Anda di halaman 1dari 9

MAKSIAT YANG TIDAK DIUNGKAPKAN/DICERITAKAN AKAN

DITUTUPI ALLAH
Telah menceritakan kepada Yahyaa bin Yahyaa[61], Qutaibah bin
Saiid[62], dan Abu Bakr bin Abi Syaibah - lafadhnya adalah milik Yahyaa
, Yahyaa berkata : Telah mengkhabarkan kepada kami; sedangkan yang
lain berkata : Telah menceritakan kepada kami : Abul-Ahwash[63], dari
Simaak[64], dari Ibraahiim[65], dari Alqamah[66] dan Al-Aswad[67], dari
Abdullah (bin Masuud), ia berkata :
Seorang laki-laki datang menemui
Nabi shallallaahu alaihi wa sallam dan berkata : Wahai Rasulullah,
sesungguhnya aku telah menggauli seorang wanita di pelosok Madiinah
dan aku telah melakukan segala sesuatu kecuali jima. Maka, aku datang
menyerahkan diriku untuk dihukum sesukamu. Ketika mendengar hal itu,
Umar berkata : Sungguh Allah telah menutupinya seandainya engkau
menutupi kesalahanmu itu. (Ibnu Masuud berkata :) Nabi shallallaahu
alaihi wa sallam tidak menjawab sedikitpun. Lalu laki-laki itu pun berdiri
hendak pergi. Setelah ia pergi, Nabi shallallaahu alaihi wa sallam
menyuruh seseorang untuk memanggilnya. Lalu Nabi shallallaahu alaihi
wa sallam membacakan kepadanya ayat : Dan dirikanlah shalat pada
pagi dan petang dan pada sebagian permulaan malam. Sesungguhnya
perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapus dosa perbuatan-perbuatan
yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat (QS. Huud :
114). Kemudian ada seorang laki-laki yang bangkit dan berkata : Wahai
Nabiyullah, apakah ayat ini hanya diperuntukkan padanya ?. Beliau
menjawab : Tidak, bahkan untuk seluruh manusia [hadist
Diriwayatkan oleh imam Muslim (no. 2763) ].

Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya namun belum masuk


iman itu ke dalam hatinya ! Janganlah kalian mengghibah kaum muslimin.
Jangan pula kalian mencari-cari aib/kesalahan mereka. Karena,
sesungguhnya orang yang mencari-cari aib mereka, niscaya Allah akan
cari-cari aib yang ada pada dirinya. Dan barangsiapa yang Allah cari-cari
aibnya, maka Allah akan ungkap aibnya tersebut meskipun ada di dalam
rumahnya [Diriwayatkan oleh Abu Daawud no. 4880; Al-Albaaniy
berkata : Hasan shahih]

Dari Nuaim bin Hazzaal ia berkata : Hazzaal pernah menyewa Maa'iz


bin Maalik dan ia memiliki seorang budak wanita bernama Fathimah yang
ia miliki. Budak wanita ini bertugas menggembala kambing milik mereka
dan Maa'iz pun menyetubuhinya. Maa'iz memberitahukan hal itu kepada
Hazzaal, kemudian Hazzal mengelabuhinya dan berkata : Pergilah ke

Nabi shallallaahu alaihi wa sallam dan beritahukan pada beliau (tentang


hal yang kau alami). Mudah-mudahan turun Al-Quran berkenaan
denganmu. (Setelah ia menghadap dan menceritakan apa yang telah ia
lakukan, sebagaimana hadits sebelum ini ), lalu Nabi shallallaahu alaihi
wa sallam memerintahkan agar dirajam. Saat dirajam dan terkena
hantaman batu, Maa'iz berusaha lari kemudian seseorang mengejarnya
dengan membawa tulang dagu onta atau tulang betis onta, kemudian
dipukulkan ke Maa'iz hingga mati. Setelah itu Nabi shallallaahu alaihi wa
sallam bersabda :"Celaka kau hai Hazzal, seandainya engkau tutupi
dengan bajumu tentu lebih baik bagimu" [hadist Diriwayatkan oleh
imam Ahmad, 5/217; Al-Arnauth berkata : Shahih li-ghairihi].
Makna (perkataan beliau shallallaahu alaihi wa sallam :seandainya
engkau tutupi dengan bajumu tentu lebih baik bagimu) adalah lebih baik
bagimu DARIPADA engkau suruh ia untuk MENGUNGKAPKAN perkaranya
(kepadaku). Adapun anjuran untuk menutupinya adalah dengan
menyuruhnya bertaubat dan menyembunyikan aib yang telah
dilakukannya sebagaimana yang telah diperintahkan Abu Bakr dan Umar
(sebelum Maaiz menghadap Nabi shallallaahu alaihi wa sallam).
Penyebutan baju adalah mubaalaghah, yaitu seandainya engkau tidak
mendapatkan jalan untuk menutupinya kecuali (menutupinya) dengan
pakaianmu dari orang yang mengetahui perkaranya, maka itu lebih
utama/baik daripada yang telah engkau sarankan kepadanya untuk
menampakkannya [Fathul-Baariy, 12/125].

RasulullahSAW. bersabda: Semua umatku akan ditutupi segala


kesalahannya kecuali orang-orang yang berbuat maksiat dengan terangterangan. Masuk dalam kategori berbuat maksiat terang-terangan adalah
bila seorang berbuat dosa di malam hari kemudian Allah telah menutupi
dosanya, lalu dia berkata (kepada temannya): Hai Fulan! Tadi malam aku
telah berbuat ini dan itu. Allah telah menutupi dosanya ketika di malam
hari sehingga ia bermalam dalam keadaan ditutupi dosanya, kemudian di
pagi hari ia sendiri menyingkap tirai penutup Allah dari dirinya. (hadist
Shahih riwayat imam Muslim No.5306)

Sesungguhnya (di hari penghisaban nanti) Allah mendekatkan seorang


mukmin, lalu Allah meletakkan tabir dan menutupi si mukmin (sehingga
penghisabannya tersembunyi dari orang-orang yang hadir di mahsyar).
Allah berfirman: Apakah engkau mengetahui dosa ini yang pernah kau
lakukan? Apakah engkau tahu dosa itu yang dulunya di dunia engkau
kerjakan? Si mukmin menjawab: Iya, hamba tahu wahai Rabbku (itu

adalah dosa-dosa yang pernah hamba lakukan). Hingga ketika si mukmin


ini telah mengakui dosa-dosanya dan ia memandang dirinya akan binasa
karena dosa-dosa tersebut, Allah memberi kabar gembira padanya:
Ketika di dunia Aku menutupi dosa-dosamu ini, dan pada hari ini Aku
ampuni dosa-dosamu itu. Lalu diberikanlah padanya catatan kebaikankebaikannya (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Seluruh umatku akan diampuni kecuali Al-Mujaahiruun (orang-orang yang


terang-terangan melakukan kemaksiatan). Dan termasuk di antara AlMujaahiruun itu adalah orang yang telah melakukan perbuatan jahat di
malam hari, lalu Allah menutupi aibnya itu keesokan harinya. Namun ia
kemudian berkata : Wahai Fulaan, semalam aku telah melakukan ini dan
itu. Allah telah menutupi aibnya, namun ia sendiri yang telah
menyingkapnya [hadist shahih Diriwayatkan oleh Imam AlBukhaariy(guru dari imam muslim) no. 6069].
Jika dosa seberat zina saja (asal tidak dilakukan secara terang-terangan)
kita dianjurkan untuk menutupinya, bagaimana pula hal yang lebih rendah
daripada itu ?
Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda :
Barangsiapa yang menutupi kesalahan seorang muslim, niscaya Allah
akan menutupi kesalahannya kelak di hari kiamat [hadist Diriwayatkan
oleh IMAM Al-Bukhaariy no. 2262, riwayat imam Muslim no. 2580 ]
Telah menceritakan kepada kami Suhail[34], dari ayahnya[35], dari Abu
Hurairah, dari Nabishallallaahu alaihi wa sallam, beliau bersabda :
Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba yang lain di dunia,
melainkan Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat [Diriwayatkan
oleh imam Muslim no. 2590]
MASALAH JILBAB KETAT
Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat
keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab
yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedang, kamu
tidak mengetahui (Quran:Annur(24) ayat 19)
Sengaja Berjilbab ketat atau jilbab gaul atau jilboo(b) dsb yang
hakekatnya menampakkan lekuk2(body curve/sisi sensualitas yg memicu
hasrat laki laki) adalah termasuk kategori tabarruj. Tabarruj adalah
maksiat terang-terangan.

.......Dan hendaklah mereka menutupkan kain krudung kedadanya, dan


janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka,
atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka,
atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara
perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang
mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai
keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti
tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan/menderapkan
kakinya agar diketahui perhiasan(pinggul indah/pergelangan kaki indah)
yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada
Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (Quran:
Annur(24) ayat 31)

..... dan janganlah kalian bertabarruj (sering keluar rumah dengan berhias
dan bertingkah laku) seperti (kebiasaan) wanita-wanita Jahiliyah yang
dahulu [Quran: al-Ahzaab ayat 33].
Arti Tabarruj Dan Penjabarannya:
Secara bahasa tabarruj berarti menampakkan perhiasan bagi orangorang asing (yang bukan mahram).
Imam asy-Syaukani berkata: at-Tabarruj adalah perbuatan seorang
wanita menampakkan sebagian dari perhiasan dan kecantikannya yang
(seharusnya) wajib untuk ditutupinya, yang ini dapat memancing syahwat
(hasrat) laki-laki
Tabarruj akan membawa laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah,
sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: Dari
Abdullah bin Amr bin al-Ash Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah
Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: Akan ada di akhir umatku (nanti)
wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, di atas kepala mereka
(ada perhiasan) seperti punuk unta, laknatlah mereka karena (memang)
mereka itu terlaknat (dijauhkan dari rahmat Allah Subhanahu wa Taala).
Dalam hadits lain ada tambahan: Mereka tidak akan masuk Surga dan
tidak dapat mencium bau (wangi)nya, padahal sungguh wanginya dapat
dicium dari jarak sekian dan sekian (Hadits pertama riwayat athThabrani dalam al-Mujamush shagiir (hal. 232) dinyatakan
shahih sanadnya oleh syaikh al-Albani dalam kitab Jilbaabul maratil muslimah (hal. 125), dan hadits kedua riwayat imam Muslim
(no. 2128))

- Tabarruj termasuk sifat wanita penghuni Nereka, sebagaimana sabda


Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam: Ada dua golongan termasuk
penghuni Neraka yang aku belum melihat mereka: (pertama) orang-orang
yang memegang cambuk seperti ekor sapi, (digunakan) untuk
memukul/menyiksa manusia, (kedua) Wanita-wanita yang berpakaian
(tapi) telanjang berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta
yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan
mencium baunya, walaupun baunya tercium selama perjalanan sekian
dan sekian (Hadist Shahih Riwayat imam Muslim (no. 2128).)

Pada akhir umatku akan ada kaum pria yang menunggang di atas pelanapelana kuda bagaikan rumah-rumah ( mobil/minibus/ pelana bermesin
yang tertutup & berjendela seperti rumah). Mereka turun di pintupintu masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi telanjang, kepala
mereka bagaikan punuk unta yang kurus . Laknatlah mereka karena
sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita terlaknat. Seandainya
setelah kalian ada salah satu umat, niscaya wanita-wanita kalian akan
menjadi pembantu bagi wanita-wanita mereka sebagaimana wanitawanita sebelum kalian menjadi pembantu bagi wanita-wanita kalian.
[HR. Imam Ahmad]
Ada tiga golongan manusia yang jangan kamu tanyakan tentang mereka
(karena mereka akan ditimpa kebinasaan besar): orang yang
meninggalkan jamaah (kaum muslimin) dan memberontak kepada
imamnya (penguasa/pemerintah) lalu dia mati dalam keadaan itu
[ex:kelompok khawarij-ISIS, amrozi cs, Syiah dan kelompok2 yg
memberontak ulil amri], budak wanita atau laki-laki yang lari (dari
majikannya) lalu dia mati (dalam keadaan itu), dan seorang wanita yang
(ketika) suaminya tidak berada di rumah (dalam keadaan) telah
dicukupkan keperluan dunianya (hidupnya), lalu dia melakukan tabarruj
setelah itu, maka jangan tanyakan tentang mereka ini (HR Ahmad
(6/19) dan al-Hakim (1/206), dinyatakan shahih oleh imam alHakim, adz-Dzahabi dan syaikh al-Albani dalam kitab Jilbaabul
mar-atil muslimah (hal. 119).
Kendati demikian peringatan Rasulullah mengenai tabarruj sudah jelas&tegas,
namun masih banyak penghuni neraka nanti di akhir zaman adalah
mayoritas kaum wanita(wallahu alam )
Dari Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw bersabda, Aku berdiri
di muka pintu surga tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk surga

adalah orang-orang fakir miskin sedangkan orang-orang kaya masih


tertahan oleh perhitungan kekayaanya dan orang-orang ahli neraka telah
diperintahkan masuk neraka maka ketika saya berdiri di dekat pintu
neraka tiba-tiba kudapatkan kebanyakan yang masuk ke dalamnya adalah
orang-orang perempuan.(Hadist Riwayat Bukhari Muslim)
Terus kalau ada yg bertanya:
Kenapa harus berjilbab?kok Allah mengekang wanita?
Sesungguhnya itu karena Allah Maha mengerti tentang wanita daripada
wanita itu sendiri. Allah menganjurkan berjilbab karena wanita itu mulia,
karena perhiasan wanita itu spesial dan mahal . itu karena Allah tidak
senang jika wanita dijerumuskan setan untuk :menggoda laki-laki,
merusak moral dan mengacaukan kekhusyukan dalam beribadah kepada
Allah. Anjuran berjilbab itu karena Allah sangat sayang kepada wanita.
sehingga Jika penghuni neraka nanti adalah mayoritas wanita , maka itu
karena kesalahan wanita sendiri atau bisa jadi karena suami tidak mau
mengajari para istri tentang agama. Allah tidak bersalah, Allah sudah
memperingatkan tapi manusia bebas memilih. Karena Allah adalah maha
adil maka Allah mampu membalas siapa-siapa yang melanggar dan Allah
memberi reward kepada yang taat.
Kalau Allah tidak menyukai kemaksiatan kenapa Allah
menciptakan Iblis dan Syaitan?kok kayaknya Allah nyusahin
manusia? Allah menciptakan yang baik dan yang jahat karena Allah
maha kuasa mengendalikan semua mahluk baik yg sholeh maupun yg
jahat, Karena Allah maha berkuasa membalas siapa yg baik dan siapa yg
jahat. Juga karena Allah maha adil sehingga Allah ciptakan tempat
pembalasan bagi siapa yang jahat dan siapa yang baik.
Aapakah kita harus melaknat wanita-wanita berjilbab sensual
atau bahkan seperti telanjang? Tidak, Sesungguhnya masih ada cara
yang terbaik yaitu memperingatkan mereka supaya sadar kembali kepada
jalan Allah sehingga Allah mengampuni mereka , insya Allah ini cara yang
terbaik karena Allah Maha pengampun , siapa lagi yang maha pengampun
kalau Bukan Allah sendiri?,.
Terus gimana kalau katanya wanita-wanita yg bertabarruj itu
adalah terjauh dari rahmat Allah(ciri dari penghuni neraka),
Apakah lantas kita jauhi untuk jangan dipilih sebagai istri? Justru
harus kita tolong, masih banyak yg bertabarruj itu wanita yang suci
terjaga kehormatannya, walaupun banyak sekali yang sudah tidak terjaga
TAPI bagaimanapun mereka adalah tetap muslimah, maka sebaiknya kita
tolong agar mereka tidak semakin terjerumus , Karena kita ingat dalam
Riyadh al-Shalihin 243:

Dari Abu Hurairah ra. lagi, berkata: Nabi saw. didatangi oleh sahabat
sahabatnya dengan membawa seorang lelaki yang telah minum arak,
kemudian beliau bersabda:
Pukullah ia-sebagai hadnya.
Abu Hurairah berkata: Di antara kita ada yang memukul orang itu dengan
tangannya, ada pula yang memukulnya dengan sandalnya, bahkan ada
yang memukulnya dengan pakaiannya. Setelah orang itu pergi, lalu ada
orang yang berkata: Semoga engkau dihinakan oleh Allah. Kemudian
Rasulullah saw. bersabda:
Jangan berkata demikian itu, janganlah kalian membantu syaitan untuk
menggodanya lagi. (HR al-Bukhari) Hadis shahih, diriwayatkan oleh
al-Bukhari, hadis no. 6279 dan 6283; Abu Daud, hadis no. 3882;
Ahmad, hadis no. 7645.
ALLAH MAHA PENGAMPUN
Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri
mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az Zumar:
53).
Berdasarkan hadits ini: "Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin
Abu Syaibah telah menceritakan kpada kami Abu Usamah dari Thalhah bin
Yahya dari Abu Burdah dari Abu Musa dia berkata: "Rasulullah saw telah
bersabda: 'Pada hari kiamat kelak, Allah Swt akan menyerahkan seorang
Yahudi ataupun seorang Nasrani kepada setiap orang Muslim. Kemudian
Allah Swt akan berkata: 'Inilah penebusmu dari siksa api neraka." [Hadist
Sahih Muslim 4969, Kitab 50 - Bab 1319]
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Di hari kiamat kelak,
sekelompok dari kaum muslimin akan datang membawa dosa mereka
sebesar gunung. Lalu Allah mengampuni dosa-dosanya, kemudian
dibebankan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan nasrani. (Itu menurut
perkiraanku). Rauh berkata; 'aku tidak tahu dari siapa keraguan ini.' Abu
Burdah berkata; Maka hal ini aku ceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz.
Lalu dia bertanya; 'Apakah Bapakmu menceritakan hal ini dari Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam? aku menjawab; 'Ya.' [HR Muslim 4971]
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang
muslim meninggal kecuali Allah akan memasukkan (memperlihatkan) ke
dalam tempatnya neraka Yahudi atau Nashrani." [HR Muslim 4970]

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "TIDAKLAH SEORANG


MUKMIN MENINGGAL KECUALI ALLAH 'AZZA WAJALLA AKAN
MENGGANTIKAN TEMPATNYA DI NERAKA DENGAN ORANG YAHUDI DAN
NASRANI." [HR Ahmad 18666]
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Tidaklah seorang
muslim meninggal dunia, kecuali Allah 'azza wajalla akan menggantingan
tempatnya di neraka dengan seorang Yahudi atau Nasrani." [HR Ahmad
18739]
Dari Abu Huroiroh, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda yang
diceritakan dari Rabbnya azza wa jalla, :
Ada seorang hamba yang berbuat dosa lalu dia mengatakan
Allahummagfirliy dzanbiy [Ya Allah, ampunilah dosaku]. Lalu Allah
berfirman, Hamba-Ku telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia
memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan
dosa. (Maka Allah mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut
mengulangi lagi berbuat dosa, lalu dia mengatakan, Ay robbi agfirli
dzanbiy [Wahai Rabb, ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, HambaKu telah berbuat dosa, lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang
mengampuni dosa dan menghukumi setiap perbuatan dosa. (Maka Allah
mengampuni dosanya), kemudian hamba tersebut mengulangi lagi
berbuat dosa, lalu dia mengatakan, Ay robbi agfirli dzanbiy [Wahai Rabb,
ampunilah dosaku]. Lalu Allah berfirman, Hamba-Ku telah berbuat dosa,
lalu dia mengetahui bahwa dia memiliki Rabb yang mengampuni dosa dan
menghukumi setiap perbuatan dosa. Beramallah sesukamu, sungguh
engkau telah diampuni. An Nawawi dalam Syarh Imam Muslim
mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan beramallah sesukamu
adalah selama engkau berbuat dosa lalu bertaubat, maka Allah akan
mengampunimu.
An Nawawi mengatakan, Seandainya seseorang berulang kali
melakukan dosa hingga 100 kali, 1000 kali atau lebih, lalu ia bertaubat
setiap kali berbuat dosa, maka pasti Allah akan menerima taubatnya
setiap kali ia bertaubat, dosa-dosanya pun akan gugur. Seandainya ia
bertaubat dengan sekali taubat saja setelah ia melakukan semua dosa
tadi, taubatnya pun sah. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 17/75)
Dari Abi Hurairah r.a. dari Rasulullah SAW berabda, Telah
diampuni seorang wanita pezina yang lewat di depan anjing yang
menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata, Anjing ini hampir
mati kehausan. Lalu dilepasnya sepatunya lalu diikatnya dengan
kerudungnya lalu diberinya minum. Maka diampuni wanita itu karena
memberi minum. (HR Bukhari) Dalam syarah Shahih Bukhari yaitu

kitab Umdatul Qari jilid 15 halaman 277 disebutkan bahwa


diantara faedah hadits ini adalah diterimanya amal seorang
pelaku dosa besar asalkan dia seorang muslim. Dan bahwa Allah
mungkin saja mengampuni dosa besar dengan amal yang kecil
sebagai keutamaan.
Versi Kedua : Laki-laki memberi minum anjing dan diampuni
dosanya/masuk surga
Dari Abi Hurairah r.a. dari Nabi SAW bahwa ada seorang laki-laki
berjalan kehausan lalu turun ke bawah sumur untuk minum. Tiba-tiba dia
melihat seekor anjing menjukurkan lidahnya dan memakan tanah karena
kehausan. Dia berkata, Anjing ini telah mengalami apa yang aku alami.
Lalu dipenuhinya sepatunya dengan air dan dibawa dengan menggunakan
mulutnya lalu memanjat sumur itu dan diberinya anjing itu minum. Maka
Allah berterimakasih kepadanya diampunkan dosanya. Dalam riwayat
lainnya: lalu dimasukkan ke dalam surga. (HR Bukhari).
Menurut Shahibul Umdah, kedua versi ini memang merupakan
dua cerita yang berbeda. Meski keduanya diriwayatkan oleh Abu
Shalih dari Abu Hurairah ra.

Dari Anas bin Malik rodhiallahu 'anhu dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Alloh subhanahu wa
ta'ala berfirman, " Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon
kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah
kamu lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu
setinggi awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku
akan Aku ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang
membawa kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku
tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang
kepadamu dengan ampunan sebesar itu pula." (HR. Tirmidzi, An
Nawawi berkata, "hadits ini hasan shahih).

Anda mungkin juga menyukai