Makalah CSSD Fixxxxxxxxxxxx
Makalah CSSD Fixxxxxxxxxxxx
DISUSUN OLEH :
Luh Putu Oggi Yulianti
(1108515006)
(1108515007)
(1108515008)
(1108515009)
(1108515010)
BAB I
PENDAHULUAN
Sterilisasi merupakan proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal
ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus) yang terdapat
dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik untuk
membunuh atau menghilangkan mikroorganisme. Sterilisasi ini bertujuan untuk menjamin
sterilitas produk maupun karakteristik kualitas sediaannya, termasuk kestabilan yang dimiliki
oleh produk yang dihasilkan. Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilant. Proses sterilisasi
merupakan hal yang paling utama dalam menentukan kesterilan dari sediaan akhir yang
nantinya akan dibuat. Sehingga, perlu dilakukan metode sterilisasi yang tepat dan sesuai
dengan sifat masing-masing bahan, alat serta wadah yang akan digunakan.
Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit yang merupakan
institusi penyedia pelayanan kesehatan adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di rumah
sakit. Dalam upaya mencapai keberhasilan tersebut maka perlu dilakukan pengendalian
infeksi di rumah sakit. Pusat sterilisasi merupakan salah satu mata rantai yang penting untuk
pengendalian infeksi dan berperan dalam upaya menekan kejadian infeksi. Dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sterilisasi, pusat sterilisasi sangat bergantung pada unit
penunjang lain seperti unsur pelayanan medik, unsur penunjang medik maupun instalasi
antara lain perlengkapan, rumah tangga, pemeliharaan sarana rumah sakit, sanitasi dan lainlain. Jika terjadi hambatan pada salah satu sub unit di atas maka pada akhirnya akan
mengganggu proses dan hasil sterilisasi.
Jika dilihat berdasarkan volume alat dan bahan yang harus disterilisasikan di rumah
sakit demikian besar, maka rumah sakit dianjurkan untuk memiliki suatu instalasi pusat
sterilisasi tersendiri dan mandiri, yang merupakan salah satu instalasi yang berada dibawah
dan tanggung jawab langsung kepada direktur atau wakil direktur rumah sakit. Instalasi pusat
sterilisasi ini bertugas untuk memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan kondisi steril
atau bebas dari semua mikroorganisme (termasuk endospora) secara tepat dan cepat, untuk
melaksanakan tugas sterilisasi alat atau bahan secara profesional, diperlukan pengetahuan
atau keterampilan tertentu oleh perawat, apoteker ataupun tenaga non medik yang
berpengalaman di bidang sterilisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi CSSD
Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk
menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora dan dapat dilakukan
dengan proses kimia atau fisika. Sterilisasi sangat penting dilakukan terutama untuk alat-alat
bedah, terlebih lagi saat ini semakin berkembangnya prosedur operasi maupun kompleksitas
peralatan medik, maka diperlukan proses sterilisasi yang tersentralisasi sehingga keseluruhan
proses menjadi lebih efesien,ekonomis dan keamanan pasien semakin terjamin. Disamping
itu, rumah sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah
terjadinya resiko infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu indikator
keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi nosokomial di
rumah sakit. Untuk mencapai keberhasilan tersebut, maka perlu dilakukan pengendalian
infeksi di rumah sakit.
Istilah untuk pusat sterilisasi bervariasi, mulai dari Central Sterile Supply
Department (CSSD), Central Service (CS), Central Supply (CS), Central Processing
Department (CPD) dan lain lain, namun kesemuanya mempunyai fungsi utama yang sama
yaitu menyiapkan alat-alat steril dan bersih untuk keperluan perawatan pasien. Secara
terperinci, fungsi dari pusat sterilisasi adalah menerima, memproses, memproduksi,
mensterilkan, menyimpan serta mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di
rumah sakit untuk kepentingan perawatan pasien. Central Sterilization Supply Department
(CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah
sakit yang menyelenggarakan proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat
atau bahan yang dibutuhkan dalam kondisi steril. Instalasi CSSD ini merupakan pusat
pelayanan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan alat/bahan steril bagi unit-unit yang
membutuhkan sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang berasal dari rumah
sakit
itu
sendiri.
Alur
aktivitas
fungsional
CSSD
dimulai
dari
pembilasan,
Merupakan salah satu pendukung jaminan mutu pelayanan rumah sakit, maka peran
dan fungsi CSSD sangat penting.
2.2.1
2.2.1
fungsional) dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil Direktur Penunjang Medik.
Untuk rumah sakit swasta, struktur organisasi dapat mengacu pada struktur organisasi
pemerintah. Hal-hal yang perlu dilaksanakan agar instalasi pusat sterilisai dapat berjalan
sebagai mana mestinya adalah perlunya pembagian pekerjaan dalam jabatan fungsional.
Struktur organisai pusat sterilisasi dapat digambarkan sebagai berikut.
kapasitas tugas dan tanggung jawabnya, yang dibagi atas tenaga manajer dan teknis
pelayanan sterilisasi.
A. Kepala Instalasi Pusat Sterilisasi
Harus menentukan metoda yang lebih efektif bagi penyiapan dan penanganan
alat atau bahan yang steril.
Harus selalu bertanggung jawab agar staf dapat mengerti akan prosedur dan
penggunaan mesin sterilisasi secara benar.
Harus selalu memastikan bahwa teknik aseptik yang diterapkan pada saat
penyiapan dan penanganan alat steril baik yang hanya sekali pakai maupun
alat yang dapat dipakai ulang.
Bisa membuat rencana kebutuhan bahan dan alat sesuai dengan kebutuhan
masing-masing sub instalasi.
Bisa membuat rencana perbaikan dan penggantian alat yang sudah rusak.
Bisa membuat laporan hasil kerja dari masing-masing sub instalasi (Sub
Instalasi dekontaminasi, sterilisasi dan produksi, Sub Instalasi pengawasan
mutu, pemeliharaan sarana dan peralatan, K3 dan diklat, serta Sub Instalasi
distribusi) kepada kepala instalasi.
Harus dapat menerapkan apa yang sudah diajarkan dan yang diperoleh dari
pengalaman atasannya.
Harus selalu mengikuti prosedur kerja atau standar prosedur operasional yang
telah dibuat dan ditetapkan.
Harus selalu bisa menerima tekanan kerja dan juga yang kadang-kadang
lembur.
Harus selalu memakai alat pelindung diri seperti apron, masker, penutup
kepala, sandal yang khusus dan sarung tangan.
Harus bisa memelihara peralatan pusat sterilisasi, alat dan bahan yang steril.
Kecepatan Pelayanan
Diharapkan pelayanan penyediaan barang-barang steril yang diberikan oleh
pusat sterilisasi menjadi lebih cepat sampai kepada unit pemakaiannya, dengan mutu
yang dapat dipertanggungjawabkan dan memperpendek jalur birokrasi yang ada.
2.
3.
4.
Peningkatan Mutu
Produk-produk yang dihasilkan oleh pusat sterilisasi harus melalui proses
yang ketat sampai menjadi produk yang steril. Setiap proses sterilisasi berjalan,
selalu dilengkapi dengan indikator kimia, biologi dan fisika. Secara berkala setiap 3
bulan dilakukan tes mikrobiologi. Diharapkan dengan kontrol yang ketat, produk
yang dihasilkan akan terjamin kualitas sterilisasinya, yang pada akhirnya dapat
menekan angka kejadian infeksi di rumah sakit.
5.
2.3
steril untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit. Secara lebih rinci fungsi dari pusat
sterilisasi adalah menerima, memproses, meproduksi, mensterilkan, menyimpan serta
mendistribusikan peralatan medis ke berbagai ruangan di rumah sakit untuk kepentingan
perawatan medis.
2.4.1
-
Efisiensi tenaga medis atau paramedis untuk kegiatan yang berorientasi pada
pelayanan terhadap pasien.
Menyediakan dan menjamin kualitas hasil sterilisasi terhadap produk yang dihasilkan.
Memberikan suplai barang steril meliputi linen, instrumen dan barang-barang steril
lainnya
Melakukan pengetatan keseragaman dan kemudahan dalam rak instrumen dan set
operasi di seluruh lingkungan rumah sakit
Melakukan pengembangan sesuai dengan metode yang terbaru dan peraturan yang
berlaku
Mendistribusikan alat-alat yang dibutuhkan oleh ruang perawatan, kamar operasi, dan
ruang lain yang membutuhkan
Berpartisipasi dalam pemilihan peralatan dan bahan yang aman, efektif dan bermutu
berikut :
Ruang Dekontaminasi
Pada ruang ini, terjadi proses penerimaan barang kotor, dekontaminasi dan
pembersihan. Ruang dekontaminasi harus direncanakan, dipelihara dan dikontrol
untuk mendukung efisiensi proses dekontaminasi dan untuk melindungi pekerja dari
benda-benda yang dapat menyebabkan infeksi, racun dan hal-hal berbahaya lainnya.
Syarat-syarat ruang dekontaminasi antara lain :
a. Ventilasi
- sirkulasi udara yang dilengkapi dengan filter
- pergantian udara 10 kali/jam
- tekanan udara negatif
- tidak dianjurkan menggunakan kipas angin
b. Suhu dan kelembaban
- suhu 18-22C
- kelembaban antara 35-75%
2.
3.
4.
Ruang Sterilisasi
Di ruang ini dilakukan proses sterilisasi alat atau bahan. Untuk sterilisasi etilen
oksida, sebaiknya dibuatkan ruang tersendiri dan dilengkapi dengan saluran
pembuangan (exhaust).
5.
Suhu 18-22C
Kelembaban 35-75%
Dinding terbuat dari bahan yang kuat, halus dan mudah dibersihkan
Berikut adalah contoh gambar bangunan instalasi pusat sterilisasi di rumah sakit:
BAB III
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam makalah ini, antara lain:
3.1 Central Sterilization Supply Department (CSSD) atau Instalasi Pusat Pelayanan
Sterilisasi merupakan satu unit/departemen dari rumah sakit yang menyelenggarakan
proses pencucian, pengemasan, sterilisasi terhadap semua alat atau bahan yang
dibutuhkan dalam kondisi steril, sehingga dapat mencegah dan mengurangi infeksi yang
berasal dari rumah sakit itu sendiri (infeksi nasokomial).
3.2 Secara umum fungsi utama pusat sterilisasi yaitu menyiapkan alat-alat bersih dan steril
untuk keperluan perawatan pasien di rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedoman Instalasi Pusat Sterilisasi (Central Sterile Supply
Department/CSSD) Di Rumah Sakit. Jakarta : DepKes RI.
Anonim. 2011. Sterilisasi. (citied 24 aprl, 2012)
Availabel from: http//www.sterilisasi.com