PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gigi merupakan salah satu organ yang tidak kalah penting peranannya
dalam tubuh manusia dalam sistem pencernaan. Gigi juga memiliki fungsi yang
beragam dalam rongga mulut yaitu berfungsi sebagai alat pengunyahan,
mempertahankan
kesehatan
jaringan
periodontal,
memproduksi
dan
diantaranya mampu membuat gigi tiruan lepasan akrilik, gigi tiruan kerangka
logam, gigi tiruan cekat (metal, porselen dan akrilik), serta dapat melakukan
rebasing dan reparasi pada gigi tiruan. (Rahmaniwaty dkk, 2010)
Berdasarkan data dari PTGI Lampung, jumlah tekniker gigi yang terdaftar
pada tahun 2014 adalah sebanyak 53 orang, tetapi hanya 8 orang atau sekitar 15%
tekniker yang membuka praktik pembuatan gigi tiruan dikarenakan belum
memadainya laboratorium teknik gigi yang ada dikota ini (PTGI Lampung, 2014).
Dengan mempertimbangkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai gambaran permintaan
pembuatan gigi tiruan oleh praktik dokter gigi swasta terhadap jasa tekniker gigi
swasta terhadap jasa tekniker gigi di Kota Bandar Lampung tahun 2014.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam
penelitian ini yaitu sebagai berikut :
Bagaimana gambaran permintaan pembuatan gigi tiruan oleh praktik dokter gigi
swasta terhadap jasa tekniker gigi di Kota Bandar Lampung tahun 2014?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran permintaan pembuatan gigi tiruan oleh dokter
gigi swasta terhadap jasa tekniker gigi di Kota Bandar Lampung tahun 2014.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui tipe dan bahan gigi tiruan yang paling banyak
dipesan
b. Untuk mengetahui persentase rata-rata perbulan pembuatan gigi tiruan
oleh praktik dokter gigi swasta yang ada di Kota Bandar Lampung
D. Manfaat Penulisan
1. Manfaat Bagi Penulis (Tekniker Gigi)
Manfaat bagi tekniker gigi adalah menambah wawasan dan memotivasi diri
sendiri serta tekniker gigi lain untuk lebih mengasah kemampuan di bidang
keteknikeran gigi.
2. Manfaat Bagi Organisasi PTGI Lampung
Memperkenalkan organisasi PTGI Lampung kepada masyarakat luas
khususnya dokter gigi sehingga lebih memudahkan untuk bekerjasama.
3. Manfaat Bagi Dokter Gigi
Memudahkan dokter gigi dalam bekerja sama untuk pembuatan gigi tiruan.
4. Manfaat Bagi Institusi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
Menurut visi PTGI, tekniker gigi adalah mitra kerja dokter gigi dalam
meningkatkan derajat kesehatan gigi dibidang pembuatan gigi tiruan dengan
selalu mengikuti IPTEK dibidang kesehatan gigi.
Menurut misi PTGI, tekniker gigi adalah tenaga professional dibidang keteknisian
medis khusunya dibidang pembuatan gigi tiruan sesuai dengan peran, fungsi dan
kompetensinya.
Tekniker gigi adalah mereka yang telah lulus pendidikan teknik gigi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan. (Permenkes RI, 2012)
2. Kewajiban Tekniker Gigi
a. Kewajiban Umum
1) Setiap teknisi gigi Indonesia berkewajiban mangamalkan
profesinya secara optimal, disertai rasa ikhlas dan tanggungjawab
terhadap profesinya serta sebagai insan yang bertakwa.
2) Setiap teknisi gigi Indonesia wajib menjunjung tinggi normanorma yang luhur dalam kehidupan bermasyarakat dalam
menjalankan profesinya.
3) Dalam menjalankan profesinya, setiap teknisi gigi Indonesia harus
menjunjung tinggi dan mengamalkan petunjuk-petunjuk yang
tertera dalam kode etik teknisi gigi Indonesia.
4) Setiap teknisi gigi Indonesia agar menjalankan kerjasama yang
baik dalam tim kerja kesehatan gigi maupun dengan tenaga
kesehatan lainnya.
5) Setiap teknisi gigi Indonesia memberikan masukan dalam tim
kerja untuk mendapatkan hasil yang optimal bila dipandang perlu.
b. Kewajiban khusus
1) Dalam menjalankan profesinya, teknisi gigi Indonesia harus sesuai
dengan ilmu yang didapat dari pendidikan formalnya serta tugas
dan tanggungjawab yang dimilikinya.
11
2) Teknisi
gigi
Indonesia
mampu
meningkatkan
ilmu
dan
12
1)
13
kesehatan manusia
Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
Merilis alat dan bahan sesuai dengan kebutuhan
Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan prosedur
Memahami bentuk-bentuk praktik teknisi gigi
Menyajikan hasil praktik teknisi gigi
Memahami standar baku teknisi gigi
Mampu menggunakan standar praktik teknisi gigi yang tepat
Memahami dampak negatif akibat penyimpanan hasil praktik teknisi
14
keteknisian gigi.
Membuat alat ortodonsi lepasan
Membuat protesa maxillo facial
Mereparasi protesa gigi atau gigi tiruan yang meliputi protesa gigi
patah, penembahan elemen/gigi, penggantian klamer, rebasing,
relining, mereparasi alat ortodonsi lepasan, dan/atau protesa maxillo
5.
facial.
Menentukan komponen dan bahan-bahan untuk pembuatan gigi tiruan
sebagian lepasan, gigi tiruan lengkap lepasan, gigi tiruan cekat,
inlay/uplay, alat ortodonsi, dan/atau protesa maxillo facial.
15
6.
7.
serta
mengidentifikasi
komponen-komponen
yang
8.
melakukan perbaikannya.
Melakukan penatalaksanaan dan penanggulangan kekurangan atau
9.
16
jaringan sekitarnya, agar fungsi, penampilan, rasa nyaman dan kesehatan yang
terganggu dapat dipulihkan.
2. Menurut P. Martanto, 1981.
Ilmu Prosthodonsia adalah suatu bagian dari ilmu pengetahuan dan
kemahiran kedokteran gigi untuk mengganti satu atau lebih dari suatu gigi yang
hilang dengan suatu gigi/geligi tiruan yang dilekatkan secara tetap (permanent)
pada gigi asli yang masih ada
3. Menurut Moestopo, 1983.
Prosthetyc Dentistry atau Prosthodonsia yaitu ilmu yang mempelajari
tentang pembuatan alat-alat tiruan untuk menggantikan satu atau lebih gigi yang
hilang.
Gigi Tiruan
Lepasan
Gigi Tiruan
Lengkap
Lepasan
Gigi Tiruan
Sebagian
Lepasan
Maksilo
Gigi Tiruan
Cekat
Fasial
Crown
Bridge
17
Gambar 1. Prosthodonsia
1. Prosthodonsia Lepasan (Ilmu Geligi Tiruan Lepasan)
Prosthodonsia lepasan dibagi lagi menjadi 2 ilmu, yaitu:
Prosthodonsia Lengkap Lepasan
Prosthodonsia Lengkap Lepasan adalah gigi tiruan yang menggantikan
seluruh gigi dalam mulut baik satu rahang (semi full denture) atau pada kedua
rahang (full denture) (Moestopo, 1983). Gigi tiruan lengkap lepasan diindikasikan
untuk pasien yang kehilangan seluruh gigi karena dicabut atau tanggal atau masih
mempunyai beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan gigi yang tidak
mungkin diperbaiki, kondisi mulut dan keadaan processus alveolaris masih baik
serta bersedia dibuatkan gigi tiruan lengkap lepasan. (Itjiningsih, 1991)
18
Kelebihan dari gigi tiruan bahan ini adalah lebih nyaman digunakan karena
dapat dibuat titpis sehingga lebih ringan. lebih tipis dan ringan sehingga lebih
nyaman dipakai, namun harganya lebih mahal karena proses pembuatannya lebih
sulit dan lebih lama.
3) Flexy Denture (Valplast)
Seiring perkembangan bahan kedokteran gigi, kini terdapat bahan gigi
tiruan selain akrilik dan logam yaitu flexi denture (Valplast). Valplast adalah
protesa gigi lepasan yang terbuat dari bahan nilon termoplastis. Kelebihan bahan
ini adalah lebih nyaman saat digunakan karena dapat dibuat lebih tipis dan
19
20
Kelebihan dari bahan gigi tiruan cekat ini adalah kekuatan baik, preparasi
minimal dan bentuk anatomi, oklusi, artikulasi dan titik kontak dapat dibentuk
dengan
baik.
Kekurangannya
adalah
estetik
kurang
baik,
konduktor
Kelebihan dari bahan gigi tiruan ini yaitu estetik sangat baik, warna stabil,
tidak mudah aus, tidak berbau, tidak bereaksi dengan cairan mulut dan tidak
menimbulkan
reaksi
alergi.
Kekurangannya
adalah
mudah
pecah
dan
pembuatannya sulit.
4)
Kelebihan gigi tiruan cekat bahan ini adalah kekuatannya lebih baik
daripada mahkota tiruan penuh akrilik atau porcelain serta estetik cukup baik.
Kekurangannya adalah kemungkinan facing lepas dari backing serta kekurangan
karena sifat fisik akrilik yang mudah pecah.
5)
21
Kelebihan dari gigi tiruan cekat bahan ini adalah restorasi yang sangat kuat
untuk menahan gaya oklusal, pengambilan jaringan gigi pada bagian palatal tidak
banyak, dapat beradaptasi dengan bentuk preparasi apapun dan untuk
bridge/splint dapat disatukan dengan crown/gigi tiruan lain dengan menyolder
atau dicasting bersamaan. Kekurangannya adalah harganya lebih mahal.
3. Prostetik Maksilo Fasial,
Maksilo Facsial adalah seni dan ilmu kedokteran gigi yang meliputi
rehabilitasi fungsi dan estetik dengan bahan artifisial (tiruan) dari struktur di
dalam maupun di luar mulut yang hilang/rusak akibat operasi (tumor, benjolan,
kista), trauma (kecelakaan) ataupun defek congenital (bawaan lahir) (Varoujan
dkk, 1972).
C. Akibat-akibat Kehilangan Gigi Tanpa Penggantian
Kehilangan gigi akan menimbulkan beberapa masalah, gigi yang
bersebelahan dengan gigi yang hilang dapat bergeser atau miring ketempat gigi
yang hilang, mengakibatkan terbentuknya celah antara gigi dan gusi. Dalam
sebagian keadaan, perubahan posisi gigi ini menyebabkan perubahan cara
pengunyahan, sehingga otot bergeser tadi dengan gigi sebelahnya dan makanan
dapat masuk kedalam celah tersebut sehingga dapat berbahaya bagi gusi. Dalam
sebagian keadaan, perubahan posisi gigi ini menyebabkan perubahan cara
pengunyahan, sehingga otot rahang dapat menjadi sakit dan dapat menimbulkan
sakit kepala, sendi rahang berbunyi, terbatasnya bukaan mulut dan lain-lain. Gigi
antagonis dapat turun kebekas gigi yang hilang sehingga menghambat gerakan
pengunyahan. Selain itu, jika kehilangan gigi belakang yang cukup banyak, maka
fungsi pengunyahan akan terganggu, gigi depan akan terpaksa melakukan
pengunyahan dan akan terlihat aus dan memendek. (Besford, 1984)
22
23
24
berjalan dari lateral sudut bibir dan lipatan-lipatan yang tidak sesuai dengan usia
penderita. Bagi pasien dengan malposisi gigi depan, protrusive atau berjejal, dan
tidak dapat diperbaiki dengan perawatan orthodontic, tetapi tetap ingin
memperbaiki penampilan wajahnya, biasanya dibuatkan suatu geligi tiruan imidiat
yang dipasang langsung segera setelah pencabutan gigi.
2. Mengembalikan fungsi bicara
Seseorang yang kehilangan gigi depan, baik atas maupun bawah, akan
mengalami kesulitan mengucapkan kata-kata dengan jelas, meskipun hanya
bersifat sementara. Pemakaian geligi tiruan sebagian lepasan dapat meningkatkan
dan memulihkan kemampuan bicara, sehingga dapat mengembalikan fungsi
bicara.
25
26
E. Kerangka Teori
Kerangka teori ialah ringkasan dari tinjauan pustaka yang digunakan untuk
mengidentifikasikan variabel - variabel yang akan diteliti (diamati) berkaitan
dengan konteks ilmu pengetahuan yang digunakan untuk mengembangkan
kerangka konsep penelitian. (Notoatmodjo, 2010).
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah :
GTLL
GTSL
Permintaan
Pembuatan Gigi
Tiruan
GTC
27
F. Kerangka konsep
Kerangka konsep penelitian ialah suatu uraian dan visualisasi hubungan
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya atau antara variabel yang
satu dengan variabel yang lain dari masalah yang ingin diteliti. Konsep ialah suatu
abstraksi
yang
dibentuk
dengan
menggeneralisasikan
suatu
pengertian.
(Notoatmodjo, 2010).
Adapun kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
Permintaan Pembuatan
Gigi Tiruan:
Layanan Jasa
Oleh Tekniker
Gigi
- Persentase rata-rata
perbulan
- Tipe gigi tiruan
- Bahan gigi tiruan
G. Definisi Operasional
Definisi Operasional adalah batasan pada variabel-variabel yang diamati
atau diteliti untuk mengarahkan kepada pengukuran dan pengamatan terhadap
variabel-variabel
yang
bersangkutan
serta
pengembangan
instrumen.
(Notoatmodjo, 2010)
Tabel 1
Definisi Operasional
No
1
Variabel
Permintaan
pembuatan
gigi tiruan
Definisi
Operasional
Tipe gigi tiruan yang
paling banyak dipesan,
bahan gigi tiruan
lepasan yang paling
banyak dipesan, bahan
gigi tiruan cekat yang
paling banyak dipesan
Cara
Ukur
Kuesioner
Alat
Ukur
Angket
Hasil
Ukur
0 100%
Skala
Nominal
28
Persentase
rata-rata
perbulan
permintaan
pembuatan
gigi tiruan
Persentase permintaan
pembuatan gigi tiruan
terhitung Januari
April 2014
Kuesioner
Angket
0 100%
No
minal
BAB III
METODA PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian
deskriptif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif.
Metode penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan
yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. (Notoatmodjo, 2005). Dalam hal ini
peneliti ingin meneliti tentang gambaran permintaan pembuatan gigi tiruan oleh
praktik dokter gigi swasta terhadap jasa tekniker gigi di Kota Bandar Lampung
tahun 2014.
B. Subjek Penelitian
1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian (Arikunto, 2010). Adapun
populasi dari penelitian ini adalah dokter gigi swasta yang ada di wilayah Bandar
Lampung yang berjumlah 108 orang
2. Sampel Penelitian
Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi. (Notoatmodjo, 2010). Dalam pengambilan sampel menurut pendapat
Arikunto, apabila jumlah sampel lebih dari 100 dapat diambil 10%, 15%, 20%,
25% atau lebih dan apabila jumlah sampel kurang dari 100 maka diambil semua,
tergantung setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu
b. Sempit luasnya lahan pengamatan dari setiap subyek
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti.
29
30
(Arikunto, 2006)
Sampel dalam penelitian ini adalah 30% dari 108 dokter gigi swasta yang
ada di Bandar Lampung yaitu 32 dokter gigi dengan memenuhi kriteria inklusi
dan kriteria ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.
Sedangkan kriteria ekslusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat
diambil sebagai sampel. (Notoatmodjo, 2010) Kriteria inklusi dan ekslusi sampel
dalam penelitian ini adalah:
a. Kriteria Inklusi
1. Terdaftar sebagai dokter gigi swasta dan memiliki Surat Izin
Praktik oleh Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung
2. Membuka praktik swasta rutin
3. Bersedia menjadi responden
4. Apabila dalam suatu tempat praktik terdapat dua atau lebih
dokter gigi, maka diambil atau digabungkan menjadi satu sampel
5. Apabila terdapat dokter gigi yang berpraktik dilebih dari satu
tempat atau klinik maka diambil pada satu tempat saja.
b. Kriteria Ekslusi
1. Tidak terdaftar dalam dokter gigi swasta yang memiliki Surat
Izin Praktik oleh Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.
2. Tidak membuka praktik rutin
3. Tidak Bersedia menjadi responden
Teknik sampling adalah teknik/cara dalam mengambil sampel penelitian,
sehingga sampel tersebut sedapat mungkin mewakili populasinya. (Notoatmodjo,
2002). Pada penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah Non
Probability atau Non Random Sample yaitu dengan cara Quota Sampling.
Pengambilan sampel secara quota dilakukan dengan cara menetapkan sejumlah
anggota sampel secara quotum atau jatah. Teknik sampling ini dilakukan dengan
cara menetapkan berapa besar jumlah sampel yang diperlukan atau menetapkan
31
quotum, kemudian jumlah atau quotum itulah yang dijadikan dasar untuk
mengambil unit sampel yang diperlukan. (Notoatmodjo, 2005).
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah Kota Bandar Lampung pada minggu kedua
bulan Mei 2014.
D. Pengumpulan Data
Pengumpulan data akan diambil melalui data primer yaitu data langsung
dari responden melalui kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan
tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. (Arikunto, 2010).
Pelaksanaan penelitian dalam pengumpulan data yaitu dengan melakukan
pencarian informasi yang meliputi :
1. Identifikasi subyek yaitu : nama dan alamat praktik dokter gigi
2. Pemberian kuesioner tentang permintaan pembuatan gigi tiruan oleh
dokter gigi swasta.
Cara pengumpulan data yang dilakukan yaitu peneliti meminta persetujuan
dokter gigi yang dijadikan responden.
3. Data hasil penelitian direkap kemudian diolah secara manual dengan
komputerisasi dalam bentuk tabel.
E. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan
penelitian setelah kegiatan pengumpulan data. Pengolahan data harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga jelas sifat-sifat yang dimiliki oleh data tersebut.
(Notoatmodjo, 2010).
1. Editing
32
100 %
N
33
Keterangan :
P
= Persentase
= Jumlah Kategori
= Jumlah Sampel
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
34
35
36
permintaan pembuatan gigi tiruan dan jumlah dokter gigi yang ada di Kota Bandar
Lampung.
Berikut jumlah rata-rata perbulan permintaan pembuatan gigi tiruan dari 32
responden
Tabel 2
Distribusi Rata-Rata Perbulan Permintaan Pembuatan Gigi Tiruan
Berdasarkan Tipe oleh Dokter Gigi Swasta
di Kota Bandar Lampung
Tahun 2014
No
Jumlah
Persentase
1.
0.60
7,2
2.
4.48
53,8
3.
3.25
39
8.33
100,00
Jumlah
Tabel 3
Distribusi Rata-Rata Perbulan Permintaan Pembuatan Gigi Tiruan Lepasan
Berdasarkan Bahan oleh Dokter Gigi Swasta
di Kota Bandar Lampung
Tahun 2014
No
Jumlah
Persentase
1.
2.44
47,8
2.
0.98
19,2
3.
1.67
33
5.09
100,00
Jumlah
37
Tabel 4
Distribusi Rata-Rata Perbulan Permintaan Pembuatan Gigi Tiruan Cekat
Berdasarkan Bahan oleh Dokter Gigi Swasta
di Kota Bandar Lampung
Tahun 2014
No
Jumlah
Persentase
1.
0.69
21,3
2.
0.66
20,4
3.
0.11
3,4
4.
0.19
5,9
5.
1.59
49
Jumlah
3.24
100,00
38
J. Pembahasan
Berdasarkan tabel hasil penelitian diatas, didapatkan hasil penelitian adalah
sebagai berikut:
a. Gigi tiruan yang paling banyak dipesan adalah gigi tiruan sebagian
lepasan yaitu sebanyak (53,8%), Gigi tiruan sebagian lepasan banyak
dipilih karena gigi tiruan tipe ini lebih murah dan proses pembuatannya
lebih mudah.
Gigi tiruan cekat sebanyak (39%), gigi tiruan ini banyak dipilih karena
lebih nyaman digunakan tetapi harganya lebih mahal. Sedangkan, gigi
tiruan lengkap lepasan (7,2%) gigi tiruan tipe ini merupakan kasus
yang jarang terjadi yaitu diindikasikan untuk pasien yang kehilangan
seluruh gigi karena dicabut atau tanggal atau masih mempunyai
beberapa gigi yang harus dicabut karena kerusakan gigi yang tidak
mungkin diperbaiki sehingga permintaan pembuatan gigi tiruan
lengkap lepasan juga hanya sedikit.
b. Bahan gigi tiruan lepasan yang paling banyak dipesan adalah gigi
tiruan akrilik yaitu (47,8%), bahan akrilik untuk gigi tiruan lepasan
lebih banyak dipilih karena harganya lebih murah serta estetik cukup
baik.
Flexy denture (valplast) sebanyak (33%), bahan valplast dipilih karena
bahan ini lebih nyaman saat digunakan karena dapat dibuat lebih tipis
dan flexible dan dibuat tanpa menggunakan cengkram, tidak mudah
patah dan memiliki warna, bentuk dan desain yang menyatu dengan
jaringan mulut sehingga tidak terlihat saat digunakan, hanya saja bahan
39
ini harganya lebih mahal dan tidak dapat digunakan pada gigi tiruan
lengkap lepasan.
Gigi tiruan kerangka logam sebanyak (19,2%). Gigi tiruan kerangka
logam dipilih karena lebih tipis dan ringan sehingga lebih nyaman
dipakai, namun harganya lebih mahal.
c. Bahan gigi tiruan cekat yang paling banyak dipesan adalah gigi tiruan
cekat porcelain fused metal sebanyak (49%). Gigi tiruan cekat
porcelain fused metal banyak dipilih karena restorasi yang sangat kuat
serta esetetik cukup baik namun harganya lebih mahal.
Gigi tiruan cekat all acrilyc sebanyak (21,4%) gigi tiruan cekat all
akrilik banyak dipilih karena harganya murah serta estetik cukup baik
Gigi tiruan cekat all porcelain (20,4%), gigi tiruan cekat bahan ini
menjadi pilihan karena estetik sangat baik dan tidak mudah berubah
warna.
Gigi tiruan cekat acrilyc fused metal (5,9%). Bahan ini dipilih karena
kekuatannya lebih baik daripada mahkota tiruan penuh akrilik atau
porcelain serta estetik cukup baik. Kekurangan dari gigi tiruan cekat
bahan ini karena sifat fisik akrilik yang mudah pecah.
Gigi tiruan cekat all metal (3,4%). Keuntungan gigi tiruan cekat ini
adalah kekuatan baik namun estetik kurang baik.
Jasa adalah setiap aktivitas yang bukan berbentuk benda dan bersifat tidak
nyata, yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain. Konsep pelayanan jasa
adalah suatu konsep yang harus dimiliki oleh pemberi jasa agar jasanya dapat
diterima dengan baik oleh konsumen.
40
Tekniker gigi adalah mitra kerja dokter gigi yang menawarkan jasa
pembuatan gigi tiruan. Seorang tekniker gigi harus memiliki konsep pelayanan
dan kompetensi untuk dapat menerima permintaan pembuatan gigi tiruan agar
jasanya dapat diterima dengan baik oleh dokter gigi dan pasien pemakai gigi
tiruan, kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang tekniker gigi adalah dapat
membuat gigi tiruan yaitu gigi tiruan sebagian lepasan, gigi tiruan lengkap lepasan
dan gigi tiruan cekat, membuat alat orthodonti lepasan serta protesa maxillo facial.
K. Keterbatasan Penelitian
Dalam proses penelitian ini, peneliti masih banyak mengalami kesulitan
dalam melakukan pengambilan dan pengumpulan data karena keterbatasan waktu,
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti. Peneliti juga mengalami
kesulitan pada saat pembuatan surat izin penelitian dan pada saat memperoleh
data daftar dokter gigi yang membuka praktik swasta oleh Dinas Kesehatan Kota
Bandar Lampung karena masih kurangnya pengetahuan birokrasi di Kota Bandar
Lampung yang dimiliki oleh penulis. Pada penelitian ini ada beberapa dokter gigi
yang tidak bersedia menjadi responden karena tidak memiliki cukup waktu untuk
mengisi kuesioner dan kurangnya pendekatan antara peneliti dengan dokter gigi
tersebut.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.
Simpulan
Berdasarkan penelitian mengenai gambaran permintaan pembuatan gigi
tiruan oleh praktik dokter gigi swasta terhadap jasa tekniker gigi di Kota Bandar
Lampung Tahun 2014, dapat disimpulkan :
1. Gigi Tiruan yang paling banyak dipesan adalah gigi tiruan sebagian
lepasan (53,8%), lalu gigi tiruan cekat (39%) dan gigi tiruan lengkap
lepasan (7,2%)
2. Apabila ditinjau dari bahan, gigi tiruan lepasan yang paling banyak
dipesan adalah gigi tiruan lepasan akrilik (47,8%), flexy denture (33%) dan
gigi tiruan kerangka logam (19,2%)
3. Demikian pula untuk gigi tiruan cekat, gigi tiruan cekat yang paling
banyak dipesan adalah porcelain fused metal (49%), all akrilik (21,3%),
all porcelain (20,4%), acrilyc fused metal (5,9%) dan all metal (3,4%).
B. Saran
1. Bagi Penulis (Tekniker Gigi)
Melihat permintaan pembuatan gigi tiruan akrilik masih cukup banyak,
tekniker gigi di kota Bandar Lampung sebaiknya lebih dapat mengambil
peluang yang ada, dengan alat yang cukup sederhana.
42
3. Bagi Institusi
Dapat mengajukan pembuatan laboratorium teknik gigi, khususnya
laboratorium gigi tiruan logam dan porcelain kepada pemerintah.
Diharapkan dapat memasukan mata kuliah pembuatan flexy denture
(Valplast) kedalam kurikulum di Jurusan Teknik Gigi Poltekkes Kemenkes
Tanjungkarang karena minat masyarakat terhadap flexy denture (Valplast)
cukup banyak.
4. Bagi pembaca
Penelitian ini masih bersifat penelitian awal, maka dapat melakukan
penelitian lebih lanjut dengan variabel yang lebih luas.
DAFTAR PUSTAKA
Anusavice, Kenneth J. 2003. Philips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Ed
Ke-10. Jakarta : EGC.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta.
43
Asnul,
2010,
Gigi
Tiruan
Lengkap
Lepasan.
2012.
Tersedia
(http://asnuldentist.blogspot.com//gigitiruansebagianlengkapfull.html)
[9 April 2014]
2013.
Gigi
Tiruan
Cekat
Bridge.
Tersedia
http://elisa.ugm.ac.id/community/show/prostodonsia-ii-gigi-tiruan-cekat/ ).
[9 April 2014]
Gigi
Tiruan
Cekat
Crown.
2012.
Tersedia
(http://balidental.blogspot.com/2012/10/mengenal-macam-dan-jenis-gigi
palsu.html) [9 April 2014]
Gunadi, Haryanto A. dkk. 1991. Buku Ajar Ilmu Geligi Tiruan Sebagian Lepasan.
Jilid 1. Jakarta: Hipokrates.
Ircham dkk. 1993. Penyakit-Penyakit Gigi dan Mulut Pencegahan dan
Perawatannya. Yogyakarta: Liberty.
Itjiningsih, W.H. 1991. Geligi Tiruan Lengkap Lepasan. Anatomi Gigi. EGC :
Jakarta.
Jasfar, Farida. 2005. Manajamen Jasa Pendekatan Terpadu. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Joy, 2013, Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Tersedia
44
45
46
9. Berapa jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan lepasan akrilik pada bulan
Januari - April 2014?
Jawab :
10. Berapa jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan lepasan kerangka logam
pada bulan Januari - April 2014?
Jawab :
11. Berapa jumlah permintaan pembuatan flexy denture (valpast) pada bulan
Januari - April 2014?
Jawab :
12. Berapa jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan cekat all akrilik pada
bulan Januari - April 2014?
Jawab :
13. Berapa jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan cekat all porselen pada
bulan Januari - April 2014?
Jawab :
14. Berapa jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan cekat all metal pada
bulan Januari - April 2014?
Jawab :
15. Berapa jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan cekat akrilik fused metal
pada bulan Januari - April 2014?
Jawab :
16. Berapa jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan cekat porcelain fused
metal pada bulan Januari - April 2014?
Jawab :
17. Menurut dokter, apakah jumlah tekniker gigi sudah sebanding dengan
jumlah permintaan pembuatan gigi tiruan dan jumlah dokter gigi yang ada
di Kota Bandar Lampung?
a. Belum
b. Cukup
c. Sudah
47