Anda di halaman 1dari 24

TOKSIKOMETRIK

Toksikologi
UNIVERSITAS PADJADJARAN Dr. Rini Hendriani, M.Si., Apt
FAKULTAS FARMASI rini.hendriani@unpad.ac.id
FARMAKOLOGI DAN FARMASI KLINIK
SUB BAHASAN

Hubungan
Dosis Kerja

Hubungan
Dosis
Respon
Pengertian
Toksikome-
trik
TOKSIKOKINETIK
•  Racun atau prekursor zat beracun dapat mengalami absorpsi, metabolisme,
penyimpanan sementara, distribusi, dan ekskresi dalam fase kinetik.
•  dipengaruhi: sifat fisikokimia, bentuk, tempat kontak dan keadaan
organisme
TOKSIKODINAMIK
•  Racun dalam fase dinamis akan
berinteraksi dengan sel, jaringan, atau
organ dalam tubuh sehingga menyebabkan
beberapa respon.
•  Dipengaruhi: afinitas xenobiotika terhadap
reseptor, jumlah xenobiotika yang
menduduki reseptor
TOKSIKOMETRIK
•  merupakan istilah teknis studi dosis-respon, untuk
mengkuantifikasi dosis-respon sebagai dasar ilmu
toksikologi.
•  Menentukan LD50, ED50, no observed effect
level (NOEL)
DOSIS-RESPON

Paracelsus, 1493-1541

All substances are poisons; there is


none that is not poison. The right
dose differentiates a poison and a
remedy
TOKSIKOMETRI • Sifat spesifik dan efek
suatu paparan secara
bersama-sama akan
membentuk suatu
TOKSIKOMETRIK hubungan yang lazim
disebut sebagai hubungan
dosis-respon

Studi yang mempelajari dosis dan respon yang dihasilkan

• Hubungan dosis respon


merupakan konsep dasar
Efek toksik
dari toksikologi untuk
mempelajari bahan toksik

dosis letal 50
HUBUNGAN DOSIS RESPON
Penggunaan hubungan dosis-respon dalam toksikologi harus
memperhatikan beberapa asumsi dasar:
•  Respon bergantung pada cara masuk bahan dan respon
berhubungan dengan dosis
•  Adanya molekul atau reseptor yang berinteraksi dengan
bahan kimia dan menghasilkan suatu respon
•  Respon yg dihasilkan dan tingkat respon berhubungan
dengan kadarnya pada daerah yg reaktif. Kadar pada tempat
tersebut berhubungan dgn dosis yang masuk.
HUBUNGAN DOSIS RESPON
Pengamatan hubungan antara dosis atau konsentrasi dan kerja suatu
bahan kimia dapat dilakukan dengan cara:
•  Menguji frekuensi efek yg timbul pada satu objek percobaan dengan
mengubah-ubah dosis (hubungan dosis-reaksi)
•  Mengubah dosis, kemudian mengukur intensitas kerja (hubungan
dosis-kerja)

•  Perilaku efek suatu bahan kimia digambarkan sebagai peningkatan


dosis akan meningkatkan efek sampai efek maksimal tercapai.
•  Adanya paparan dapat berupa respon yang mematikan (lethal
response) dan respon yang tidak mematikan (non-lethal response)
•  Bahan kimia dgn toksisitas rendah memerlukan dosis besar untuk
menghasilkan efek toksik. Sedangkan bahan kimia toksisitas tinggi
biasanya memerlukan dosis kecil untuk menghasilkan efek toksik
HUBUNGAN DOSIS RESPON
•  Konsep
statistika dan
besaran
aktivitas 50%

•  Indeks terapi
merupakan
ukuran
keamanan obat.
•  Hubungan dosis-respon
HUBUNGAN DOSIS RESPON menggambarkan suatu
distribusi frekuensi
individu yang memberikan
respons pada rentang
dosis tertentu.
•  kurva respon kuantal (all
or none) adalah ada atau
tidak sama sekali respon
pada hewan uji.
•  kurva yang
menghubungkan dosis
suatu xenobiotika uji
dengan persentase
kumulatif hewan uji yang
memperlihatkan respon.
HUBUNGAN DOSIS RESPON

•  LD50 dosis yang bisa menyebabkan kematian 50% hewan uji


•  TD50 menimbulkan efek toksik 50% hwn uji
•  Kadar Efek-toksik yang Tidak Teramati (KETT) atau no
observed effect level (NOEL).
HUBUNGAN DOSIS RESPON

Perbandingan hubungan dosis


respons zat A (tanpa NOEL)
dan B (dengan NOEL).

•  NOEL menggambarkan takaran paparan tertinggi yang tidak


menyebabkan timbulnya efek toksik atau kematian
•  Nilai ambang batas ini digunakan untuk menentukan nilai
batas aman suatu toksikan dapat terserap oleh organisme
tanpa menimbulkan efek toksik.
HUBUNGAN DOSIS RESPON
•  LD50
menggambarkan potensi
racun relatif terhadap
racun yang lain

•  NOEL
menggambarkan batas
aman dosis paparan
LETHAL DOSE 50 (LD50)
Kegunaan LD50 antara lain:
•  Klasifikasi zat kimia sesuai toksisitas relatifnya
•  Evaluasi dampak keracunan yg tidak disengaja dan
perencanaan penelitian toksisitas sub-kronis dan kronis pada
hewan
•  Memberi informasi dalam merencanakan pengujian obat pada
manusia dan dalam pengendalian mutu zat kimia, deteksi
pencemaran toksik serta perubahan fisik yg mempengaruhi
BA
PRINSIP DOSIS-RESPON DALAM LINGKUNGAN
•  Kerusakan pada bagian organisme dapat dikontrol dgn cara
absorbsi toksikan oleh mikroorganisme, degradasi, dan
eliminasi toksikan.
•  Organisme yang berada di sekitar bahan kimia alami maupun
buatan akan mengalami keracunan apabila terpapar secara
berlebihan.
•  Sehingga penting mengetahui posisi bahan kimia di udara, air,
dan tanah.
HUBUNGAN DOSIS-RESPON
HUBUNGAN DOSIS-RESPON
Kategori Toksisitas Akut Untuk Bahan Pangan dan Obat
Tradisional (BPOM, 2009).
Tingkat LD50 Klasifikasi
Toksisitas
1 ≤ 1 mg/kg Sangat toksik
2 1-50 mg Toksik
3 50-500 mg Toksik sedang
4 500-5000 mg Toksik ringan
5 5-15 g Praktis tidak toksik
6 ≥ 15 g Relatif tidak
membahayakan

○ Harga LD50 mrp tolak ukur toksisitas akut racun.


○ Semakin kecil LD50 , semakin besar potensi toksik
○ Toksisitas akut, subkronis, kronis
HUBUNGAN DOSIS-KERJA
•  Hubungan dosis-kerja hubungan dosis dengan intensitas efek.
•  Kerja (efek) biologik suatu xenobiotika timbul apabila terjadi
interaksi/ikatan antara reseptor dan xenobiotika.
•  Teori pendudukan reseptor (reseptor occupancy)
•  intensitas efek berbanding lurus dengan fraksi reseptor yang
diduduki atau diikat
•  intensitas efek mencapai maksimum bila seluruh resptor
diduduki
HUBUNGAN DOSIS-KERJA

•  ”1/KD” tetapan afinitas obat terhadap reseptor, kemampuan obat


untuk berikatan dengan reseptor
•  Emax menunjukkan aktivitas intrinsik atau efektivitas obat,
kemapuan intrinsik kompleks obat-resptor menimbulkan aktivitas
efek biologik
HUBUNGAN DOSIS-KERJA
Variabel hubungan dosis-
intensitas efek obat
•  Potensi
–  rentang dosis obat yang
menimbulkan efek
–  toksikokinetik, afinitas
•  Kecuraman
–  batas keamanan obat
•  Efek maksimal
–  aktivitas intrinsik
•  Variasi biologi
–  Variasi individu dari sampel atau
populasi.
HUBUNGAN DOSIS-KERJA
•  Hubungan waktu-kerja
digambarkan dalam kurva porfil
konsentrasi plasma dilengkapi
informasi tingkat batas aksi / efek
toksikan
•  Berguna utk:
mengetahui:
–  waktu awal efek toksik mulai
(onset)
–  tingkat toksisitas
–  waktu efek berakhir (durasi)
melakukan tindakan penanganan
pertolongan dalam keracunan
HUBUNGAN WAKTU – KERJA
•  Kurva konsentrasi toksikan dalam plasma setelah terpapar
melalui oral
KESIMPULAN
Toksikometrik
•  merupakan istilah teknis studi dosis-respon,
untuk mengkuantifikasi dosis-respon sebagai
dasar ilmu toksikologi.
Toksikoki
netik •  Menentukan LD50 (lethal dose), ED50
(effective dose), no observed effect level
(NOEL)/ Kadar Efek-toksik yang Tidak Teramati
(KETT)
Toksiko Toksiko Faktor yg mpengaruhi toksisitas xenobiotika
metrik dinamik •  Faktor Penentu Resiko pada Fase Eksposisi
•  Faktor Penentu Resiko pada Fase
Toksikokinetika
•  Faktor Penentu Resiko pada Fase
Toksikodinamika
SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai