Nama: Ega pratiwi(482011805029)

Kelas: 4.a
Mk toksikologi

1. Jelaskan hubungan antara dosis dan respon, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan
keduanya, berikan penjelasannya...!
2. Apa yang dimaksud dengan uji toksisitas akut, jelaskan secara rinci...!
3. Mengapa LD 50 digunakan sebagai indikasi untuk menetapkan toksisitas akut, jelaskan !
4. Jelaskan 2 tolak ukur ketoksikan racun!
5. Jelaskan pengaruh efek toksik zat beracun pada organ hati...!

JAWABAN
1. Hubungan dosis-respons , atau hubunganpaparan-respons , menggambarkan
besarnya respons suatu organisme, sebagai fungsi paparan (atau dosis )
terhadap stimulus atau pemicu stres(biasanya bahan kimia) setelah waktu paparan
tertentu. 

Kurva respons dosis menunjukkan respons jaringan normal terhadap stimulasi oleh agonis . Dosis
rendah tidak cukup untuk menghasilkan respons, sedangkan dosis tinggi menghasilkan respons
maksimal. Titik paling curam dari kurva sesuai dengan EC 50 dari 0,7 molar.
Fungsi respons stimulus atau kurva respons stimulusdidefinisikan secara lebih luas sebagai
respons dari semua jenis stimulus, tidak terbatas pada bahan kimia.

2. Uji toksisitas akut adalah suatu pengujian untuk mendeteksi efek toksik yang

muncul dalam waktu singkat setelah pemaparan suatu sediaan uji dalam sekali pemberian
melalui rute dermal. Uji toksisitas akut merupakan uji pra klinik yang bertujuan mengukur
derajat efek toksik suatu senyawa dalam waktu tertentu setelah pemberian dosis tunggal.

3. Uji toksisitas akut dirancang untuk menentukkan Lethal dose atau disingkat LD50 suatu zat. Uj

i toksisitas akut dilakukan dengan memberikan zat kimia yang sedang diuji sebanyak satu kali, ata
u beberapa kali dalam jangka waktu 24 jam. Karena LD50 menghasilkan 50 % respon kematian
pada populasi hewan uji dalam jangka waktu tertentu.
4. -Tolak ukur kualitatif ketoksikan racun meliputi :
-mekanisme aksi toksik-jenis wujud efek toksik yang ditandai dengan gejala gejala klinis yang
menyertai-sifat efek toksik
-Tolak Ukur Kuantitatif ketoksikan racun Meliputi :Kisaran dosis

5. efeknya adalah peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan Hati secara permanen dan
mengarah pada terbentuknya jaringan parut dalam organ hati (sirosis) dan mungkin dapat
menyebabkan gagal hati.