Anda di halaman 1dari 17

Modul Perkuliahan:

Mekanika Bahan

Oleh:
Rudiansyah Putra, ST, M.Si

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Mekanika Bahan

Kuliah Ke-1
- Pengenalan Perkuliahan
- Tegangan dan Regangan Aksial

JURUSAN
JURUSAN TEKNIKTEKNIK
SIPIL SIPIL
FAKULTAS
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAHKUALA
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Regulasi Kelas FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Mahasiswa:
 Berpakaian yang rapi dan sopan;
 Tidak diperbolehkan memakai kaos oblong tanpa kerah;
 Tidak diperbolehkan menggunakan alas kaki selain sepatu
tertutup;
 Hadir di kelas paling lambat 20 menit dari waktu yang telah
ditentukan;
 Apabila berhalangan hadir, harap di beri laporan ke dosen ybs.
• Dosen:
 Hadir di kelas paling lambat 30 menit dari waktu yang telah
ditentukan (apabila belum hadir juga harap dihubungi via telpon
atau sms ke 08126925108).
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Tujuan Instruksional FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Tujuan Instruksional Umum (TIU)


 Tujuan Instruksional Umum mata kuliah ini adalah : Mahasiswa
memahami dasar-dasar kekuatan bahan dalam hubungannya
dengan proses rancang bangun, mampu mengidentifikasi,
menghitung dan menganalisis fenomena gaya yang terjadi dalam
suatu komponen konstruksi dan mampu melakukan
perancangan suatu konstruksi sederhana berdasarkan prinsip-
prinsip mekanika dan kekuatan bahannya.

Analisa Struktur IV
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Course Outline FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Pendahuluan, tegangan dan regangan aksial 1 (Kuliah


Ke-1)
• Tegangan dan regangan aksial 2 (Kuliah Ke-2)
• Tegangan geser 1 (Kuliah Ke-3)
• Quis (Kuliah Ke-4)
• Titik berat (Kuliah Ke-5)
• Momen inersia (Kuliah Ke-6)
• Produk inersia luasan (Kuliah Ke-7)
• UTS (Kuliah Ke- 8)
• Lingkaran Mohr (Kuliah Ke-9)

Analisa Struktur IV
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Course Outline (lanjutan) FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Torsi (Kuliah Ke-10)


• Momen lentur dan tegangan pada balok 1 (Kuliah Ke-11)
• Momen lentur dan tegangan pada balok 2 (Kuliah Ke-12)
• Defleksi elastis balok metode iterasi ganda (Kuliah Ke-
13)
• Defeksi elastis balok metode fungsi singularitas (Kuliah
Ke-14)
• Tekuk kolom (Kuliah Ke-15)
• Quis 2 (Kuliah Ke-16)

Analisa Struktur IV
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Referensi FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Buku yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah:


 E.P. Popov, 1990, Engineering Mechanics of Solid, Prentice Hall.
 Russell C. Hibbeler, 2011, Mechanics of Materials, Eighth
Edition, Prentice Hall.
 Referensi lainnya yang relevan
 Website yang relevan

Analisa Struktur IV
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Sistem Penilaian FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Distribusi penilaian:
 Kehadiran : 10%
 Tugas : 15%
 Quis : 15%
 Midterm : 20%
 Final : 40%
• Grade:
 x ≥ 85  A
 75 ≥ x > 85  B+
 65 ≥ x > 75  B
 55 ≥ x > 65  C+
 45 ≥ x > 55  C
 35 ≥ x > 45  D
 x < 35  E

Analisa Struktur IV
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Tegangan dan regangan FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Pendahuluan
 Bahan yang dijabarkan di dalam bab ini dititik beratkan pada
efek dalam/internal dari gaya-gaya yang bekerja pada suatu
benda (body). Umumnya suatu benda tidak selamanya dapat
dianggap sebagai benda kaku mutlak (absolute rigid) seperti
yang diasumsikan dalam statika. Perhitungan perubahan
bentuk/deformasi suatu benda yang bekerja gaya-gaya luar
merupakan tema pokok dalam pembahasan kekuatan bahan ini.
 Suatu bahan akan mengalami perubahan bentuk aslinya, apabila
bekerja gaya-gaya (tarikan, tekanan, atau lenturan).
 Besar kecilnya perubahan bentuk tsb tergantung pada jenis
bahan, besarnya gaya, dan lamanya gaya tsb bekerja.
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Pembebanan batang secara aksial FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Apabila suatu batang logam dengan luas penampang


konstan, dibebani pada kedua ujungnya dengan 2 arah
gaya linier dengan arah saling berlawanan yang berimpit
pada sumbu longitudinal batang dan bekerja melalui
pusat penampang melintang masing-masing, maka
besarnya gaya-gaya luar dan gaya-gaya dalam harus
sama (kondisi kesetimbangan statis). Apabila gaya-gaya
luar diarahkan menjauhi batang, maka disebut batang
tarik; jika gaya-gaya diarahkan pada batang, disebut
batang tekan (Gambar 1.1).
a
P P P P

Tarik (a) a

P
P
P P
Tekan (b)
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Pembebanan batang secara aksial FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Di bawah aksi pasangan gaya-gaya ini, hambatan internal


terbentuk di dalam bahan dan karakteristiknya dapat dipelajari
dari bidang potongan melintang sepanjang batang tersebut. Bidang
ini ditunjukkan sebagai a-a di Gambar 1-2(a). Jika untuk tujuan
analisis porsi batang di sebelah kanan bidang dipindahkan, seperti
pada Gambar 1-2(b), maka ini harus digantikan dengan sesuatu
untuk memberikan efek pada porsi sebelah kiri tersebut. Dengan
cara introduksi bidang potong ini, gaya-gaya internal awal sekarang
menjadi gaya eksternal terhadap porsi sisa batang. Untuk
kesetimbangan pada porsi sebelah kiri, efek ini harus berupa gaya
horizontal dengan besar P. Namun demikian, gaya P yang bekerja
tegak lurus (normal) pada penampang melintang a-a ini secara
aktual merupakan resultan distribusi gaya-gaya yang bekerja pada
penampang melintang dengan arah normal.
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Pembebanan batang secara aksial FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Di sini sangat penting untuk membuat beberapa asumsi


berkaitan dengan variasi distribusi gaya-gaya, dan
karena gaya P bekerja pada penampang melintang maka
secara umum diasumsikan bahwa gaya-gaya tersebut
adalah seragam seluas penampang.
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Tegangan normal FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Daripada berbicara tentang gaya internal yang bekerja pada


beberapa luasan elemen yang kecil, lebih baik, untuk tujuan
perbandingan, kita memperlakukan gaya normal yang
bekerja pada suatu unit luasan pada penampang melintang.
Intensitas gaya normal per unit luasan disebut tegangan
normal dan dinyatakan dalam unit gaya per unit luasan,
misalnya lb/in2, atau N/m2. Apabila gaya-gaya bekerja pada
ujung-ujung batang sedemikian sehingga batang dalam
kondisi tertarik, maka terjadi suatu tegangan tarik pada
batang; jika batang dalam kondisi tertekan maka terjadi
tegangan tekan. Perlu dicatat bahwa garis aksi dari gaya
yang bekerja adalah melalui pusat setiap bagian penampang
melintang batang.
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Tegangan normal FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

 Apabila suatu batang bekerja


deformasi konstan, maka deformasi
ini adalah hasil dari tegangan normal.
 Setiap luas ΔA pada penampang
bekerja gaya ΔF = σ ΔA, dan gaya-
gaya tersebut bekerja pada seluruh
permukaan penampang dan harus
sama dengan gaya dalam P, sehingga

 dF   dA
A

P  A
P

A
MEKANIKA BAHAN
JURUSAN TEKNIK SIPIL

Regangan normal FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS SYIAH KUALA

• Dimisalkan suatu benda telah ditempatkan pada mesin


tes tekan-tarik dan gaya tarikan diberikan secara gradual
pada ujung-ujungnya. Perpanjangan pada gauge dapat
diukur seperti dijelaskan di atas untuk setiap kenaikan
tertentu dari beban aksial. Dari nilai-nilai ini,
perpanjangan per unit panjang yang biasa disebut
regangan normal dan diberi simbol dengan ε, dapat
diperoleh dengan membagi total pertambahan panjang
∆l dengan panjang gauge L, yaitu
l

L
Regangan biasanya dinyatakan meter per meter sehingga
secara efektif tidak berdimensi.
Ada Pertanyaan ???

Mekanika Bahan
Download Bahan Kuliah Ke-1

http://dl.dropbox.com/u/88992807/Mekanika_Bahan_(01).pdf

JURUSAN
JURUSAN
JURUSAN TEKNIKTEKNIK
TEKNIK SIPIL SIPIL
SIPIL
FAKULTAS
FAKULTAS
FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK
TEKNIK
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS SYIAHKUALA
UNIVERSITAS SYIAH
SYIAH KUALA
KUALA

Anda mungkin juga menyukai