240
241
1. Pendahuluan
Kurikulum 2004 atau Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
sudah dilaksanakan di SMA di Singaraja sejak tahun pelajaran 2003/2004
sebagai pengganti Kurikulum 1994. Kurikulum 2004 menuntut agar, setelah
proses belajar, siswa memiliki suatu kompetensi sesuai dengan yang
ditetapkan dalam suatu mata pelajaran. Kurikulum 2004 menuntut siswa
agar memiliki kecakapan hidup. Salah satu kecakapan yang harus dikuasai
siswa adalah kecakapan berpikir.
Pada abad pengetahuan, yaitu abad 21, diperlukan sumber daya
manusia dengan kualitas tinggi yang memiliki keahlian, yaitu mampu
bekerja sama, berpikir tingkat tinggi, kreatif, terampil, memahami berbagai
budaya, mampu berkomunikasi, dan mampu belajar sepanjang hayat (life
long leaning) (Trilling and Hood, 1999). Galbreath (1999) mengemukakan
bahwa, pada abad pengetahuan, modal intelektual, khususnya kecakapan
berpikir tingkat tinggi (higher order thinking), merupakan kebutuhan
sebagai tenaga kerja yang handal. Degeng (2003) mengemukakan para
lulusan sekolah sampai perguruan tinggi, di samping memiliki kemampuan
vokasional (vocasional skills), juga harus memiliki kecakapan berpikir
________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.
3 TH. XXXIX Juli 2006
242
243
244
245
246
247
O1 X1 O2
------------------------O3 X2
O4
------------------------O5 X3
O6
-----------------------O7 X4 O8
Gambar 1. Prosedur Penelitian Eksperimental Semu Pretest-Postest Nonequivalent
Control Group Design (Tukman, 1999:172)
Variabel Terikat
Model Pengajaran
Tradisional
Strategi PBL
Kemampuan
Berpikir Kreatif
Strategi Kooperatif
GI
Strategi Inkuiri
248
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri yang ada
di Kota Singaraja, yaitu siswa SMA Negeri 1, siswa SMA Negeri 2, siswa
SMA Negeri 3, dan siswa SMA Negeri 4. Siswa SMA Negeri yang
digunakan sebagai sampel penelitian ini ditentukan secara acak. Dari hasil
pengacakan, diperoleh siswa SMA Negeri 3 sebagai sampel penelitian ini.
Sebagai sampel penelitian, ditetapkan dengan memilih kelas-kelas yang
kemampuan akademisnya relatif homogen, yaitu siswa kelas X2, X3, X4,
X5, dan siswa kelas X6. Dari hasil pengacakan ditetapkan siswa kelas X 3
belajar dengan strategi Inkuiri, siswa kelas X4 belajar dengan model DI
(tradisional), siswa kelas X5 belajar dengan strategi PBL, dan siswa kelas
X6 belajar dengan strategi kooperatif GI.
Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah materi biologi SMA
semester 1 kelas X Kurikulum 2004, dengan standar kompetensi siswa
mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengkomunikasikan hasil
penelitian ilmiah dengan menerapakan sikap ilmiah dalam bidang biologi.
Instrumen penelitian yang disusun dalam penelitian ini meliputi (1)
rencana pembelajaran yang di dalamnya memuat skenario pembelajaran,
(2) lembar kegiatan siswa (LKS), dan (3) alat evaluasi Rencana
pembelajaran, dan LKS disusun masing-masing sesuai dengan model dan
startegi pembelajaran yang diteliti dalam penelitian ini. LKS untuk
pembelajaran inovatif menyajikan masalah-masalah yang harus dipecahkan
oleh siswa melalui kegiatan investigasi.
Penelitian eksperimental semu ini dilaksanakan dengan prosedur
seperti pada Tabel 1.
249
Menyampaikan
tujuan dan meniapkan
siswa
Siswa merumuskan
ma-salah yang akan
dikaji
Guru menyampaikan
masalah ill dan
autentik
Merumuskan jawaban
sementara terhadap
masalah
Guru mengorgaisasi
siswa dalam belajar,
membantu siswa dalam
menemukan masalah
dan merancang
kegiatan penyelidikan
Guru membimbing
pelatihan
Menguji hipotresis
Guru mengecek
pemahaman dan
memberi umpan kalik
Merencanakan dan
melakukan
penyelidikan
Guru memberikan
kesempatan
penerapan melakukan
latihan lanjut
Guru membantu
susiswa secara
individual atau
kelompok dalam
melak-sanankan
penyelidikan
Kelas X6 dengan
Strategi Kooperatif
GI
Kelompok siswa
mengidentifikasi
topik-topik yang akan
dilakukan
investigasinya
Kelompok siswa
merancang kegiatan
investigasi
kelompok siswa
melakukan kegiatan
investigasi
Perencanaan laporan
Membuat simpulan
Siswa
mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Memberlakukan
simpulan
Presentasi laporan
Evaluasi
Siswa melakukan
refleksi dan evaluasi
proses pemecahan
masalah
250
251
Tingkat Penguasaan
Nilai
Katagori
1.
2.
3.
4.
5.
85% - 100%
70% - 84%
55% - 69%
40% - 45%
0% - 39%
A
B
C
D
E
Sangat Baik
Baik
Sedang
Kurang
Sangat kurang
Diadaptasi dari Buku Pedoman Studi IKIP Negeri Singaraja (2002: 32)
3. Hasil Dan Pembahasan
Rata-rata persentase keberhasilan kemampuan berpikir kreatif
disajikan dalam Tabel 3 dan dituangkan dalam histogram pada Gambar 3.
Tabel 3. Rata-Rata Prosentase Keberhasilan Semua Kelompok Siswa
Variabel
Kemampuan
berpikir kreatif
Kelompok
DI
55,05%
252
73.57
75.03
74.48
55.05
Strategi Pembelajaran
253
254
255
256
DAFTAR PUSTAKA
Arends, R. I. 1997. Classroom Instruction and Management. New York:
McGraw-Hill.
Arends, R.I. 2004. Learning to Teach. New York: McGraw-Hill.
Arnyana, I.B.P. 2005. Pengembangan Perangkat Model Belajar
Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif serta
Pengaruhnya terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil
Belajar Siswa Sekolah Menengah Atas pada Pelajaran Ekosistem.
Disertasi (Tidak Dipublikasi). Malang: Universitas Negeri Malang.
________________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No.
3 TH. XXXIX Juli 2006
257
258
259