Anda di halaman 1dari 3

Jomblo Adalah Prinsip

Menyandang status Jomblo buat gue itu adalah suatu hal yang luar
biasa, Sebab gue sudah menjalani masa jomblo selama 19 tahun
lamanya. Sampai gue kuliah pun gue masih jomblo. Sampai-sampai gue
gak mengenal apa itu pacaran dan bagaimana rasanya pacaran. Ehm
kata-kata itu selalu muncul di benak gue. Parahnya lagi, teman-teman gue
selalu berusaha ngemakcomblangin gue sama teman cowok pilihannya.
Tapi sayangnya meraka gak berhasil bikin gue jadian sama itu cowok. So!
Gue masih pengen sendiri, karena gue sudah janji sama orangtua gue
kalau gue gak mau pacaran sebelum selesai sekolah dan gue masih
pengen fokus belajar. Mungkin buat teman-teman gue, hal yang kayak
gitu sudah gak jaman lagi. Karena sebagian besar semua teman-teman
gue sudah pernah pacaran. Sedangkan gue beda dari teman-teman yang
lainnya.
Meski gue lebih memilih jadi jomblo dibanding pacaran untuk
sekarang ini, bukan berarti gue gak laku atau gak normal. Di jamin gue
masih normal 100%. Gue masih bisa ngerasain yang namanya jatuh cinta
dengan lawan jenis. Tapi tidak untuk pacaran dengan lawan jenis. Mungkin
orang lain punya pendapat yang berbeda dengan gue. Kebanyakan orang
lain mengira kalau status jomblo adalah salah satu masalah terbesar di
masa mudanya yang tidak bisa merasakan cinta bersama orang yang
dicintainya. Namun, bagi gue jomblo adalah sebuah prinsip dan jomblo itu
bukan berarti sendiri tapi ini adalah suatu kebebasan.
Selama gue jomblo, gue merasa nyaman-nyaman aja, meski
terkadang bosan sih. Ya bosan karena disaat gue lagi sakit, sedih maupun
kesepian. Dalam suasana seperti inilah, gue butuh teman curhat dan
perhatin lebih dari orang yang gue suka. Tapi apa daya gue merasa malu
curhat sama cowok yang gue suka meski kita selama ini sudah akrab,
yang ada gue hanya bisa curhat dengan sahabat dan teman yang sering
menemani hari-hari gue. Inilah kebahagiaan hidup gue. Meski gue gak
punya pacar, mereka masih perhatian sama gue. Gak di sekolah gak di
rumah sama aja.
Di sekolah gue punya banyak teman cowok, gak tau kenapa,
semasa gue SMA banyak cowok yang suka sama gue, wajahnya lumayan
ganteng sih. Bukanya gue sombong dan sok kecantikan tapi ini fakta yang
pantas diungkapkan. Sayangnya gue gak punya perasaan lebih dengan
mereka. Gue cuma menganggap mereka tidak lebih dari seorang teman.
Mereka selalu mengatakan sesuatu sama gue, layaknya pangeran
gombal.

aku suka sama kamu, karena kamu cantik, dan senyummu manis
aku suka sama kamu, karena kamu baik, pintar, dan beda dari cewek
yang lain
aku suka sama kamu, karena aku sayang sama kamu
Begitulah ungkapan yang sering muncul, baik di sms, di telfon
maupun secara langsung. Entah itu memang benar-benar dari lubuk
hatinya atau hanya sekedar gombal, yang jelas gue gak tau. Gue hanya
bisa menghargai apa yang mereka ucapkan. Bukan berarti gue langsung
menerima begitu saja, masih banyak cara lain untuk bisa membuktikan
ucapan mereka.
Selain mereka bilang suka ke gue, mereka juga pernah menyatakan
cinta ke gue dan ngajakin gue pacaran. Ehm, so sweet deh. Parah nya
lagi, mereka ngajakin gue pacaran bukan sekali aja, tapi lebih dari satu
kali. Super gak tuh. Sayangnya, mereka gak maco sebab mereka nembak
gue lewat sms atau telfon sih, ya walaupun begitu mereka sudah berhasil
buat jatung gue dag dig dug dengan sms ini
aku boleh mengatakan sesuatu gak?
iya tentu aja boleh. Emang kamu mau bilang apa sih?
Sejujurnya dari dulu aku suka dan sayang sama kamu, kamu mau gak
jadi pacar aku?
Sebelumnya aku minta maaf sama kamu, aku tidak bermaksud menolak
kamu. hanya saja aku gak mau pacaran dulu.
Lhoo kok gitu? Emang aku kurang apa sih, sampai kamu tega nolak aku?
Apa karena aku gak ganteng?
Aku nolak kamu bukan karena kamu gak ganteng. Tetapi aku gak mau
pacaran dulu, karena aku masih sekolah dan aku ingin fokus belajar. Lebih
baik kita temanan aja. Sekali lagi aku minta maaf.
Baiklah, kalau itu emang keputusanmu aku terima
iya terima kasih
Hingga pada akhirnya kami tetap berteman dan tidak ada rasa saling
membenci meski gue pernah menolak mereka. Itulah yang namanya sikap
saling mengerti antara satu sama lain.
The End
Cerpen Karangan: Luh Mirayani

Source http://cerpenmu.com/cerpen-kisah-nyata/jomblo-adalahprinsip.html

Anda mungkin juga menyukai