Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rosalia Nindy Prastika Sari

NIM : 102011133002
Peminatan : Kesehatan Lingkungan 2023

TUGAS TM 3 TOKSIKOLOGI LINGKUNGAN


“TOKSIKOMETRIK”

1. Jelaskan pengertian hubungan dosis-respon beserta asumsi dasarnya dalam


toksikologi. Berikan juga contoh kurva dosis-respon dan jenis-jenis respon yang
dihasilkan.
Jawaban:
Hubungan dosis respon adalah perilaku dampak dari suatu bahan kimia
yang digambarkan sebagai peningkatan dosis serta dapat meningkatkan efek
sampai efek maksimal tercapai. Paparan dapat berupa respon yang mematikan
(lethal response) dan respon yang tidak mematikan (non-lethal response). Bahan
kimia dengan toksisitas yang rendah akan memerlukan dosis besar untuk
menghasilkan efek toksik. Sedangkan bahan kimia toksisitas tinggi biasanya
memerlukan dosis kecil untuk menghasilkan efek toksik. Contoh dari kurva
dosis-respon antara lain:
a. Respon linear
Pada kurva jenis ini, respons biologis atau dampaknya berubah sejalan
dengan peningkatan dosis stimulus. Semakin tinggi dosisnya, maka semakin
besar respons yang dihasilkan. Sebagai contoh, meningkatkan dosis obat
analgesik (penghilang rasa sakit) mengakibatkan peningkatan efek penghilang
rasa sakit secara proporsional.
b. Respon tidak linear
Pada kurva jenis ini, respons biologis tidak berkembang secara sebanding
dengan dosis stimulus. Ada beberapa jenis respon yang termasuk dalam
kategori ini, seperti respon sigmoida, respon hiperbolik, dan respon satu arah.
c. Respon ambang
Terjadi ketika respons tidak muncul sampai dosis stimulus mencapai
ambang tertentu. Contohnya yaitu sensitivitas sinar matahari,, di mana kulit
manusia tidak menunjukkan respons terhadap paparan matahari sampai
ambang tertentu tercapai, lalu kulit akan segera terbakar.
d. Respon toksik:
Efek negatif atau toksis terlihat ketika dosis stimulus mencapai tingkat
yang berbahaya bagi organisme.
e. Respon biotransformasi
Contohnya pada kurva dosis-respon obat dapat mencerminkan bagaimana
obat mengalami metabolisme di hati sebelum memberikan efek farmakologis.

2. Apa saja parameter yang digunakan untuk menilai tingkat toksisitas suatu zat
kimia? Jelaskan pengertian dan kegunaan dari ED50, LD50, NOEL, LOAEL
beserta kriteria klasifikasi ketoksikan akut xenobiotika.
Jawaban:
Parameter yang digunakan untuk menilai tingkat toksisitas suatu zat kimia yaitu:
a. LD50, atau Dosis Letal 50, mengacu pada jumlah zat kimia yang diperlukan
untuk mematikan setengah dari populasi hewan atau organisme tertentu dalam
eksperimen.
b. LC50, atau konsentrasi mematikan 50, merupakan konsentrasi zat kimia
dalam lingkungan yang dibutuhkan untuk mematikan setengah dari populasi
organisme air, biasanya ikan, dalam percobaan. Bermanfaat untuk
mengevaluasi dampak toksisitas pada ekosistem air.
c. ED50, atau Dosis Efektif 50, merupakan jumlah zat kimia yang diperlukan
untuk mencapai efek yang diinginkan pada 50% dari populasi uji, terutama
dalam konteks pengobatan atau terapi. ED50 digunakan untuk mengukur
efektivitas obat.
d. NOAEL, atau No Observed Adverse Effect Level, merupakan dosis tertinggi
zat kimia yang tidak menunjukkan efek negatif yang jelas pada organisme
selama percobaan. Bermanfaat sebagai dasar untuk menetapkan ambang batas
yang aman dalam regulasi toksikologi.
e. LOAEL, atau Lowest Observed Adverse Effect Level, merupakan dosis
terendah zat kimia yang menyebabkan efek negatif yang dapat diukur pada
organisme selama percobaan. Digunakan dalam menentukan tingkat dosis
yang dapat dianggap aman dengan margin keamanan yang tepat.
f. Margin keamanan, merupakan perbandingan antara dosis yang digunakan
dalam penggunaan praktis, seperti dosis obat pada manusia, dengan NOAEL
atau LOAEL. Bermanfaat untuk mengevaluasi sejauh mana dosis yang
digunakan aman dibandingkan dengan dosis yang dapat menghasilkan efek
negatif.

3. Bandingkan indeks terapeutik dan margin of safety dalam menilai keamanan suatu
obat. Berikan contoh perbandingan keamanan dua jenis obat berdasarkan kedua
parameter tersebut.
Jawaban:
Indeks Terapeutik (Therapeutic Index, TI)
TI merupakan perbandingan antara dosis terapeutik, yang efektif dalam
pengobatan, dan dosis toksik, yang dapat menyebabkan efek samping berbahaya.
TI mencerminkan sejauh mana dosis terapeutik aman dibandingkan dengan dosis
toksik. Dalam konteks ini, semakin tinggi TI, semakin tinggi tingkat keamanan
obat tersebut, karena dosis toksiknya jauh melebihi dosis terapeutiknya.
Contohnya obat A yang memiliki dosis terapeutik sebesar 10 mg dan dosis toksik
sebesar 100 mg. Dalam hal ini, TI untuk obat A adalah sebesar 10 (100 mg / 10
mg).
Margin Keamanan (Safety Margin)
Margin Keamanan merupakan perbandingan antara dosis yang digunakan dalam
penggunaan praktis, biasanya dosis obat pada manusia, dengan dosis yang dapat
menyebabkan efek negatif, seperti LOAEL atau NOAEL dalam penelitian
toksikologi. Margin keamanan menggambarkan sejauh mana dosis yang
digunakan pada manusia aman dibandingkan dengan dosis yang dapat
menyebabkan efek negatif pada populasi uji. Semakin besar margin keamanan,
semakin besar tingkat keamanan obat tersebut, karena dosis yang digunakan pada
manusia jauh lebih rendah daripada dosis yang dapat menyebabkan efek negatif
pada populasi uji.
Perbandingan keamanan obat
Ketika membandingkan obat A dengan obat B berdasarkan indeks terapeutik, obat
A mungkin dianggap lebih aman karena memiliki TI yang lebih tinggi (TI = 10),
menandakan bahwa dosis terapeutiknya berada jauh lebih dekat dengan dosis
toksiknya. Namun, jika kita mengevaluasi mereka berdasarkan margin keamanan,
obat B mungkin lebih aman karena memiliki margin keamanan yang lebih besar
(Margin Keamanan = 10), menunjukkan bahwa dosis yang digunakan pada
manusia jauh lebih rendah daripada dosis yang dapat menyebabkan efek negatif
pada populasi uji.

4. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan nilai ambang batas toksikan


suatu zat beracun. Berikan juga contoh penerapan prinsip dosis-respon dalam
lingkungan hidup.
Jawaban:
Faktor - faktor yang mempengaruhi penetapan nilai ambang batas toksikan suatu
zat beracun antara lain dosis dan durasi paparan, karakteristik toksisitas,
kerentanan individu, rute paparan, interaksi dengan zat lain, serta akumulasi dan
biodegradasi. Salah satu contoh penerapan prinsip dosis-respon dalam lingkungan
hidup adalah dalam penilaian dampak pestisida terhadap organisme non-target
dan ekosistem. Saat pestisida digunakan di pertanian untuk mengendalikan hama,
organisme targetnya adalah hama tersebut. Namun, pestisida juga dapat
mencemari lingkungan, memengaruhi organisme non-target seperti burung,
serangga yang bermanfaat, dan ikan. Prinsip dosis-respon digunakan untuk
mengevaluasi sejauh mana dosis pestisida dapat berdampak pada organisme
non-target dan untuk menentukan ambang batas toksikan.

5. Bagaimana cara mengevaluasi hubungan dosis-respon berdasarkan kurva


dosis-respon? Jelaskan pengertian ED50, TD50, LD50, NOAEL dan LOAEL.
Jawaban:
Terdapat beberapa tahapan untuk mengevaluasi hubungan dosis-respon
berdasarkan kurva dosis-respon yaitu:
a. Mengumpulkan data hasil percobaan atau studi yang mencakup berbagai
tingkat dosis zat beracun dan respons yang diamati
b. Membuat kurva dosis respon
c. Mengidentifikasi ambang batas
d. Menghitung parameter dosis respon seperti ED50, LD50, slope, dan ambang
batas
e. Mengevaluasi tingkat toksisitas
f. Mengidentifikasi potensi efek subletalis
g. Membandingkan dengan ambang batas aman
h. Menganalisis statistik
Pengertian ED50, TD50, LD50, NOAEL dan LOAE:
a. LD50, atau Dosis Letal 50, mengacu pada jumlah zat kimia yang diperlukan
untuk mematikan setengah dari populasi hewan atau organisme tertentu dalam
eksperimen.
b. LC50, atau konsentrasi mematikan 50, merupakan konsentrasi zat kimia
dalam lingkungan yang dibutuhkan untuk mematikan setengah dari populasi
organisme air, biasanya ikan, dalam percobaan. Bermanfaat untuk
mengevaluasi dampak toksisitas pada ekosistem air.
c. ED50, atau Dosis Efektif 50, merupakan jumlah zat kimia yang diperlukan
untuk mencapai efek yang diinginkan pada 50% dari populasi uji, terutama
dalam konteks pengobatan atau terapi. ED50 digunakan untuk mengukur
efektivitas obat.
d. NOAEL, atau No Observed Adverse Effect Level, merupakan dosis tertinggi
zat kimia yang tidak menunjukkan efek negatif yang jelas pada organisme
selama percobaan. Bermanfaat sebagai dasar untuk menetapkan ambang batas
yang aman dalam regulasi toksikologi.
e. LOAEL, atau Lowest Observed Adverse Effect Level, merupakan dosis
terendah zat kimia yang menyebabkan efek negatif yang dapat diukur pada
organisme selama percobaan. Digunakan dalam menentukan tingkat dosis
yang dapat dianggap aman dengan margin keamanan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai