Anda di halaman 1dari 21

KISI-KISI MATERI LKMM-TD 2010

HMTL FTSP-ITS
Tema : ENVIRO ( Educated, iNtegrated, Visioner, and RespOnsible )

1.

ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN

Waktu : 90 menit
Sasaran Belajar:
Peserta

mampu

mengidentifikasi

faktor-faktor

pendukung,

penghambat, dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi sebuah kegiatan.


Peserta mampu mengidentifikasi kondisi lingkungan kampus dan

lingkungan masyarakat sekitar untuk dapat menyusun skala prioritas program


sesuai dengan kebutuhan.
Peserta

mampu

menyebutkan

potensi-potensi

poistif

untuk

menunjang program kegiatan.


Kisi-kisi Materi:
AKL (Analisis Kondisi Lingkungan) adalah Analisa suatu kegiatan

untuk mengetahui faktor- faktor pendukung dan penghambat.


Tujuan AKL adalah dapat mengoptimalkan faktor pendukung dan bisa

juga mengambil keuntungan dari faktor penghambat sehingga bisa digunakan


sebagai dasar perencanaan.
Metode penyusunan AKL :

SWOT

Quisioner

Kotak saran

2.

PERUMUSAN GAGASAN AWAL

Waktu : 60 menit
Sasaran Belajar:
Peserta memiliki gagasan awal mengenai program kerja yang akan

diusulkan

Kisi-kisi Materi:
Perumusan gagasan awal :

AKL + ide dan diskusi gagasan awal


Aspek penunjang PGA :

Why, Mengapa kita melakukan kegiatan

What, Apa yang kita lakukan setelah mengetahui alasan melakukan


kegiatan tersebut.

When, kapan sesuatu tersebut dilakukan

Who, Oleh & untuk siapa kegiatan dilakukan

Where, Dimana kegiatan tersebut dilakukan

How Much, Berapa biaya yang diperlukan

3.

TOLOK UKUR KEBERHASILAN (TUK)

Waktu : 60 menit
Sasaran Belajar:
Peserta mampu memahami tujuan

dan fungsi TUK suatu program

kerja
Peserta mampu merumuskan TUK suatu program kerja

Kisi-kisi Materi:
Pengertian TUK adalah :

Suatu patokan terukur yang dapat digunakan untuk menilai suatu


kegiatan

Suatu sasaran minimal yang dapat ditentukan dalam perencanaan


suatu kegiatan

Arti penting TUK : dapat digunakan sebagai masukan untuk

penyempurnaan kegiatan di kemudian hari.


Persyaratan :

Menggunakan bahasa yang jelas, mengandung suatu kepastian.

Tidak mengandung kata-kata yang mempunyai pengertian relatif.


Fungsi TUK :

Mengukur tingkat keberhasilan suatu kegiatan

Membantu memberikan obyektivitas evaluasi


Cara merumuskan TUK :

a.

Objek :

Waktu

Dana

Partisipasi

Organisasi

b.

Teknik :
Mencantumkan batas waktu

Ukuran dilakukan secara kuantitatif

Mencantumkan mutu minimal

4.

PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN

Waktu : 90 menit
Sasaran Belajar:
-

Peserta mengerti arti, manfaat dan mengetahui teknik membuat


perencanaan jadwal kegiatan.

Peserta mampu membuat jadwal kegiatan dari program yang diajukan


sesuai dengan kondisi lingkungan.

Kisi-kisi Materi:
-

Pengertian jadwal kegiatan :

Uraian jenis kegiatan dan waktu yang dibutuhkan secara bertahap yang

disusun secara sistematis dalam rangka menyelesaikan rencana kegiatan dengan


tepat dan berhasil
Manfaat PJK adalah :

Menjadi pedoman bagi anggota panitia tentang beban tugas (volume

kegiatan) dan batas waktu yang ditentukan

Membantu evaluasi selama proses kegiatan berlangsung

Mengidentifikasikan kegiatan yang dapat dikerjakan bersama atau


menjadi prasyarat
Membantu panitia agar dapat melaksanakan tugasnya secara lebih

efisien dan efektif


Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam peyusunan PJK :

Rencana-rencana kegiatan yang harus dilaksanakan untuk mencapai

tujuan

Waktu dan dana yang diperlukan

Jumlah anggota panitia

Kegiatan yang menjadi prasyarat sehingga harus dikerjakan terlebih


dahulu

Kegiatan yang dapat dilaksanakan secara bersamaan dalam waktunya


Teknik penyusunan PJK :

Tabulasi dengan matrik

Jaringan kerja

5.

PENGORGANISASIAN KEGIATAN/KEPANITIAAN

Waktu : 120 menit


Sasaran Belajar:
-

Peserta memahami hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam


mengorganisasikan suatu kegiatan dan atau menyusun suatu kepanitiaan

Peserta memahami cara-cara menyusun kepanitiaan untuk mendukung

pelaksanaan sebuah rencana kerja


Kisi-kisi Materi:
Pedoman Penyusunan Regu Kerja/Kepanitiaan :

Tentukan tujuan yang ingin dicapai

Rincikan aktivitas yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan

Periksa aktivitas yang harus dilakukan pada waktu bersamaan


(serentak)

Tentukan keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan tiap aktivitas

Periksa apakah ada kegiatan yang harus diselesaikan sebelum sebuah


kegiatan lain dapat dimulai

Hitung berapa waktu minimal yang dibutuhkan untuk menyelesaikan


seluruh kegiatan

Kelompokkan kegiatan-kegiatan yang saling tergantung satu dengan


lainnya, dan harus berada di bawah satu koordinasi

6.

KOMUNIKASI ANTAR UNIT KERJA

Waktu : 120 menit


Sasaran Belajar:
Peserta mengenal berbagai pola komunikasi antar unit kerja serta

hal-hal yang mendukung mau pun menghambat efektivitas masing-masing pola.


Peserta mengetahui hal-hal yang perlu diusahakan untuk menjaga

efektivitas komunikasi antar unit kerja.


Kisi-kisi Materi:
Deskripsi komunikasi :

Bahasa yang digunakan : jelas, singkat, padat

Pesan yang disampaikan : mudah dipahami

Metode penyampaian : praktis dan efektif


Unsur-unsur yang terdapat dalam komunikasi :

Komunikan : pemberi pesan/informasi

Komunikate : penerima pesan/informasi

Pesan/informasi
Faktor efektivitas komunikasi :

Ada 1 simpul informasi

Proses pengolahan informasi

Persepsi anggota tim

Pola alur Informasi

Kemampuan anggota/SDM

Media komunikasi lisan/tulisan

Jalur komunikasi 2 arah/ada feedback

7.

PENJABARAN GAGASAN AWAL

Waktu : 30 menit
Sasaran Belajar:
Peserta mampu membuat gagasan awal mengenai program kerja yang

akan diusulkan.
Kisi-kisi Materi:
Aspek penunjang Perumusan Gagasan Awal :

Why, Mengapa kita melakukan kegiatan

What, Apa yang kita lakukan setelah mengetahui alasan melakukan


kegiatan tersebut

When, kapan sesuatu tersebut dilakukan

Who, Oleh & untuk siapa kegiatan dilakukan

Where, Dimana kegiatan tersebut dilakukan

How Much, Berapa biaya yang diperlukan

8.
Waktu : 60 menit
Sasaran Belajar:

ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN

Peserta mengetahui arti dan fungsi administrasi kesekretariatan,

serta mengenal sistem pengarsipan organisasi.


Peserta mengetahui arti dan fungsi Administrasi Keuangan serta

mengetahui pembuatan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) keuangan kegiatan


organisasi.
Peserta mengetahui alur birokrasi di ITS.

Kisi-kisi Materi:
Administrasi : kegiatan

mencatat, menghimpun, mengolah,

memperbanyak, mengirim, dan menyimpan bahan-bahan keterangan dalam


rangka mencapai tujuan tertentu.
Kesekretariatan berasal dari kata sekretariat. Sekretariat adalah

tempat

kerja,

kantor

administrasi

atau

tempat

melakukan

aktivitas

kesekretariatan, ketatausahaan, keuangan, kepegawaian.


Fungsi sekretariat :

Pusat aktivitas organisasi

Pusat informasi dan komunikasi organisasi (intern dan ekstern)

Pusat kegiatan administrasi dan dokumentasi organisasi

Fasilitator aktivitas manajemen dan memudahkan fungsi kontrol

Kelengkapan sekretariat

Identitas organisasi

Peralatan administrasi

Struktur organisasi

Papan koordinasi dan informasi

Time schedule

Sarana hiburan
Kesekretariatan

adalah

bagian

organisasi

yang

melaksanakan

rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan


lainnya, yang dilaksanakan sebagai kegiatan penunjang, supaya tujuan organisasi
dapat dicapai dengan lancar.

Fungsi kesekretariatan adalah :

Memperlancar jalur dan distribusi informasi ke segala pihak, baik


intern maupun ekstern

Meningkatkan sekuritas rahasia organisasi

Mengelola dan memelihara seluruh dokumentasi organisasi yang


berguna bagi kelancaran pelaksanaan fungsi manajemen

Kegiatan pokok kesekretariatan adalah :

Komunikasi dan informasi (intern dan ekstern)

Koordinasi semua aktivitas

Fasilitator aktivitas manajemen dan memudahkan fungsi kontrol


Administrasi kesekretariatan adalah keseluruhan proses pelaksanaan

rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan perkantoran dan bantuan


lainnya, dalam rangka menunjang kelancaran pencapaian tujuan organisasi.
Tujuan administrasi kesekretariatan adalah:

Memperlancar jalur dan distribusi informasi ke segala pihak, baik


intern maupun ekstern

Meningkatkan sekuritas rahasia organisasi

Mengelola dan memelihara seluruh dokumentasi organisasi yang


berguna bagi kelancaran pelaksanaan fungsi manajemen
Arsip adalah sekumpulan warkat yang disimpan secara sistematis

yang apabila dibutuhkan dapat ditemukan kembali, sedngkan warkat adalah


bahan-bahan yang menyimpan atau berisi catatan-ctatan atau gambar mengenai
suatu hal atau kegiatan.
Pengklasifikasian arsip :

ABJAD

Pokok Soal

Wilayah

Tanggal

Nomor Surat

Surat adalah alat komunikasi tertulis yang berasal dari suatu pihak

kepada pihak lain untuk menyampaikan berita, pesan, peringatan, dsb.


Tujuan surat :
Agar segala tindakan yang dikehendaki tercapai dengan tepat dan

cepat.

Untuk menyampaikan pemberitahuan, kehendak, laporan, dan

perintah.

Untuk mencatat diskusi atau menyusun keputusan.

Untuk meyakinkan pihak lain dengan alasan yang jelas.

Agar semua kegiatan yang telah dilakukan dalam surat-menyurat


tersebut dapat dijadikan bahan kepentingan administrasi.

Aturan penomoran surat :


1/2/3/4/5
1. Nomor Surat
2. Jenis Surat
3. Nama Kegiatan dan INSTANSI
4. Bulan
5. Tahun

9.

ADMINISTRASI KEUANGAN

Waktu : 60 menit
Sasaran Belajar:
-

Peserta menjelaskan arti dan fungsi administrasi keuangan

Peserta mampu menyusun LPJ keuangan dengan benar

Kisi-kisi Materi:
-

Administrasi keuangan adalah pencatatan di bidang keuangan untuk


menyajikan laporan keuangan suatu organisasi.

Tujuan administrasi keuangan :

Mengelola dan memelihara seluruh dokumentasi organisasi keuangan


suatu organisasi

Memperlancar distribusi informasi tentang keuangan pada pihakpihak yang berkepentingan, baik intern maupun ekster

Meningkatkan sekuritas rahasia keuangan dalam organisasi


Fungsi administrasi keuangan :

Mengadakan pencatatan dari semua kegiatan yang melibatkan


keuangan. Hasil pencatatan digunakan sebagai alat pertanggungjawaban dan
sumber informasi.

Mengelola keuangan suatu organisasi.

Sebagai bahan untuk evaluasi dan analisa penggunaan dana.

Sebagai bahan untuk membuat laporan pelaksanaan program kerja.

Sebagai tolok ukur penyusunan rencana anggaran program kerja


tahun berikutnya.
Anggaran adalah rencana pemasukan dan pengeluaran keuangan yang

dibuat dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan perumusan anggaran :

Sesuai dengan rencana kegiatan/program kerja dalam jangka


waktu tertentu

Sesuai dengan sumber pendapatan -ditentukan apakah kegiatan


termasuk kegiatan profit atau tidak

Meliputi tata tertib/aturan yang berkaitan dengan keluar dan


masuknya keuangan organisasi
Langkah-langkah penyusunan anggaran :

program kegiatan detail program susunan anggaran anggaran kontrol


Cara mengontrol anggaran :

Pengeluaran harus sesuai dengan rencana

Sekecil apapun pengeluaran dan pemasukan harus dicatat

Dapat dipertanggungjawabkan sesuai aturan

10.

HAKIKAT MOTIVASI

Waktu : 60 menit
Sasaran Belajar:
Peserta mampu menjalaskan konsep motivasi, pentingnya motivasi,

faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi, jenis-jenis motivasi, dan upaya


menumbuhkan motivasi.
Peserta mampu menumbuhkan dan memelihara motivasi diri dan

anggota organisasi.
Kisi-kisi Materi:
Motivasi adalah sesuatu yang menggerakkan seseorang ke arah suatu

tujuan tertentu.
Fungsi motivasi adalah :

Mendorong timbulnya perilaku atau suatu perbuatan

Sebagai pengarah

Sebagai penggerak
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi :

Faktor internal

Ketakutan

Kesenangan

Keinginan (harapan)
Faktor eksternal

Keluarga / Saudara

Teman / Sahabat

Tetangga

Kekasih
Teknik memotivasi :

Hindari kekecewaan

Bantulah menemukan kelebihan

Hidangkan konsekuensi

Beri penghargaan

11.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Waktu : 90 menit
Sasaran Belajar:
Peserta mampu menentukan kriteria-kriteria yang menyangkut nilai

untuk pengambilan keputusan.


Peserta mampu menjalankan langkah-langkah dalam pengambilan

keputusan, baik sendiri-sendiri maupun kelompok.


Peserta mampu memilih alternatif terbaik dalam pengambilan

keputusan.

Kisi-kisi Materi:
Keputusan adalah pengakhiran dari proses pemikiran tentang apa

yang dianggap sebagai masalah, sebagai sesuatu yang merupakan penyimpangan


dari yang dikehendaki,direncanakan,atau dituju dengan menjatuhkan pilihan
pada salah satu alternatif pemecahannya.
Kriteria keputusan :

Sesuatu yang dipakai sebagai tolok ukur keoptimalan sebuah


keputusan

Bersifat subyektif
Prinsip pengambilan keputusan :

Prinsip efisiensi

Prinsip keluwesan (fleksibilitas)

Prinsip ketersediaan alternatif

Prinsip adanya kendala


Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan :

Observasi

Merumuskan masalah scr lugas

Mengajukan alternatif-alternatif

Menentukan alternatif terbaik menurut kriteria tertentu

Melakukan validasi melalui imlementasi pemecahan masalah

Merumuskan skenario pengendalian

12.

PENGENDALIAN KONFLIK

Waktu : 120 menit


Sasaran Belajar:
Peserta mampu memahami faktor-faktor yang merpakan potensi

terjadinya konflik.
-

Peserta memahami arti dan macam-macam konflik.

Peserta mengenal macam-macam cara menyelesaikan konflik.

Peserta

memahami

keuntungan

dan

kerugian

setiap

cara

menyelesaikan konflik.
Kisi-kisi Materi:
Definisi konflik :

Daniel Webber : Konflik tidak lebih dari adanya beberapa pilihan


yang saling bersaing atau tidak selaras.

Stephen Robbins : Konflik merupakan sebuah upaya dengan sengaja


dibuat oleh si A untuk mengimbangi dari si B dengan beberapa bentuk
penghalang

sehingga

mengakibatkan

si

frustasi

dalam

sasarannya.
Transisi konflik :

Traditional : Meyakini bahwa semua konflik harus dihindari

mencapai

Human Relation : Percaya bahwa konflik adalah alamiah dan tidak

bisa dihindari pada sebuah kelompok


Interactionist : Yakin bahwa konflik adalah tidak hanya sebuah

kekuatan positif dalam kelompok namun mutlak kebutuhan untuk kelompok


sebagai pencapaian keberhasilan
Jenis konflik :

Konflik diri : gangguan emosi yang terjadi pada diri seseorang

Konflik antar individu : konflik antara individu satu dengan individu


yang lainnya
Dampak konflik :

Positif :

Motivasi meningkat

Loyalitas meningkat

Ikatan Kelompok Lebih Erat

Kreativitas Meningkat

Membantu Upaya Mencapai Tujuan


Negatif :

Produktivitas Menurun

Kepercayaan Merosot

Informasi Dirahasiakan/ arus komunikasi berkurang

Timbul masalah moral

Proses pengambilan keputusan tertunda

13.

TEKNIK PENYUSUNAN USULAN KEGIATAN

Waktu : 60 menit
Sasaran Belajar:
-

Peserta memahami

cara-cara menyusun

usulan

kegiatan

pada

umumnya dan khususnya yang berlaku di lingkungannya atau yang berlaku di


lingkungan perguruan tinggi.

Peserta dapat menerapkan prinsip-prinsip penyusunan usulan kegiatan

dalam menyusun usulan kegiatan pribadinya.


Kisi-kisi Materi:
-

Arti dan fungsi usulan kegiatan.

Teknik penyusunan usulan kegiatan antara lain membahas :

Skenario pelaksanaan kegiatan

Penahapan

Penetapan kriteria keberhasilan setiap tahapan

Faktor-faktor

penunjang

dan

penghambat

dalam

pelaksanaan

kegiatan

14.

PENYEMPURNAAN USULAN KEGIATAN

Waktu : 60 menit
Sasaran Belajar:
Peserta berhasil menyelesaikan usulan kegiatan pribadinya dengan

baik.

Kisi-kisi Materi:
Penyempurnaan usulan kegiatan.

15.

TEKNIK PERSIDANGAN

Waktu : 90 menit
Sasaran Belajar:
Peserta mampu mengaplikasikan teknik persidangan dalam suatu

forum

Peserta mampu menjalankan langkah-langkah penerapan teknik


persidangan

Peserta mampu memilih suatu keputusan dalam suatu persidangan.

Kisi-kisi Materi:
Pengertian
Sidang adalah forum formal bagi pengambilan keputusan yang akan menjadi kebijakan dalam
sebuah organisasi (berstruktur dan mempunyai susunan hierarkis) dengan diawali oleh konflik.
Rapat adalah forum yang bersifat formal bagi pengambilan kebijakan organisasi dalam bentuk
keputusan, kesepakatan atau lainnya tanpa harus didahului oleh konflik.
Musyawarah adalah forum informal sebagai sarana pengambil keputusan, kesepakatan,
penyebaran informasi atau lainnya dalam sebuah institusi tanpa harus didahului oleh konflik
Macam-macam persidangan
1. Sidang pleno : sidang yang dihadiri oleh seluruh peserta sidang. Termasuk kedalam kategori
sidang ini adalah; Sidang pendahuluan yang biasanya untuk menetapkan jadual, tata tertib dan
pemilihan presidium sidang.
Sidang pleno, biasanya di tengah persidangan untuk mengesahkan laporan
pertanggungjawabanyang dipimpin oleh presidium sidang.
2. Sidang paripurna, biasanya berisi tentang pengesahan hasil-hasil sidang.
3. Sidang komisi adalah sidang yang diikuti oleh leserta terbatas (anggota komisi), sidang ini
diadakan untuk pematangan materi sebelum diplenokan, dipimpin oleh pimpinan komisi.
4. Sidang sub komisi, sidang ini lebih terbatas dalm sidang komisi guna mematangkan materi
lanjut.
Macam-macam sidang dilihat dari jabatan peserta dalam sebuah organisasi;
Sidang Presidium
Sidang BPH ( Badan Pengurus Harian )
Sidang Badan Koordinasi.
Macam-macam Rapat
Rapat kerja (Raker), Munas, Muktamar, Mubes, Musda dan lain sebagainya.
Unsur-unsur persidangan
1. Tempat atau ruang sidang
2. Waktu dan acara sidang
3. Peserta sidang
4. Perlengkapan sidang
5. Tata tertib sidang
6. Pimpinan dan sekretaris
Istilah-istilah dalam persidangan
Skorsing adalah penundaan acara sidang untuk sementara waktu atau dalam waktu tertentu
pada waktu sidang berlangsung
Lobbying adalah penentuan jalan tengah atas konflik dengan skorsing waktu untuk
menyatukan pandangan melalui obrolan antara dua pihak atau lebih yang bersebrangan secara
informal.
Interupsi adalah memotong pembicaraan, ditempuh dengan menggunakan kata "interupsi"
yang pada hakekatnya meminta kesepakatan untuk berbicara.
Macam-macam interupsi
Interupsi point of order : meminta kesempatan untuk bicara atau dipergunakan untuk
memotong pembicaraan yang dianggap menyimpang dari masalah.
Interupsi point of information : memberikan atau meminta penjelasan atas apa yang telah
disampaikan
Interupsi point of clarification : meluruskan permasalahan agar penyimpangan tidak semakin
menajam
Interupsi point of prevelage : tidak setuju atas pemojokan, penyinggungan persoalan pribadi.
Penggunaan palu dalam rapat

Dalam rapat, penggunaan palu sangat penting sekali, pimpinan rapat harus memahami tata
cara penggunaan palu. Karena, kesalahan penggunaan atau pengetukan palu sidang akan
mengacaukan situasi sidang.
Macam-macam penggunaan palu rapat
1 kali ketukan berarti
Mengesahkan hasil rapat
Pengalihan palu sidang
2 kali ketukan
Skorsing
3 kaliketukan
Pembukaan rapat
Penutupan rapat
Berkali-kali sedang
Peringatan atau meminta perhatian peserta rapat

1. DASAR PEMIKIRAN
Permusyawaratan dalam MUBES/KONGRES/RAKER membutuhkan persidangan-persidangan. Hal ini
dilakukan secara
fokus dan berimbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Keputusan terbaik pada akhirnya akan
lahir dari
pemahaman dan ketaatan terhadap aturan didalam sebuah persidangan.
Persidangan didefinisikan sebagai pertemuan formal organisasi guna membahas masalah tertentu dalam
upaya untuk
menghasilkan keputusan yang dijadikan sebagai sebuah Ketetapan. Keputusan dari persidangan ini akan
mengikat
kepada seluruh elemen organisasi selama belum diadakan perubahan atas ketetapan tersebut. Ketetapan
ini sifatnya
final sehingga berlaku bagi yang setuju ataupun yang tidak, hadir ataupun tidak hadir ketika persidangan
berlangsung
JENIS PERSIDANGAN
1)Sidang Pleno
a.Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b.Sidang Pleno dipimpin oleh Presidium Sidang
c.Sidang Pleno dipandu oleh Steering Committee
d.Sidang Pleno membahas dan memutuskan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
2).Sidang Paripurna
a.Sidang Paripurna diikuti oleh seluruh peserta dan peninjau Permusyawaratan
b.Sidang Paripurna dipimpin oleh Presidium Sidang
cSidang Paripurna mengesahkan segala ketetapan dan keputusan yang berhubungan dengan
Permusyawaratan
3).Sidang Komisi
a.Sidang Komisi diikuti oleh anggota masing-masing Komisi
b.Anggota masing-masing Komisi adalah peserta dan peninjau yang ditentukan oleh Sidang Pleno
c.Sidang Komisi dipimpin oleh seorang pimpinan dibantu seorang Sekretaris Sidang Komisi
d.Pimpinan Sidang Komisi dipilih dari dan oleh anggota Komisi dalam Komisi tersebut
e. Sidang Komisi membahas materi-materi yang menjadi tugas dari Komisi yang bersangkutan

ATURAN PERSONALIA SIDANG


1.Peserta
Hak peserta:
a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan
baik secara
lisan maupun tertulis
b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
c.Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan

d.Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan


Kewajiban peserta:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
2.Peninjau
Hak Peninjau:
-.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan
baik secara
lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
ATURAN PERSONALIA SIDANG
1.Peserta
Hak peserta:
a.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan
baik secara
lisan maupun tertulis
b.Hak Suara, adalah hak untuk ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan
c.Hak Memilih, adalah hak untuk menentukan pilihan dalam proses pemilihan
d.Hak Dipilih, adalah hak untuk dipilih dalam proses pemilihan
Kewajiban peserta:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
2.Peninjau
Hak Peninjau:
-.Hak Bicara, adalah untuk bertanya, mengeluarkan pendapat dan mengajukan usulan kepada pimpinan
baik secara
lisan maupun tertulis
Kewajiban Peninjau:
a.Mentaati tata tertib persidangan/permusyawaratan
b.Menjaga ketenangan/harmonisasi persidangan
3.Presidium Sidang
a.Presidium Sidang dipilih dari dan oleh peserta Permusyawaratan melalui Sidang Pleno yang dipandu
oleh Panitia
Pengarah
b.Presidium Sidang bertugas untuk memimpin dan mengatur jalannya persidangan seperti aturan yang
disepakati
peserta
c.Presidium Sidang berkuasa untuk memimpin dan menjalankan tata tertib persidangan

Syarat-syarat Presidium Sidang :


a.Mempunyai sifat leadership, bijaksana dan bertanggung jawab
b.Memiliki pengetahuan yang cukup tentang persidangan
c.Peka terhadap situasi dan cepat mengambil inisiatif dalam situasi kritis
d.Mampu mengontrol emosi sehingga tidak terpengaruh kondisi persidangan
Sikap Presidium Sidang :
a.Simpatik, menarik, tegas dan disiplin
b.Sopan dan hormat dalam kata dan perbuatan
c.Adil, bijaksanan dan menghargai pendapat peserta
ATURAN KETUKAN PALU dan kondisi-kondisi lain :
1 kali ketukan
a.Menerima dan menyerahkan pimpinan sidang.
b.Mengesahkan keputusan/kesepakatan peserta sidang poin perpoin (keputusan sementara).
c.Memberi peringatan kepada peserta sidang agar tidak gaduh.
d.Menskors dan mencabut kembali skorsing sidang yang waktunya tidak terlalu lama sehingga peserta
sidang tidak perlu
meninggalkan tempat sidang.
e.Mencabut kembali / membatalkan ketukan terdahulu yang dianggap keliru.
2 kali ketukan :
Untuk menskorsing atau mencabut skorsing dalam waktu yang cukup lama, misalnya istirahat, lobying,
sembahyang,makan.
Skorsing ialah penundaan persidangan untuk sementara waktu.
Lobying ialah suatu bentuk kompromi dalam menyelesaikan perbedaan pendapat dalam pengambilan
keputusan
3 kali ketukan :
a.Membuka/menutup sidang atau acara resmi.
b.Mengesahkan keputusan final /akhir hasil sidang.

Contoh kalimat yang dipakai oleh Presidium Sidang


1.Membuka sidang
Dengan mengucap Bismilahirahmanirahim, sidang pleno I saya nyatakan dibuka. tok.tok.tok
2Menutup sidang
Dengan mengucap Alhamdulillahriabilalamin, sidang pleno I saya nyatakan ditutup. Tok..tok..tok
3. Mengalihkan pimpinan sidang
Dengan ini pimpinan sidang saya alihkan dari presidium ...kepada presidium... tok.
4Mengambil alih pimpinan sidang
Saya terma pimpinan sidang dari pesidium ...,Dengan ini pimpinan sidang saya ambil alih tok
5 Menskorsing sidang
Dengan ini sidang saya skorsing selama 15 menit tok.tok.
6Mencabut skorsing
Dengan ini skorsing 15 menit saya cabut dan saya nyatakan sidang dilanjutkan tok.tok

.
7Memberi peringatan kepada peserta sidang
Tok. Peserta sidang harap tenang !

QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN


1.Persidangan dinyatakan syah/quorum apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya n + 1 dari peserta
yang terdaftar
pada Panitia (OC)
2.Setiap keputusan didasarkan atas musyawarah untuk mufakat, dan jika tidak berhasil diambil melalui
suara terbanyak
( + 1) dari peserta yang hadir di persidangan
3.Bila dalam pengambilan keputusan melalui suara terbanyak terjadi suara seimbang, maka dilakukan
lobbying sebelum
dilakukan pemungutan suara ulang
Catatan: umum teknis (pelaksanaan)

Anda mungkin juga menyukai