Anda di halaman 1dari 14

KAPASITAS PANAS (HEAD CAPACITY)

Didefinisikan sebagai jumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu


benda sebanyak 1 derajat. Specific heat adalah perbandingan kapasitas panas suatu benda
terhadap kapasitas panas air dengan massa yang sama. Biasanya yang dipilih sebagai
referensi adalah air pada 15 oC. Specific heat tergantung pada suhu dan macam zat.
C=

dq
q C.dT
dT

= heat capacity

= panas yang ditambahkan untuk kenaikan suhu dT

Ada dua kapasitas panas yang telah didefinisikan, yaitu :


Cp

=(

dH
)P
dT

= kapasitas panas pada tekanan tetap

Cv

=(

dH
)V
dT

= kapasitas panas pada volume tetap

KAPASITAS PANAS GAS


Untuk basis 1 mole Cp = Cv + R
Cp dan Cv = kapasitas panas molal
R

= tetapan gas = 0,082 1.atm/ gmol 0K


= 1,987 cal/ gmol oK
= 1,987 BTU/ lbmol 0R

Untuk gas mono-atomic


Cp
1,67
Cv
Cv

3
R
2

Cp = Cv + R Cv = Cp - R
Cp
1,67 Cp = 1,67 Cv
Cv

Cv = 1,67 Cv R

2
Cv R
3

Cv

Persamaan empiris untuk kapasitas panas


Cp

= a + bT + cT2

3
R
2

a, b, c adalah konstanta yang harganya tergantung pada macam gas. Lihat tabel 16, 17
Hougen, hal 253 dan tabel 18 Hougen, hal 255 (Hydro carbon) fig. 60 Hougen, hal 254.
Pengaruh tekanan pada kapasitas panas
-

Pengaruh tekanan pada kapasitas panas gas, dibawah 1 atm dan dibawah
temperatur kritis dapat diabaikan.

Sedangkan diatas tekanan atmosfir, kapasitas panas gas pada tekanan konstan,
naik dengan naiknya tekanan sampai batas suhu kritis dan tekanan kritis.

Pada tekanan diatas tekanan kritis, pengaruh tekanan pada kapasitas panas gas
turun dengan naiknya suhu.

Kapasitas Panas Gas Rata-Rata


Kapasitas panas rata-rata antara 2 suhu didefinisikan :
T2

Cpm

Cpm

T Cp.dT
q
=
1
(T2 T1 )
(T2 T1 )
=

T2

T1

( a bT cT 2 ) dT
T2 T1

a (T2 T1 )

b 2
1
(T2 T12 ) c(T23 T13 )
2
3
(T2 T1 )

(T22 T2T1 T12


b
c
= a (T2 T1 ) (T2 T1 )

2
3
(T2 T1 )

b
2

c
3

2
2
= a (T2 T1 ) (T2 T2T1 T1 )

Lihat tabel 19 Hougen, hal 258 fig. 62 Hougen, hal. 259.

KAPASITAS PANAS ZAT PADAT

Menurut hukum Petit dan Dulong, kapasitas panas atom kristal unsur zat padat hampir
konstan dan sama dengan 6,2 cal/ g.atom.
Hukum ini cocok untuk unsur-unsur yang mempunyai berat atom diatas 40 bila
pada keadaan volume konstan dan suhu kamar.
Menurut teori kinetika Bolzman, menunjukkan kapasitas panas atom unsur-unsur
pada volume konstan, dengan kenaikan suhu mencapai harga maximum :
3R

= 5,97 cal per derajat kenaikan suhu

Pada suhu kamar, kapasitas panas unsur dengan berat atom rendah misalnya : C,
H, B, Si, O, F, P dan S lebih kecil dari 6,2. Kapasitas panas naik dengan naiknya suhu.
Lihat fig. 64 Hougen, hal 261 (oksida)
fig. 65 Hougen, hal. 262 (senyawa Ca)
HUKUM KOPP
Kapasitas panas suatu senyawa zat padat kira-kira sama dengan jumlah dari
kapasitas panas unsur-unsur penyusunnya. Perkiraan kapasitas panas unsur-unsur pada 20
o

C adalah : C 1,8 ; H 2,3 ; B 2,7 ; Si 3,8 ; O 4,1 ; F 5,0 ; P 5,4 ; untuk unsur yang lain =

6,2. Perkiraan ini digunakan hanya apabila data eksperimen tidak ada.
Lihat tabel 20 Hougen, hal 263 264 (anorganis)
Tabel 21 Hougen, hal. 265
KAPASITAS PANAS ZAT CAIR DAN LARUTAN
Kapasitas panas zat cair dan larutan pada umumnya naik dengan naiknya suhu.
Kapasitas panas untuk kebanyakan zat bentuk cair lebih besar daripada bentuk padat
dan gas.
Jika digunakan hukum Kopp dengan harga-harga kapasitas panas atom zat cair
pada suhu kamar menurut Wenner sebagai berikut :
C = 2,8;

H = 4,3;

B = 4,7;

Si = 5; O = 6,0;

7,4;
S = 7,4 dan unsur-unsur lain harganya adalah 8.
SPECIFIC HEAT HYDRO CARBON CAIR

F = 7,0;

Menurut Fallon dan Watson, specific heat hydro carbon cair dan fraksi petroleum pada
suhu antara 0 oF dan reduced temperatur 0,85 sebagai berikut : Hal 266 Hougen
Cp = [(0,355 + 0,128 x 10-20 API) + (0,503 + 0,117 x 10-2 oAPI) x 10-9t][0,05K +
0,41]
Dimana t dalam oF dan K adalah faktor karakteristik yang didefinisikan sebagai :
K=

TB
G

TB

= titik didih rata-rata dalam oR pada tekanan 1 atmosfir.

= specific grafity pada 60 oF

Lihat fig. 66 Hougen hal. 266


Specific heat larutan lihat fig. 67, 68, 69, 70
Air mempunyai specific heat lebih besar daripada zat cair yang lain, kecuali ammonia
cair.
-

Kapasitas panas zat cair anorganik ditunjukkan pada tabel hal. 268 Hougen

Kapasitas panas zat cair organic pada tabel hal. 270 Hougen.

SOAL DAN PENYELESAIAN


1.

Hitung jumlah calori yang dibutuhkan untuk memanaskan


1000 gram larutan dari 0 - 1000C seperti dibawah ini :
a.

5 % NaCl (% berat)

b.

20 % KOH

c.

20 % NH4OH

Penyelesaian :
a.

5 % NaCl 1000 gram


50

NaCl = 50 gram

= 58,5 gr.mol 0,845 gr.mol

H2O

= 950 gram

950
gr.mol 52,78 gr.mol
18

mol H 2 O
52,78

61,75
mol senyawa 0,854

Dengan fig. 69 bisa dicari spesific heat = 0,94

= m. Cp. T
= (1000)(0,94)(100) = 94.000 calori

b.

20 % KOH 1000 gram


KOH = 200 gram
H2O

200
gr.mol 3,75 gr.mol
56

800
gr.mol 44,44 gr.mol
18

mol H 2 O
44,44

12,446
mol senyawa
3,75

Dari fig. 68 Hougen didapat spesific heat = 0,75 cal/ gr.0C


H

= m. Cp. T
= (1000)(0,75)(100) = 75.000 calori

c. 20 % NH4OH
NH4OH

= 200 gram =

200
gr.mol 5,71gr.mol
35

H2O

= 800 gram =

800
gr.mol 44,4 gr.mol
18

mol H 2 O
44,4

7,78
mol senyawa
5,71

Dengan fig. 68 Hougen didapat specific heat = 1,1 cal/ gr. 0C


H

= m. Cp. T
= (1000)(1,1)(100) = 110.000 calori

2.

Dari fig. 63 hitung panas yang dibutuhkan untuk


memanaskan 1 lb graphite dari 32 14500F
Penyelesaian :
320F

= 00C = 2730K

14500F

T rata-rata =

1450 32
787,780 C 1060,780 K
1,8

273 1060,78
666,690 K
2

Cp = 0,34 cal/ gr.0C


H = q

= m. c. T
= (1 lb)(0,34 cal/ gr. 0C)(787,78 00C)

= (454 gr)(0,34 cal/ gr. 0C)( 787,780C)


= 121601,72 cal x 1 BTU/ 252 cal
= 482,55 BTU

7.3 Perubahan Enthalphy Karena perubahan Phase Panas Latent (Latent Heat)
PANAS PELEBURAN, f (Hf)
Adalah panas yang dibutuhkan untuk melelehkan (mengubah bentuk padat
menjadi bentuk cair) suatu bentuk zat padat pada titik lelehnya.

Untuk kebanyakan unsur, perbandingan f/ Tf berkisar antara 2 3, sedang


senyawa organik antara 9 11.
f

= panas peleburan, cal/ g. mol

Tf

= titik leleh, oK

Hf

= molal heat of fussion, cal/ g. mol

pengecualian untuk rumus tersebut (tabel 24 Hougen hal. 273)


PANAS TRANSISI, t (Ht)
Adalah panas yang dibutuhkan/ dilepaskan untuk mengubah dari bentuk kristal
satu ke bentuk lain suatu zat pada suhu transisinya. Transisi ini terjadi pada suhu konstan.
Titik transisi seringkali merupakan fugsi kecepatan pemanasan/ pendinginan
sebelum terjadinya perubahan. Pada kenyataan transisi ini terjadi pada suu sedikit lebih
tinggi jika zat menalami pemanasan dari pada jika mengalami pendinginan (tabel 25
Hougen hal. 273).
PANAS PENGUAPAN, v( Hv)
Adalah panas yang dibutuhkan untuk mengubah dari phase cair ke phase gas
suatu zat pada suhu penguapannya. Panas penguapan molal lihat tabel 26 Hougen hal.
274.
HUKUM TROUTON
Sesuai hukum Trouton perbandingan antara panas penguapan (b) pada titik didih
normalnya terhadap suhu absolutnya (Tb) suatu zat adalah konstan
b/ Tb = k

b = cal/ g. mol

Tb = oF

untuk kebanyakan zat harga k = 21


PERSAMAAN CLAUSIUS CLAPEYRON

dP *
Hv

dT
T (Vg V 1)
P*

= vapor pressure

= suhu absolut

Hv

= panas penguapan pada suhu T

Vg

= volume molal gas

V1

= volume molal zat cair

Bila dianggap berlaku rumus gas ideal :

Vg

RT dP* Hv dP* HvP*


2
P* dT RT T dT RT
P*

dP * Hv.dT
Hv
1

dInP
*

d
(
)
2
P * R.T
R
T
(2,303)d log P *
Hv

1
R
d( )
T
Bila diplot log P* Vs

1
, maka diperoleh slope
T

Hv

Slope = 2,303R
Catatan : d

1
= d(T-1)
T

=-

1
dT
1
dT 2 d ( )
2
T
T
T

Bila dianggap bahwa Hv konstan pada range suhu tertentu yang diambil, maka didapat :
Hv

Log P*= 2,303RT B , atau


log

P1*
Hv 1
1

( )
*
P2
2,303R T2 T1

(Baca reduced form of Clapeyron equation, Himmelblau page 349 & reference
subtance Plot, pagr 350-351).
7.4 Evaluasi Enthalpy
Contoh soal

: Hitung enthalpy 1 lb steam pada suhu 350 oF dan tekanan 50 psi,


dengan referensi cairan pada 32 oF.

Penyelesaian

: Basis 1 lb air

H
350 oF
X
q3 =

u
a

Cai

p
X

r q2 X
q1 - H1
cair

X
Ref.

t* H
3
ua
p

q1

F
= H1 =32
sensible
head air dari 32 t*

q2

= H2 = latent head = panas penguapan air pada suhut*

q3

= H3 = panas untuk menaikkan suhu usp dari t* menjadi 350 oF

t*

= suhu jenuh pada tekanan 50 psi = 281 (steam table) hal. 571 Himmelblau :
- interpolasi

= 49,20

t = 280oF

= 50

t=?

= 53,25

t = 285oF

:p

50 49,2 t * 280

t* 280,98 281o F
53,25 50 280 t *
- extrapolasi

:p

= 45,40

t = 275oF

= 49,20

t = 280 oF

= 50

t=?

49,2 45,40 280 275

t* 281o F
50 45,40
t * 275

pada 281oF adalah 924 Btu/ lb (interpolasi)


Cpm uap air antara 281 350oF
tm

281 350
315,5o F
2

Dari fig 62 hal. 259 Hougen bisa dicari Cpm uap air pada tm 315,5 oF dipotong
curve H2O tarik ke kiri diperoleh Cpm = 8,2 Btu/ lb moloF
Cpm H2O cair = 1 Btu/ lboF
1. Enthalpy H2O cair pada 281oF = 249 Btu/ lb
H1 = (281-32)x1
2. Panas penguapan pada 281 oF = = 924/ lb
Himmelblau 571 : interpolasi)
3. Superhead uap = (350-281) x

8.2
36 Btu / lb
18

(Hougen fig. 62 hal. 259 dengan tm)


Total = 249 Btu/ lb + 924 Btu/ lb + 36 Btu/ lb
= 1209 Btu/ lb
Enthalpy absolut itu tidak diketahui, tetapi enthalpy suatu zat dihitung relative
terhadap kondisi referensi. Enthalpy suatu zat dihitung sebagai perubahan
enthalpy dari keadaan referensi ke keadaan yang diinginkan.
ENTHALPY UDARA BASAH (UDARA UAP H2O)
Biasanya yang dipilih sebagai reference adalahudara dan H2O cair pada 0oC.
Terbentuknya uap air dalam udara dari air cair 0oC melalui proses :
1. Air cair dipanaskan sampai dew point (titik embun) udara basah
2. Air diuapkan pada suhu dew point menjadi uap jenuh
3. Uap air disuperheatkan sampai suhu udara yang ditentukan.
Contoh Soal :
Hitung enthalpy per lb udara kering dari uadara pada tekanan 1 atm dan suhu 100 oF
dengan relative humidity = 50%. Reference udara dan H2O cair pada 0oC (32 oF).

Penyelesaian
Enthalpy

: sensible enthalpy udara + sensible enthalpy H2O + panas penguapan pada


dew point + sensible pada dew point + sensible heat uap H2O dari dew
point sampai 100 oF.

Dari humidity chart (fig. 20 page 122 Hougen) dapat dilihat bahwa udara pada kondisi ini
mengandung :
0,0345

lb mol air
lb mol udara ker ing

lb air
(0,0345)(18)
0,0215
(29)
lb udara ker ing

100 oF
lb mol air

molal humidity = 0,0345 lb mol udara ker ing


50% humidity
Mencari dew point pada 100oF dan 50% humidity :
Tarik garis kekiri memotong curve saturasi 100% sehingga dapat dibaca t dew point =
79oF
Mean molal heat capasitas uap H2O antara 79 100oF
100 79
89,5
2

tm

Cpm

= 8,02

Btu
lb.mol o F

Panas penguapan pada 79oF (dew point) dengan fig. 19 page 120 Hougen. Pada t = 79 oF
tarik garis ke atas memotong latent heat of steam, kemudian titik potong ini ditarik ke
kanan memotong garis panas penguapan = 18,840 Btu/ lb.mol = 1046 Btu/ lb
(atau Himmelblau page 569 tabel 5)
Ringkasan
1. Sensible enthalpy udara
= (100 32)

6,95
29

2. Sensible enthalpy liquid water

= 16,3 Btu

= (79 32).0,0215

= 1,0 Btu

3. latent heat of water


= 1046 x 0,0215

= 22,5 Btu

4. Superheat of water vapor


= (100 79) x 0,0215 x

8,02
18

Jumlah

= 0,2 Btu
= 40,0 Btu/ lb udara kering

KEJENUHAN
Bila gas atau campuran gas (non condensable) bersinggunngan dengan suatu
liquida maka liquida akan menguap. Bila liquidas cukup dan bersinggungan lama, maka
penguapan terjadi sampai tekanan partial uap mencapai tekanan uap jenuhnya pada suhu
sistem bersangkutan. Pada keadaan ini dikatakan bahwa gas tersebut jenuh (saturated)
dengan uap.
Bila uap maupun gas dianggap gas ideal, maka :
Pg
Pv

ng
nv

Pv
n
v
Pt
nt
Vg
Vv

ng
nv

(1)
(2)
. (3)

Pg

= tekanan partial gas

Pv

= tekanan partial uap

ng

= jumlah mol gas

nv

= jumlah mol uap

Vg

= volume partial gas

Vv

= volume partial uap

PARTIAL SATURATION DAN HUMIDITY

Bila gas mengandung uap dimana tekanan partial uap jenuhnya pada suhu yang
bersangkutan maka dikatakan bahwa gas tidak jenuh dengan uap (partial saturation).
Dalam menyatakan konsentrasi uap dalam campuran seringkali sebagai berikut :
a). Relative saturation (relative humidity).
b). Molal saturation (molal humidity)
c). Absolute saturation ( absolute humidity)
d). Humidity
Keterangan :
a) Relative saturation
Yv

v
= P x100%; Pv Pg
v
*

Persen saturation ; adalah perbandingan berat uap yang ada per berat gas bebas
uap jika campuran jenuh pada tekanan dan suhu yang bersangkutan.]
n

Yp

v
= n x100%
g

nv

= mole uap/ mol gas actual

ng

= mole uap/ mol gas saturated

Yp

nv / n 2
P/P
x100% 1 2 x100%
( P1 / P2 ) sat
= n1
n2 sat

b) Molal saturation
Moal saturation

v
1
= n n
g
2

n1
P V
n1
P1
V1
1 1

n2 P2 V2 nt n1 Pt P1 Vt V1

Khusus untuk humidity digunakan massa uap air per massa uap kering dalam
humidity chart

n1 ( M 1 ) m1

n2 ( M 2 ) m2
c) Absolute saturation (lihat a)

SOAL-SOAL
1. Hitung panas yang dilepas bila 1 m3 udara (kondisi standart) didinginkan dari 500
100 oC pada P konstan 1 atm.
Perkirakan cp dari tabel 17 hal. 255
Jawab

: 195,2 kcal

2. Hitung jumlah Btu yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 lb masing-masing zat


liquid dibawah ini dari temperatur 32 100oF
a. Acetone

Jawab : 35,4 Btu

b. Carbon tetrachlorida

Jawab : 13,5 Btu

c. Ether

Jawab : 37,3 Btu

d. Propyl alkohol

Jawab : 38,7 Btu

3. Hitung enthalpy dalam Btu/ lb udara kering, relative udara dan liquid water pada
32oF, humidity udara pada temperatur 120 oF, pada tekanan 1 atm, dan % humidity
60%
4. Hitung enthalpy dalam kcal/ gram (referensi solid pada 0oC), pelelehan seng pada
temperatur 750oC.
5. Hitung enthalpy dalam Btu/ lb (dengan data latent heat dari steam table), relative
untuk liquid pada 32oF, steam pada temperatur 500oF superheated 200oF diatas titik
saturasi.
Jawab

: 1272,3 Btu/ lb

Anda mungkin juga menyukai