OGRAM DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL FTSP I

MEKANIKA TEKNIK TEGANGAN

BOEDI WIBOWO

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur kepada Allah

SWT , karena dengan rachmat NYA kami
bisa menyelesaikan
MEKANIKA TEKNIK TEGANGAN .
Bahan ajar ini diharapkan dapat membantu
proses belajar mengajar di Program
Diploma 4 Teknik Sipil , selain diktat yang
sudah ada .
Mata kuliah Mekanika Teknik Tegangan ini
merupakan ilmu dasar keahlian yang harus
dipahami mahasiswa Teknik Sipil
Oleh karena itu mahasiswa harus
memahami secara benar , sehingga
diperlukan membuat sajian materi dalam
bentuk bahan ajar .
Bahan ajar ini dibuat dalam bentuk yang
lebih rinci lengkap dengan contoh soal dan
penjelasannya .

MATERI
.REVIEW GAYA DALAM , GAYA
BATANG
. PENGERTIAN TEGANGAN
. TEGANGAN NORMAL
. DIAGRAM TEGANGAN DAN
REGANGAN
. TITIK BERAT DAN MOMEN
INERSIA
. DIAGRAM TEGANGAN
NORMAL DAN
TEGANGAN LENTUR
. TEGANGAN GESER
. STATUS TEGANGAN PADA
ELEMEN
3

. TEGANGAN UTAMA DAN

GESER EXTREEM
. PENAMPANG NON HOMOGEN
. TEKUK
RENCANA PEMBELAJARAN
SEMESTER

PROGRAM D4 TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
- ITS
MATA KULIAH

KODE

MEKANIKA TEKNIK
TEGANGAN

RC
14630
6

OTORISASI

Koordin
ator MK
TTG

Rumpun
MK
ILMU
DASAR

BOBOT
(sks)
T= P=
3
0

SEMES
TER
II

Direvisi
18 JULI
2014

Koordinator RMK

Ka PRODI

TTG

TTG

Capaian
Pembelajara
n MK

Progra
m
Studi
Mampu memberikan berbagai alternatif penyelesaian masalah
teknik sipil terapan yang dihadapi
Mampu memakai pendekatan IPTEKS yang dapat diterapkan
dilapangan
Mata
Kuliah
. Mampu meng identifikasi terjadinya tegangan , macam
tegangan dan deformasi
Mampu menghitung dan menggambar diagram tegangan pada
penampang homogen maupun non homogen
Mampu menghitung besar tegangan utama dan tegangan
geser extreme
Mampu menganalisa tekuk pada kolom

Diskripsi
Bahan

Bahan
Kajian
4

Kajian &
Topik
Bahasan

Pustaka

Besar Momen , gaya lintang dan normal pada potongan , gaya

batang pada KRB , besaran inersia , deformasi , tegangan
normal , lentur dan geser pada penampang dan tekuk .
Topik
Bahas
an
Dalam Matakuliah ini mahasiswa akan mempelajari pokok
bahasan-pokok bahasan sebagai berikut:
REVIEW : besar M , D , N pada potongan , menghitung gaya
batang .
BESARAN INERSIA : menghitung IX dan IY pada berbagai
bentuk penampang .
TEGANGAN : terjadinya tegangan , tegangan normal dan
deformasi akibat beban aksial , tegangan lentur dan tegangan
geser pada penampang homogen , tegangan lentur pada
penampang non homogen .
TEKUK : beban ijin maupun tegangan ijin pada kolom / balok
akibat beban aksial .
Utama
:
1. Bahan ajar Mekanika Teknik Tegangan D3 Teknik Sipil ,
BOEDI WIBOWO
.

2.

Mekanika Teknik ( Mechanics of Material), E.P Popov, Zainul Astamar

Penduku
ng :
1.. Kekuatan Bahan , Ferdinand L. Singer, Andrew Pytel, Ir. Darwin Sebayang

Media
KULIAH , LATIHAN
Pembelajara SOAL ,TUGAS
n
Team
ESTUTIE MAULANIE , M SIGIT DARMAWAN , AGUNG BUDI
Teaching
PRIYANTO , BOEDI WIBOWO
Assessment Tugas dan ujian
Matakuliah
Syarat
Mg
SubMateri
Metode /
Assessment
KeCapaian
Pembelajaran
Strategi
Indikat
Bentuk
Pembelaj
Pembelaj
or
aran MK
aran
[ Estima
si
Waktu]
(1) Mahasisw Review
Kuliah ,
Ketepata
latihan
a dapat
perhitungan
n
soal
menghitu
gaya dalam
menghit
[TM:

Bob
ot

(2)

(3)

ng gaya
dalam
pada
suatu
penampa
ng atau
potongan
, serta
menghitu
ng gaya
batang
pada
konstruksi
rangka
batang

pada potongan
serta
menghitung
gaya batang
pada KRB

Mahasisw
a dapat
meng
identifikas
i
terjadinya
tegangan
dan
deformasi
axial

Hukum Hooke ,
Tegangan dan
regangan akibat
beban axial

Mahasisw
a mampu
menghitu
ng
karakteris
tik
penampa
ng

Karakteristik
penampang
elastis ( luas ,
titik berat ,
besaran inersia )

3x50)]

ung M ,
D,N
pada
potonga
n dan
besar
gaya
batang
pada
KRB

Kuliah ,
latihan
soal
[TM:
3x50)]

Ketepata
n
menghit
ung
besar
teganga
n normal
maupun
deforma
si pada
balok ,
kolom
serta
batang
pada
KRB

Kuliah ,
latihan
soal ,
tugas
[TM:
3x50)]

Ketepata
n
menghit
ung titik
berat
maupun
momen
inersia
penamp
ang

Kuliah ,
latihan
soal

Ketepata
n
menghit

NO 1 Halaman
68
NO 2 Halaman
107 - 155

NO 1 Halaman
9 15
NO 2 Halaman
39 - 41

NO 1 Halaman
16 19
NO 2 Halaman
139

(4)

Mahasisw
a mampu
menghitu

Diagram
tegangan
lentur ,

Tugas
menghitu
ng
tegangan
normal
,deformas
i dan
momen
inersia
penampa
ng .

5%

ng dan
menggam
bar
diagram
tegangan
lentur
pada
penampa
ng

(5)

(6,10 Mahasisw
)
a dapat
menghitu
ng
tegangan
akibat
beban
aksial,
beban
lentur
(pada
penampa
ng
homogen
maupun
komposit/
TIDAK
homogen)
,
kombinasi
aksial
lentur,
diagram
tegangan
nya, serta
dapat
menjelask
an KERN,
menghitu
ng dan
menggam

menghitung
besar tegangan
lentur pada
elemen di
penampang

[TM:
3x50)]

NO 1 Halaman
20 - 27

ung dan
mengga
mbar
diagram
teganga
n lentur
.

NO 2 Halaman
131 - 143

EVALUASI
KE 1
Diagram
Tegangan
normal ,
tegangan
lentur , besar
tegangan
normal lentur
dan geser pada
elemen maupun
kombinasinya
serta pengertian
KERN
NO 1 Halaman
22 - 35 dan
halaman 45-47
NO 2 Halaman
143 -165 , 179
-124

Kuliah ,
latihan
soal
,tugas
[TM:
2x(3x50
)]

Ketepata
n
menghit
ung dan
mengga
mbar
diagram
teganga
n normal
, lentur
beserta
kombina
sinya
dan juga
teganga
n geser

UJIAN

20
%

Tugas
menghitu
ng dan
mengga
mbar
diagram
tegangan
normal ,
lentur
maupun
geserpad
a
penampa
ng
homogen
, diagram
tegangan
lentur
pada
penampa
ng non
homogen

5%

bar
diagram
tegangan
geser.
(11)

EVALUASI
KE 2

(12,1 Mahasisw
4) a mampu
menghitu
ng dan
menggam
bar
diagram
tegangan
akibat
gaya
geser,nor
mal dan
lentur
serta
menghitu
ng
tegangan
utama
dan
tegangan
geser
ekstrim
dari hasil
status
tegangan
pada
elemen .

Diagram
tegangan
normal , lentur
maupun geser ,
besar tegangan
normal , lentur ,
geser pada
elemen serta
status tegangan
pada elemen ,
tegangan utama
dan geser
extreem
NO 1 Halaman
20 44
NO 2 Halaman
259 - 266

(15)

EVALUASI
KE 3

(16) Mahasisw

Beban ijin
maupun
tegangan ijin
pada kolom atau

a mampu
menghitu
ng beban

Kuliah ,
latihan
soal
,tugas
[TM:
2x(3x50
)]

Ketepata
n
menghit
ung
besar
teganga
n yang
terjadi
pada
elemen
akibat
beban
bekerja
serta
mengga
mbar
status
teganga
nnya
dan
menghit
ung
besar
teganga
n utama
maupun
teganga
n geser
extreem

UJIAN

20
%

Tugas
menghitu
ng dan
menggam
bar
diagram
tegangan
serta
menghitu
ng besar
tegangan
pada
elemen
dan
menggam
bar status
tegangan
nya.

5%

UJIAN
Kuliah ,
latihan
soal
[TM:
3x50)]

20
%

Ketepata
n
menghit
ung
8

kritis dan
tegangan
ijin pada
kolom
dengan
berbagai
kondisi
perletaka
n
(17,1
8)

balok akibat
beban axial

teganga
n
maupun
beban
ijin pada
kolom /
balok
akibat
tekuk

NO 1 Halaman
44 - 46
NO 2 Halaman
501 - 520

EVALUASI KE 4 DAN REMIDI

UJIAN
20%

Catatan :
1 sks
= (50 TM + 60 BT + 60 BM)/Minggu
T = Teori (aspek ilmu pengetahuan)
TM
= Tatap Muka (Kuliah)
BT
= Belajar Terstruktur
BM
= Belajar Mandiri

PROGRAM DIPLOMA TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN
PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER

KONTRAK KULIAH &

MATERI PEMBELAJARAN
MINGG
U KE
1 -4

KULIAH DAN
KELAS :

DOSEN

MEKANIKA TEKNIK
TEGANGAN

KODE
MK:

1.

SKS

2.

3
PENGAMPU

KOMPETENSI

Mahasiswa dapat
menghitung gaya dan
momen pada suatu
penampang/potongan,
gaya pada struktur
rangka batang statis
tertentu, deformasi
aksial, dan
karakteristik
penampang , serta
dapat menghitung dan
menggambar diagram
tegangan lentur .

5
6-8

MATA

Mahasiswa dapat
menghitung tegangan
akibat beban aksial

MATERI PEMBELAJARAN
Pendahuluan. Review perhitungan gaya dan
momen pada sebuah penampang/potongan ,
gaya batang pada konstruksi rangka batang .
Hukum Hooke. Pengertian angka Poission,
Modulus
elastisitas
dan
modulus
Geser,
Tegangan dan regangan akibat beban aksial.
Kurva tegangan dan regangan
Karakteristik penampang elastis (luas, titik
berat, dan momen inersia penampang) ,
menghitung
dan
menggambar
diagram
tegangan lentur .
Menghitung
dan
menggambar
diagram
tegangan lentur .

1
V

EVALUASI 1

Tegangan akibat kombinasi normal - lentur dan

diagram tegangan normal-lentur. Pengertian
KERN (inti

dan lentur, kombinasi

aksial lentur, diagram
tegangannya, serta
dapat menjelaskan
KERN
(inti),menghitung dan
menggambar diagram
tegangan geser.

Tegangan geser akibat gaya geser. Diagram

tegangan geser.
Pada penampang kotak dan I (WF)
Tegangan geser akibat momen puntir.

EVALUASI 2

Menghitung
dan
menggambar
diagram
tegangan akibat normal , geser dan lentur .
Menghitung besar tegangan normal , lentur dan
geser pada elemen .

Tegangan utama dan tegangan geser ekstrim.

Lingkaran Mohr.

9
10 -12

Mahasiswa mampu
menghitung tegangan
akibat gaya
geser,normal dan
lentur serta
menggambarkan
diagram tegangannya,
dan menghitung
tegangan utama dan
tegangan geser
ekstrim dari hasil
status tegangan pada
elemen .

13

15-17

18

Mahasiswa mampu
menghitung tegangan
lentur pada
penampang tidak
homogen serta
menggambarkan
diagram tegangannya,
mampu menghitung
beban kritis dan ijin
pada kolom dengan
berbagai kondisi
perletakan

EVALUASI 3

Penampang
tidak
homogen:
Transformasi
penampang tidak homogen ke penampang
homogen.
Tegangan pada penampang tidak homogen
akibat beban lentur dan diagram tegangannya.
Kasus pada komposit kayu- baja dan baja-beton
(tulangan tunggal).
Kolom: Beban kritis dan ijin pada kolom akibat
beban aksial tekan. Pengaruh kondisi perletakan.

Umpan Balik

EVALUASI 4

Tanda Tangan Dosen Pengampu

Dosen 1
Dosen 2
(Koordinator)

10

PERNYATAAN:
Dengan ini saya menyatakan
bersedia memberikan materi
sesuai kesepakatan yang telah
ditetapkan di borang ini.

SISTIM SATUAN
INTERNASIONAL

PANJANG DALAM METER ( m )

MASSA DALAM KILOGRAM ( kg )

11

WAKTU DALAM DETIK ( s )

LUAS DALAM METER KWADRAT ( m2 )

SATUAN GAYA DI DEFINISIKAN SEBAGAI SATUAN MASSA

DIKALIKAN DENGAN SATUAN PERCEPATAN YAITU
KILOGRAM PER METER DETIK KWADRAT
( kg.m / s2 ) DAN DISINGKAT DENGAN NEWTON ( N ) .

SATUAN TEGANGAN ADALAH NEWTON PER METER

KWADRAT ( N / m2 )
GAYA DAPAT DITULIS DALAM BENTUK MILLI NEWTON
( 1Mn = 0,001 N ) , ( 1kN = 1000 N )
TEGANGAN DALAM KILO PASCAL ( 1kPa = 1000 Pa ) ,
( 1 MPa = 10

Pa = 10 kg/cm2) , ( 1 GPa = 109 Pa ) .

REVIEW GAYA DALAM ( MEMAKAI SI )

60 KN

50 KN 30KN
tg = 3/4

q=10 KN/m

30KN
40KN

A
C

D
4m

B
6m

2 m

12

HITUNG BESAR MOMEN , LINTANG DAN NORMAL DI POTONGAN TENGAH

DB

JAWAB :

=0

HA + 40 30 = 0

HA = - 10 KN

HA =

10 KN

MB

=0

MA

=0

VA.10 30. 6 60.3 + 20.1 + 60.2 = 0

VA = 22 KN

- VB . 10 + 60.12 + 20.11 + 60.7 + 30.4 = 0

VB

= 148 KN

POTONGAN TENGAH

DB

LIHAT SEBELAH KANAN POTONGAN

10KN/m

60 KN

N = - 30

KN
30 KN

D = + 60

+ 20 148 + 30 = - 38 KN
30KN
B
20KN +
C
20.4 + 148.3 30.1,5
148KN
19 KN M
3m

M = -60.5
=

_
2m

REVIEW GAYA DALAM DAN KONSTRUKSI

RANGKA BATANG .
13

5T
tg = 3/4

3T

q=1 t/m

3T
4T

A
C

4m

6m

2 m

HITUNG BESAR MOMEN , LINTANG DAN NORMAL

1 . DI POTONGAN TENGAH DB
2 . DI POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KANAN D
3 . DI POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI B
JAWAB :

=0

MB

=0

MA

=0

HA + 4 3 = 0

HA = - 1 T

VA.10 3. 6 6.3 + 2.1 + 6.2 = 0

HA = 1 T
VA = 2,2 T

- VB . 10 + 6.12 + 2.11 + 6.7 + 3.4 = 0

VB =

14,8 T

POTONGAN TENGAH

DB

LIHAT SEBELAH KANAN POTONGAN

1t/m

6T

N=-3T
3T

D=+6+

2 14,8 + 3 = - 3,8 T
3T
B
2.4 + 14,8.3 3.1,5

2 T C+

14,8 T
1 , 9 TM

M = - 6.5
=

_
14

3m

2m

POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KANAN D

LIHAT SEBELAH KIRI POTONGAN
3T
1T

4T

2,2 T

N=+14=-3T
D = + 2,2 3 = 0,7 T
M = + 2.2 . 4 3.0 =

8,8 TM
4m

POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI B

LIHAT KANAN POTONGAN
1 t/m

6T

N=-3T
3T

D = + 6 + 2 -14,8 = -

6,8 T
B
14,8.0 = - 14 TM

2T

M = -6.2 2.1 +

14,8 T
2m

15

2T
C

3,6
1

D
3

3m
2
A
A

SIN = 3/3,61 = 0,83

4T

COS = 4/3,61 = 0,55

3 = 12 m
HITUNG BESAR GAYA BATANG S AC , S DE , S BF
JAWAB :

MB

=0

VA . 12 2 . 6 4 .4 = 0

MA

=0

- VB . 12 + 4 . 8 + 2 .6 = 0

VA = 2,33 T
VB = 3,67 T

TITIK SIMPUL A ( CARA KESETIMBANGAN TITIK SIMPUL)

S AC SIN

S AC
S AC COS

=0

+ S AC SIN + 2,33 = 0

2,33
SAC = 2,81 T ( TEKAN )

S AC =- 2,33 / O,83 = - 2,81 T

CARA RITTER
LIHAT KIRI POTONGAN
S DE
S DE
SIN

=0

16

2,33 + S DE SIN = 0

DE = -2,33 / 0,83 =- 2,81T

2,33 T
( TEKAN )

S DE = 2,81 T

LIHAT KANAN POTONGAN

ME

E3
3,67. 2 = 0
( TARIK )

S BF . 3

B
S
BF

=0

S BF = 2,45 T

3,67 T

TERJADINYA TEGANGAN

B
b

SUATU BALOK AB DENGAN DEMENSI b / h

BEBAN SEPERTI

ATAU b x h MENDAPAT

TERGAMBAR DIATAS.
APABILA BALOK KITA POTONG MAKA DIDALAM BAHAN AKAN TIMBUL
GAYA DALAM.

17

M
D

AKIBAT GAYA DALAM

INILAH TIMBUL TEGANGAN

N

AKIBAT N, TIMBUL

TEGANGAN NORMALn
A

AKIBAT M, TIMBUL

TEGANGAN LENTUR

HA
TEGANGAN GESER
VA

AKIBAT D, TIMBUL

= SIGMA

= THO

SATUAN DARI TEGANGAN ADALAH KG / CM

DIMANA 1 MPA 10 KG/ CM

; N / M2 ; MPA

TEGANGAN YANG TERJADI HARUS

DIIJINKAN DARI BAHAN

TEGANGAN YANG

TEGANGAN NORMAL
n= P/ F = P / A

DIMANA P = GAYA SEARAH DENGAN SUMBU BATANG

F = A = LUAS PENAMPANG YANG MENDAPAT BEBAN

n
=

( TEKA
N)

b.h
18

P TON

P TON
DIAMETER .

P TON

D=

n
=

( TARIK
) 1/4 D 2

CONTOH SOAL
5T

4T

tg = 4 / 3

3T

2T

DIKETAHUI SUATU BALOK DENGAN BEBAN SEPERTI TERGAMBAR

DEMENSI BALOK AC 10 / 20

( 10 CM X 20 CM )

BALOK CB

15 / 20

( 15 CM X 20 CM )

BALOK DB

20 / 20

( 20 CM X 20 CM )

HITUNG TEGANGAN NORMAL DI BALOK TERSEBUT ?

19

=0

HA + 3 2 = 0

HA = -1 T

HA= 1

T
LIHAT KIRI POTONGAN

1T

A
3

N AC = P AC = + 1 TON

1. 10
kg
n=
=5 2 (TARIK )
10.20
cm

LIHAT KANAN POTONGAN

2T
B

n=

N CB = P CB = - 2 TON

2. 103
kg
=6,67 2 (TEKAN )
15.20
cm
3

N DB = P DB = - 2 TON

n=

2. 10
kg
=5 2 (TEKAN )
20.20
cm

5T

5T

SUATU BALOK KAYU DITARIK DENGAN BEBAN

5 TON

APABILA TEGANGAN BAHAN YANG DIIJINKAN

n= 7 MPA

DILAPANGAN ADA BEBERAPA DEMENSI

8 /12 ; 10/12 ; 8/14

DEMENSI MANA YANG SAUDARA PILIH ?

20

 n=

P
A 7.10 = 5. 10

A = 5000 / 70 = 71,43 CM

MAKA DEMENSI KAYU YANG DIPILIH 8 / 12 ( LUAS = 96 CM

SEHINGGA DENGAN DEMENSI YANG DIPILIH TEGANGAN

TERJADI
TIDAK MELEBIHI TEGANGAN IJIN BAHAN.

DIAGRAM TEGANGAN DAN

REGANGAN
= P /A

=L/L

= EPSILON
21

Elastis
APABILA BATANG BAJA DITARIK , BAHAN TERSEBUT AKAN MENGALAMI
PERUBAHAN BENTUK ( DEFORMASI ).

ELASTIS ( HUKUM HOOKE )

= E

E = MODULUS

P
A

P
L
= E=
E
A
L

ELASTISITAS BAHAN

P L
=
.E
A
L
L=

PL
EA
L = DEFORMASI ( PERPANJANGAN ATAU

PERPENDEKAN )
P = GAYA TARIK ATAU GAYA TEKAN SEARAH SUMBU
BATANG
L = PANJANG BATANG
E = MODULUS ELASTISITAS BAHAN
A = LUAS PENAMPANG

CONTOH SOAL

8T

6T

B 5
T

6m

4m

3T

3m

22

TIGA BAHAN A , B , C DIGABUNG MENJADI SATU KESATUAN .

BAHAN A

A = 500 mm

E = 1 X 10

KG / CM

BAHAN B

A = 450 mm

E = 2 X 10

KG / CM

BAHAN C

A = 200 mm

E = 1 X 10

KG / CM

HITUNG BESAR DEFORMASI TOTAL DARI KETIGA BAHAN TERSEBUT DIATAS

?

L= PL/EA
8T
BAHAN A

LIHAT KIRI POTONGAN

3

P=-8T
- 9,6 CM
BAHAN B

LIHAT KANAN POTONGAN

3

P=+35=-2T
- 0, 088 CM
BAHAN C
P=+3T
CM

L = 8 . 10 . 6 . 10 / 1 . 10

3T
2

LIHAT KANAN POTONGAN

2

. 5 CM =

L = 2 . 10 . 4. 10 / 2 . 10

L = 3 . 10 . 3 . 10 / 1 . 10

. 4,5 CM =
3T

. 2 CM = +0 ,45

L TOTAL = - 9,6 0, 088 + 0, 45 = - 9,24 CM ( MEMENDEK )

SUATU BATANG BULAT DIGANTUNG

DI TARIK DENGAN
P = 25 TON. E = 2,1 . 10
KG / CM

2m

TEGANGAN IJIN BAHAN = 140

MPA

23

DEFORMASI YANG DIIJINKAN = 5

MM
B
BATANG TERSEBUT ?

HITUNG BESAR DIAMETER DARI

P TON

P
PL
L=
A
E A

1400=

D2

25000
1
2
.D
4

0,5=

25000
1400.0,25 .3,14

25. 103 .2. 102

6 1
2
2,1 .10 . D
4

D 2=

D2=22,75 CM 2

25000.200
6
0,5 .0,25. 3,14 .2,1 .10

D2=6,067 CM 2

D = 4,77 CM

D = 2, 46 CM

DIAMETER DARI BATANG YANG DIPILIH ADALAH D =

4, 77 CM
DIPILIH DIAMETER TERBESAR DARI DUA
DIAMETER DIATAS ,
KARENA DALAM PERSAMAAN DIATAS DTERLETAK
SEBAGAI
PENYEBUT.BEGITU JUGA SEBALIKNYA KALAU
YANG DITANYAKAN
SEBAGAI VARIABEL ADALAH PEMBILANG,
MAKA YANG DIPILH
ADALAH YANG TERKECIL . JADI TEGANGAN
YANG TERJADI TETAP
LEBIH KECIL DARI TEGANGAN IJIN BAHAN .
24

TITIK BERAT PENAMPANG

TITIK BERAT
GARIS SEARAH SB Y)

X=

Sx ( STATIS MOMEN TERHADAP SISI ATAU

LUAS PENAMPANG TOTAL

Sy ( STATIS MOMEN TERHADAP SISI ATAU

GARIS SEARAH SB X )
LUAS PENAMPANG TOTAL
STATIS MOMEN TERHADAP GARIS ATAU SISI ADALAH PERKALIAN
ANTARA LUASAN
DAN JARAK TITIK BERAT NYA TERHADAP SISI ATAU GARIS YANG
DITINJAU STATIS
MOMEN NYA .

ADALAH PENAMPANG

PENAMPANG DISAMPING
Y

YANG TIDAK SIMETRIS , JADI

c

DIMISALKAN DAHULU
B

LETAK TITIK BERAT NYA .

MENCARI

Y A,

YB
MENGGUNAKAN STATIS MOMEN

TERHADAP SISI ATAS.

YA ( LUAS A + LUAS B ) =
LUAS A X JARAK TITIK BERAT

25

SAMPAI SISI ATAS ( d ) + LUAS

KN
B X JARAK TITIK XBERAT
KNK
KR

SAMPAI SISI ATAS ( c ) .

DENGAN MENDAPATKAN YA, MAKA YB DAPAT DICARI.

BEGITU PULA DENGAN CARA STATIS MOMEN TERHADAP SISI KIRI ,
DAPAT DIHITUNG
BESAR X
SISI KIRI .

KR

.JANGAN LUPA JARAK TITIK BERAT LUASAN TERHADAP

CONTOH SOAL
8/2

20
CM
8 CM

YA

( 22/2 + 8 )
22
CM
YB

8 CM

HITUNG LETAK TITIK BERAT NYA ?

PENAMPANG DIATAS SIMETRIS TERHADAP SUMBU Y , JADI X
= 10 CM

KR

=X

KN

STATIS MOMEN TERHADAP SISI ATAS

Y

( 20 . 8 + 8 . 22 ) = 20 . 8 . 8/2 +

8 . 22 . ( 22 /2 + 8 )

= 640 + 3344 / ( 160 + 176 ) = 3984 / 236 = 16,88 CM

= 30 CM 16,88 CM = 13 , 12 CM
26

15 CM
6 CM

PENAMPANG

DISAMPING ADALAH SIMETRI

JADI LETAK TITIK
BERAT DAPAT DITENTUKAN
3
20 CM

KR

=X

KN

= 7,

5 CM
Y
B

=Y

= 16 CM
15 CM

6 CM

15 CM

MOMEN INERSIA

SB Y

Ix = 1/12 b h
Iy = 1/12 h b

SB X

I x = 1/12 b h

c
2

+c

. b .h

I y = 1/12 h b

+d

.b.h

b
LUASAN TERHADAP

c = d = JARAK TITIK BERAT

SUMBU YANG DICARI MOMEN INERSIA

NYA
15 CM
6
PENAMPANG DISAMPING CM

15 C M

27

32 CM

3
6 CM

16 CM

13
CM

13
CM

16

AD ADALAH SIMETRIS

KR

=Y

=X

= 16 CM

= 2

1/12 . 15 . 6

32960 CM

= 7, 5 CM

KN

+ ( 16 -3 )2 .15 . 6

+ 1/12 . 3. 20

=2

1/12 . 6 . 15

+ 1/12 . 20 . 3

= 3420 CM

PENAMPANG DIATAS ADALAH SIMETRIS , JADI UNTUK DUA LUASAN

YANG SAMA
TINGGAL MENGALIKAN DUA SAJA.

(11,21 3) 34 34 CM
4 CM

YA

( 6,14
-2 )
(13,86
8)

20
CM
(22,79 17)

YB

6 CM

X KR

X KN

28

STATIS MOMEN TERHADAP SISI KIRI

X

KR

( 34 . 4 + 6 . 16 ) = 34 . 4 . 17 + 6 . 16 3
X

KR

KN

= 2600 / 232 = 11 , 21 CM
= 34 CM 11 , 21 CM = 22 , 79 CM

STATIS MOMEN TERHADAP SISI ATAS

Y

I
)

( 34 . 4 + 6 . 16 ) = 34 . 4 . 2 + 6 . 16 ( 16 /2 + 4 )

= 1/ 12. 34 4

= 1424 / 232 = 6,14 CM

= 20 CM 6 , 14 CM = 13, 86 CM

+ ( 6, 14 2 )

. 34 . 4 + 1/12 .6 . 16 + ( 13, 86 8

. 6. 16 =
= 181, 33 + 2330, 986 + 2048 + 3296, 60 = 7856, 92 CM

Y =
2

3)

1/12 .4 . 34

+ ( 22, 79 - 17 )

. 34 . 4 + 1/12 . 16 . 6

+ ( 11, 21

. 6 . 16
= 13101, 33 + 4559, 278 + 288 + 6470, 79 = 24419, 40 CM

TEGANGAN LENTUR
a

SB X/ GRS NETRAL

c
M

M/W

d
M

a b

l = M Y / I =

29

W=I/Y
M = MOMEN
LENTUR
Y = JARAK SISI
ATAU

ELEMEN DITINJAU

TERHADAP GRS NETRAL

I = MOMEN INERSIA

SUATU BALOK DIBEBANI BEBAN P, SEHINGGA BALOK TERSEBUT

AKAN MELENDUT.
DAPAT DILIHAT PADA TITIK a b DAN TITIK c d , DIMANA SERAT
ATAS a b
MEMENDEK ( TERTEKAN ), SEDANG SERAT BAWAHc d
MEMANJANG ( TERTARIK ),
MOMEN DIATAS ADALAHMOMEN POSITIF.
DIAGRAM TEGANGAN LENTUR
laelemen
= M Ya / I X
1
Y1
=MY1/Ix

Ya

Yb

lb = M Yb /

IX

GAMBAR DIAGRAM TEGANGAN

LENTUR
30

+
+

CONTOH SOAL

31

1 t/m

5T

3T

tg = 3/4
A

D
5m

5m

3m

DIKETAHUI SUATU KONSTRUKSI DENGAN BEBAN SEPERTI

TERGAMBAR DIATAS
HITUNG DAN GAMBAR DIAGRAM TEGANGAN NORMAL DAN LENTUR
UNTUK :
1 . POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI B
2 . POTONGAN TENGAH BC
3 . POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KANAN C ( HITUNG JUGA
KOMBINASI TEGANGAN )
15
cm

3 cm
YA

Garis netral
33
cm
5 cm

YB

MENCARI LETAK TITIK BERAT

STATIS MOMEN TERHADAP SISI ATAS
Y

( 15. 3 + 5 . 30 ) = 15. 3 . 1,5 + 5 . 30 . 18

YA = 2767, 5 / 195 = 14, 19 CM

19 CM = 18, 81 CM

= 33 CM 14,

32

IX

= 1/12 . 15 . 3

15 )

+ ( 14, 19 1,5 )

. 15 . 3 + 1/12 .5 30

+ ( 18, 81

.30 .3

= 33, 75 + 7246, 62 + 11250 + 1306, 45 = 19836, 82 CM

1 . POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI B

=0

+ HA 4 + 3 = 0

HA = 1 T

MC

=O

VA . 10 5. 7,5 3 . 5 + 4 . 3 = 0

MA

=0

- VC . 10 + 4. 13 + 3. 5 + 5 . 2,5 = 0

VA = 4, 05 T
VC = 7, 95 T

3T
1 t /m

LIHAT KIRI POTONGAN

HA = 1T

4T
A

N=+1T

M = = 4, 05 . 5 5 . 2,5 =

8 TM
4, 05 T
5m

n
=

1 . 10 = 5, 13 KG/ CM

( TARIK )

( 15 . 3 + 5 . 30 )

Ingat momen positif, serat bawah tertarik, serat atas

tertekan .

l a
= =

l b
= =

8. 10

. 14, 19
= 572, 27 KG / CM
19836, 82
( TEKAN )

8. 10

. 10

. 10

. 18, 81
= 758, 59 KG / CM
19836, 82 ( TARIK )

5,
+

572,
33

17

+
5,

758,

DIAGRAM TEG. NORMAL

DIAGRAM TEG. LENTUR

2 . POTONGAN TENGAH BC
LIHAT KANAN POTONGAN
4T
C

N=+3T
D

3T

M = - 4 , 5.

5 + 7, 95 . 2, 5 =
= - 2, 65
TM

7, 95 T
2, 5 m

3m

3 . 10 3

n
=

15, 38 KG / CM

( 15. 3 (+TARIK
5 . 30) )

Ingat momen negatif,serat atas tertarik, serat bawah tertekan.

l a
= =
l b
= =

2, 65 . 10

. 10

.=
14,189,
19 56 KG / CM

( TARIK )

19836, 82
2, 65 . 10

. 10

. 18, 81
= 251, 28 KG / CM

( TEKAN )

19836, 82

DIAGRAM TEGANGAN

15,
38

189,
56

34

+
-

15,
38

251,
28

TEG. NORMAL

TEG. LENTUR

3 . POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KANAN C

Lihat kanan potongan
4T

N=+3

T
D

3T

M = - 4 . 3 TM

= - 12 TM
C
3m

n=

3.10

15, 38 KG / CM

( 15 . 3 + (5TARIK
. 30 ) )

l a
= =
l b
= =

12 . 10

. 14,=
19

858, 34 KG / CM

( TARIK
19836
, 82 )
12 . 10 3 . 18, 81

1137, 86 KG / CM

19836, (82
TEKAN )

DIAGRAM TEGANGAN

15,
38

858,
34

873,
72
35

15,
38

1137,
86

TEG NORMAL

-1122,4
8

TEG LENTUR

KOMBINASI TEGANGAN

PADA SOAL DIATAS DIPAKAI

BEKERJA MEMBEBANI

, KARENA BEBAN YANG

SUMBU X.

P=5
T

3T

5
cm

8
cm

h = 25 cm

b = 15 cmB

A
3m

HITUNG BESAR TEGANGAN NORMAL DAN LENTUR DITENGAH

BENTANG
PADA ELEMEN 1 ,YANG TERLETAK 5 CM DARI SISI ATAS
PENAMPANG.
DAN ELEMEN 2 YANG TERLETAK TEPAT DI GARIS NETRAL .
HITUNG BESAR TEGANGAN NORMAL DAN LENTUR DI A, PADA
ELEMEN 3
YANG TERLETAK 8 CM DARI SISI BAWAH PENAMPANG .

Lihat kanan potongan

5T
36

Elemen 1

Y 1 = ( 12,5
5 )

3T
Elemen 2

garis netral

1, 5 m
ELEMEN

N= -3T

3 . 10 3

n1=

8 KG / CM

( TEKAN
15 . 25 )

M = -5 . 1, 5 TM
= - 7, 5 TM l

7, 5 . 10

. 10

(=12,
5 5 /)CM
288KG

( TARIK3 )
1/12 . 15 . 25

INGAT MOMEN NEGATIF, SERAT TERTARIK ADA

DIATAS,ELEMEN 1 ADA
DIATAS GARIS NETRAL, JADI ELEMEN 1 TERTARIK .

ELEMEN

N= -3T

3 . 10 =
( 15
TEKAN
. 25 )

n1=

M = -5 . 1, 5 TM
GARIS NETRAL

= - 7, 5 TM l7, 5 . 10
1

ELEMEN

8 KG / CM

= 0 , KARENA ELEMEN 2 TEPAT DI

. 10

0 KG / CM

1/12 . 15 . 25

37

5T
A3 T
Elemen 33 m
3m

N= -3T

Y 3 = ( 12,5
8 )

3 . 10 =
( 15
TEKAN
. 25 )

n1=

8 KG / CM

M = -5 . 3 TM
= - 15 TM l

15 . 10

.=
10 .345,
( 12,6KG
5 /8CM
)

1/12 . 15 . 25

( TEKAN )

INGAT MOMEN NEGATIF, SERAT TERTARIK ADA DIATAS,

ELEMEN 3 ADA DIBAWAH
GARIS NETRAL ,

JADI

ELEMEN 3

TERTEKAN.

TEMPAT BEKERJANYA BEBAN HORIZONTAL

ex

P BEKERJA SENTRIS
EKSENTRIS

P BEKERJA EKSENTRIS
e

P BEKERJA
38

TEGAK

MIRING / SERONG

= EKSENTRISITAS ARAH X

=EKSENTRISITAS ARAH Y

P
M=P.e
e

PADA BALOK DIATAS DIBEBANI BEBAN P SEPERTI TERGAMBAR,

SECARA KASAT MATA, PADA BALOK TERSEBUT TERJADI TEGANGAN
NORMAL,
PADAHAL P DAPAT DI PINDAHKAN TEPAT DI GARIS NETRAL DAN
DITAMBAH
BEBAN M = P . e , SEHINGGA PADA BALOK TERSEBUT TERJADI
TEGANGAN
NORMAL MAUPUN TEGANGAN LENTUR .

SALAH SATU CONTOH DARI KEJADIAN DIATAS

ADALAH PADA
PONDASI .

20
P

39

TEGANGAN NORMAL

TEGANGAN LENTUR

DARI DUA DIAGRAM TERSEBUT DIATAS , DIUSAHAKAN

KOMBINASI
TEGANGANNYA ADALAH TEKAN , AGAR PONDASI TIDAK
TERANGKAT.
UNTUK MENDAPATKAN HAL DIATAS DI USAHAKAN BEBAN P
BEKERJA PADA KERN DARI PENAMPANG.

KERN

1/ 6 b
1 /6 h

ey

eX

TEGANGAN GESER

D.S

b . I

=TERHADAP GARIS NETRAL

D = GAYA LINTANG
S = STATIS MOMEN

b = LEBAR SISI /
ELEMEN DITINJAU
40

I = MOMEN INERSIA

(I X

5 CM

elemen 1
a

Y A = 12 , 5
CM 25

CM

MAX

Y B = 12, 5
CM

15 CM
ELEMEN 1 SEJARAK 5 CM DARI SISI ATAS PENAMPANG
S 1 = LUAS DARI ELEMEN 1 SAMPAI SISI ATAS X JARAK TITIK BERAT
KE GARIS NETRAL
= 15 .5 ( a ) = 75 . ( 12,5 2,5 )= 750 CM

b 1 = 15 CM
CATATAN :
APABILA ELEMEN YANG DITINJAU ADA DIATAS GARIS NETRAL ,
MAKA SEBAIKNYA
LUAS YANG DIAMBIL DARI ELEMEN TERSEBUT KE SISI ATAS,
BEGITU JUGA
SEBALIKNYA KALAU ELEMEN ADA DIBAWAH GARIS NETRAL,
LUAS YANG
DIAMBIL KESISI BAWAH, SEDANG UNTUK ELEMEN YANG TEPAT
BERADA DI
GARIS NETRAL MAKA LUAS YANG DIAMBIL BOLEH KE SISI
ATAS ATAUPUN KE
SISI BAWAH, DENGAN CATATAN CARI LUAS YANG TERMUDAH.

15 CM

a =
MAX
0

b =

c
d 41

24

23 CM

YA = 14, 19

CM

MAX
b

33 CM

10 CM

YB = 18, 81 CM
5 CM

ELEMEN 2 TERLETAK 1 CM DARI SISI ATAS PENAMPANG

S 2 = 15 . 1 . ( a ) = 15 . ( 14, 19 0,5 ) = 205, 2
CM

b 2 = 15 CM

ELEMEN 3
PENAMPANG

TERLETAK 10 CM DARI SISI BAWAH

S 3 = 5 . 10 ( b ) = 50 . ( 18, 81 5 ) = 690, 5

CM

b 3 = 5 CM
DARI GAMBAR DIAGRAM TEGANGAN GESER DIATAS , DAPAT DILIHAT
BAHWA

MAX

SELALU BERADA TEPAT DI GARIS NETRAL .

max
C DAN
D,

D . ( 5 . 18, 81 . 18, 81 / 2 )

RUMUS BERBEDA PADA

5.Ix

UNTUK ELEMEN
DALAM

b
D . ( 15 . 3 . ( 14, 19 1 5 ) )

c C TERLETAK SEDIKIT
ELEMEN
=

15 . I x

KARENA
DIATAS ,

SEDANG ELEMEN D BERADA

42

D . ( 15 . 3 . ( 14, 19 1, 5 ) )
15 CM

SEDIKIT
d DIBAWAH
=
5.Ix
C

1 t/m

D
5 CM

5T

4T

3T

tg = 3/4
A

D
5m

15
CM

5m

3m

3 CM

DIKETAHUI KONSTRUKSI DENGAN BEBAN SEPERTI TERGAMBAR

BENTUK PENAMPANG SEPERTI TERGAMBAR DISAMPING.

33
CM

HITUNG DAN GAMBAR TEGANGAN GESER PADA POTONGAN

5
CM

SEDIKIT SEBELAH KIRI B.

HITUNG PULA BESAR TEGANGAN GESER DI TENGAH BC PADA

ELEMEN 1 SEJARAK 10 CM DARI SISI BAWAH PENAMPANG.
DARI PERHITUNGAN DI HALAMAN 16 Y
B

= 14, 19 CM DAN Y

= 18. 81 CM
I x = 19836 , 82 cm

1 T / M D = + 4, 05 5 = - 0, 95 T
A

Q=5T
4, 05 T

14,19

d
max

18,8
1

a=b=
0
0,c95
= . 10

c
3

( 15. 3 ( 14, 19 1, 5 ))

= 1, 82 KG /
CM

b
43

15 . 19836, 82
c
0, 95 . 10

d
=

max

( 15 . 3 ( 14,
1946
1,
5 /))
= 5,
KG

5 . 19836, 82 CM
d
0, 95 . 10

3.

( 5 . 18, 81 . 18,=81
2 )KG
) /
8, /47
CM

5. 19836, 82

POTONGAN TENGAH BC
4T
3T

D = + 4 7,

95 = - 3, 95 T
C

7. 95 T
2, 5 M

3M

GARIS NETRAL
(18, 81 5)
18, 81 CM

Elemen 1
10 CM
5 CM

= 5. 10 . ( 18, 81 5 ) CM

44

3, 95 . 10

1 =

. ( 5 . 10 ( 18,
5
) / CM
= 81
27,
50) KG

5 . 19836, 82

STATUS TEGANGAN PADA ELEMEN

Y
XY

x = ( n + l ) arah x
X

y = (
n +l ) arah y

y= (

XY

xy =

INI ADALAH GAMBAR STATUS TEGANGAN PADA ELEMEN, DIMANA

PADA
ELEMEN YANG DIAMBIL AKAN MEMPUNYAI TEGANGAN
NORMAL ARAH X
MAUPUN ARAH Y, BEGITU JUGA MEMPUNYAI TEGANGAN
GESER ARAH XY
Y

XY

GAMBAR x DAN

y ADALAH TARIK
X
45
XY
X

XY

Y Y Y

XY

APABILA (n + l )
ADALAH POSITIF

GAMBAR xy DISAMPING
APABILA BERASAL

DARI D POSITIF

GAMBAR x DAN y
ADALAH TEKAN
APABILA (n + l )
ADALAH NEGATIF.
SEDANG GAMBAR

xy SEPERTI DISAMPING

AP
D NEGATIF

ABILA BERASAL DARI

CONTOH SOAL
15 CM

2t/m

3 CM

14,19

3T
1
1

18,81

B
4M

C
6M

5 CM

3M

DIKETAHUI KOSTRUKSI BALOK DENGAN BEBAN SEPERTI TERGAMBAR

DIATAS.

46

PENAMPANG YANG DIPAKAI SEPERTI PADA HALAMAN 16, SEHINGGA

SUDAH DIKETAHUI
YA = 14, 19 CM
CM

YB = 18, 81 CM

IX = 19836, 82

1 . HITUNG BESAR TEGANGAN TEGANGAN YANG TERJADI DI

ELEMEN 1 , TERLETAK 2 M DARI A DAN 8 CM DARI SISI BAWAH

PENAMPANG.
ELEMEN 2 , SEDIKIT SEBELAH KANAN C, TEPAT DI SISI ATAS
PENAMPANG.
DARI HASIL DIATAS HITUNG DAN GAMBAR JUGA STATUS
TEGANGANNYA.

=0

+ HC+ 3 = 0

HC = 3 T

MC

=0

VA . 10 12. 3 + 6 . 1,5 = 0

MA

=0

- VC . 10 + 18. 8,5 = 0

VA = 2,7 T
VC = 15, 3 T

ELEMEN 1
A
2M

2, 7 T
1

18,81

elemen

8
cm

5 CM
47

c = 18, 81 4 = 14, 41 CM

d = Y1 = 18, 81 8 = 10 , 81 CM

N=0
M = 2, 7 . 2 = 5, 4 TM

d
5,4 . 10

==
CM ( TARIK )

.(
81 27
8KG
) / CM
= 18,
294,
( TARIK
19836,
82 )

0 + 294 , 27

x
==

. 10

= + 294, 27 KG /

c
D = + 2, 7 T

2, 7 . 10 3 ( 5 . 8 ( 18, 81 4 ))

=
=

5 . 19836, 82

xy

= 16, 13 KG / CM
2

STATUS TEGANGAN ELEMEN 1

xy =
16,13

x =

elemen
1

294,27

x =
294,27

xy = 16,13

ELEMEN 2
2 t /m

Elemen
2 3T

14,19

D
3M

garis
netral

48

N=+3T

3 . 10
= 15, 38 KG / CM
TARIK
( 15.3 +( 5.
30 ) )

n2
=

M = - 2. 3 . 1,5 = - 9 TM

9.10 3. 10 2.14, 19
= 643, 8 KG / CM
= 643, 8 KG / CM
19836,82
( TARIK )
( TARIK )

l2
==
x =
KG / CM
D = + 2 . 3 = 6 TM

2
2

15, 38 + 643, 8 = 659, 18

2

6 . 10 3 ( 15 . 0 . 14, 19 ) )
= 0 KG / CM
15. 19836, 82

xy=

STATUS TEGANGAN ELEMEN 2

x = 659,
18

elemen
2

x = 659,
18

TEGANGAN UTAMA DAN TEGANGAN

GESER EXTREM

TEGANGAN UTAMA

49

 max, min
y

x + y

x-y

+x

2
Tg 2

xy /

2
( x y )

TEGANGAN EXTREM

max, min =

x-y

+ xy

2
Tg 2 =

-(xy) / 2

xy

CATATAN

UNTUK MEMASUKKAN BESAR TEGANGAN

RUMUS DIATAS
x DAN y = POSITIF ( + )

x DAN Y = NEGATIF ( - )

PADA

xy = POSITIF

(+)

xy = NEGATIF ( - )

CONTOH SOAL

DARI HASIL PERHITUNGAN STATUS TEGANGAN PADA ELEMEN 1

HALAMAN 30

DI

DAPAT DIHITUNG TEGANGAN UTAMA BESERTA ARAHNYA.

50

x =
xy = 16,13

 x = + 294,27 KG /
CM

elemen
1

xy = - 16,13 KG / CM
2

max, min = ( + 294, 27 + 0 )

16, 13 )

+ 294,27 0

max =

147,135 +

21648, 71 + 260, 18

= + 295, 15

147,135 -

21648, 71 + 260, 18

= - 0, 88 KG /

mIN =
CM

+ (-

KG / CM

Tg 2 = 2 . ( - 16, 13 ) / ( 294,27 0 ) = - 0, 11
2

= - 6,28 + 180 = 173,72

+ 90

= 176,86

2 = 86,86

min

max

1 = 86,86

max

min

51

APABILA DIMINTA MENGHITUNG TEGANGAN GESER EXTREM

NYA, MAKA DIDAPATKAN

max, min =
)

+ 294, 27 0

+ ( - 16. 13

max=

+ 148, 015 KG / CM

min= -

148, 015 KG / CM

LINGKARAN MOHR
52

34

 X =2 MPa Y =+4 MPa XY =4 MPa

X = - 2
MPa

XY = - 4
MPa

max, min
xy

x + y

x-y

max = ( -2 + 4 ) 2 +
+ 1 + 5 = 6 MPa

(( -2 -4 )/2 )2 + ( - 4 )2

min = + 1 5 = - 4 MPa

max

= + 5 MPa

min

= - 5 MPa

53

 max

min

max

1
MPa
max = 5
MPa

4
MPa

min
6
MPa

1 . BUAT SALIB SUMBU ( SUMBU X ) DAN ( SUMBU Y )

2. TENTUKAN TITIK C SEBAGAI PUSAT LINGKARAN ( ( X + Y ) /2 ,
0 ). ( ( -2 +4 )/2 ),0 )
TITIK C

(1,0)

3. BUAT LINGKARAN DENGAN JARI JARI

( ( X - Y ) / 2 ) 2

XY 2
R=

( ( -2 - 4 ) /2 )

+ ( -4 )2

= 5 MPa

4. DARI HASI DIATAS , DIUKUR DARI TITIK O , AKAN DITEMUKAN

max = + 6 MPa
max = + 5 MPa

min = - 4 MPa
min = - 5 MPa

=-2
MPa
X

5. TITIK A DIDAPAT DARI MELIHAT SEBELAH KANAN ELEMEN ( -2 ,

-4)
XY = - 4
MPa

54

PENAMPANG NON HOMOGEN

( KOMPOSIT )

BETON
COR
BETON
BERTULANG

BAJA

UNTUK MEMUDAH KAN PERHITUNGAN PADA PENAMPANG KOMPOSIT

DIGUNAKAN
ANGKA EKIVALENSI ( n ) , DIMANA n = E

/ E

E 1> E

DENGAN BANTUAN ANGKA EKIVALENSI MAKA PENAMPANG KOMPOSIT

TERSEBUT
DI EKIVALENSI KAN MENJADI PENAMPANG YANG HOMOGEN, SEHINGGA
PERHITUNGAN
MENJADI SEDERHANA SEPERTI PENAMPANG HOMOGEN.
CONTOH :
CM

E BAJA = 2 X 10

KG / CM

E KAYU = 1 X 10

KG /

n = 20

3
CM

8
CM

15
CM

PLAT BAJA

8 CM . 20 = 160
CM

8
CM

KAYU

20 CM

20 CM

20 CM / 20 = 1
CM

55

1
2
1 = BAJA DI EKIVALENSIKAN MENJADI KAYU ( DEMENSI BAJA DIKALI

n )
2 = KAYU DI EKIVALENSIKAN MENJADI BAJA ( DEMENSI KAYU DIBAGI

n)
MENCARI TITIK BERAT DAN MOMEN INERSIA PENAMPANG
KOMPOSIT

3
CM

8
CM

8 X 20 = 160
CM CM

3
CM

YA = 4,96 CM

Grs

15
CM

15netral
CM

YB = 13.04 CM
20
CM

20
CM

STATIS MOMEN TERHADAP SISI ATAS

YA ( 3 . 160 + 20 . 15 ) = 3 . 160 . 1,5 + 20 . 15 . ( 15/2 + 3 )
YA = ( 720 + 3150 ) / ( 480 + 300 ) = 4, 96 CM
Y

= 18 CM 4, 96 CM = 13, 04 CM

= 1/12 . 160 . 3

+ ( 4, 96 1,5 )

. 160 . 3 + 1/12 .20 . 15

( 13. 04 7.5 ) .20.15

= 360 + 5746, 37 + 5625 + 9207, 48 = 20838, 85 CM

q=1t/m
56

B
6M

DARI KONSTRUKSI DAN BEBAN DIATAS DAN MEMAKAI

PENAMPANG
SEPERTI TERGAMBAR DIATAS, HITUNG DAN GAMBAR
DIAGRAM
TEGANGAN LENTUR NYA DI TENGAH AB . ( n = 20 ).

la

160 CM
3
CM

YA =
4,96 CM

l c
l d 15 CM

garis netra

YB = 13.04

CM

20 CM

l = M Y / I

lb

PADA GAMBAR DIATAS BAJA DIEKIVALENSIKAN MENJADI

KAYU, JADI
YANG PERLU DIPERHATIKAN ADALAH, APABILA ELEMEN BERADA
DI BAJA,
MAKA TEGANGANNYA HARUS DIKALIKAN DENGAN n .
BEGITU JUGA SEBALIKNYA KALAU KAYU DI EKIVALENSIKAN
MENJADI
BAJA MAKA APABILA ELEMEN BERADA DI KAYU,
TEGANGANNYA DIBAGI
DENGAN n .
TENGAH AB

M =+ 1/8 q L

= + 1/8 . 1 . 6

= + 4, 5 TM
57

n = 20

4, 5 . 10

. 10

4, 5 . 10

. 10

4, 5 . 10

. 10

. 4, 96 . 20
= 2142, 15 KG / CM
20838, 85( TEKAN )

la

==
lc

==

( 4, 96 3 )
= 42, 32
20838, 85( TEKAN )

ld

==
4, 5 10

lb

==

. ( 4, 96 3 ) 20
= 846. 49 KG / CM
20838, 85 ( TEKAN )

. 10

. 13, 04
= 281, 59
( TARIK )

KG / CM

KG / CM

20838,85

TEKUK

E. I

MIN

P IJIN = P
KRITIS =

2.

.E

/ i min )

IJIN
=

(L K

58

i min =

I min /

A
L

I MIN ADALAH I
KARENA
PENAMPANG
TERLEMAH

= PANJANG TEKUK

ATAU I

Y,

DIAMBIL YANG TERKECIL,

AKAN MENEKUK KEARAH SUMBU YANG

( lk / I min ) BIASA DISEBUT = ANGKA

KELANGSINGAN
DARI HASIL DIATAS DAPAT DIHITUNG FAKTOR
TEKUK =
FAKTOR TEKUK TERSEBUT DIPAKAI UNTUK
PERENCANAAN
BATANG TEKAN .

PANJANG TEKUK

JEPIT JEPIT
TITIK BELOK LENDUTAN

LK = 0, 5 L

JEPIT SENDI / ROL

LK = 0, 7 L

SENDI / ROL SENDI / ROL

LK = L

JEPIT BEBAS

Lk = 2 L

59

CONTOH SOAL

22 CM

4M
10 CM

HITUNG BESAR P IJIN DAN TEGANGAN IJIN NYA, APABILA DIKETAHUI

E = 1 X 10 5 KG / CM
I

= 1/ 12 . 10 . 22

= 1/ 12 . 22 . 10

= 8873, 33 CM

. 1 . 10 . 1833, 33
= 45189, 75 KG
( 0,5 . 400 )

ijin

= 1833, 33 CM

I min = 1833, 33 CM

P ijin

P
=

45189,
= 75
205, 41 KG /
A

CM
( 10 . 22 )

KARENA P IJIN SUDAH DIDAPATKAN HASIL NYA , MAKA

UNTUK TEGANGAN IJIN DAPAT DIPAKAI RUMUS

=P/A

KOLOM AB BERBENTUK BUJUR

SANGKAR
DENGAN PERLETAKAN SEPERTI
TERGAMBAR.
L = 3,5 M
KG / CM

E = 2 X 10

TEGANGAN IJIN BAHAN = 10 MPA

=60

HITUNG LEBAR DARI KOLOM

TERSEBUT ( b )

1/ 12 b b 3=

IJIN

.E.

[ ]
Lk
imin

i min =

=
1/ 12 b

3, 14

10 . 10
1971920
=

. 2. 10

0=
0,7 . 350

10
2

60025
1/12 b
1/12 b

= 12 . 3, 04
b

= 6, 04 cm

TUGAS 1
61

4T

1
B

2
T

HITUNG BESAR TEG

NORMAL
PADA :

3M
MM

BALOK BC DAN
KOLOM AB

CM

2M
MM

BC = 20 X 20

6M
MM

AB = 30 X 30
CM

HITUNG JUGA DEFORMASINYA APABILA DIKETAHUI

MODULUS ELASTISITAS BAHAN = 2 . 10

KG / CM

CATATAN :

NOMOR POKOK GASAL

TITIK A = SENDI

TITIK C = ROL

NOMOR POKOK GENAP

TITIK A = ROL

TITIK C = SENDI

62

TUGAS 2
1T/M
C

1.

2
T

HITUNG BESAR TEG .

NORMAL
PADA :

3M

BALOK BC DAN
KOLOM AB
A

CM

2M

6M
MM

BC = 20 X 30

AB DIAMETER 50 MM
HITUNG JUGA DEFORMASINYA APABILA DIKETAHUI
MODULUS ELASTISITAS BAHAN BC = 2 . 10
MODULUS ELASTISITAS BAHAN AB = 2,1 . 10
TITIK

SENDI

2.
KG/CM

TITIK C

4
T

KG / CM

KG/CM

2
2

ROL

E = 1 . 10

2M

B
E
3M

2
T

ijinbahan=7 Mpa

L ijin bahan=6 mm
3M

63

HITUNG DEMENSI BATANG AE DAN EB APABILA DILAPANGAN HANYA

ADA UKURAN
6/12

8/12

10/12

8/14

10/14

PILIH YANG SESUAI .

HITUNG DEFORMASI PADA BATANG AE DAN REGANGAN PADA

BATANG EB

TUGAS 3

HITUNG IX DAN IY DARI BENTUK PENAMPANG

SEPERTI TERGAMBAR
20
CM

3 CM

15
CM
3
CM

26
CM

10
CM
3 CM
18
CM

18
CM

2 CM

3 CM

35
CM
64

10

3 CM

TUGAS

P1 2ton
q
t/m
A

45

A
B
a
m

P2
ton

b
m

c
m

d
m

10
cm

4 cm

e
cm

h
cm

P2
ton

e
cm

4
cm 4

4
cm

18
cm
Nrp
gasal
gena
p

q
2
1

P1
6
4

24
cm
P2
4
5

a
3
2

b
8
6

c
2
4

d
2
3

e
3
4

h
38
30

HITUNG DAN GAMBAR DIAGRAM TEG. NORMAL DAN LENTUR

UNTUK KEDUA PENAMPANG DIATAS PADA POTONGAN :
1 . DI TENGAH CD
65

2 . DI POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI C

3 . DI POTONGAN SEDIKIT SEBELAH KIRI B

TUGAS 5

q
t/m

5
ton

15
cm

1
3

P
ton

a
m

b
m

c
m

Grs
netral

4
cm

30
cm

5
cm

d
m

DIKETAHUI KONSTRUKSI DENGAN BEBAN DAN BENTUK PENAMPANG

SEPERTI TERGAMBAR DIATAS .
1 .HITUNG DAN GAMBAR DIAGRAM TEGANGAN NORMAL DAN
LENTUR DITENGAH BC DAN DITENGAH DE , HITUNG JUGA KOMBINASI
TEGANGANNYA .
2 . HITUNG BESAR TEGANGAN NORMAL DAN LENTUR DI ELEMEN 1 ,
2 DAN 3 .

catatan
Nrp

d
66

berakhi
ran
0 4
2 7
3
9
1
8
5
4

1
1,5
2

3
2,5
3,5

3
2
4

5
6
4

4
2
2

2
2
3

2,5

SOAL EVALUASI
1.

P
ton

14 cm
cm
8 cm

3M
E = 1,2 x 10

KG / CM

n ijin=10 Mpa

l ijin=5 mm

HITUNG BESAR P YANG DIPERBOLEHKAN AGAR TIDAK

MELEBIHI TEGANGAN
MAUPUN DEFORMASI YANG DIIJINKAN .

2.

3
TON

5
TON

q=1
t/m

E
2M

2M

6M

18
cm

4
cm

2M

Tg = 4 / 3

28
cm
3
cm

67

* HITUNG DAN GAMBAR DIAGRAM TEGANGAN NORMAL

DAN LENTUR DI TENGAH CD .
* HITUNG BESAR TEGANGAN NORMAL DAN LENTUR DI POTONGAN
SEDIKIT SEBELAH KIRI TITIK B PADA ELEMEN 1 SEJARAK 6 CM
DARI SISI
ATAS PENAMPANG .

SOAL EVALUASI

1.

P= 10
ton

P= 10
ton

8 cm

3M
E = 1,2 x 10

KG / CM

n ijin=8 Mpa

h cm
cm

l ijin=5 mm

HITUNG BESAR h YANG DIPERBOLEHKAN AGAR TIDAK

MELEBIHI TEGANGAN
MAUPUN DEFORMASI YANG DIIJINKAN .

q=1
t/m

2.

5
TON

3
TON

E
2M

2M

6M

4
cm

2M
68

32
cm

Tg = 3 / 4

4
cm

* HITUNG DAN GAMBAR DIAGRAM TEGANGAN NORMAL

DAN LENTUR DI TENGAH CD .

16
cm

* HITUNG BESAR TEGANGAN NORMAL DAN LENTUR DI POTONGAN

SEDIKIT SEBELAH KIRI TITIK B PADA ELEMEN 1 SEJARAK 8 CM
DARI
SISI BAWAH PENAMPANG .

SOAL EVALUASI

5T
Tg =
4/3

A
C

2 t/m

E
3
m

4m

S1

S2

D
3m

5m

3m

6m

34
4

PADA PENAMPANG SPT GAMBAR DISAMPING :

20

1 . hitung dan gambar diagram tegangan geser pada

potongan
sedikit sebelah kanan B .
69

2 . hitung dan gambar status tegangan pada potongan

sedikit
sebelah kiri C pada elemen 1 sejarak 8 cm dari sisi
atas
penampang .
3 . hitung besar tegangan utama dan tegangan geser
extreme
pada elemen 1 .

DAFTAR PUSTAKA
1 .EP Popov , MECHANIC OF
MATERIAL
2 . Ferdinand L Singer , Ir Darwin S ,
Andrew Pytel
, KEKUATAN BAHAN
3 . Gere and Timoshenko , Ir Bambang
S Msc Phd
,MEKANIKA BAHAN

70

71