Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMK NEGERI 5 SURABAYA


Kelas / Semester : X/1
Mata Pelajaran : Mekanika Teknik
Materi Pokok / Topik : Konsep gaya dan momen
Sub Materi Pokok/Topik : 1. Gaya
2. Moment
Pertemuan ke- : 4-7
Alokasi Waktu : 16 X 45 Menit

A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Kompetensi Dasar
1.1 Menambah keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas
alam terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.
1.2 Menyadari kebesaran Tuhan yang menciptakan dan mengatur kebutuhan manusia
terhadap kebutuhan yang berkaitan dengan Ilmu bangunan.
Indikator
1.1.1 Mensyukuri atas segala yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa dengan
memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
1.1.2 Mempercayai dan meyakini atas segala pemberian dan kenikmatan sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
1.2.1 Mensyukuri atas segala ciptaanNYA dengan menerapkan dalam kehidupan
yang berkaitan ilmu bangunan.
Kompetensi Dasar
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan percobaan dan diskusi.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 1


2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaan
pada bidang penyediaan kebutuhan akan mekanika teknik sebagai cerminan
kehidupan dan pergaulan di bermasyarakat
Indikator
2.1.1 Bersikap peduli dan bertanggung jawab dengan menemukan pelajaran berharga
pada ilmu mekanika teknik bagi kehidupan mendatang yang lebih baik.
2.1.2 Mengerjakan tugas-tugas terkait dengan kegiatan belajar mengajar dengan baik.
2.1.3 Berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Kompetensi Dasar
3.2. Memahami konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya, Momen dan Kopel
Indikator
3.2.1. Menjelaskan konsep penggunaan besaran vektor pada gaya.
3.2.2. Menjelaskan konsep penggunaan besaran vektor pada momen dan kopel.
Kompetensi Dasar
4.2 Mengolah informasi yang berkaitan dengan penggunaan besaran Vektor pada
Gaya, Momen dan Kopel pada statika bangunan
Indikator
4.2.1. Menyusun tabel informasi yang berkaitan dengan penggunaan besaran Vektor
pada Gaya.
4.2.2. Menyusun tabel informasi yang berkaitan dengan penggunaan besaran Vektor
pada momen dan kopel.
4.2.3. Menyajikan contoh perhitungan penggunaan besaran Vektor pada Gaya,
Momen dan Kopel pada statika bangunan.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Diberikan kesempatan siswa untuk membaca buku teks, siswa dapat menerangkan
pengertian konsep penggunaan besaran vektor pada gaya, momen dan kopel.
2. Dengan menganalisa buku teks, secara mandiri siswa dapat membedakan antara
penggunaan besaran vektor pada gaya dengan penggunaan besaran vektor pada
momen dan kopel.
3. Dengan menganalisa buku teks, secara mandiri siswa dapat memahami konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya, momen dan kopel.
4. Dengan bertanya jawab, siswa dapat menunjukkan manfaat memahami konsep
penggunaan besaran vektor pada gaya, momen dan kopel.
5. Diberikan kesempatan siswa untuk melakukan perhitungan yang berhubungan
dengan konsep penggunaan besaran vektor pada gaya, momen dan kopel dalam
statika bangunan.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Gaya
Gaya secara singkat dapat diartikan sebagai besaran usaha yang dikerjakan pada
suatu titik dan atau bidang dengan arah tertentu. Berdasarkan satuan metrik,
satuan Newton merupakan satuan gaya yang umum digunakan. Besaran gaya ini
merupakan perkalian besaran massa dan besaran percepatan yang dialamai oleh
benda / materi tertsebut. Suatu masa 1 kg, jika ada di bumi, pasti akan mengalami

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 2


percepatan gravitasi (g) yang besarnya mendekati 10 m/dt2. Dengan begitu massa
tersebut akan memberikan gaya berat akibat gravitasi sebesar 10 Newton.
Satuan gaya ini kadang digunakan secara praktis oleh pelaku bidang keteknikan,
utamanya yang banyak terlibat dengan berat suatu struktur, yakni digunakan
istilah satuan kgf yang mengandung pengertian bahwa 1 kgf (1 kg force) dapat
dikonversikan dengan besaran 10 Newton.
Gaya dapat dilukis dalam bentuk diagram panah. Panjang diagram
merepresentasikan besar gaya. Sedang arah panah menunjukkan arah gaya yang
bersangkutan.
Arah Gaya
Berdasarkan arah pada suatu bidang datar dan terhadap titik tangkap tertentu,
gaya dapat dibagi menjadi gaya datar (horisontal), vertikal dan gaya yang berarah
miring.

Gambar 3.21. Arah gaya pada suatu bidang: (a) Horisontal, (b) vertikal
dan(c) gaya miring / diagonal.
Sumber: Gere & Timoshenko, 1994

Macam-macam gaya
Aksi gaya eksternal pada struktur menyebabkan timbulnya gaya internal di dalam
struktur. Gaya internal yang paling umum adalah berupa gaya tarik, tekan, lentur,
geser, torsi dan tumpu. Pada gaya internal selalu berkaitan dengan timbulnya
tegangan dan regangan. Tegangan adalah ukuran intensitas gaya per satuan luas
(N/nm2 atau Mpa), sedangkan regangan adalah ukuran deformasi (mm/mm).
􀂃 Gaya tarik adalah adalah gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik
elemen hingga putus. Kekuatan elemen tarik tergantung pada luas penampang
elemen atau material yang digunakan. Elemen yang mengalami tarik dapat
mempunyai kekuatan yang tinggi, misalnya kabel yang digunakan untuk struktur
bentang panjang. Kekuatan elemen tarik umunya tergantung dari panjangnya.
Tegangan tarik terdistribusi merata pada penampang elemen.
􀂃 Gaya tekan cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen.
Elemen pendek cenderung hancur, dan mempunyai kekuatan yang relatif setara
dengan kekuatan elemen tersebut apabila mengalami tarik. Sebaliknya kapasitas
pikul beban elemen tekan panjang akan semakin kecil untuk elemen yang semakin
panjang. Elemen tekan panjang dapat menjadi tidak stabil dan secara tiba-tiba
menekuk pada taraf beban kritis. Ketidakstabilan yang menyebabkan elemen tidak
dapat menahan beban tambahan sedikitpun bisa terjadi tanpa kelebihan pada
material. Fenomena ini disebut tekuk (buckling). Adanya fenomena tekuk ini maka
elemen tekan yang panjang tidak dapat memikul beban yang sangat besar.
􀂃 Lentur adalah keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya
elemen (biasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal. Aksi lentur

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 3


menyebabkan serat-serat pada sisi elemen memanjang, mengalami tarik dan pada
sisi lainnya akan mengalami tekan. Jadi keadaan tarik maupun tekan terjadi pada
penampang yang sama. Tegangan tarik dan tekan bekerja dalam arah tegak lurus
permukaan penampang. Kekuatan elemen yang mengalami lentur tergantung
distribusi material pada penampang dan juga jenis material. Respon adanya lentur
pada penampang mempunyai bentuk-bentuk khusus yang berbeda-beda.
􀂃 Geser adalah keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan
arah yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di
dekatnya. Tegangan akan timbul (disebut tegangan geser) dalam arah tangensial
permukaan yang tergelincir. Tegangan geser umumnya terjadi pada balok.
􀂃 Torsi adalah puntir. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen
yang mengalami torsi.
􀂃 Tegangan tumpu terjadi antara bidang muka kedua elemen apabila gaya-gaya
disalurkan dari satu elemen ke elemen yang lain. Tegangantegangan yang terjadi
mempunyai arah tegak lurus permukaan elemen.

2. Pengertian Momen dan kopel


Batang yang dikenai gaya tegak lurus terhadap batang akan menghasilkan gaya
putar (rotasi) terhadap titik yang berjarak tertentu di sepanjang batang. Gaya
memutar tersebut disebut sebagai momen. Dengan begitu besaran momen
merupakan perkalian antara gaya (tegak lurus) dengan lengan momen.
Berdasarkan arah putaran, momen dapat berupa momen yang berotasi searah
jarum jam (MR +) dan momen yang berotasi melawan arah jarum jam (MR -).
Sedangkan terhadap akibat yang ditimbulkan pada batang, momen tersebut akan
melenturkan batang. Momen ini disebut sebagai momen lentur (M ltr). Momen
lentur inipun di bedakan menjadi momen lentur positif ( M ltr +) dan momen
lenturan negatif (M Ltr -).

Gambar 3.23. P1, P2 dan P3 menghasilkan momen rotasi negatif, P2 gambar (b)
menyebabkan momen lentur negatif, P3 pada gambar (c)
menyebabkan momen lentur positif
Sumber: Gere & Timoshenko, 1994

Momen lentur positif ditandai dengan bagian atas serat/ tampang mengalami
tekanan dan bagian bawah tampang mengalami tarikan. Sedangkan momen lentur
negatif ditandai dengan bagian atas tampang melintang batang mengalami tarikan
dan bagian bawah tampang batang mengalami tekanan.
Selain momen lentur, momen dapat pula terdiri dari momen puntir dan momen
kopel. Contoh momen puntir yang sering dijumpai adalah momen yang dialami
oleh batang obeng (screw driver). Momen ini bekerja sejajar dengan tampang
melintang batang. Sedangkan momen kopel merupakan momen pada suatu titik

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 4


pada gelegar yang bekerja sejajar arah panjang gelegar atau batang. Ilustrasi puntir
kopel ditunjukkan pada Gambar 3.24.

Gambar 3.24. Bentuk momen : (a) Momen puntir dan


(b) Momen kopel
Sumber: Gere & Timoshenko, 1994

E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Keterampilan Proses
Model : Siklus Eksplorasi, Elaborasi, Konfirmasi
Metode : 1. Ceramah Bervariasi
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
4. Penugasan
5. Presentasi / Pelaporan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
(Pertemuan ke- 4 & 5) : 8 x 45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan a. Motivasi dan Apersepsi 15 menit
Guru memberikan salam lalu memotivasi keseluruh
siswa dengan menceritakan kegunaan dan fungsi
mempelajari ilmu mekanika yang berkaitan dengan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
dalam statika bangunan . Kemudian guru meminta
salah seorang siswa untuk menceritakan kembali
tentang ilmu mekanika yang berkaitan dengan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
dalam statika bangunan tersebut secara singkat.
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan
pembelajaran yang berkaitan dengan konsep
penggunaan besaran Vektor pada Gaya dalam
statika bangunan.

Inti a. Mengamati 330 menit


1. Guru melakukan pengamatan kepada setiap
siswa pada saat membaca buku bacaan tentang
ilmu mekanika yang berkaitan dengan konsep
gaya.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 5


2. Siswa membaca dengan teliti setiap halaman
buku tentang ilmu mekanika yang berkaitan
dengan konsep gaya.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)


1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan
dorongan kepada seluruh siswa untuk
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
yang berkaitan dengan konsep penggunaan
besaran Vektor pada Gaya dalam statika
bangunan,
2. Siswa mengajukan pertanyaan secara aktif dan
mandiri berkaitan dengan konsep penggunaan
besaran vektor pada gaya yang telah disajikan,
seperti,
a. Apakah definisi dari gaya ?
b. Macam-macam gaya ?
c. Sifat dari gaya ?
d. Apakah manfaat belajar tentang konsep
penggunaan besaran Vektor pada Gaya,
dalam statika bangunan ?
e. Bagaimanakah perbedaan antara macam-
macam gaya yang ada ?

c. Mengumpulkan data /eksperimen /observasi


/mengamati
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan
jawaban yang berkaitan dengan konsep
pengertian gaya dengan cara membaca buku
paket dan sumber-sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci
(key word) pada buku teks dan membuat ikhtisar
khusus pada materi yang berkaitan dengan
konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
dalam statika bangunan.
3. Siswa melakukan eksperimen untuk mengetahui
macam-macam gaya yang ada dalam statika
bangunan.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi,


Konfirmasi)
1. Siswa merumuskan kaitan yang terdapat dalam
ilmu mekanika dengan konsep gaya dalam
statika bangunan.
2. Siswa menemukan contoh konkrit dalam
kehiduan sehari-hari tentang pentingnya kita
belajar ilmu mekanika yang berkaitan dengan

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 6


konsep penggunaan besaran Vektor pada Gaya
dalam statika bangunan dari pengalaman yang
sudah ada.
3. Siswa mendata contoh-contoh belajar ilmu
mekanika yang berkaitan dengan konsep gaya
dalam statika bangunan.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa membuat data tentang pengertian dari
konsep gaya.
2. Siswa melakukan presentasi tentang pengertian
konsep gaya.
3. Dengan bimbingan guru, siswa menyusun tabel
macam-macam gaya yang ada.
4. Dengan bimbingan guru siswa membuat contoh
kajian pada ilmu mekanika yang berkaitan
dengan konsep penggunaan besaran Vektor
pada Gaya dalam statika bangunan.
5. Siswa mempresentasikan hasil belajarnya
tersebut di depan kelas.

Penutup 1. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil 15 menit


pembelajaran.
2. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa
yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan
belajar mengajar.
4. Mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat pengetahuan yang
telah diberikan.

(Pertemuan ke- 6 & 7) : 8 x 45 menit

ALOKASI
KEGIATAN DESKRIPSI
WAKTU
Pendahuluan a. Motivasi dan Apersepsi 15 menit
Guru memberikan salam lalu memotivasi keseluruh
siswa dengan menceritakan kegunaan dan fungsi
mempelajari ilmu mekanika yang berkaitan dengan
konsep penggunaan besaran Vektor pada momen
dan kopel dalam statika bangunan . Kemudian guru
meminta salah seorang siswa untuk menceritakan
kembali tentang ilmu mekanika yang berkaitan
dengan konsep penggunaan besaran Vektor pada

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 7


momen dan kopel dalam statika bangunan tersebut
secara singkat.
b. Guru menyampaikan garis besar tujuan
pembelajaran yang berkaitan dengan konsep
penggunaan besaran Vektor pada momen dan kopel
dalam statika bangunan.

Inti a. Mengamati 330 menit


1. Guru melakukan pengamatan kepada setiap
siswa pada saat membaca buku bacaan tentang
ilmu mekanika yang berkaitan dengan konsep
momen.
2. Siswa membaca dengan teliti setiap halaman
buku tentang ilmu mekanika yang berkaitan
dengan konsep momen.

b. Menanyakan (merumuskan masalah/hipotesisi)


1. Guru memberikan kesempatan dan memberikan
dorongan kepada seluruh siswa untuk
mengajukan pertanyaan secara aktif dan mandiri
yang berkaitan dengan konsep penggunaan
besaran Vektor pada momen dan kopel dalam
statika bangunan,
2. Siswa mengajukan pertanyaan secara aktif dan
mandiri berkaitan dengan konsep penggunaan
besaran vektor pada momen dan kopel yang telah
disajikan, seperti,
a. Apakah definisi dari momen ?
b. Macam-macam momen ?
c. Apakah manfaat belajar tentang konsep
penggunaan besaran Vektor pada momen
dan kopel dalam statika bangunan ?
d. Bagaimanakah perbedaan antara macam-
macam momen yang ada ?

c. Mengumpulkan data /eksperimen /observasi


/mengamati
1. Siswa mengumpulkan data untuk menemukan
jawaban yang berkaitan dengan konsep
pengertian momen dengan cara membaca buku
paket dan sumber-sumber lainnya.
2. Siswa memberikan tanda pada kata-kata kunci
(key word) pada buku teks dan membuat ikhtisar
khusus pada materi yang berkaitan dengan
konsep penggunaan besaran Vektor pada
momen dan kopel dalam statika bangunan.
3. Siswa melakukan eksperimen untuk mengetahui

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 8


macam-macam momen yang ada dalam statika
bangunan.

d. Membuat Asosiasi (Eksplorasi, Elaborasi,


Konfirmasi)
1. Siswa merumuskan kaitan yang terdapat dalam
ilmu mekanika dengan konsep momen dalam
statika bangunan.
2. Siswa menemukan contoh konkrit dalam
kehiduan sehari-hari tentang pentingnya kita
belajar ilmu mekanika yang berkaitan dengan
konsep penggunaan besaran Vektor pada
momen dan kopel dalam statika bangunan dari
pengalaman yang sudah ada.
3. Siswa mendata contoh-contoh belajar ilmu
mekanika yang berkaitan dengan konsep momen
dalam statika bangunan.

e. Mengkomunikasikan
1. Siswa membuat data tentang pengertian dari
konsep momen.
2. Siswa melakukan presentasi tentang pengertian
konsep momen.
3. Dengan bimbingan guru, siswa menyusun tabel
macam-macam momen yang ada.
4. Dengan bimbingan guru siswa membuat contoh
kajian pada ilmu mekanika yang berkaitan
dengan konsep penggunaan besaran Vektor
pada momen dan kopel dalam statika bangunan.
5. Siswa mempresentasikan hasil belajarnya
tersebut di depan kelas.

Penutup 1. Bersama siswa membuat kesimpulan hasil 15 menit


pembelajaran.
2. Memberikan apresiasi terhadap semua siswa
yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan
pembelajaran berlangsung.
3. Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan
belajar mengajar.
4. Mengajak seluruh siswa untuk bersama-sama
mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmat pengetahuan yang
telah diberikan.

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1. Alat & Media :

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 9


a. Laptop
b. LCD Projector
c. Film / Video
d. Gambar
c. Tabel / Diagram
2. Sumber Belajar :
a. Darmali, Arif dan Ichwan, 1979, Ilmu Gaya Sipil 1, Jakarta : Direktorat PMK,
Depdikbud.
b. Ariestadi,Dian, 2008, Teknik Struktur Bangunan Jilid 2 untuk SMK, Jakarta :
Direktorat PSMK, Depdiknas.

H. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Instrumen

Teknik Bentuk Instrumen


1. Pengamatan Sikap 1. Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
2. Portofolio 2. Panduan Penyusunan Portofolio
3. Tes Tertulis 3. Tes Uraian dan Pilihan Ganda

2. Lembar Pengamatan Sikap

No. Aspek yang Dinilai 3 2 1 Keterangan


Mengagumi seluruh panca
indera pada diri manusia sebagai
1
alat indera ciptaan Tuhan YME
yang tidak ternilai harganya
Memiliki rasa ingin tahu
2
(curiosity)
Menunjukkan ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar
3
dan bekerja baik secara individu
maupun berkelompok

3. Lembar Penilaian Sikap

No Aspek yang Dinilai Rubrik


1 Mengagumi seluruh panca
indera pada diri manusia 3: Menunjukkan ekspresi kekaguman pada
sebagai alat indera ciptaan panca indera terhadap materi pelajaran
Tuhan YME yang tidak terkait dengan ungkapan verbal yang
ternilai harganya menunjukkan rasa syukur terhadap Tuhan

2: Belum secara eksplisit menunjukkan

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 10


ekspresi kekaguman atau ungkapan syukur
pada panca indera, namun menaruh minat
terhadap keseluruhan kegiatan belajar
mengajar.

1: Belum menunjukkan ekspresi kekaguman


pada panca indera, atau menaruh minat
terhadap belum menunjukkan kekaguman
terhadap keseluruhan kegiatan belajar
mengajar dengan verbal yang menunjukkan
rasa syukur terhadap Tuhan

3: Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,


antusias, terlibat aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.

2: Menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak


Menunjukkan rasa ingin tahu terlalu antusias, dan baru terlibat aktif
2
(curiosity) ketika diminta atau disuruh.

1: Tidak menunjukkan antusias dalam


pengamatan, sulit terlibat aktif dalam
kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat.

3: Tekun dalam menyelesaikan tugas dengan


hasil terbaik yang bisa dilakukan, berupaya
tepat waktu.
Menunjukkan ketekunan dan
tanggungjawab dalam belajar
2: Berupaya tepat waktu dalam
dan bekerja baik secara
3 menyelesaikan tugas, namun belum
individu maupun
menunjukkan upaya terbaiknya.
berkelompok

1: Tidak berupaya sungguh-sungguh dalam


menyelesaikan tugas, dan tugasnya tidak
selesai

3. Tes Esai
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Jelaskan mengenai pengertian gaya ?
2. Arah gaya ada berapa macam & jelaskan beserta gambar ?
3. Jelaskan macam-macam gaya dalam konstruksi bangunan ?
4. Jelaskan pengertian dari momen ?

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 11


5. Jelaskan macam-macam momen dalam konstruksi bangunan? jelaskan beserta
gambar

4. Kunci Jawaban
1. Pengertian gaya yaitu: (skor 10 poin)
Gaya secara singkat dapat diartikan sebagai besaran usaha yang dikerjakan pada
suatu titik dan atau bidang dengan arah tertentu.
2. Macam-macam arah gaya yaitu: (skor 20 poin)
Berdasarkan arah pada suatu bidang datar dan terhadap titik tangkap tertentu, gaya
dapat dibagi menjadi gaya datar (horisontal), vertikal dan gaya yang berarah miring.
Gambar:

Arah gaya pada suatu bidang: (a) Horisontal,


(b) vertikal
(c) gaya miring / diagonal.

3. Macam-macam gaya dalam konstruksi bangunan yaitu: (skor 30 poin)


Gaya tarik adalah adalah gaya yang mempunyai kecenderungan untuk menarik
elemen hingga putus.
Gaya tekan cenderung untuk menyebabkan hancur atau tekuk pada elemen. Elemen
pendek cenderung hancur, dan mempunyai kekuatan yang relatif setara dengan
kekuatan elemen tersebut apabila mengalami tarik
Lentur adalah keadaan gaya kompleks yang berkaitan dengan melenturnya elemen
(biasanya balok) sebagai akibat adanya beban transversal.
Geser adalah keadaan gaya yang berkaitan dengan aksi gaya-gaya berlawanan arah
yang menyebabkan satu bagian struktur tergelincir terhadap bagian di dekatnya.
Torsi adalah puntir. Tegangan tarik maupun tekan akan terjadi pada elemen yang
mengalami torsi.
Tegangan tumpu terjadi antara bidang muka kedua elemen apabila gaya-gaya
disalurkan dari satu elemen ke elemen yang lain. Tegangan-tegangan yang terjadi
mempunyai arah tegak lurus permukaan elemen.
4. Pengertian momen yaitu: (skor 10 poin)
momen merupakan perkalian antara gaya (tegak lurus) dengan lengan momen.
5. Macam-macam momen dalam konstruksi bangunan yaitu: (skor 30 poin)
Momen lentur,
Momen puntir,
Momen kopel.

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 12


P1, P2 dan P3 menghasilkan momen rotasi negatif, P2 gambar (b)
menyebabkan momen lentur negatif, P3 pada gambar (c)
menyebabkan momen lentur positif

Bentuk momen : (a) Momen puntir dan


(b) Momen kopel

Surabaya, 15 Juli 2018


Mengetahui Penyusun,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Ilmu Bangunan

(Drs. HERU MURSANYOTO, MM) Tim Bangunan


Pembina Tk.I
NIP. 196309131987031016

Jurusan Teknik Gambar Bangunan – SMK NEGERI 5 SURABAYA 13

Anda mungkin juga menyukai