Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TKPDAR

Kurva Dose Response dan What-if Hazard Analysis

Oleh :
Ambrosius Aditya Dwi Antoko
14/363495/TK/41611

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2017
Dose Response Curve
Kurva Dose Response menyediakan informasi tentang potensi dari senyawa kimia yang
diindikasikan dengan respon organisme terhadap senyawa kimia tersebut. Kurva ini
menyediakan informasi hubungan antara dosis dari senyawa kimia terhadap respon individu
dari sekumpulan organisme uji. Bentuk kurva kurang lebih ditunjukkan seperti pada Gambar
1.

Gambar 1. Kurva Hipotetis Dose Response

Dose Response menyangkut beberapa hal sebagai berikut :


- Toxic dose low (TDLO), yaitu suatu dosis terendah yang diberikan melalui rute tertentu
selain lewat pernafasan, yang diberikan pada selang waktu tertentu, dan menyebabkan efek
toksik pada manusia atau memengaruhi reproduksi dari binatang.
- Toxic concentration low (TCLO), yaitu suatu konsentrasi senyawa kimia pada udara yang
dapat mengakibatkan efek toksik pada manusia maupun hewan yang terpapar selama selang
waktu tertentu.
- Lethal dose low (LDLO), dosis terendah selain LD50 yang berpotensi mengakibatkan
kematian pada manusia maupun hewan.
- Lethal dose fifty (LD50), yaitu dosis senyawa kimia terhitung yang dapat menyebabkan
50% dari populasi uji mengalami kematian bila terpapar melalui rute tertentu selain
pernafasan.
- Lethal concentration low (LCLO), yaitu konsentrasi terendah di udara yang dapat
menyebabkan kematian pada manusia maupun hewan.
- Lethal concentration fifty (LC50), yaitu konsentrasi senyawa kimia terhitung pada udara
yang dapat menyebabkan 50% kematian dari populasi uji.
Tingkat respon suatu senyawa kimia terhadap makhluk hidup dapat dibandingkan
antara satu senyawa dengan yang lainnya. Terlihat pada Gambar 2, senyawa A membutuhkan
dosis yang lebih rendah dari senyawa B yang dapat mengakibatkan 50% respon pada organisme
uji. Dapat disimpulkan bahwa respon organisme terhadap senyawa A lebih besar dari pada
senyawa B, sehingga senyawa A lebih berbahaya dari senyawa B.
Gambar 2. Perbandingan Dua Senyawa Kimia yang Memiliki Dose Response Berbeda

Beberapa senyawa kimia umum yang diketahui nilai LD50 ditunjukkan pada Tabel 2.
Semakin besar nilai LD50, maka semakin besar pula dosis yang dibutuhkan untuk
menyebabkan kematian 50% dari populasi uji. Untuk kriteria toksisitas dari dosis ini
ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1. Klasifikasi Toksisitas

Tabel 2. Nilai LD50 untuk Beberapa Senyawa Kimia yang Umum Digunakan
What-if Hazard Method Analysis
Metode analisis hazard What-if seringkali digunakan untuk menganalisis
kemungkinan-kemungkinan dari bahaya yang dapat berpotensi menjadi kecelakaan yang dapat
timbul pada suatu sistem maupun proses. Analisis hazard ini menyangkut kemungkinan yang
bisa terjadi pada suatu bagian pada sistem maupun proses dan menganalisa dampak yang
ditimbulkannya pada sistem atau proses itu sendiri maupun terhadap sistem atau proses yang
lain.
Format form untuk metode analisis hazard ditunjukkan seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Formulir Analisis What-if

Metode analisis ini akan membuat perkiraan kemungkinan terjadinya kecelakaan dan
seberapa besar dampak yang dapat ditimbulkannya. Dari kemungkinan kecelakaan yang
mungkin dapat terjadi tersebut, diberikan solusi berupa rekomendasi perbaikan sistem maupun
proses yang dapat meminimalkan terjadinya kecelakaan.

Sumber :
MIT, http://web.mit.edu/course/10/10.27/www/1027CourseManual/1027CourseManual-
AppVI.html , diakses pada 31 Oktober 2017.
UNL Health and Environmental Safety,
https://ehs.unl.edu/documents/tox_exposure_guidelines.pdf , diakses pada 31 Oktober
2017.

Anda mungkin juga menyukai