Anda di halaman 1dari 4

Manfaat Keluarga Berencana (KB)

Pratiwi Agustiyanti Soepratiknyo


102012279
C3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta Barat 11510

Pendahuluan
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang diinginkan.
Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau alternatif untuk mencegah
ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk kontrasepsi atau pencegahan kehamilan
dan perencanaan keluarga. Berdasarkan penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan
setiap tahunnya di Amerika Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena
pasangan tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi menreka
menggunaka alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya karena mungkin kurangnya
pengetahuan. Dasar pemikiran lahirnya KB di Indonesia adalah adanya permasalahan kependudukan.
Aspek-aspek yang penting dalam kependudukan adalah jumlah besarnya penduduk,
jumlah pertumbuhan penduduk, jumlah kematian penduduk, jumlah kelahiran penduduk, jumlah
perpindahan penduduk.1

Isi
Keluarga Berencana adalah salah satu usaha mencapai kesejahteraan dengan jalan
memberikan nasehat perkawinan dan penjarangan kehamilan dengan pemberian alat kontrasepsi. 2
Tujuan KB :
Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
Menjarangkan kehamilan
Membatasai jumlah anak
Sasaran KB:
Ibu yang menderita penyakit menahun
Usia ibu yang menderita penyakit menahun
Pasangan usia subur dari 20 tahun atau lebih dari 30 tahun
Riwayat persalinan yang buruk
Keguguran berulang kali
Manfaat KB Bagi Ibu :
Perbaikan kesehatan
Peningkatan kesehatan
Waktu yang cukup untuk mengasuh anak
Waktu yang cukup untuk istirahat
Menikmati waktu luang
Dapat melakukan kegiatan lain

Manfaat KB Bagi anak :


Dapat tumbuh dengan wajar dan sehat
Memperoleh perhatian, pemeliharaan dan makanan yang cukup
Perencanaan kesempatan pendidikan lebih baik

Metode Kontrasepsi
Metode kontrasepsi bekerja dengan dasar mencegah sperma laki-laki mencapai dan
membuahi telur wanita (fertilisasi) atau mencegah telur yang sudah dibuahi untuk
berimplantasi (melekat) dan berkembang di dalam rahim. Kontrasepsi dapat reversible
(kembali) atau permanen (tetap). Kontrasepsi yang reversible adalah metode kontrasepsi
yang dapat dihentikan setiap saat tanpa efek lama di dalam mengembalikan kesuburan atau
kemampuan untuk punya anak lagi. Metode kontrasepsi permanen atau yang kita sebut
sterilisasi adalah metode kontrasepsi yang tidak dapat mengembalikan kesuburan
dikarenakan melibatkan tindakan operasi.3
Metode kontrasepsi juga dapat digolongkan berdasarkan cara kerjanya yaitu metode
barrier (penghalang), sebagai contoh, kondom yang menghalangi sperma; metode mekanik
seperti IUD; atau metode hormonal seperti pil. Metode kontrasepsi alami tidak memakai
alat-alat bantu maupun hormonal namun berdasarkan fisiologis seorang wanita dengan tujuan
untuk mencegah fertilisasi (pembuahan).
Faktor yang mempengaruhi pemilihan kontrasepsi adalah efektivitas, keamanan,
frekuensi pemakaian dan efek samping, serta kemauan dan kemampuan untuk melakukan
kontrasepsi secara teratur dan benar. Selain hal tersebut, pertimbangan kontrasepsi juga
didasarkan atas biaya serta peran dari agama dan kultur budaya mengenai kontrasepsi
tersebut. Faktor lainnya adalah frekuensi bersenggama, kemudahan untuk kembali hamil lagi,
efek samping ke laktasi, dan efek dari kontrasepsi tersebut di masa depan. Sayangnya, tidak
ada metode kontrasepsi, kecuali abstinensia (tidak berhubungan seksual), yang efektif
mencegah kehamilan 100%.
Jenis Jenis KB
PIL KB
Diminum 1 pil setiap hari
Mencegah kehamilan selama tetap diminum 1 pil setiap hari
Cara yang baik untuk menunda atau menjarakkan kehamilan
Pil harus diminum setiap hari dimulai pada hari pertama haid. Gejala yang mungkin dirasakan :
pusing-pusing, buah dada membesar dan nyeri bila disentuh, berat badan bisa naik hingga 2 kg. Bila
gejala menetap, periksakan pada dokter/perawat. Karena pil KB ada bermacam-macam dan setiap
jenis pil mempunyai reaksi yang berbeda terhadap tubuh maka perlu ditanyakan pada dokter/perawat
pil mana yang sesuai untuk ibu.
Beberapa kondisi dimana kontrasepsi oral kombinasi tidak boleh diigunakan pada wanita dengan :
menyusui atau kurang dari 6 minggu setelah melahirkan
usia >35 tahun dan merokok 15 batang sehari
faktor risiko multipel untuk penyakit jantung (usia tua, merokok, diabetes, hipertensi)
tekanan darah sistolik 160 atau TD diastolik 100 mmHg
riwayat trombosis vena dalam atau emboli paru

operasi besar dengan istirahat lama di tempat tidur


riwayat sakit jantung iskemik
stroke
penyakit jantung katup komplikasi
migrain dengan gejala neurologi fokal (dengan aura)
migrain tanpa gejala neurologi fokal dan usia = 35 tahun
riwayat kanker payudara
diabetes dengan nefropati, retinopati, neuropati, penyakit vaskular, atau diabetes > 20 tahun
sirosis berat
kanker hati

SUNTIKAN KB
Disuntikan setiap 2-3 bulan
Mencegah kehamilan selama 2-3 bulan tergantung jenis suntikan
Baik untuk menunda atau menjarakkan kehamilan
Suntikan KB disuntikkan di lengan atau bokong oleh dokter/perawat. Gejala yang
mungkin timbul biasanya pusing-pusing, bercak perdarahan sedikit diluar masa haid selama 2-8
hari, haid berkurang /tidak sama sekali. 4 Bila gejala ini menetap, segera periksakan pada
dokter/perawat. Dan untuk mengetahui jenis suntikan yang sesuai untuk ibu, tanyakan juga pada
dokter/perawat.
SPIRAL/IUD
Dipasang oleh dokter/perawat, dalam sekali kunjungan
Mencegah kehamilan 3-10 tahun tergantung jenis spiral atau sampai saat dikeluarkan oleh
dokter/perawat
Praktis sebagai cara KB jangka panjang
Spiral itu sendiri adalah alat yang bentuknya kecil dan dipasang di dalam rahim.
Bentuknya bermacam-macam ada yang berbentuk T, angka 7 dan multiload, terbuat dari plastik
lapis tembaga. Gejala yang mungkin dirasakan biasanya mules-mules, haid tidak teratur,
perdarahan ringan dan perut bagian bawah terasa tegang. Gejala ini sifatnya sementara, tapi bila
menetap segera periksakan ke dokter/perawat. Mengenai spiral mana yang sesuai untuk ibu,
tanyakan juga pada dokter/perawat.
KONDOM
Gunakan kondom setiap kali berhubungan seksual
Buka kondom secara perlahan untuk mencegah kerusakan (jangan menggunakan gigi atau
benda tajam)
Pasang kondom dalam keadaan penis ereksi dan sebelum kontak dengan pasangan
Pastikan tidak ada udara yang terjebak di ujung kondom
Pastikan penggunaan pelumas yang cukup (dapat menggunakan pelumas tambahan)
Gunakan hanya pelumas dengan bahan dasar air ketika menggunakan kondom (pelumas
dengan bahan dasar minyak dapat melemahkan lateks)
Pegang kondom dengan hati-hati setelah ejakulasi, dan untuk mencegah terlepasnya kondom,
keluarkan kondom dari vagina dalam keadaan penis ereksi

Dapat digunakan selama menyusui, satu-satunya kontrasepsi yang mencegah


PMS, infeksi GO, klamidia. Namun kerugiannya kegagalan tinggi bila tidak
digunakan dengan benar, alergi lateks pada orang yang sensitif.5
Penutup
Kesimpulan

KB sangat di butuhkan untuk menurunkan angka pertumbuhan penduduk yang dapat


mempengaruhi angka kemiskinan dan kesejahteraan sosial masyarakat. KB pun memberikan
banyak keuntungan bagi ibu dan anak yang di lahirkan. Keluarga yang mengikuti program
keluarga berencana dapat lebih harmonis dan sejahtera.
Daftar Pustaka
1. Mochtar R. Sinopsis obstetri. Jakarta : EGC; 1998
2. Manuaba IBG. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan dan keluarga berencana. Jakarta: EGC;
1998
3. Manuaba IBG. Kapita selekta penata laksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb. Jakarta:
EGC; 2000.
4. Bahiyatun. Buku ajar asuhan kebidanan nifas normal. Jakarta: EGC; 2008.
5. Morgan G, Hamilton C. Obstetri dan ginekologi panduan praktis. Jakarta: EGC; 2003

Anda mungkin juga menyukai