INDEKS TERAPI
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH :
2018
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR................................................................................................................... 2
BAB I ....................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................................. 3
A. LATAR BELAKANG ....................................................................................................................... 3
B. TUJUAN ....................................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................... 5
A. PENGERTIAN INDEKS TERAPI ..................................................................................................... 5
B. INDEKS TERAPI............................................................................................................................ 5
C. INDEKS TERAPI SEMPIT ............................................................................................................ 10
BAB III .................................................................................................................................... 12
PENUTUP ............................................................................................................................... 12
A. KESIMPULAN ............................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 13
1|Page
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah hirobbil ‘aalamiin, segala puji bagi Allah Swt. Tuhan semesta
alam atas segala karunia nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini
dengan sebaik-baiknya. Makalah yang berjudul “Indeks Terapi” ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kimia Farmasi yang diampu oleh Prof. Dr.
Meski telah disusun secara maksimal oleh penulis, akan tetapi penulis sebagai
manusia biasa sangat menyadari bahwa makalah ini sangat banyak kekurangannya
dan masih jauh dari kata sempurna. Karenanya penulis sangat mengharapkan kritik
(Penulis)
2|Page
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penggunaan obat – obatan indeks terapi sempit pada populasi khusus seperti
gagal ginjal, gagal hati dan gagal jantung harus dilakukan pemantauan penggunaan
termasuk penyesuaian dosis karena penurunan fungsi organ vital akan berpengaruh
dalam tubuh, jika hal ini dibiarkan maka beresiko membahayakan tubuh pasien
elektrolit tubuh, serta pembuangan sisa metabolisme tubuh. Perubahan fungsi ginjal
et.al, 2004; Gillbert et.al, 2011). Pada pasien gangguan fungsi ginjal obat yang
diekresi pada jumlah banyak di ginjal akan berpengaruh pada ikatan protein dan
volume distribusi, obat – obatan tersebut, sehingga pada pemberian berulang obat
akan menumpuk di tubuh, apabila dosis tidak disesuaikan akan mencapai level toksik
yang berdampak buruk bagi pasien (Shargel et.al, 2004). Pasien gagal ginjal di
mengalami penurunan fungsi ginjal, angka ini diperkirakan akan meningkat 10% tiap
tahunnya.
3|Page
B. TUJUAN
3. Mengetahui hubungan antara besarnya nilai indeks terapi dengan keamanan obat
4|Page
BAB II
PEMBAHASAN
pada 50% hewan percobaan (ED 50) dengan dosis yang mematikan 50% hewan
percobaan (LD 50) Indeks terapi merupakan ukuran keamanan obat. Intensitas
efek obat pada makhluk hidup lazimnya meningkat jika dosis obat yang diberikan
B. INDEKS TERAPI
Hampir semua obat pada dosis yang cukup besar menimbulkan efek toksis
dan pada akhirnya dapat mengakibatkan kematian (dosis toksis = TD dan dosis
letal = LD). Takaran pada mana obat menghasilkan efek yang diinginkan disebut
adalah khususnya DE50 dan DL50 yaitu dosis yang menghasilkan efek pada 50%
dari jumlah binatang dan dosis yang mematikan 50% dari jumlah binatang.
Perbandingan antara kedua dosis ini dinamakan indeks terapi yang merupakan
suatu ukuran untuk keamanan obat; semakin besar indeks terapi, semakin aman
terapi ini tidak dengan begitu saja dapat dikorelasikan terhadap manusia, seperti
5|Page
halnya dengan semua hasil dari percobaan binatang berhubung perbedaan-
yang terkandung dalam obat dan berada dalam margin/ batas keamanan obat.
Beberapa obat mempunyai batas terapi yang luas. Ini menunjukkan bahwa pasien
dapat diberikan dengan range tingkat dosis yang lebar tanpa terjadi efek toksik.
Obat lainnya mempunyai batas terapi yang sempit dimana perubahan sejumlah
kecil dosis obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan atau
Indeks Terapetik (IT) memberikan informasi batas keamanan dari obat dan
rasio antara dosis terapi pada 50% pasien/binatang coba dan lethal dose (dosis
disimbolkan dengan ED50 dan lethal dose disimbolkan dengan LD50. Rasio
IT = LD50/ED50
pengawasan pada level obat dalam plasma dan penyesuaian dosis untuk mencegah
munculnya efek toksik. Jumlah obat dalam plasma harus berada di dalam batas
6|Page
terapi. Jika diilustrasikan pada gambar batas antara MEC (Minimum Effective
pemberian dosis awal, dimana pemberian dosis awal yang besar diharapkan agar
yang terkandung dalam obat dan berada dalam margin/ batas keamanan obat.
Beberapa obat mempunyai batas terapi yang luas. Ini menunjukkan bahwa pasien
dapat diberikan dengan range tingkat dosis yang lebar tanpa terjadi efek toksik.
Obat lainnya mempunyai batas terapi yang sempit dimana perubahan sejumlah
kecil dosis obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan atau
Dosis yang memberikan efek terapi pada 50% individu disebut dosis terapi
dosis toksik pada 50% individu . Indeks terapeutik suatu obat adalah rasio dari
dosis yang menghasilkan racun dengan dosis yang menghasilkan respon klinis
Dimana: TD50 adalah dosis obat yang menyebabkan respon beracun di 50%
dari populasi dan ED50 adalah dosis terapi obat yang efektif dalam 50% dari
populasi.
7|Page
Baik ED50 dan TD50 dihitung dari kurva dosis respon quantal, yang
Ada beberapa karakteristik penting dari kurva dosis-respons quantal (lihat gambar
b. Beberapa contoh respon positif meliputi: bantuan, sakit kepala untuk obat
antihipertensi.
8|Page
individu.
populasi dikaji adalah TD50 tersebut. Untuk studi hewan, LD50 adalah dosis yang
9|Page
C. INDEKS TERAPI SEMPIT
keamanan yang sempit. Pada obat dengan indeks terapi sempit, perubahan
sejumlah kecil dosis obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan
atau bahkan efek toksik. Oleh karena itu, obat-obat ini memerlukan pengawasan
pada level obat dalam plasma dan penyesuaian dosis untuk mencegah timbulnya
Adapun contoh dari obat indeks terapi sempit diantaranya adalah sebagai
berikut :
1. Asam valproat
Selain memiliki banyak efek samping juga termasuk dalam golongan obat-
obat dengan indeks terapi sempit dengan kisar terapi 50-100 mg/L (Winter,
1994).
dimetilxantin.
adalah bronkodilator yang digunakan untuk pasien asma dan penyakit paru
obstruktif yang kronik, namun tidak efektif untuk reaksi akut pada penyakit
Teeofilin merupakan salah satu obat yang memiliki indeks terapi sempit
dengan kadar teofilin utuhdalam darah yaitu >20 mg/L. Penggunaan teofilin
10 | P a g e
dosis tinggi dapat menyebabkan takikardi, muntah, dan transplacental
toxicity.
3. Warfarin
Warfarin merupakan antikoagulan oral. Lebih dari 90% dari warfarin terikat
distribusinya kecil (ruang albumin), jika albumin plasma rendah maka obat
bebas dari warfarin ini akan meningkat, oleh karenanya ia disebut obat
11 | P a g e
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
disimpulkan bahwa:
pada 50% hewan percobaan (ED 50) dengan dosis yang mematikan 50%
hewan percobaan (LD 50) Indeks terapi merupakan ukuran keamanan obat.
3. Hubungan indeks terapi dengan keamanan obat yaitu semakin luas indeks
terapi maka semakin aman obat dengan arti apabila terdapat perubahan
12 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Ganiswarna, S., 1995, Farmakologi dan Terapi, edisi IV, 271-288 dan 800-
810, Bagian. Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia, Jakarta.
Anonimus: http://www.apoteker.info/Topik%20Khusus/metabolisme_obat.htm
Gilbert S.F. 2011. Developmental Biology. 8th ed. USA: Sinauer Associates
Inc.
Jung, M., Park, M., Lee, H.C., Kang, Y.H., Kang, E.S., & Kim,S.K., 2009
Antidiabetic Agent From Medical Plants, Current Medicinal
Chemistry,13, 1203-1218.
13 | P a g e
Tjay, Tan Hoan dan Kirana Rahardja, 1978, Obat-Obat Penting
Khasiat,Penggunaan dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi Keenam, 262,
269-271, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta
14 | P a g e