Anda di halaman 1dari 5

DOSIS OBAT

Macam-macam dosis obat:


- Dosis toksik, yaitu dosis yang menimbulkan gejala keracunan.
- Dosis minimal, yaitu dosis yang paling kecil yang masih mempunyai efek
terapeutik.
- Dosis maksimal,yaitu dosis terbesar yang mempunyai efek terapeutik, tanpa
gejala/ efek toksik.
- Dosis terapeutik, yaitu dosis diantara dosis minimal dan maksimal yang dapat
memberikan efek menyembuhkan/terapeutik. Dosis ini dipengaruhi oleh Umur,
Berat badan, jenis kelamin, waktu pemberian obat, cara pemberian obat.
(Dewi, 2010)
Ada pula beberapa istilah yang berhubungan dengan dosis:

(Mutschler, 1991)
KONSENTRASI DAN RESPON OBAT
Respons terhadap dosis obat yang rendah biasanya meningkat sebanding
langsung dengan dosis. Namun, dengan meningkatnya dosis penigkatan respon
menurun. Pada akhirnya, tercapailah dosis yang tidak dapat meningkatkan
respon lagi. Pada system ideal atau system in vitro hubungan antara konsentrasi
obat dan efek obat digambarkan dengan kurva hiperbolik pada EC50, di mana E
adalah efek yang diamati pada konsentrasi C, Emaks adalah respons maksimal
yang dapat dihasilkan oleh obat. EC50 adalah konsentrasi obat yang
menghasilkan 50% efek maksimal.
Hubungan dosis dan respons bertingkat
1. Efikasi (efficacy)
Efikasi adalah respon maksimal yang dihasilkan suatu obat. Efikasi tergantung
pada jumlah kompleks obat-reseptor yang terbentuk dan efisiensi reseptor yang
diaktifkan dalam menghasilkan suatu kerja seluler.
2. Potensi
Potensi yang disebut juga kosentrasi dosis efektif, adalah suatu ukuran berapa
bannyak obat dibutuhkan untuk menghasilkan suatu respon tertentu. Makin
rendah dosis yang dibutuhkan untuk suatu respon yang diberikan, makin poten

obat tersebut.Potensi paling sering dinyatakan sebagai dosis obat yang


memberikan 50% dari respon maksimal (ED50). Obat dengan ED50 yang rendah
lebih poten daripada obat dengan ED50 yang lebih besar.
3. Slope kurva dosis-respons
Slope kurva dosis-respons bervariasi sari suatu obat ke obat lainnya. Suatu slope
yang curam menunjukkan bahwa suatu peningkatan dosis yang kecil
menghasilkan suatu perubahan yang besar.
(Katzung, 1989)
Dosis yang menimbulkan efek terapi pada 50% individu (ED50) disebut juga
dosis terapi median. Dosis letal median adalah dosis yang emnimbulkan
kematian pada 50% individu , sedangkan TD50 adalah dosis toksik 50%
(Ganiswara, 1995).

Gambar 1. Kurva Dosis Terapi (ED50) dan Dosis Lethal (LD50)


Variabel Hubungan dosis-intensitas efek obat
Kurva sederhana yang menunjukkan hubungan dosis-intensitas efek obat selallu
mempunyai 4 variabel karakteristik, yaitu: potensi, kecuraman (Slope), efek
maksimal, dan variasi individual

a. Potensi: menunjukkan kisaran dosis obat yang menimbulkan efek. Besarnya


ditentukan oleh kadar obat yang mencapai reseptor.
b. Efek maksimal/efektivitas: respon maksimal yang dapat ditimbulkan oleh obat
jika diberikan pada dosis yang tinggi
c. Slope: menunjukkan batasan keamanan obat.
d. Variasi biologic: variasi antar individu dalam besarnya respons terhadap dosis

obat yang sama pada populasi yang sama.


(Farmakologi dan Terapi, 2007)
INDEKS TERAPI
Obat mempunyai respon farmasetik sepanjang masih adanya dosis obat yang
terkandung dalam obat dan berada dalam margin/ batas keamanan obat.
Beberapa obat mempunyai batas terapi yang luas. Ini menunjukkan bahwa
pasien dapat diberikan dengan range tingkat dosis yang lebar tanpa terjadi efek
toksik. Obat lainnya mempunyai batas terapi yang sempit dimana perubahan
sejumlah kecil dosis obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak
diinginkan atau bahkan efek toksik ( Yesi, 2009 ).
Dosis yang memberikan efek terapi pada 50% individu disebut dosis terapi
median atau dosis efektif median ( ED 50 ). Dosis letal median ( LD 50 ) adalah
dosis yang menimbulkan kematian pada 50% individu, sedangkan TD 50 adalah
dosis toksik pada 50% individu ( Departemen Farmakologik dan Terapeutik,
2007 ).
Indeks terapeutik suatu obat adalah rasio dari dosis yang menghasilkan racun
dengan dosis yang menghasilkan respon klinis yang diinginkan atau efektif
dalam populasi individu.

Dimana: TD50 adalah dosis obat yang menyebabkan respon beracun di 50% dari
populasi dan ED50 adalah dosis terapi obat yang efektif dalam 50% dari
populasi.
Baik ED50 dan TD50 dihitung dari kurva dosis respon quantal, yang merupakan
frekuensi yang masing-masing dosis obat memunculkan efek respon atau
beracun yang diinginkan dalam populasi.

Ada beberapa karakteristik penting dari kurva dosis-respons quantal (lihat


gambar di atas) yang patut dicatat:
Dosis obat dalam plasma diplot dalam sumbu horisontal sedangkan persentase
individu (hewan atau manusia) yang menanggapi atau menunjukkan efek toksik

direpresentasikan dalam sumbu vertikal.


Beberapa contoh respon positif meliputi: bantuan, sakit kepala untuk obat
antimigraine, peningkatan denyut jantung minimal 20 bpm untuk stimulan
jantung, atau 10 jatuh mmHg pada tekanan darah diastolik untuk antihipertensi.
Data diperoleh dari suatu populasi. Tidak seperti grafik dosis-respons dinilai,
data untuk kurva dosis-respons quantal diperoleh dari banyak individu.
( Guzman, 2011 )
Grafik di bawah menunjukkan bagaimana ED50 dihitung.

Dosis yang diperlukan untuk menimbulkan efek terapi (respon positif) dalam
50% dari populasi adalah ED50 tersebut.

Dosis yang dibutuhkan untuk menghasilkan efek toksik di 50% dari populasi
dikaji adalah TD50 tersebut. Untuk studi hewan, LD50 adalah dosis yang dapat
menyebabkan kematian 50% dari populasi ( Guzman, 2011 ).
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Farmakologi Fakultas Kedokeran Universitas Indonesia. 2007. Farmakologi

dan Terapi. Jakarta.Gaya Baru


Dewi, Pastria Sandra.2010. Tersedia di:
http://www.scribd.com/doc/47413708/Konsep-Dasar-Pemberian-Obat (Diakses
tanggal: 17 Maret 2011).
Ganiswara, S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafrialdi.1995.
Farmakologi dan Terapi. Edisi 4. Jakarta.Bagian Farmakologi FK UI
Guzman, Flavio. 2011. Terapi Indeks. http://translate.google.co.id/translate?
hl=id&langpair=en|id&u=http://pharmacologycorner.com/therapeutic-index/
( diakses pada tanggal 18 Maret 2011 )
Katzung.1989. Farmakologi Dasar dan Klinik Edisi 3. Jakarta.EGC.
Mutschler, Ernst.1991. Dinamika Obat. Bandung.Penerbit ITB
Yesi. 2009. Indeks Terapetik dan Batas Terapetik.
http://yesimeiditama.blogspot.com/2009/02/indeks-terapetik-dan-batasterapetik.html ( diakses pada tanggal 18 Maret 2011 ).

Anda mungkin juga menyukai