PERIODE APRIL-JUNI
TAHUN AJARAN 2013/2014
Oleh :
Ahmad Arif Ramadhani
XI-GP1
12218352
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca laporan yang berjudul :
Project Manager
Geologi Pertambangan
Geologi Pertambangan
Akhmad Djayadi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin, puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, Laporan Praktik Kerja Industri Periode April-Juni
Tahun Ajaran 2013/2014 dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan kami membuat Laporan Praktik Kerja Industri Periode April-Juni Tahun Ajaran
2013/2014 ini adalah agar kami mendapat pengalaman yang lebih khususnya di bidang
kerja industri. Dan agar semua pembaca mengetahui kegiatan-kegiatan kami selama Praktik
Kerja Industri di PT. Samboja Prima Coal. Tujuan kami yang lain adalah karena laporan ini
menentukan untuk penilaian kenaikan kelas. Sehingga kami harus membuat laporan ini
dengan sebaik-baiknya dan semoga mendapat tempat di hati para pembaca.
Terima Kasih kepada kedua Orang tua kami, yang telah menyediakan fasilitas dan
izin kepada kami. Terima Kasih juga kepada pembimbing prakerin sekolah yaitu Ibu Ir.
Norma Adriany dan Terima Kasih kepada Project Manager di PT. Samboja Prima Coal yaitu
Bapak Pamungkas Banon Setiawan dan pembimbing prakerin perusahaan yaitu Bapak
Akhmad Djayadi yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan di PT. Samboja
Prima Coal.
Terima Kasih juga kepada Bapak Muslimin, Saiful Maksudi, Danang Prasetya Alam
dan Rahman yang telah membimbing dan memberi pelajaran berharga bagi kami. Semoga
kebaikan kalian semua dibalas oleh Allah SWT.
Kami mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para
pembaca. Karena manusia tidak luput dari kesalahan, dan kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT.
Terima Kasih atas perhatiannya,
Wassalamualaikuum Warahmatullahi Wabarakaatuuh.
Balikpapan, 22 Juni 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................
i
ii
iii
iv
BAB I
PENDAHALUAN
A.
Latar belakang ................................................................ 1
B.
Maksud dan Tujuan ........................................................ 2
BAB II
ISI
A.
B.
C.
D.
BAB III
3
7
15
19
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan ..................................................................... 23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5
3
4
4
4
5
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9
7
8
9
10
11
11
12
13
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat kehadirat-Nya, kami dapat melakukan Praktek Kerja Industri dan
Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat dibuat.
Dewasa ini mulai banyak penggunaan peralatan ukur dengan teknologi
modern. Karena hal ini memudahkan dalam mengukur untuk diolah datanya.
Tidak hanya mudah, peralatan ukur saat ini sudah sangat cepat
penggunaannya. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan pengambilan data
atau perekaman data.
Di sekolah, ilmu ini dipelajari dengan cukup baik. Merupakan Ilmu yang
bermanfaat dan tidak pantas jika disia siakan. Tetapi karena keterbatasan
tenaga pengajar dan peralatan, maka Praktek Kerja Industri inilah sebagai
sarana belajar lanjutan dari pengajaran di sekolah.
Dalam Praktek Kerja Industri, kami mengalami masa masa yang
menyenangkan. Karena di dalam Praktek Kerja Industri, kami dikenalkan oleh
peralatan-peralatan survey yang canggih. Dan kami mendapat pembimbing
yang berpengalaman. Sehingga kami pun di ajari bagaimana mendirikan alat
yang benar, bagaimana cara mengukur yang baik dan benar, bagaimana cara
bekerja sama dalam tim dan masih banyak lagi.
Dan Latar belakang pembuatan laporan ini karena didasari oleh
pengetahuan yang cukup untuk membagikan pengetahuan tersebut kepada
pembaca dan panelis. Dan laporan ini dibuat karena merupakan tugas yang
diberikan oleh Bapak dan Ibu Guru Pembimbing kami di sekolah. Laporan ini
juga merupakan bahan pertimbangan untuk penilaian kenaikan kelas.
Latar belakang dalam pembuatan laporan praktek kerja industri ini
guna memberikan informasi kepada para pembaca mengenai hal hal apa
saja yang dilakukan saat melakukan praktik kerja industri.
BAB II
ISI
Dalam Praktek Kerja Industri periode April Juni Tahun 2014 ini, kami diberi
kesempatan untuk mengikuti kegiatan di PT. Samboja Prima Coal divisi engginering
khususnya di bagian survey.
Tim Survey PT. Samboja Prima Coal beranggotakan 5 orang. Terdiri dari 1
orang surveyor dan 4 anggota surveyor. Kami diberi kesempatan untuk bergabung
dengan tim survey ini. Kami setiap harinya melakukan pengukuran-pengukuran atau
pengambilan data untuk selanjutnya diolah menggunakan aplikasi software
pengolah data.
Kami murid SMK Negeri 1 Balikpapan yang diberi kesempatan untuk Praktek
Kerja Industri di PT. Samboja Prima Coal beranggotakan 3 orang. Praktek Kerja
Industri kami ditempatkan di lapangan atau site. Artinya kami berkerja di areal
tambang dengan pengawasan orang-orang berpengalaman.
b. Sepatu Safety
c. Kacamata Safety
d. Masker
Jika api tidak mampu dipadamkan, maka jangan sekali-kali melempar tabung
Apar ke dalam api. Berlarilah menjauh dari api dan segeralah minta bantuan.
Jika terjadi sesuatu segeralah berkumpul di area Muster Point atau tempat
berkumpul, karena agar memudahkan mengetahui siapa-siapa saja yang selamat
dan yang hilang.
Total Station diatas merupakan alat modern yang digunakan oleh surveyor di
PT. Samboja Prima Coal. Alat yang simple digunakan, namun mempunyai
kemampuan yang baik dalam menembakkan laser dari jarak yang cukup jauh. Dan
mempunyai kemampuan menyimpan data yang sangat baik.
Total Station Nikon jenis Nivo 2c mempunyai kelemahan tidak tahan terhadap
panas dan tidak tahan terhadap air. Jadi menggunakannya perlu kehati-hatian yang
ekstra.
Dalam mensetting alat agar siap digunakan juga cukup lama karena
menggunakan level bubble digital. Hal ini membutuhkan waktu yang tidak singkat
jadi membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra.
Level Bubble digital ini memang membutuhkan waktu untuk mengaturnya,
tetapi level bubble ini lah yang membuat alat lebih akurat merekam datanya. Karena
setiap alat mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dan kelemahan yang
berbeda-beda pula.
Level Bubble adalah gelembung udara yang berbentuk lingkaran dan tabung,
yang berfungsi untuk menyeimbangkan alat, agar alat tidak terlalu banyak
melakukan kesalahan.
2. APS
Dalam menentukan titik awal atau acuan bagi alat agar bisa berjalan dengan
baik diperlukan acuan seperti Backsight point atau Azimuth.
3. Statif (Tripod)
Merupakan alat yang digunakan untuk mendirikan alat maupun APS.
Berfungsi sebagai penopang alat agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Statif atau tripod ini merupakan kaki alat. Jadi alat tidak bisa digunakan jika
tidak ada statif ini.
4. Stick dan Prisma
Stick merupakan alat pembantu untuk prisma agar prisma bisa terlihat oleh
alat karena mungkin terhalang oleh sesuatu. Juga agar memudahkan surveyor untuk
melakukan pengukuran.
Stick mempunyai tinggi yang bermacam-macam. Ada yang 2 meter dan ada
pula yang 4.6 meter. Stick juga dilengkapi oleh nivo kotak yang berfungsi untuk
menegakkan stick agar data yang direkam tidak mempunyai koreksi yang besar.
Prisma merupakan alat yang berfungsi sebagai reflector sinar laser yang
diberikan oleh alat. Sinar laser tersebut merekam koordinat, elevasi, dan jarak.
5. Payung
Payung merupakan alat pembantu yang penting keberadaannya. Karena alat
ini merupakan alat pelindung panas dan juga hujan yang datangnya tiba-tiba.
Digunakan untuk melindungi Total Station. Karena Total Station Nikon jenis
Nivo 2c tidak bisa merekam data jika terkena paparan panas matahari dan bisa rusak
jika terkena air. Oleh karenanya, digunakan payung sebagai alat pembantu untuk
melindungi Total Station.
6. Roll Meter
Roll meter disini fungsinya untuk mengukur tinggi alat. Tinggi alat harus
diukur agar alat bisa digunakan sebagaimana mestinya. Tinggi alat digunakan agar
mengetahui elevasi yang direkam.
Roll meter yang dibutuhkan ukurannya 3 meter saja karena hanya digunakan
untuk mengukur tinggi alat. Karena tidak mungkin alat tingginya lebih dari 2 meter.
11. Setelah itu periksa kembali posisi center point apakah berubah atau tidak,
jika berubah maka kendurkan pengunci APS lalu geser APS ke arah paku
dengan melihat di centerpoint.
12. Setelah tepat berada di tengah paku, kemudian atur Nivo kotaknya seperti
di awal tadi.
13. Kemudian periksa kembali, jika belum berada di tengah paku, maka ulang
kembali langkah ke 11. Jika sudah berada di tengah paku, maka ukurlah
berapa tinggi APS.
14. Setelah diketahui tingginya, arahkan prisma ke arah alat (Total Station).
15. APS siap digunakan.
2. Cara Mendirikan Total Station
Sama seperti APS atau Backsight, Total Station didirikan dengan menggunakan
statif atau tripod. Sebelum mendirikan APS atau Total Station, pastikan kedua alat
tersebut berdiri di patok atau point yang mempunyai koordinat dan elevasinya.
13. Jika center point bergerak atau bergeser tidak tepat berada di paku, maka
lepas atau kendurkan pengunci statif yang menghubungkan total station.
Lalu geser perlahan dan atur sedemikian rupa agar centerpoint tepat
berada di atas paku.
14. Periksa kembali nivo kotak digital, dan sesuaikan kembali seperti langkah
sebelumnya. Jika sudah, maka periksa kembali centerpoint. Jika masih
bergeser maka ulangi langkah sebelumnya agar centerpoint tepat.
15. Jika centerpoint sudah tepat berada diatas paku, maka hilangkan tanda
ceklist Enable Compensator dengan cara mengkliknya. Kemudian klik
tanda silang.
16. Buat job baru atau bisa juga menggunakan job lama dengan klik open/new
folder.
17. Setelah itu beri nama pada job tersebut misal 20062014_Progress lalu
klik Create new job
18. Setelah membuat job atau membuka job lama, klik Station Setup lalu klik
next dan masukkan koordinat dan elevasi yang sudah ada atau bisa juga
membuat point baru. Koordinat yang dimasukkan adalah koordinat yang
ada di point dimana total station berdiri. Kemudian ukur tinggi alat
menggunakan roll meter dan masukkan tinggi alat ke dalam kolom HI
misal 1.435
19. Setelah itu klik next dan klik tanda panah yang bertuliskan BS Azimuth
lalu rubah menjadi BS point. Lalu masukkan koordinat dan elevasi yang
sudah ada. Pastikan koordinat yang dimasukkan adalah koordinat dimana
Backsight berdiri. Kemudian masukkan tinggi Backsight di kolom HR.
20. Lalu arahkan total station ke arah APS, pastikan untuk mengarahkannya ke
tengah-tengah APS dan kemudian klik Send Circle kemudian Klik Read
Circle lalu klik next dan klik check.
21. Tunggu sesaat, dan akan muncul hasilnya, jika Angle Error lebih dari 0
maka Backsight ulang dengan cara menggeser target ke arah yang lebih
baik. Angle error harus 0, tidak boleh lebih.
22. HD Error dan VD Error juga harus dibawah 2. Jika lebih dari itu, lakukan
backsihgt ulang atau pengecekan ulang.
23. Jika sudah memenuhi syarat, maka klik Finish dan alat siap digunakan
untuk mengambil data atau merekam data.
3. Pengukuran Middle
Pengukuran middle biasanya dilakukan setiap tanggal 1 pada awal bulan.
Middle merupakan bagian tengah antara Roof dan Floor.
Cara pengukuran middle sama dengan pengukuran roof. Yang terpenting
adalah jangan sampai salah target dan kodenya.
Pengukuran middle bertujuan untuk mengetahui progress yang dilakukan
sudah sejauh mana.
4. Pengukuran Floor
Pengukuran Floor dilakukan ketika batubara sudah habis dan menemui
lapisan batuan selanjutnya. Floor merupakan lantai batubara, oleh karena itu floor
diukur ketika sudah ada batubara yang telah habis diloading.
Pengukuran Floor dilakukan untuk menggabungkan dengan data pengukuran
floor dan digunakan untuk mengetahui volume batubara yang telah di loading.
Pengukuran Floor ini sama dengan pengukuran roof. Caranya sama dengan
pengukuran roof, namun yang harus diperhatikan adalah kode dan tinggi prisma
(target) jangan sampai salah.
5. Pengukuran Situasi
Pengukuran Situasi dilakukan untuk mengetahui situasi yang ada di tambang,
contohnya situasi longsor, situasi jalan, situasi parit, dan lain-lain.
Dalam pengukuran situasi, data yang diambil biasanya crest, toe, crest toe,
spot dinding, spot, jalan.
Berikut adalah Kode dan namanya :
1 = Crest
6 = Roof
2 = Toe
7 = Floor
3 = Cress Toe
9 = As Jalan
4 = Spoth
9R = Kanan Jalan
5 = Spoth dinding
9L = Kiri Jalan
6. Pengukuran Progress
Pengukuran proggress pengukuran yang dilakukan setiap tanggal 20.
Pengukuran ini sama dengan pengukuran situasi. Pengukuran proggres adalah
pengambilan data perubahan selama satu bulan. Pengukuran progress dilakukkan
pada setiap pit dan disposal. Biasanya pengukuran progress menggunakan kode
seperti diatas agar mempermudah melakukkan pengambilan data.
7. Pengukuran Weekly
Pengukuran weekly merupakan pengukuran yang dilakukkan sama seperti
pengukuran progress tetapi ruang lingkup sedikit, maksudnya hanya perubahan
selama satu minggu yang diambil, tidak seluruhnya nya.
8. Pemasangan Royalty
Pemasangan royalty digunakan untuk mengetahui batas tanah milik orang,
pemasangan royalty ditandai dengan kayu atau ranting pohon dan diberi pita
kemudian ditulis nama pemilik royalty. Pemasangan royalty ditentukan dengan
koordinat yang sudah ada.
Pengukuran royalty dengan cara memasukkan koordinat melalui stekout dan
arahkan total station ke perisma tekan tombol MSR dan tunggu sesaat setelah itu
arahkan pemegang stick untuk kearah koordinat yang ditentukan misal Maju 6
meter ke kiri 7 meter.
9. Pemasangan Boundary, Cresst Limit, Cresst, Toe
Boundary adalah batas pit yang akan di tambang. Pemasangan boundary
dilakukan setelah Original.
Cresst limit merupakan batas cresst, Cresst limit sama dengan Boundry.
Pemasangan Boundary, Cresst Limit, Cresst, Toe cara pemasangannya sama
dengan pemasangan Royalty. Semuanya telah memiliki koordinat dan elevasi yang
telah ditentukan.
Pemasangan cresst dan toe tujuannya untuk membuat bench pada dinding
pit.
50 cm
45
50 cm
BAB III
KESIMPULAN
Sebelum mengenal peralatan survey dan kegiatan-kegiatannya, hal yang
harus diperhatikan adalah keselamatan K3 atau keselamatan Kerja dan Kesehatan
Lingkungan. Hal-hal yang paling penting jika bekerja di site atau di areal tambang
yaitu harus menggunakan alat pelindung diri (APD).
Pengukuran yang dilakukan oleh surveyor PT. Samboja Prima Coal dilakukan
dengan menggunakan alat ukur modern, yaitu Total Station merk Nikon jenis Nivo
2.c
Alat yang sederhana dan cepat penggunaannya. Memiliki kelemahan
terhadap paparan sinar matahari dan air hujan.
Pengukuran yang dilakukan oleh PT. Samboja Prima Coal meliputi
Pengukuran Original, Pengukuran Roof, Pengukuran Middle, Pengukuran Floor,
Pengukuran Situasi, Pengukuran Progress, Pengukuran Weekly, Pemasangan Royalty,
Pemasangan Boundary, Pemasangan Crest Limit, Pemasangan Crest, Pemasangan
Toe, Pemasangan Bouplang.