjuangan.
2. Keinginan untuk bersatu di kalangan bangsa Indonesia sebagaimana dinyatakan
dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
3. Rasa cinta tanah air di kalangan bangsa Indonesia, sebagaimana dibuktikan
perjuangan merebut, menegakkan, dan mengisi kemerdekaan.
4. Rasa rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan Negara, sebagaimana
dibuktikan oleh banyak pahlawan bangsa yang gugur di medan perjuangan.

Anda mungkin juga menyukai