3.
Fase kompresional yang melibatkan batuan dasar, inversi cekungan, dan
pembalikan sesar normal pada Pliosen yang membentuk antiklin, yang
merupakan perangkap utama di daerah ini (Bishop et. al., 2001).
Gambar 1.1 Peta Lokasi dan Pola Struktur Cekungan Sumatera Selatan (Bhishop,
2001)
Sub Cekungan Jambi di Cekungan Sumatera Selatan adalah rangkaian halfgraben berumur Paleogen yang berarah umum timurlaut - baratdaya,
diantaranya adalah Tembesi high,Berembang depression, Sengeti-Setiti
high, Tempino-Kenali Asam depression, Ketaling high,East Ketaling
depression, Merang high, dan Merang depression (Gambar 1.2). Sub Cekungan
Jambi memiliki dua pola struktur yang berbeda yaitu pola struktur berarah
timurlautbaratdaya sebagai pengontrol pembentukan graben dan pengendapan
Formasi Talang Akar dan pola struktur berarah baratlaut tenggara yang
berkaitan dengan tektonik kompresi dan menghasilkan sesar sesar naik dan
antiklin.
Kerak kontinen di daerah Sumatera Selatan terkena event ekstensi besar pada
Eosen-Oligosen Awal akibat subduksi di sepanjang palung Sumatera. Ekstensi ini
menghasilkan pembukaan beberapa half-graben yang geometri dan orientasinya
dipengaruhi oleh heterogenitas basement. Kemudian, terjadi ekstensi yang
berorientasi Barat-Timur menghasilkan horst dan graben yang berarah Utara
Selatan. Sumatera Selatan telah berotasi sebesar 150 sejak Miosen menurut Hall
(1995) yang menghasilkan orientasi graben menjadiberarah Utara-Baratlaut dan
Selatan-Tenggara.
2.
3.
Basement Pre-Tersier
2.
Formasi Lahat
3.
4.
Formasi Baturaja
5.
Formasi Gumai
6.
7.
8.
9.
Endapan Alluvial
Di bagian bawah berupa endapan vulkanik Kikin yang terdiri dari aliran lava
andesit dan piroklastik
(dapat mencapai ketebalan 800 m).
Di bagian tengah diendapkan anggota klastik kasar Lemat yang terdiri dari
endapan kipas aluvial
dan dataran aluvial (ketebalan beberapa ratus meter).
Siklus pengendapan transgresif regresif diawali dari Formasi Air Benakat (ABF)
yang berubah secara perlahan menjadi Formasi Muara Enim (MEF) yang terdiri
dari perselingan serpih karbonatan, batulanau, batupasir, dicirikan oleh
melimpahnya lignit (satu lapisan lignit dapat mencapai ketebalan 30 m), dan
sisipan tufan seringkali dijumpai secara lokal.
Endapan Termuda (Pliosen-Pleistosen)
Kasai Formation
Formasi Kasai diendapkan secara tidak selaras di atas Formasi Muara Enim
(MEF) terutama di bagian tengah cekungan, hadir sebagai perselingan endapan
vulkanik klastik dengan serpih bentonit serta sisipan lignit.
Aluvial dan Vulkanik Kuarter
Pada bagian atas Formasi Kasai diendapkan endapan aluvial dan vulkanik
Kuarter dengan kontak tidak selaras.
Gambar 1.4 merupakan gambar skematik kronostratigrafi Cekungan Sumatera
Selatan