Aspartam adalah bahan pemanis untuk diet yang terbuat dari senyawa
pembentuk protein yaitu asam amino yang tersusun dari Asam aspartat dan
fenilalanin
Aspartam 200 kali lebih manis dengan konsentrasi yang sama dengan gula,
tanpa nilai energi yang tinggi seperti gula. Aspartam, seperti peptide lainnya,
memiliki nilai kalori sebesar 4 kkal (17 kilo joule) per gram.
Aspartame dapat terhidrolisis (terurai) menjadi konstituen asam amino pada
suhu atau pH yang tinggi. Hal ini yang menyebabkan aspartame tidak bisa
dipakai pada makanan yang dibakar/dipanggang
Struktur aspartame
NamaIUPAC : N-(L--Aspartil)-L-fenilalanin-1-metilester
Wujud : Serbuk Kristal warna putih dan tidak berbau
Rumus Molekul : C14H18N2O5
Massa Molekul : 294,3 g/mol
Kerapatan : 1,347 g/cm3
Titik Leleh : 246-247 oC
Titik Didih : Terdekomposisi
Kelarutan dalam Air : Larut secara perlahan
Kelarutan : Sedikit larut dalam etanol
Aspartame dalam air
Aspartam dalam bentuk larutannya dengan air dapat terionisasi menjadi dua
senyawa, dimana kedua senyawa tersebut merupakan residu aspartate dengan
nilai titik iso-elektrik sebesar 5,2.
Bahan Baku Aspartam
Aspartam pada umumnya dibuat dari suatu senyawa yang disebut asam amino.
Dari 20 macam asam amino alami, dua dari asam amino tersebut yaitu asam
aspartate dan fenilalanin yang digunakan dalam pembuatan aspartame
Asam amino tersusun dari gugus amina, gugus karboksil, dan suatu rantai
samping. Karakeristik lain dari asam amino adalah kemampuan untuk
membentuk konfigurasi molekul yang berbeda yang biasa disebut dengan
isomer. Isomer ini ditandai dengan huruf L dan D. Aspartam hanya terbuat dari
isomer L, L.
Rasa manis pada aspartam tidak dapat diprediksi dari senyawa pembentuknya.
L-asam aspartate mempunyai rasa yang datar dan L-fenilalanin mempunyai rasa
yang pahit. Namun walaupun begitu, ketika dua senyawa tersebut secara kimia
digabung dan dengan sedikit modifikasi pada L-fenilalanin, rasa manis dapat
diperoleh
Asam aspartat adalah satu dari asam amino yang memiliki rantai samping yang
bermuatan. Rantai samping yang bermuatan pada asam aspartat adalah
CH2-COOH. Ketika berada dalam air, gugus ini akan terionisasi dan menjadi
bermuatan negatif. Fenilalanin mempunyai gugus non-polar, rantai samping
hidrofobik yang tidak dapat larut dalam air yaitu gugus fenil yang terikat pada
rantai utama asam amino melalui gugus CH2. Sebelum sintesis aspartame
dilakukan, fenilalanin direaksikan dengan methanol. Reaksi ini menambah gugus
metil pada fenilalanin dengan molekul oksigen sebagai penghubung, sehingga
senyawa tersebut dikonversi menjadi suatu metil ester
Metanol yang digunakan pada sintesis ini memiliki struktur kimia CH3OH.
Metanol adalah bahan kimia yang umum dan digunakan secara luas oleh ahli
kimia organic untuk berbagai macam sintesis kimia.