Oleh:
Riska k.umuur
01.204.4877
Latar belakang
Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi hubungan antara
perubahan kreatinin serum akut pada gagal ginjal akut (ARF:
Acute Renal Failure) dengan menggunakan kriteria RIFLE yang
merupakan definisi standar dan tingkat klasifikasi keparahan
pada ARF : Risk, Injury, Failure, Loss, End Stage Classification
for acute kidney injury dan penyakit komorbid
Gagal ginjal akut (ARF) adalah penyakit yang mengancam jiwa
dengan tingkat kematian yang tinggi meski pendukung
perawatan sudah canggih.
Metode
Hasil
Kenaikan kreatinin dari baseline (garis dasar) 101% sebelum
konsultasi nefrologi dikaitkan dengan kenaikan yang signifikan
pada kematian yang terjadi di rumah sakit (22,6% -35,6%, p
<0,001
Pasien yang membutuhkan terapi penggantian fungsi ginjal
terus menerus pada kelompok 101% menunjukkan
kenaikkan angka kematian di rumah sakit yang lebih tinggi
(46,4%-62,7%, p = 0,048)
Pasien dalam kelompok kenaikan 101% memiliki tingkat ratarata serum kreatinin yang lebih tinggi sehubungan dengan
tingkat baseline mereka (37,96%-114,72%) saat keluar dari
rumah sakit dibandingkan kelompok dengan peningkatan
<101%.
Kesimpulan
Pasien yang telah menunjukkan tingkat kenaikan serum kreatinin 101%
dari nilai basal, pada saat konsultasi nefrologi, memiliki tingkat kematian
yang lebih tinggi dan dipulangkan dari rumah sakit dengan fungsi ginjal
lebih memburuka pabila dibanding dengan skor Liano yang sama dan
kelas RIFLE yang sama
Untuk kenaikan serum kreatinin 101 % dapat memberikan informasi
lebih lanjut tentang faktor-faktor yang terkait dengan diagnosis ARF. Lebih
jauh lagi, perhitungan kenaikan kreatinin serum relatif dapat digunakan
sebagai alat praktik untuk mengidentifikasi pasien yang sedang dalam
resiko, dan akan bermanfaat untuk sebuah terapi intensif.
Pasien ARF yang berisiko yang melalukan konsultasi pada ahli nephrologi
akan mendapat manfaat dari perawatan intensif dan perawatan khusus,
sehingga kerusakan ginjal lebih lanjut dapat diminimalisir.