Anda di halaman 1dari 7

Metode integrasi numerik adalah suatu cara untuk menghitung aproksimasi luas daerah

di bawah fungsi yang dimaksud pada selang yang diberikan. Berikut ini adalah beberapa
metode integrasi numerik yang lazim digunakan :
Metoda Euler Eksplisit
merupakan metoda integrasi yang paling mudah

Metoda Euler Implisit

Pada metoda integrasi implisit nilai aktual xk juga digunakan sebagai umpan balik.
Umpan balik ini dapat menyebabkan terjadinya lingkaran aljabar. Untuk menghindarinya
maka bentuk persamaan diubah menjadi seperti ini

J adalah matrix Jacobi. Pada sistem linear dan invarian terhadap waktu, maka matrix J =
A
Metoda Heun
Algoritma integrasi Heun memerlukan dua masukan yaitu uk dan uk 1

Metoda Runge-Kutta
merupakan integrator dengan empat masukan.

Metoda Trapesium (Trapez)


merupakan nilai tengah dari metoda Euler eksplisit dan metoda Euler implisit.

Sama halnya dengan metoda Euler implisit, metoda ini dapat menyebabkan lingkaran
aljabar. Oleh karena itu, bentuk persamaan ini diubah menjadi seperti ini

Metode NewtonCotes
No.

Nama
Aturan

Trapezoid

Simpson
1/3

Simpson
3/8

Boole atau
Bode

Rumus

Estimasi Kesalahan

METODA NUMERIK
Metoda numerik adalah teknik dimana masalah matematika diformulasikan sedemikian
rupa sehinga dapat diselesaikan oleh pengoperasian aritmetika. Metode numerik
mencakup sejumlah besar kalkulasi aritmetika yang menenuhkan, namun dengan
perkembangan komputer yang cepat dan efisien, peranan metoda numerik dalam
penyelesaian masalah teknik semakin meningkat. Alasan mengapa menggunakan metoda
numerik adalah karena metoda numerik sanggup menangani sistem persamaan yang
besar, tidak linear serta geometri rumit yang tidak biasa terjadi dalam praktik keteknikan
dan seringkali tidak mungkin diselesaikan dengan cara analitis.
KONSEP PERHITUNGAN ENGINEERING DENGAN MENGGUNAKAN
KOMPUTER
Beberapa konsep perhitungan engineering yang digunakan pada metoda numerik
meliputi:
1. Akar-akar Persamaan, Persoalan ini beraitan dengan nilai suatu variabel atau
parameter yang memnuhi suatu persamaan tunggal.
2. Sistem Persamaan Aljabar Linear, Sekumpulan harga linear dicari agar muncul
secara simultan dalam pelbagai konteks masalah dan pada setiap disiplin teknik.
Khususnya persamaan yang berasal dari sejumlah besar sistem elemen yang saling
berhubungan seperti struktur, rangkaian listrik dan jaringan fluida.
3. Pencocokan Kurva, Teknik yang dilakukan terdiri dari regresi dan interpolasi.
Regresi dilakukan bila terdapat suatu tingkat kesalahan yang signifikan yang
berkenaan dengan data, bisanya pada data hasil percobaan. Interpolasi dipakai
dengan tujuan untuk menentukan nilai-nilai tengah antara titik-titik data yang
secara relatif bebas dari kesalahan.
4. Integrasi, Suatu interpretasi fisik dari integrasi numerik akan menentukan luas
dibawah kurva. Integrasi memiliki banyak aplikasi dalam praktik teknik mulai dari
penentuan titik berat benda berbentuk sembarang sampai perhitungan kuantitas
total berdasarkan pengukuran-pengukuran diskrit. Formula integrasi juga numerik
juga memegang peranan utama dalam pemecahan persamaan kecepatan.
5. Persamaan Diferensial, Persamaan diferensial menjadi penting karena banyak
hukum fisika yang dinyatakan oleh laju perubahan suatu besaran, bukan oleh nilai
kuantitas itu sendiri.
APLIKASI KOMPUTER PADA DISAIN DAN ANALISA TEKNIK
Aplikasi komputer telah digunakan secara luas dalam perancangan dan analisa teknik.
Tercatat beberapa brand name piranti lunak untuk aplikasi ini seperti CATIA, SolidWork,
ANSYS, HATCH, FLOMERICS, CFX5, FLUENT dan lain-lain. Gambar dibawah ini
merupakan tampilan analisa CFD untuk plenum dan fan inlet duct dari HATCH.

Figure 1: Geometry of plenum and fan inlet ductwork

Figure 2: Velocity distribution (ft/min) on vertical planes through plenum and fan inlet ducts
Artikel berikut ini menggambarkan penerapan CFD dalam perancangan mobil Formula 1.
Disadur dari Journal Article by Fluent Software Users
Judul : Running RAMPANT: Computational Fluid Dynamics in Formula 1 Design
Oleh : Saif-Deen Akanni
(Mechanical Engineering and Aeronautical Department, City University, London, England)
Perancangan Mobil Formula 1 dari tim Benetton Formula dengan mobilnya Benetton B195
menggunakan aplikasi komputer. Design mobil tersebut dengan software CAD (Computer Aided Design)
terlihat pada gambar dibawah ini.

Design Benetton B195 pada CAD

Metoda numerik diterapkan pada aplikasi CFD untuk dapat mentransformasi


konstruktor mobil balap tersebut untuk penelitian dan pengembangan aerodinamiknya.
Langkah yang diperlukan pada analisa dengan CFD yaitu perancangan, definisi masalah
dan simulasi, serta analisis hasil. Langkah-langkah ini menggantikan fungsi percobaan
pada terowongan angin yang memerlukan waktu tambahan untuk membuat model
disamping tes terowongan angin itu sendiri.
Implementasi CFD pada siklus design diawali dengan langkah konsep dengan aplikasi
CAD. Sebagai tambahan dalam konstruksi geometri, juga membutuhkan data kondisi
aliran yang diterangkan oleh parameter seperti density, viscosity dan boundary condition
(walls, thin surface, pressure boundary dan lainnya). Penerapan khusus metode ini seperti
pada analisis rear wing assembly, cooling system, pandangan depan mobil balap dan
bahkan keseluruhan mobil.
Langkah selanjutnya adalah discretization atau yang dikenal dengan gridding. Pada
fase ini permukaan model dibagi-bagi menjadi elemen yang kecil. Kemudian analis
memilih tiap line entity dan menerapkannya pada setiap intersection yang disebut node.
Kerapatan node akan bertambah pada area dengan gradient dinamika fluida yang tinggi,
sudut, dan permukaan yang dipilih. Pada akhir dari proses ini perintah diberikan kepada
aplikasi mesh untuk menempatkan node diseluruh geometri. Gambar dibawah ini
menunjukkan unstructured grid.

Unstructured grid antara front wheel dengan tanah

Tampak seperempat bagian depan dimodelkan

dengan unstructured grid 250.000 cell

Pada langkah berikutnya adalah menetapkan boundary conditions. Contohnya adalah


pada model cooling system dimana analis harus menentukan inlet untuk radiator duct
intake. Atau pada dinding duct, sumber panas dengan suhu untuk permukaan radiator dan
tekanan untuk duct exhaust. Properti fluid juga ditentukan pada langkah ini.
Ketika simulasi telah lengkap, dapat diperlihatkan dengan aplikasi analisis yang dapat
menganalisis simulasi aliran secara utuh dalam beberapa cara. Termasuk disini adalah
vector kecepatan,streamlines/streaklines, line atau filed contour, profil,iso-surface dan xy plot. Gambar-gambar berikut ini menunjukkan hasil akhirnya.

Vektor kecepatan (gambar kiri) dan distribusi tekanan


(gambar kanan) pada front wheel

Streamline/streakline sepanjang duct dan heat


exchanger (gambar atas)
Distribusi suhu pada duct dan heat exchanger yang
sama (gambar bawah)

Spatial pressure distribution disekitar


triple-element upper rear wing assembly

Distribusi tekanan permukaan


untuk double-element rear wing assembly

Anda mungkin juga menyukai