EDITOR:
FITRIANI NUR DAMAYANTI, S.ST, M.HKes
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan rahmat-Nya Buku Pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Buku pedoman ini berisi persyaratan dan tata
cara pengajuan, penyusunan, bimbingan sampai ujian KTI sehingga akan
didapatkan keseragaman dalam KTI. Dengan demikian, buku pedoman ini
diharapkan dapat membantu mahasiswa tingkat akhir yang menyelesaikan
pendidikan di Program Studi Diploma III Kebidanan, Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang.
Proses penyusunan Buku Pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah ini
tak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan
terimakasih kepada Ibu Dian Nintyasari Mustika, S.ST, M.Kes selaku Ketua
Program Studi D-III Kebidanan, dosen-dosen di Universitas Muhammadiyah
Semarang, serta pihak-pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.
Mudah-mudahan Buku Pedoman penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pembacanya, khususnya pada mahasiswa
tingkat akhir di Program Studi D-III Kebidanan.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
KATA PENGANTAR ...................................................................................ii
DAFTAR ISI .................................................................................................iii
BAB I KETENTUAN UMUM PENYUSUNAN KTI .................................1
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
BAB I
KETENTUAN UMUM DALAM PENYUSUNAN KTI
A.
Latar Belakang
Penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan tugas akhir dalam
proses pembelajaran pada Program Studi D-III Kebidanan sebagai salah
satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan. Hal
ini diatur dalam Surat Keputusan Rektor Universitas Muhammadiyah
Semarang Nomor 075/UNIMUS/SK.KR/2006 dengan beban studi 3 SKS.
KTI sebagai karya ilmiah harus memiliki syarat-syarat keilmuan,
misalnya paradigma logika, penalaran, sistematika, dan prosedur ilmiah.
Mahasiswa wajib menguasai materi ilmu dalam suatu bidang studi yang
ditunjukkan dengan
kemampuannya
untuk
merancang,
menyusun,
Surat
Keputusan
Dekan
Nomor
pendidikan)
Telah memenuhi jumlah target praktik lahan dan mengumpulkan
laporan praktik lahan KDPK, PKK I, PKK II, PKK III, dan
4.
Komunitas
Telah dinyatakan lulus ujian Pra UAP (Phantom dan ANC)
D.
1.
kesehatan/S-2 kesehatan.
E.
Tugas Pembimbing
1. Secara umum tugas pembimbing adalah memfasilitasi, mengarahkan
dan membimbing mahasiswa mulai dari penyusunan proposal sampai
selesainya penyusunan KTI.
2. Menjunjung hubungan secara akademik dan menjunjung tinggi norma,
etika dan peraturan pendidikan yang berlaku.
3. Jumlah pembimbing studi kasus dan penelitian 2 (dua) pembimbing
dengan ketentuan pembimbing I bertanggungjawab dalam metodologi
dan materi, pembimbing II bertanggungjawab dalam materi dan
sistematika penulisan.
4. Pembimbing yang ditugaskan sebagai penguji mahasiswa bimbingan
disesuaikan dengan ketentuan ujian KTI.
F.
G.
Prosedur KTI
1. Persiapan ujian
a. Sudah ditandatangani oleh pembimbing
b. KTI dijilid dan dikumpulkan maksimal 1 minggu sebelum jadwal
ujian
c. Jumlah KTI yang dikumpulkan sesuai dengan jumlah penguji
2. Setelah ujian
a. KTI direvisi maksimal 1 minggu setelah ujian dengan menunjukkan
bukti masukan dari masing-masing penguji.
b. Sudah ditandatangani oleh pembimbing dan penguji.
c. KTI dikumpulkan dalam bentuk softcopy dan hardcopy (warna dan
Peraturan
Mahasiswa
diharapkan
berlaku
jujur
dan
tidak
melakukan
Sanksi
Tindakan kecurangan selama proses penyusunan KTI akan diberi
ditindakan oleh dan atas nama pimpinan FIKKES UNIMUS berupa antara
lain:
1. Peringatan keras secara lisan atau tertulis
2. Pengurangan nilai akhir KTI
3. Dinyatakan tidak lulus dalam penyusunan KTI sehingga harus
dilakukan pengulangan pembuatan KTI mulai dari awal
4. Dicabut ijinnya untuk menyusun KTI selama waktu tertentu
5. Dicabut haknya sebagai mahasiswa Program Studi D-III Kebidanan
FIKKES UNIMUS
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN
A. Ketentuan Umum
1. Kertas
a. Kertas menggunakan kertas HVS 80 gram ukuran A4 (20,0 cm x
29,7 cm) warna putih
b. Untuk KTI tiap bab diberi pembatas dengan kertas HVS berlogo
institusi dengan warna kuning muda sesuai ketentuan institusi.
c. Ukuran logo institusi adalah 5 cm x 5 cm
2. Pengetikan
a. Lay-out kertas
1) Margin atas
2) Margin kiri
3) Margin bawah
4) Margin kanan
b. Pengetikan hanya
balik.
c. Jenis dan ukuran huruf pengetikan menggunakan huruf Times New
awal teks 2 spasi, dan kutipan langsung dari bahan acuan 1 spasi.
Indentasi Paragraf pada awal alinea adalah 7 ketuk dari tepi bidang
pengetikan. Pada sub bab awal alinea diketik 7 ketuk dari huruf
pertama.
3. Bahasa
Bahasa penulisan KTI adalah Bahasa Indonesia yang baik dan benar
menurut Ejaan yang Disempurnakan. Bila diperlukan istilah asing atau
daerah setempat, penulisan menggunakan huruf yang dicetak miring.
4. Penomoran halaman
a.
b.
Bagian inti KTI diberi nomor dengan angka arab, untuk halaman
yang mempunyai judul diletakkan di bagian bawah tengah kertas,
sedangkan halaman lainnya ditulis pada bagian kanan atas kertas
dengan layout header dan footer 2 cm.
c.
d.
a. ...
1) ..
a) .
(1) ..
(a) ..
5. Kutipan
Cara penulisan kutipan menggunakan sistem Harvard. Secara umum,
nama diikuti oleh tahun publikasi dan halaman dalam tanda kurung.
a. Nama pengarang dapat ditulis langsung maupun tidak langsung
leadership.
writers
invariability
make
(1946:23)
and
Smith
(1948:12)
keduanya
menunjukkan..
c) Dua pengarang untuk satu judul
(1) White and Brown (1964:42) dipenelitian terbaru mereka
menemukan.
(2) .with regard to PREP and the role of libraries, Crane and
Urquhart (1995:51) suggest.
d) Lebih dari dua pengarang
Green, et al. (1995:87) menemukan bahwa mayoritas.
2) Contoh kutipan tidak langsung
a) Satu pengarang
On the topic of professional writing and referencing (Cormack,
1994:21)
b) Dua pengarang dengan tahun terbit yang berbeda
Further research in the late forties (Jones, 1946:32 ;
Smith,1948:2) lead the major developments.
c) Dua pengarang untuk satu judul
asosiasi,
departemen
pemerintah,
perusahaan,
b. Tahun
pengarang. Bila tidak ada, maka ditulis no date dengan singkatan n.d.
Contoh:
Smith (n.d) has written and demonstrated.
Atau secara tidak langsung:
Earlier research (Smith, n.d)
c. Penulisan halaman merupakan bagian penting untuk membantu
keterangan
kolom-kolom
tabel,
seperti
10
B. Sistematika
1.
a.
Bagian Awal
1) Halaman judul
2) Halaman persetujuan
3) Halaman pengesahan proposal
4) Kata Pengantar
5) Daftar Isi
6) Daftar Tabel
7) Daftar Gambar
8) Daftar Lampiran
b.
Bagian Inti
1) Bab I
2) Bab II
11
c.
2.
a.
b.
c.
3) Bab III
4) Daftar Pustaka
Bagian Akhir
Lampiran-lampiran, termasuk lembar konsultasi
Sistematika KTI
Bagian Awal
1) Halaman judul
2) Halaman persetujuan
3) Halaman pengesahan KTI
4) Kata Pengantar
5) Daftar Isi
6) Daftar Tabel
7) Daftar Gambar
8) Daftar Lampiran
9) Abstrak
Bagian Inti
1) Bab I
2) Bab II
3) Bab III
4) Bab IV
5) Bab V
6) Daftar Pustaka
Bagian Akhir
Lampiran-lampiran, termasuk lembar konsultasi
C. Bagian Awal
1. Halaman Judul
a. Judul KTI, menunjukkan secara tepat masalah yang akan diteliti dan
atau menggambarkan dengan jelas maksud atau tujuan penulisan.
Judul ditulis dengan singkat, tidak lebih dari 20 kata, dan ditulis
dengan huruf kapital mulai 5 cm dari tepi atas.
b. Maksud usulan penulisan, yakni penulisan KTI diajukan untuk
memenuhi persyaratan memperoleh gelar Pendidikan Diploma III
Kebidanan.
c. Lambang UNIMUS, dibuat dengan diameter sekitar 5 cm titik
tengahnya berjarak 12 cm dari tepi atas.
d. Nama mahasiswa, ditulis lengkap dan di bawah nama ditulis nomor
induk mahasiswa berjarak 21 cm dari tepi atas.
e. Penulisan institusi, yakni Program Studi D-III Kebidanan Fakultas
Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang.
f. Tempat dan waktu pengajuan, mencantumkan tempat (Semarang)
dan di bawahnya ditulis tahun usulan penelitian, 25 cm dari tepi atas.
Contoh halaman judul pada lampiran 1 dan lampiran 2.
2. Halaman Persetujuan
12
13
14
15
Gardos. G., Cole. J.O., Haskell. D., Marby. D., Oaine. S.S., and
Moore. P. 1988. The natural history of tardive dydkinesia.
J Clin Psychopharmacol, 8 (4 Suppl), 318-78.
f) Berkala bernomor
16
Nama penulis ditulis seperti pustaka dari bahan cetak, dikuti secara
berturut-turut tahun, judul artikel, nama jurnal (diapit tanda kutip)
dengan diberi keterangan dalam kurung (online), volume dan nomor,
dan diakhiri dengan alamat sumber pustaka tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A.I.1995. Coordinating Family and School: Mothering for
scholling. Education Policy analysis Archive, (Online), Vol. 3,
No. 1, (http://olam.ed.asu.edu/epaa/ diakses 12 Februari2013).
b. Internet berupa bahan diskusi
Nama penulis ditulis seperti pustaka dari bahan cetak, dikuti secara
berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topic bahan diskusi, nama
bahan diskusi (diapit tanda kutip) dengan dengan diberi keterangan
dalam kurung (online), dan diakhiri dengan alamat e-mail sumber
17
Indonesia).
b. Pendahuluan
c. Metode Penelitian
d. Hasil dan Pembahasan
e. Simpulan
f. Daftar Pustaka
g. Lampiran (bila ada)
Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Naskah
berisi maksimal 15 halaman kuarto (A4) termasuk gambar dan tabel.
Naskah yang dikirimkan harus sudah siap untuk dicetak (camera ready).
18
Artikel harus ditulis dengan format margin kiri 20 mm, margin kanan 20
mm, margin bawah 30 mm, dan margin atas 30 mm, diketik dengan
huruf Times New Roman dengan font 10 pt (kecuali judul 12 pt), spasi
1, dan dalam fomat dua kolom (kecuali judul, nama penulis, abstrak,
dan kata kunci dalam format satu kolom) yang terpisah sejauh 10 mm.
Judul tulisan harus singkat dan jelas (menggunakan Bahasa Inggris dan
Bahasa Indonesia), menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak
yang jelas.
Daftar Pustaka disusun secara alfabetik tanpa nomor urut. Singkatan
makalah/ artikel berdasarkan tata cara yang dipakai oleh masing-masing
artikel, diketik 1 spasi.
19
BAB III
SISTEMATIKA PENYUSUNAN STUDI KASUS
A. Bab I
: Pendahuluan
1. Latar belakang
Berisi penjelasan tentang kasus yang diangkat dalam asuhan
kebidanan. Disertai alasan memilih kasus yang didukung oleh data dan
pustaka yang relevan. Diakhiri dengan pernyataan tentang apa yang
diharapkan dari penyusunan KTI tersebut.
2. Rumusan masalah
Memuat penjelasan tentang permasalahan yang timbul dalam latar
belakang sehingga masalah ini dianggap menarik, perlu dan penting
untuk diberikan asuhan kebidanan. Rumusan masalah dibuat dalam
bentuk kalimat Tanya.
3. Tujuan
a. Tujuan umum
Berisi tujuan umum dalam pembuatan KTI, yaitu diperoleh
pengalaman nyata dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan
menggunakan pendekatan manajemen kebidanan.
b. Tujuan khusus
Berisi tujuan khusus yaitu mahasiswa mampu melaksanakan asuhan
kebidanan dari pengkajian sampai evaluasi (merupakan penjabaran
7 langkah Varney).
4. Ruang lingkup
a. Sasaran
Subyek yang akan diberikan asuhan kebidanan.
b. Tempat
Lokasi pengambilan kasus asuhan kebidanan.
c. Waktu
Dimulai dari pembuatan proposal sampai dengan pemberian asuhan
kebidanan berakhir.
5. Manfaat
20
tentang
penjelasan
cara-cara
yang
dilakukan
untuk
Biasanya
meliputi
anamnesa,
pemeriksaan
fisik,
: Tinjauan Pustaka
1. Teori medis
Berisi tentang landasan teori medis yang sesuai dengan kasus yang
disajikan dalam asuhan kebidanan, dari umum ke khusus yang
meliputi pengertian, etiologi, predesposisi, manifestasi klinik, dan lainlain sampai dengan penatalaksanaan.
2. Teori manajemen kebidanan
Berisi tentang landasan teori manajemen varney yang digunakan untuk
memberikan asuhan kebidanan.
a. Pengumpulan data dasar: cantumkan data-data sesuai teori beserta
alasan yang mendasarinya, meliputi data subyektif, data obyektif
dan data penunjang.
b. Interpretasi data untuk mengidentifikasi diagnosa/masalah: tuliskan
diagnosa kebidanannya berikut masalah bila ada sesuai dengan
teori.
c. Mengidentifikasi
diagnosa
atau
masalah
potensial
dan
mengantisipasi penanganannya.
d. Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, untuk melakukan
konsultasi/kolaborasi dengan profesi lain.
e. Menyusun rencana asuhan yang menyeluruh dengan menuliskan
tindakan-tindakan
berdasarkan
diagnose
dan
masalah
yang
21
: Tinjauan Kasus
Berisi
tentang
dokumentasi
asuhan
kebidanan
yang
telah
22
jam
pelaksanaanya.
Ditulis
berdasarkan
urutan
perencanaan.
g. Evaluasi
Berisi tentang hasil dari pelaksanaan disertai jam evaluasinya.
Ditulis berdasarkan urutan pelaksanaan.
2. Hari kedua
a. Data subyektif
Berisi data subyektif yang dikumpulkan berdasarkan anamnesa.
b. Data obyektif
Berisi data obyektif yang dikumpulkan berdasarkan pemeriksaan
fisik, pemeriksaan obyektif dan pemeriksaan penunjang jika ada.
c. Analisa
Berisi rumusan diagnosa dan rumusan masalah.
d. Penatalaksanaan
Berisi seluruh penatalaksanaan yang sudah diberikan disertai jam
pelaksanaannya, termasuk evaluasinya.
D. Bab IV
: Pembahasan
1. Gambaran Umum
2. Pembahasan
Berisi tentang perbandingan antara teori dan kasus yang diambil serta
analisa atau pendapat penulis, yang disajikan setiap pengkajian kasus.
23
E. Bab V
1. Simpulan
Berisi tentang simpulan yang berorientasi dari bab I sampai IV yang
disajikan sesuai dengan manajemen Varney atau menjawab tujuan
khusus.
2. Saran
Berisi tentang saran aplikatif yang berorientasi dari simpulan dan
ditujukan kepada sasaran yang sesuai.
F. DAFTAR PUSTAKA
G. LAMPIRAN
24
BAB IV
SISTEMATIKA PENYUSUNAN PENELITIAN
A. Bab I
: Pendahuluan
1. Latar belakang
Berisi tentang kebijakan dan data pendukung yang berkaitan dengan
masalah penelitian, penjelasan singkat teori sesuai dengan kerangka
konsep, dan diakhiri dengan maksud dan alasan melakukan penelitian.
2. Perumusan masalah
Merupakan kalimat interogatif mengenai hubungan antara variabel.
3. Tujuan
Dirumuskan dalam bentuk tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum berisi tentang tujuan secara umum dari penelitian. Sedangkan
tujuan khusus dibuat satu persatu secara sistematik sesuai dengan
rumusan masalah penelitian.
4. Manfaat penelitian
Menjelaskan manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian baik bagi
pemerintah maupun masyarakat.
5. Keaslian penelitian
Merupakan uraian tentang penelitian terdahulu yang serupa, minimal 2
penelitian, kecuali penelitian tersebut memang baru pertama kali
dilakukan. Uraikan dari segi variable, desain, sampel, analisa dan hasil.
Dan berikan ulasan tentang perbedaannya dengan penelitian yang akan
dilakukan. Contoh keaslian penelitian pada lampiran 13.
B. Bab II
: Tinjauan Pustaka
1. Tinjauan teori
Berisi tentang dasar-dasar teori yang ditulis secara jelas dan rinci sesuai
dengan kerangka teori. Disusun secara sistematis sesuai urutan
permasalahan, biasanya pada bivariat dimulai dari variabel pengaruh
(independent) baru kemudian variabel terpengaruh (dependent).
2. Kerangka teori
25
Berisi tentang penyajian hubungan sebab akibat yang logis dari semua
variabel pengaruh dan terpengaruh dalam bentuk diagram. Kerangka
teori dibuat berdasarkan teori maupun modifikasi dari berbagai teori
sesuai dengan analisa penulis serta mencantumkan sumber.
3. Kerangka konsep
Hanya menyajikan hubungan variabel-variabel yang diteliti. Untuk
penelitian dengan variabel tunggal tidak perlu kerangka konsep
4. Hipotesis
Berisi tentang rumusan hipotesis kerja (Ha). Untuk jenis penelitian
variabel tunggal hiptesis tidak dirumuskan.
C. Bab III
: Metode Penelitian
26
Variabel
Umur
wanita usia
subur (usia
20 35
tahun)
Pendidikan
wanita usia
subur (usia
20 35
tahun)
Definisi
Operasional
Merupakan
usia responden
yang terhitung
sejak lahir
sampai saat
dilakukan
penelitian
Merupakan
jenjang
pendidikan
formal yang
telah di
tempuh WUS
Alat Ukur
Hasil Ukur
Skala
Kuesioner
a)
Dewasa awal
usia 20-25 tahun
b) Dewasa muda
usia 26- 30 tahun
c) Dewasa tengah
usia 31-35 tahun
(Arikunto, 2006 :
240).
Nominal
Kuesioner
a)
b)
c)
d)
Nominal
Tidak tamat SD
Tamat SD
Tamat SMP
Tamat SMA /
SMK
e) Tamat PT
(Arikunto, 2006 :
240).
6. Jenis data
Berisi tentang jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, baik
data primer maupun data sekunder.
7. Teknik pengumpulan data
Berisi tentang cara mengumpulkan data utama dalam penelitian serta
prosedurnya.
8. Instrumen penelitian
Berisi tentang alat yang digunakan untuk mendapatkan data dalam
penelitian, baik hard instrumen maupun soft instrumen. Dijelaskan
juga cara menyusun instrumen, jika membuat sendiri. Tidak perlu uji
validitas maupun reliabilitas untuk setingkat D III, cukup instrumen
dikonsulkan kepada pembimbing.
9. Pengolahan data
Menjelaskan secara rinci proses pengolahan data untuk masing-masing
variabel. Biasanya pengolahan data terdiri dari editing, scoring, dan
koding.
10. Analisis data
Menjelaskan analisis statistik yang digunakan untuk menjawab tujuan
penelitian. Diurutkan mulai dari analisis univariat (analisis deskriptif),
dan atau bivariat (analisis inferensial/analitik).
27
D. Bab IV
1. Gambaran Umum
Memaparkan gambaran penelitian yang diambil secara umum, berisi
hal-hal yang penting saja.
2. Hasil dan Pembahasan Univariat
Menyajikan hasil penelitian univariat dalam bentuk tabel atau grafik.
Pembahasan tidak hanya hasil uji statistik tetapi juga penyajian data
univariat.
3. Hasil dan Pembahasan Bivariat
Penyajian hasil uji statistik dalam bentuk data bivariat dan
pembahasan hasil penelitian dilakukan perbandingan dengan teori
yang ada dan atau penelitian-penelitian sejenis yang terdahulu dengan
memanfaatkan tinjauan pustaka. Membahas hasil penelitian yang tidak
sesuai dengan hipotesis dan dijelaskan secara obyektif. Memberikan
alasan ketidakkonsistenan yang muncul dan dicarikan alasan dan
pemecahan yang masuk akal.
4. Keterbatasan Penelitian
Diuraikan tentang hal-hal yang membuat penelitian ini menjadi kurang
sempurna. Bisa di bahas dari segi waktu, lingkup variabel yang diteliti,
dll, dan boleh diuraikan / tidak diuraikan.
E. Bab V
1. Simpulan
Simpulan disusun secara sistematis dan dirumuskan sedemikian rupa
sehingga memudahkan pembaca untuk mengerti. Simpulan ditulis
berdasarkan hasil dan pembahasan secara singkat, padat, dan tanpa
nomor urut. Didalam simpulan tidak muncul kutipan dan analisa
statistik.
2. Saran
Berisi saran-saran penulis kepada pihak-pihak yang terkait dengan
penelitian setelah penulis melihat dan menelaah hasil penelitian. Saran
yang diberikan cukup logis dan sesuai dengan hasil penelitian dan
sebaiknya penulis menyajikan saran yang konkret, yang dapat di
laksanakan.
28
F. DAFTAR PUSTAKA
G. LAMPIRAN
29
BAB V
PENILAIAN
A. Pedoman Prosedur dan Penilaian Ujian KTI
1. Ketentuan umum
a. Uji KTI adalah pengukuran keberhasilan terhadap karya tulis ilmiah
yang disusun sesuai kaidah-kaidah penulisan KTI dan dilaksanakan
dengan metode uji sidang.
b. Pelaksanaan ujian dikoordinir oleh koordinator KTI,
c. Lama ujian maksimal 60-75 menit dengan perincian waktu :
5 menit
15 menit
30-45 menit
10 menit
2. Prosedur penilaian
a. Setiap penguji diwajibkan memberi nilai sesuai dengan objek
penilaian yang ditentukan.
b. Nilai penyajian/presentasi mahasiswa dapat dicantumkan setelah
penyajian berakhir.
c. Pada akhir ujian setelah daftar nilai diisi dengan lengkap dan
ditandatangani oleh penguji, segera dikumpulkan kepada moderator
untuk diteruskan ke sekretariat dalam bentuk rekapitulasi seluruh
peserta ujian.
d. Selanjutnya untuk bahan rapat yudisium, terakhir diserahkan kepada
koordinator KTI sebagai dokumen.
3. Obyek Penelitian
a. Penampilan : adalah perwujudan tingkah laku yang meliputi cara
berbicara, sikap, dsb.
b. Penggunaan AVA : adalah kemampuan memakai alat bantu
komunikasi diruang persidangan.
c. Penggunaan waktu : adalah kesesuaian antara lama penyajian
dengan
waktu
yang
tersedia,
termasuk
30
juga
penting
dan
dapat
menggunakan
pertanyaan-pertanyaan,
serta
kemampuan
untuk
menjawab
menguasai
atau
31
Diberitahukan
kepada
mahasiswa
secara
langsung
dan
32
HALAMAN PERSETUJUAN
Proposal
Karya
Tulis
Ilmiah
dengan
judul
FAKTOR-FAKTOR
YANG
Pembimbing I
___________________
NIP./NIK.
Pembimbing II
__________________
NIP./NIK.
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I
: _____________________________
NIP./NIK.
Penguji II
: _____________________________
NIP./NIK.
Penguji III
: _____________________________
NIP./NIK.
Mengetahui :
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
______________________________
NIP./NIK
HALAMAN PERSETUJUAN
Pembimbing I
Pembimbing II
___________________
NIP./NIK.
__________________
NIP./NIK.
HALAMAN PENGESAHAN
Penguji I
: _____________________________
NIP./NIK.
Penguji II
: _____________________________
NIP./NIK.
Penguji III
: _____________________________
NIP./NIK.
Mengetahui :
Ketua Program Studi Diploma III Kebidanan
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang
______________________________
NIP./NIK.
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................iv
ABSTRAK ....................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................1
B. Dst................................................................................................3
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Konsep Dasar Remaja .................................................................6
B. Dst ...............................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian...................................................17
B. Dst................................................................................................17
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................27
B.
Dst 28
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................35
B. Saran ...........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian ....
13
38
DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 2.1 Kerangka Teori .. 27
Bagan 2.2 Kerangka konsep 28
Bagan 3.1
Dst .. 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Kuesioner Penelitian
Lampiran 3
Dst.
HUBUNGAN
PARITAS
DAN
STATUS
NUTRISI
DENGAN
HIPEREMESIS GRAVIDARUM PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI
RB NH KUWARON GUBUG KABUPATEN PURWODADI
(xv + 66 halaman + 8 tabel + 4 bagan + 6 lampiran)
Latar Belakang : Kehamilan yang sehat merupakan suatu kondisi sehat fisik dan mental ibu
dan janin yang dikandungnya. Status kesehatan ibu hamil mempunyai peranan penting dalam
pertumbuhan dan perkembangan janin yang dikandungnya. Jumlah kehamilan dan jarak
kehamilan juga berpengaruh terhadap kesehatan ibu selama hamil. Dan pada saat hamil seorang
ibu memerlukan asupan nutrisi lebih banyak, ibu hamil harus memberikan nutrisi yang cukup
untuk sang janin, agar meminimaliskan kemungkinan kecil terjadi komplikasi mual dan muntah
secara berlebihan khususnya pada kehamilan trimester I. Berdasarkan studi pendahuluan yang
didapatkan di RB Nur Hikmah Gubug, pada bulan januari maret sebanyak 44 ibu hamil
menderita hiperemesis gravidarum dari total 87 ibu hamil.
Tujuan : Penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan paritas dan status nutrisi dengan
hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I di RB NH Kuwaron Gubug kab.
Purwodadi Metode : Penelitian ini merupakan penelitian Analitik dengan menggunakan
rancangan restrospective. Subyek penelitian adalah 30 orang ibu hamil trimester I di RB NH
kuwaron gubug kab. purwodadi yang diambil secara proportional stratified random sampling.
Variabel bebas adalah paritas dan status nutrisi. Variabel terikat adalah hiperemesis gravidarum.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi. Uji statistik menggunakan uji
kolerasi chi square dan fisher exact.
Hasil : Sebanyak 53,3% responden tergolong primigravida, 46,7% responden tergolong
multigravida, 76,7% responden mengalami status nutrisi kurang, 23,3% responden mengalami
status nutrisi normal, 63,3% responden tergolong tingkat I hiperemesis gravidarum, dan 36,7%
responden tergolong tingkat II hiperemesis gravidarum.
Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara paritas dan status nutrisi dengan
hiperemesis gravidarum pada ibu hamil trimester I.
Kata kunci : Paritas, Status Nutrisi, Hiperemesis Gravidarum
Kepustakaan : 27, 2004-2011
Barriers to access
prevention of mother-tochild transmission for
HIV positive women in a
well-resourced setting in
Vietnam
Sasaran
10 orang ibu AfrikaAmerika yang positif
mengidap HIV
,bertempat tinggal di
pedesaan bagian
tenggara Amerika
yang mengasuh anak
mereka yang ternyata
juga positif HIV.
52 ibu yang positif
HIV yang mengikuti
grup bantuan- diri
di Hanoi
Metode
Kritikal
etnografi
Hasil
Hasil dari studi ini mengakui secara kuat bahwa wanita
Afrika-Amerika mempunyai relasi yang kurang bagus, pola
pengasuhan yang terlalu ketat, perawatan diri, budaya yang
spesifik serta strategi pengasuhan merefleksikan tradisi
turun temurun dan membentuk hidup lebih berarti dan
menghasilkan teori bahwa akan sangat diperlukan
peningkatan perawatan pada populasi ini.
in-depth
interview dan
pertemuan
setiap 2 minggu
sekali,
mengenai
pengalaman
para ibu dalam
mengakses
pelayanan
PMTCT
Jumlah
60
105
25
190
Persentase
31,6
55,3
13,1
100,0
Adapun analisis hubungan umur kehamilan dengan berat bayi lahir tertera pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Tabel Silang Hubungan Umur Kehamilan dengan Berat Bayi Lahir di RSUP
dr. Kariadi Kota Semarang Tahun 2011
Kategori Umur
Kehamilan
Pre Term
Aterm
Post Term
Jumlah
BBLR
n
%
30
15,8
20
10,5
10
5,3
60
31,6
Jumlah
n
%
40
21,1
95
50,0
55
28,9
190 100,0
Gambar 1.
Distribusi Jenis Kelamin Anak Balita Berdasarkan Keaktifan Ibu di Posyandu Sekar
Pedurungan Tahun 2010.
NIM
Fakultas
Prodi
Judul KTI
Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan tindakan plagiarisme, saya akan
bertanggungjawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Universitas
Muhammadiyah Semarang kepada saya.
Semarang, tanggal bulan tahun
Materai
6000
()
SCIENTIFIC PAPER
MIDWIFERY CARE OF PATOLOGI LABOR MOTHER WITH
NO ADVANCE PARTURITION IN SRIKANDI ROOM
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
KOTA SEMARANG
The Scientific Paper is submitted to achive the requirement get Bachelor Degree of Midwifery
SRI ASTUTIK
G0E.010.077
The Scientific Paper is submitted to achive the requirement get Bachelor Degree of Midwifery
Restia Zulfawati
G0E.010.077
dekat
PENDAHULUAN
World Health Organization (WHO)
terdapat 15-20% kematian perempuan
disebabkan oleh aborsi yang tidak aman, dari
20 juta aborsi yang dilakukan dengan tidak
aman pada setiap tahun, ditemukan 70.000
perempuan yang meninggal dunia.
Setiap tahun tercatat 2,6 juta kasus aborsi.
Sebanyak 700.000 pelaku aborsi adalah
remaja atau perempuan yang berusia di bawah
20 tahun, dimana 11,13% dari semua kasus
aborsi yang dilakukan karena kehamilan yang
tidak diinginkan (unwanted pregnancy).
Pergaulan bebas (free sex) yang semakin
marak di Indonesia telah meracuni
masyarakat,
terutama
generasi
muda.
Dampaknya, angka kekerasan seksual dan
kehamilan diluar pernikahan sangat tinggi
(Widyastuti, 2009).
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini kualitatif dengan
metode penelitian menggunakan kondisi
objek yang alamiah (natural setting) untuk
diteliti. Teknik yang digunakan dalam
penelitian kualitatif ini untuk memperoleh
jawaban atau informasi mendalam tentang
pendapat dan perasaan seseorang (Sugiyono,
2008).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor penguat
Tabel 1.3 Data tentang peran teman
sebaya dalam perilaku pacaran pasca tindakan
aborsi
Informan
RM
Faktor
penguat
Pacar
NK
Pacar
AP
Sahabat/teman
Bentuk penguatan
Memutuskan untuk
lebih serius dalam
berpacaran dan akan
menikahinya
Tetap
berpacaran
dengan syarat selalu
menggunakan
kondom
setiap
berhubungan
Memberikan
semangat, support,
motivasi
supaya
fokus
dengan
sekolahnya dulu dan
mengingatkan
tentang
bahaya
aborsi
mengetahui setelah
aborsi di dukun.
melakukan
tindakan
SIMPULAN
Berdasarkan hasil wawancara dan
observasi yang telah dilakukan pada 3
informan utama dan 3 informan pendukung
maka dapat diketahui perilaku pacaran siswi
SMA pasca tindakan aborsi di Kecamatan
Belik adalah sebagai berikut :
1. Gaya berpacaran siswi SMA pasca
tindakan aborsi adalah dari tiga informan
yang telah diwawancarai dua diantaranya
mengatakan tetap berpacaran sampai
dengan
batas
hubungan
seksual
(intercourse), sedangkan satu informan
yang lain mengatakan tidak berpacaran
lagi setelah melakukan aborsi dengan
alasan saat hamil orang tuanya tahu dan
melarangnya untuk tidak berpacaran lagi.
2. Tempat yang sering dikunjungi saat
berpacaran dari kedua informan adalah
mereka memilih tempat seperti hotel dan
villa yang berada di kawasan wisata yang
dijadikan sebagai tempat berpacaran
pasca melakukan tindakan aborsi. Adanya
sarana dan prasarana mencapai tempat
tersebut yaitu dengan mengendarai
sepeda motor karena lokasinya yang
lumayan jauh dengan rumah, sedangkan
biaya yang dikeluarkan untuk berpacaran,
informan
mengatakan
sepenuhnya
ditanggung oleh pacar serta informan lain
mengatakan iuran berdua, peraturan
disekitar menyebutkan kedua orang tua
informan tidak mengetahui jika anaknya
pergi menginap dengan pacarnya.
3. Faktor penguat yang muncul akibat
adanya dorongan dari teman sebaya
dalam hal ini pacar dan teman
dekat/sahabat. Pacar sangat berperan
dalam perubahan perilaku pacaran wanita
pasca tindakan aborsi yang telah
dilakukan, meskipun ada salah satu teman
1)2)3)
Latar Belakang : Prevalensi penderita Diabetes Mellitus (DM) di Indonesia berpotensi mengalami
kenaikan yang drastis dari 8,4 juta orang pada tahun 2000 menjadi 21,3 juta penderita pada tahun
2030. Jadi, terjadi peningkatan 12,9 juta jiwa dalam rentanan waktu 30 tahun. Kejadian DMG yang
dilaporkan oleh Oats di Marcy Maternity Hospital Melbourne dari 1150 wanita ditemukan kekerapan
preeklamsi sebesar 22,2 % dan polihidramnion 2,6 %, angka ini merupakan dua sampai tiga kali lebih
banyak dibandingkan dengan wanita normal. Sedangkan angka kematian pada ibu hamil dengan DM
3,2 % lebih tinggi dibandingkan dengan kehamilan tanpa DM (Adam, 2011).
Pada ibu hamil dengan riwayat keluarga DM, prevalensi DMG sebesar 5,1% lebih banyak
dari pada ibu hamil tanpa riwayat DM (Maryunani, 2008). Dari 135.000 wanita hamil di Indonesia
yang mengalami DMG setiap tahun yaitu sebesar 3-5% (Ganathipan, 2011). Diabetes Mellitus
Gestasional (DMG) menjadi masalah kesehatan karena dapat berdampak langsung pada kesehatan ibu
dan janin (Osgood, 2011).
Keyword
Literature
1)2)3)
ABSTRACT
Baground : Prevalence of Diabetes Mellitus (DM) in Indonesia potentially drastic increase of 8.4
million people in 2000 to 21.3 million people in 2030. Thus, there was an increase of 12.9 million over
30 years . DMG incident reported by Marcy Oats Maternity Hospital in Melbourne from 1150 women
that founded the incidence of preeclampsia was 22.2% and 2.6% polyhydramnios, this figure is two to
three times more than normal women. While the mortality rate in pregnant women with DM 3.2%
higher compared with pregnancies without DM (Adam, 2011).
In pregnant women with a family history of diabetes mellitus, GDM prevalence is 5.1% more
than in pregnant women without a history of diabetes (Maryunani, 2008). 135,000 pregnant women in
Indonesia are experiencing DMG every year in the amount of 3-5% (Ganathipan, 2011). Gestational
Diabetes Mellitus (GDM) is a major problem because it can have a direct impact on the health of the
mother and fetus (Osgood, 2011).
Keyword
Literature
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
No
Hari/Tanggal
Kegiatan
Tanda Tangan
Lahan
Tanda Tangan
Lahan
Lampiran 22 Dokumentasi
Foto