Mata adalah cerminan jiwa, demikian kata pepatah. Sehingga tidak ada
salah jika kita membahas secara tuntas anatomi dan fisiologi mata. Anatomi dan
fisiologi mata perlu diketahui lebih dalam, untuk mempelajari lebih lanjut
kelainan-kelanainan yang biasa diderita yang berkaitan dengan kelainan pada
mata. Secara struktural anatomis, bola mata berdiameter 2,5 cm dimana 5/6
bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang
tampak pada bagian luar. (Gallin, 2008)
Sklera: Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat
melekatnya bola mata.
Otot-otot mata, adalah Otot-otot yang melekat pada mata, terdiri dari:
muskulus rektus superior (menggerakan mata ke atas) dan muskulus rektus
inferior (mengerakan mata ke bawah).
Badan
Siliaris:
Menyokong
lensa
dan
mengandung
otot
yang
Bintik buta: Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata
Muskulus oblik inferior memiliki aksi primer eksotorsi dalam abduksi, dan
memiliki aksi sekunder elevasi dalam adduksi, abduksi dalam elevasi.
Muskulus oblik superior memiliki aksi primer intorsi dalam aduksi, dan
aksi sekunder berupa depresi dalam aduksi, dan abduksi dalam depresi.
Beberapa otot bekerja sama menggerakkan mata. Setiap otot dirangsang oleh
saraf kranial tertentu. Tulang orbita yang melindungi mata juga mengandung
berbagai saraf lainnya. (Gallin, 2008)
Saraf lakrimalis merangsang pembentukan air mata oleh kelenjar air mata
Arteri oftalmika dan arteri retinalis menyalurkan darah ke mata kiri dan mata
kanan, sedangkan darah dari mata dibawa oleh vena oftalmika dan vena retinalis.
Pembuluh darah ini masuk dan keluar melalui mata bagian belakang. (Pearce,
2008)
Struktur pelindung
Bulu mata merupakan rambut pendek yang tumbuh di ujung kelopak mata
dan berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier
(penghalang).
Kelenjar lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan
dan menghasilkan air mata yang encer.
Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung melalui 2 duktus lakrimalis;
setiap duktus memiliki lubang di ujung kelopak mata atas dan bawah, di dekat
hidung. Air mata berfungsi menjaga kelembaban dan kesehatan mata, juga
menjerat dan membuang partikel-partikel kecil yang masuk ke mata. Selain itu, air
mata kaya akan antibodi yang membantu mencegah terjadinya infeksi. Bola mata
mempunyai 3 lapis dinding yang mengelilingi rongga bola mata. (Gallin, 2008)
Rongga orbita
Bola mata terletak didalam rongga mata (orbita), yang merupakan bagian dari
tulang kepala, ada sepasang terletak bagian depan dari tulang kepala . Rongga
mata dibentuk oleh tulang2 kepala yaitu: tl frontalis, tl nasalis, tl lakrimalis dan
etmoidalis dibagian tengah, tl sfenoidalis dan tl zygomatikus bagian luar dan tl
maksilaris dibagian bawah. (Crawford, 2000)
Rongga orbita berbentuk kerucut dan volume 30 cc, luas bagian luar
35x40 mm. Didalamnya didapat bola mata, otot 2 penggantung bola mata, lemak
sebagai bantalan dan kelenjar air mata. Pada sekitar rongga orbita didapat
beberapa rongga, yang terbesar adalah rongga tengkorak, kemudian rongga
frontalis di bawah tl dahi, rongga maksilaris di bawah tulang pipi, rongga hidung
dan paranasalis / sinus etmoidalis. Rongga orbita dihubungkan pada rongga
tengkorak melalui foramen optikum, foramen orbitalis superior dan inferior.
(Gallin, 2008)
Vaskularisasi
Pembuluh darah yang mengsuplai bola mata adalah, a karotid interna yang
mempunyai cabang2: a oftalmika, a. retina sentralis, a. siliaris posterior longus
dan brevis, dan a. siliaris anterior.
Palpebra
Terdiri dari palpebra superior dan palpebra inferior, di bagian ujung palpebra
bertemu disebut kantus medialis dan kantus lateralis. Palpebra bagian luar dilapisi
oleh kulit yang tipis dan bagian dalam dilapisi oleh selaput lendir (mukosa) yang
disebut konjungtiva. (Crawford, 2000)
Konjungtiva yang melapisi palpebra disebut konjungtiva palpebralis
superoir
Kelenjar:
-
Kelenjar Zeis dan Moll adalah kelenjar yang terletak dimargo palpebra
Otot otot
-
Septum orbitale adalah jaringan ikat yang cukup kuat untuk membatasi ruang
orbita dengan palpebra. (Pearce, 2008)
Kelenjar air mata memproduksi lapisan air mata bagian tengah( bagian
akuos.) Air mata diproduksi oleh kelenjar air mata ,yang kemudian mengalir ke
duktus lakrimalis yang keluar di forniks dan melapisi permukaan bola mata.
Dengan bantuan kedipan palpebra air mata terdorong kearah pungtum
lakrimalis superior dan inferior yang terletak di bagian nasal. Kemudian air mata
berkumpul di sakus lakrimalis yang akan mengalir melalui kanalis nasolakrimalis
ke rongga hidung. (Pearce, 2008)
Air mata adalah cairan yang melapisi permukaan mata supaya mata tetap
basah, dan permukaannya rata, membuang sel2 yang mati, benda asing yang ada
pada permukaan mata. Supaya air mata stabil, maka air mata mempunyai 3
lapisan yang terdiri dari lapisan lipid di bagian paling luar, berguna untuk
mencegah penguapan dari air mata. Lapisan tengah adalah lapisan air yang
dihasilkan oleh kelenjar air mata ; lapisan terakhir adalah lapisan musin yang
dihasilkan oleh sel goblet yang terletak di konjungtiva menjaga penempelan air
mata dengan konjungtiva. (Pearce, 2008)
Bola mata
Bola mata dibentuk oleh dinding yang kuat, kornea di bagian depan dan
sklera di bagian belakang, bagian2 di dalam bola mata adalah bilik mata depan,
bilik mata belakang, lensa, iris, badan siliar, khoroid ( jaringan uvea), vitreus,
retina dan syaraf optik. (Vaughan, 2003)
Kornea
Sklera
Merupakan dinding bola mata 4/5 bagian belakang, tebalnya 1 mm, kuat
tidak transparan, ada pembuluh darah. Dibagian belakang sklera ada bagian yang
tipis berlubang-lubang yang disebut lamina kribrosa, diameternya 1mm, sebagai
tempat masuknya pembuluh darah dan syaraf kedalam bola mata. (Pearce, 2008)
Lensa
Jaringan uvea
Iris
Iris merupakan batas antara segmen anterior dan posterior mata, berwarna,
mengandung pigmen tergantung dari ras, vaskularisasi a siliaris anterior yang
berjalan radier. Terbentang dari batas lateral badan siliar dan berlubang dibagian
tengah yang disebut pupil. Iris mempunyai otot m. dilatator pupil dan m sfingter
pupil untuk membuat pupil menjadi lebar dan mengecil, syaraf sensoris N V,
sfinster pupil dipersyarafi oleh syaraf motorik NIII dan dilator pupil dari syaraf
simpatik. (Pearce, 2008)
Badan siliar
Badan siliar berbentuk segitiga dengan basis di anterior, dan iris berinsersi
pada tengah dasar segotiga, sehingga sebagian badan siliar berada di belakang
BMD. Sebagian besar terdiri dari otot polos, m. siliaris yang terdiri dari 3 bagian:
tendo berupa struktur sirkuler mulai dari taji sklera dan trabekel. Bagian tengah
melekat padan suprakhoroid dan sisa dari serabut otot berjalan miring berbentuk
V yang berakhir di basis iris, bagian ketiga otot adalah serabut dari iris anterior
dari epitel pigmen ke otot dilatator pupil, dipersyarafi oleh N III. Bagian dalam
dari badan siliar dibagi 2 bagian bagian anterior adalah berlekuk lekuk disebut
pars plikata, didapat kira2 70 lekukan/ prosesus siliaris dan bagian posterior rata
disebut pars plana. Batas belakang dari badan siliar adalah ora serrata dimana
yang kemudian jadi khoroid sebagai lapisan kedua bola mata bagian belakang.
Badan siliar mengandung banyak pembuluh darah dan syaraf sensoris trigeminus.
(Gallin, 2008)
Khoroid
Khoroid adalah lapisan yang kaya pembuluh darah dan pigmen, dan
berada dibagian dalam sklera diantaranya terdapat ruangan: suprakhoroid dan
bagian dalam dibatasi oleh lamina vitrea membrana Bruch dan retina. Khoroid
terdiri dari 5 lapisan Lapisan kapiler ( khoriokapilar), lapisan pembuluh sedang,
sklera. Khoroid disuplai oleh syaraf sensoris N V dan vasomotor.
Retina
Retina adalah lapisan ketiga dari bola mata yang terdiri dari lapisan syaraf
mulai dari ora serrata sampai ke diskus optikus, sebelah luar mebrana Bruch dan
sebelah dalam berbatasan dengan vireus. Retina terdiri dari beberapa lapisan yang
dibentuk oleh 3 macam lapisan sel dan sinapsisnya; lapisan luar terdiri atas sel
visual, intermediate sel bipolar dan terdalam adalah lapisan ganglion, axon yang
menuju sistem syaraf pusat. Yang paling luar yang dekat epitel pigmen , epitel
neuron, sel batang dan sel kerucut adalah akhir dari organ visual, dan terakhir
adalah lapisan nuklear luar. Dibagian posterior retina 3mm temporal dari diskus
optikus ada bagian khusus dari retina: fovea sentralis yang berupa lekukan di
tempat ini hanya terdapat sel kerucut dan hanya ada lapisan neuroepitel, sedang
lapisan lain tidak ada. Fovea adalah bagian yang sangat sensitif dari retina dan
disekelilingnya terdapat makula lutea atau bintik kuning yang kurang sensitif.
Pada makula tidak terdapat pembuluh darah nutrisi didapat secara difusi dari
khoroid. Pada diskus optikus serabut syaraf masuk ke N optikus dan lapisan lain
menghilang pada apertura kanal sklera. Pembuluh darah retina dan syaraf optik
menembus sklera pada lamina kribrosa. (Gallin, 2008)
Vitreus
Vitreus adalah suatu cairan yang mengisi sebagian besar bola mata bagian
belakang terletak di belakang retina, berbentuk jeli, inert, mengandung sedikit sel,
transparan dan di bagian perifer jeli ini lebih kental seperti membran pembatas
disebut membrana hialoid. (Pearce, 2008)
Diskus optikus
hampir statis tidak ada aliran,bila vitreus berkurang karena ada kebocoran maka
bentuk bola mata akan berubah sehingga akan mengganggu semua fungsi mata.
(Ilyas, 2003)
Fungsi bola mata yang utama adalah penglihatan, sinar masuk ke dalam
mata dibiaskan oleh kornea, HA dan lensa kemudian vitreus dan sampai pada
retina, dari retina rangsangan cahaya ini dirubah menjadi rangsangan listrik yang
dibedakan atas gelombang listrik dan dilanjutkan keotak sehingga kita dapat
menyadari adanya objek. (Ilyas, 2003)
DAFTAR PUSTAKA
1. Ilyas S. Ilmu Penyakit Mata, Ed. 2. Jakarta: Balai Penerbit FKUI, 2003. 245254.
2. Vaughan DG, Asbury T, Eva PR. Oftalmologi Umum. Jakarta: Widya Medika,
2002. 243-4.
3. Crawford J. The Eye in Childhood. London: Academic Press Inc, 2000. 122-5.
4. Pearce, evelyn. 2008 . Anatomi Fisiologi Untuk Para Medis. Jakarata :PT.
Gramedia.
5. Gallin P. Pediatric Ophthalmology. New York: Columbia University, 2000. 305.