Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Dalam sebuah perusahaan selalu menghubungkan pemikiran hasil kepada sebuah prosedur
input, proses, dan output. Data merupakan sebuah input yang pada akhirnya akan menjadi sebuah
informasi melalui sebuah proses sistem manajemen yang biasa disebut Database Management
System (DBMS). Proses mengubah data menjadi informasi perlu melalui sebuah sistem yang
memiliki kompleksitas yang tinggi. Oleh karena itu Sistem Informasi Manajemen menjadi
perangkat utama pencetak informasi untuk pengambilan keputusan bagi perkembangan
perusahaan tersebut.
Begitu pula dengan perusahaan manufaktur memerlukan informasi untuk melangsungkan
roda industrinya. Tanpa informasi yang akurat, perusahaan tidak dapat menentukan kebijakan,
keputusan, bahkan peraturan yang dapat menunjang perbaikan maupun perkembangan
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki sebuah sistem informasi yang
dikhususkan pada setiap departemen. Hal ini diperlukan untuk membentuk proses bisnis yang
lebih menguntungkan bagi perusahaan. Sistem Informasi Manufaktur adalah solusi tepat bagi
perusahaan yang memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sistem
informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah
lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan
mempertimbangkan

semua

proses

yang

terjadi.

Sistem informasi manufaktur tidak dapat dipisahkan dengan komputer, karena dalam sistem ini
komputer memegang andil yang sangat besar, baik secara fisik maupun informatif. Secara fisik,
komputer digunakan untuk menjalankan proses produksi dan mengontrol arus produksi tersebut.
Sedangkan secara informatif komputer digunakan manajemen manufaktur untuk memperoleh
informasi yang akurat dan berguna bagi perusahaan untuk menunjang hasil produksi perusahaan
agar lebih maksimal. Namun bukan berarti sistem ini meniadakan secara penuh andil tenaga
manusia di dalam suatu perusahaan. Karena antara software-hardware-brainware akan selalu

berkaitan di setiap sistem yang ada. Tanpa adanya satu dari tiga bagian tersebut, maka suatu
sistem tidak akan bisa berjalan.

1.2. RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah Sistem Informasi Manufaktur
adalah sebagai berikut :
1. Model Sistem Informasi Manufaktur
2. Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
3. Komputer Sebagai Sistem Informasi

1.3. TUJUAN MAKALAH


Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul Sistem Informasi Manufaktur
adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
2. Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi Sistem
Informasi Manufaktur
3. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Informasi Manufaktur
4. Untuk mengetahui cara perusahaan memaksimalkan kualitas hasil produksinya dengan
menggunakan sistem informasi manufaktur
5. Memahami secara utuh apakah fungsi CAD, CAM dan Robotic
6. Memahami kegunaan komputer sebagai sistem fisik maupun sebagai sistem informasi
dalam sebuah perusahaan.

BAB II
2.1 PENGERTIAN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem yang digunakan untuk mendukung fungsi produksi, yang mencakup seluruh
kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang
atau jasa.
2.2 MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagai
berikut :
1. Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasi
manufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.
2. Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang proses
pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen
produksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebih
meningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.
3. Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database
4. Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasil
produksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.

2.3 KOMPUTER DALAM MANUFAKTUR


- Eleman Dalam Sistem Produksi Fisik
Eleman ini terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.Computer-Aided Design
Computer-aided design (CAD) yang semakin sering disebut Computer aided engeneering
(CAE) melibatkan penggunaan komputer unutk membantu rancangan produk yang akan
dimanufaktur CAD peertama-pertama muncul dalam industri dirgantara sekitar tahun 1960-an
dan kemudian diadopsi oleh pembuat mobil. CAD kemudian digunakan untuk merancang segala
sesuatu dari struktur rumus seperti bangunan dan jembatan hingga bagian-bagian kecil.

2.Computer-Aided Manufacturing
Computer-Aided Manufacturing(CAM) penerapan komputerdalam proses produksi. Mesin
produksi khusus yang dikendalikan komputer seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk
sesuai dengan spesifikasi yang diperoleh dari data base rancangan.
3.Robotik
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotikrobotik melibatkan penggunaan
robot industrial. Alat yang secara otomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses
manufaktur.
-Sistem Konseptual
Sistem ini terdiri dari tiga bagian:
1.Sistem Titik Temesanan Kembali
Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer
diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan
reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian
memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai
pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian pada
titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.
Rumus titik pemesanan kembali
Manajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitung
dengan menggunakan rumus berikut :
R = LU + S
Dimana :

R : titik pemesana kembali


L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)

2.Material Requirment Planing


Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru
untuk manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material
Requirements planing -MRP). MRP adalah suatu strategi material proaktif.
-Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead
time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
-Sistem material requrements planing menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan
bruto menjadi kebutuhan netto.
-Menetukan berapa banyak berapa material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah
unit yang diinginkan.Sistem material requrements planing.
-Bekerja berhubungan dengan sistem perencanaan kebutuhan kapasitas untuk memastikan
bahwa produksi terjadwal sesuai dengan kapasitas pabrik.
Sistem pelepasan pesanan
Oliver Wight dan george plossl konsultan yang diakui mengembangkan konsep MRP diluar
area manufaktur sehingga dapat meliputi seluruh perusahaan hasilnya disebut MRP II dan
kepanjangan huruf-huruf tersebut telah dirubah menjadi Manufakturing resource planing

2.1 Manfaat MRP II


Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1.Penggunaan sumber daya yang efisien
2.Pererencanaa prioritas yang lebih baik
3.Pelayangan pelanggan yang meningkat
4.Informasi manajemen yang lebih baik

3. Just in Time
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen
fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya
hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat
dibutuhkan oleh konsumen.
Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1.Arus material lebih cepat
2.Ukuran lot kecil
3.Waktu
4.Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
5.Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
6.Komputer tidak ditekankan

BAB III
3.1 BAGAIMANA MEMANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR
Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi
itu digunakan oleh eksekutif perusahaan. Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarea
lain. Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semua
subsistem out put. Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakan
seluruh operasi.
Manajer dalam pemsaran dan keungan juga menggunakan output itu pemasar tertarik pada
aspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebut
mempengaruhi penjualan produk. Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem
persediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem
persediaan karena digunakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem
produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atau
perluasan pabrik.
3.2 MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR

Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem Informasi


Manajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada
proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga
output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.

Sumber internal
sumber eksternal Keterangan :
Input Data/Informasi
Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.
Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,
frekuensi

perawatan,

dan

lain-lain.

Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment)
yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal
adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data ini
biasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.
Sub Sistem Input
Sub sistem input terdiri dari
a. Sistem informasi akuntansi
Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data lingkungan
yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh, pegawai produksi
memasukan data kedalam terminal dengan menggunakan kombinasi media yang dapat dibaca
mesin dan keyboard. Media tersebut sering berbentuk dokumen dengan bar code yang dapat
dibaca secara optik. Media lain meliputi dokumen dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara
optik, dan kartu plastik dengan garis-garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah
dibaca data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.
b. Sub sistem industrial engineering (IE)

Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang mempelajari
operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan. Industrial engineering terdiri dari
proyek-proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan berapa lama
waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
c. Sub sistem intelijen manufaktur
Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap mengetahui
perkembangan terakhir mengenai sumber-sumber pekerja, material dan mesin. Adapun yang
termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :
1. Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yang
mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupun
borongan.
2. Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia. Sumber
daya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan dan
menhubungakan kepada pihak pelamar.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian
besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :
Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
Pengujian data,
Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yang
lain.
Sub Sistem Output

Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3
bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsur
biaya yang terjadi di dalamnya.
a. Sub sistem produksi
Adalah segala hal yang bersangkutan dengan proses yang terjadi disetiap divisi kerja
ataupun departemen yang mengukur produksi dalam hal waktu, menelusuri arus kerja dari satu
langkah ke langkah berikutnya.
b. Sub sistem persediaan
Tingkat persediaan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasi yang
besar. Tingkat persediaan suatu barang dipengaruhi oleh jumlah unit yang dipesan dari pemasok
setiap kalinya, dan tingkat persediaan rata-rata dapat diperkirakan dari separuh kuantitas pesanan
ditambah safety stock. Subsistem persediaan memberikan jumlah stok, biaya holding, safety
stock , dan lain-lain berdasarkan hasil pengolahan data dari input. Subsistem persediaan biasanya
memiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari sub
sistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahan
mentah menjadi bahan jadi.
c. Sub sistem kualitas
Adalah semua hal yang berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performa kerja,
maupun pemilihan supplier. Fungsi dari sub sistem kualitas adalah mengukur kualitas material
saat material diubah. Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk
dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi
(Specification) baik produk jadi maupun material. Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan
khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan total quality
management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul
dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar
yang melandasi TQM adalah :

Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan

Kualitas dicapai oleh manajemen

Kualitas

adalah

seluruh

tanggung

jawab

seluruh

penghuni

perusahaan

Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan perusahaan. Karena dengan adanya
hubungan yang baik antara pelanggan dengan perusahaan otomatis juga akan membangkitkan
hubungan yang baik antara perusahaan dengan pemasok barang. Sehingga proses produksi dan
distribusi semakin lancar. TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan
yang berhubungan dengan kualitas. Dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian
manajer informasi yang mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran
kualitas.
d. Sub sistem biaya
Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan
manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh
karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di
dalamnya. Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses
produksi terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan
sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat. Sub
sistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :
Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian,
keusangan, pajak dan asuransi.
Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian,
biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.

BAB IV
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat penyusun peroleh dari makalah Sistem Informasi Manufaktur ini adalah
sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Manufaktur adalah solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan
prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan sistem informasi manufaktur lebih
menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input
bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.
2. Sistem informasi manufaktur terdiri dari 3 sub sistem input dan 4 sub sistem output
3. Di dalam sistem informasi manufaktur, komputer mempunyai 2 sifat yaitu sebagai
sistem fisik (digunakan pada saat proses produksi dan pengontrolan) dan sebagai sistem
informasi ( yang memberikan data informasi yang akurat ).
4. CAD, CAM, dan Robotic merupakan bagian dari komputer sebagai sistem fisik yang
membantu dalam proses produksi di dalam perusahaan. CAD dalam design, CAM dalam
implementasinya dan robotic sebagai tenaga penggerak.
5. ROP,MRP, MRP II, dan JIT adalah bagian dari computer sebagai system informasi yang
berfungsi untuk memaksimalkan hasil output perusahaan dan meminimalisasi jumlah biaya yang
dikeluarkan perusahaan pada saat berproduksi

Anda mungkin juga menyukai