Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

PERIODE APRIL-JUNI
TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh :
Ahmad Arif Ramadhani
XI-GP1
12218352

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Balikpapan


Program Keahlian Geologi Pertambangan
2014

HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca laporan yang berjudul :

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


PERIODE APRIL-JUNI
TAHUN AJARAN 2013/2014

Yang ditulis oleh :

Ahmad Arif Ramadhani


12218352
Penandatanganan berpendapat bahwa Laporan Praktek Kerja Industri
Telah memenuhi syarat untuk diterima

Kepala Program Studi

Project Manager

Geologi Pertambangan

PT. Samboja Prima Coal

Asfianty Abbas, ST.

Pamungkas Banon Setiawan

NIP: 19710815 2006 04 2 029

Pembimbing Prakerin Sekolah

Pembimbing Prakerin Perusahaan

Geologi Pertambangan

PT. Samboja Prima Coal

Ir. Norma Adriany

Akhmad Djayadi

NIP: 196411140 2006 04 2 007

Laporan Praktik Kerja | i

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillahi Rabbil Aalamiin, puji dan syukur kami panjatkan atas Kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, Laporan Praktik Kerja Industri Periode April-Juni
Tahun Ajaran 2013/2014 dapat terselesaikan dengan baik.
Tujuan kami membuat Laporan Praktik Kerja Industri Periode April-Juni Tahun Ajaran
2013/2014 ini adalah agar kami mendapat pengalaman yang lebih khususnya di bidang
kerja industri. Dan agar semua pembaca mengetahui kegiatan-kegiatan kami selama Praktik
Kerja Industri di PT. Samboja Prima Coal. Tujuan kami yang lain adalah karena laporan ini
menentukan untuk penilaian kenaikan kelas. Sehingga kami harus membuat laporan ini
dengan sebaik-baiknya dan semoga mendapat tempat di hati para pembaca.
Terima Kasih kepada kedua Orang tua kami, yang telah menyediakan fasilitas dan
izin kepada kami. Terima Kasih juga kepada pembimbing prakerin sekolah yaitu Ibu Ir.
Norma Adriany dan Terima Kasih kepada Project Manager di PT. Samboja Prima Coal yaitu
Bapak Pamungkas Banon Setiawan dan pembimbing prakerin perusahaan yaitu Bapak
Akhmad Djayadi yang telah memberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan di PT. Samboja
Prima Coal.
Terima Kasih juga kepada Bapak Muslimin, Saiful Maksudi, Danang Prasetya Alam
dan Rahman yang telah membimbing dan memberi pelajaran berharga bagi kami. Semoga
kebaikan kalian semua dibalas oleh Allah SWT.
Kami mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati para
pembaca. Karena manusia tidak luput dari kesalahan, dan kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT.
Terima Kasih atas perhatiannya,
Wassalamualaikuum Warahmatullahi Wabarakaatuuh.
Balikpapan, 22 Juni 2014
Penyusun

Ahmad Arif Ramadhani


NIS. 1221352

Laporan Praktik Kerja | ii

DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................................
DAFTAR ISI ..................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................

i
ii
iii
iv

BAB I

PENDAHALUAN
A.
Latar belakang ................................................................ 1
B.
Maksud dan Tujuan ........................................................ 2

BAB II

ISI
A.
B.
C.
D.

BAB III

Keselamatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan...............


Pengenalan Terhadap Peralatan Survey .........................
Cara Mendirikan Alat dan Cara Penggunaannya .............
Kegiatan Pengukuran Survey ..........................................

3
7
15
19

KESIMPULAN
A.
Kesimpulan ..................................................................... 23

Laporan Praktik Kerja | iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Gambar 1.3
Gambar 1.4
Gambar 1.5

Helm Safety ..........................................................................


Sepatu Safety .......................................................................
Kacamata Safety ...................................................................
Masker .................................................................................
Rompi Pantul ........................................................................

3
4
4
4
5

Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 2.6
Gambar 2.7
Gambar 2.8
Gambar 2.9

Total Station Nikon Nivo 2.c .................................................


Total Station Nikon Nivo 2.c .................................................
Level Bubble Pada Alat .........................................................
APS / Backsight .....................................................................
Statif .....................................................................................
Stik dan Prisma .....................................................................
Prisma ..................................................................................
Payung ..................................................................................
Roll Meter ............................................................................

7
8
9
10
11
11
12
13
14

Gambar 3.1 Nivo Tabung ......................................................................... 16


Gambar 4.1 Sketsa Bouplang ................................................................... 22

Laporan Praktik Kerja | iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
berkat kehadirat-Nya, kami dapat melakukan Praktek Kerja Industri dan
Laporan Praktek Kerja Industri ini dapat dibuat.
Dewasa ini mulai banyak penggunaan peralatan ukur dengan teknologi
modern. Karena hal ini memudahkan dalam mengukur untuk diolah datanya.
Tidak hanya mudah, peralatan ukur saat ini sudah sangat cepat
penggunaannya. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan pengambilan data
atau perekaman data.
Di sekolah, ilmu ini dipelajari dengan cukup baik. Merupakan Ilmu yang
bermanfaat dan tidak pantas jika disia siakan. Tetapi karena keterbatasan
tenaga pengajar dan peralatan, maka Praktek Kerja Industri inilah sebagai
sarana belajar lanjutan dari pengajaran di sekolah.
Dalam Praktek Kerja Industri, kami mengalami masa masa yang
menyenangkan. Karena di dalam Praktek Kerja Industri, kami dikenalkan oleh
peralatan-peralatan survey yang canggih. Dan kami mendapat pembimbing
yang berpengalaman. Sehingga kami pun di ajari bagaimana mendirikan alat
yang benar, bagaimana cara mengukur yang baik dan benar, bagaimana cara
bekerja sama dalam tim dan masih banyak lagi.
Dan Latar belakang pembuatan laporan ini karena didasari oleh
pengetahuan yang cukup untuk membagikan pengetahuan tersebut kepada
pembaca dan panelis. Dan laporan ini dibuat karena merupakan tugas yang
diberikan oleh Bapak dan Ibu Guru Pembimbing kami di sekolah. Laporan ini
juga merupakan bahan pertimbangan untuk penilaian kenaikan kelas.
Latar belakang dalam pembuatan laporan praktek kerja industri ini
guna memberikan informasi kepada para pembaca mengenai hal hal apa
saja yang dilakukan saat melakukan praktik kerja industri.

Laporan Praktik Kerja | 1

Ini merupakan kegiatan kami :

B. Maksud Dan Tujuan


Maksud dan tujuan dalam pembuatan laporan ini:
1. Memberikan Informasi kepada pembaca tentang apa saja yang
dilakukan pada saat praktik kerja industri.
2. Merangkum seluruh kegiatan kami pada saat praktik kerja industri.
3. Menjelaskan semua istilah istilah yang ada di lapangan.
4. Menjelaskan bagaimana cara mengoprasikan alat (Survey) yang
ada di tambang.
5. Memberikan gambaran tentang bagaimana kesalamatan kerja
yang ada di lapangan.
6. Memberikan gambaran tentang betapa penting nya bekerja sama
dalam satu tim.

Laporan Praktik Kerja | 2

BAB II
ISI
Dalam Praktek Kerja Industri periode April Juni Tahun 2014 ini, kami diberi
kesempatan untuk mengikuti kegiatan di PT. Samboja Prima Coal divisi engginering
khususnya di bagian survey.
Tim Survey PT. Samboja Prima Coal beranggotakan 5 orang. Terdiri dari 1
orang surveyor dan 4 anggota surveyor. Kami diberi kesempatan untuk bergabung
dengan tim survey ini. Kami setiap harinya melakukan pengukuran-pengukuran atau
pengambilan data untuk selanjutnya diolah menggunakan aplikasi software
pengolah data.
Kami murid SMK Negeri 1 Balikpapan yang diberi kesempatan untuk Praktek
Kerja Industri di PT. Samboja Prima Coal beranggotakan 3 orang. Praktek Kerja
Industri kami ditempatkan di lapangan atau site. Artinya kami berkerja di areal
tambang dengan pengawasan orang-orang berpengalaman.

A. Keselamatan Kerja dan Kesehatan Lingkungan (K3L)


Sebelum masuk ke tambang, sebelumnya kami telah diinduksi terlebih dahulu.
Induksi ini merupakan pengenalan terhadap pentingnya Keselamatan dan Kesehatan
dalam berkerja. Berikut merupakan Induksi yang diberikan kepada kami :
1. Kami wajib menggunakan Alat Pelindung Diri, seperti :
a. Helm Safety

Gambar 1.1 : Helm Safety

Laporan Praktik Kerja | 3

b. Sepatu Safety

Gambar 1.2 : Sepatu Safety

c. Kacamata Safety

Gambar 1.3 : Kacamata Safety

d. Masker

Gambar 1.4 : Masker

Laporan Praktik Kerja | 4

e. Seragam yang mempunyai Reflector Cahaya atau bisa juga


menggunakan Rompi Pantul

Gambar 1.5 : Rompi Pantul

2. Kami wajib mematuhi peraturan yang telah dibuat oleh Perusahaan.


3. Kami wajib mempunyai Mine Permit atau izin tambang yang berbentuk ID
Card.
Setelah semua lengkap, kami diberi pengertian terhadap penanganan
terhadap kejadian yang tidak diduga seperti kebakaran atau kejadian alam seperti
tanah longsor atau gempa bumi.
Jika terjadi Kebakaran maka yang harus dilakukan adalah jangan panik, karena
jika kita panik, maka kita tidak akan bisa menghadapi masalah tersebut. Segera cari
tabung apar atau alat pemadam api ringan. Apar banyak jenisnya, yang pertama apar
A atau Ash, yaitu apar yang digunakan untuk memadamkan api yang dapat
menghasilkan abu, seperti kayu,kertas,dan lainnya. Apar selanjutnya adalah APAR B
atau Boil yang digunakan untuk memadamkan api yang dihasilkan cairan mendidih
seperti minyak tanah, bensin, solar dan lain-lain. Kemudian ada Apar C atau Current,
yaitu Apar yang dapat memadamkan Api yang dihasilkan oleh hubungan arus pendek
listrik atau korsleting listrik.
Jadi pada intinya, jika menghadapi kebakaran harus memperhatikan jenis
Aparnya, agar kebakaran dapat segera diatasi. Setelah mengetahui jenis jenis Apar,
cara penggunaannya adalah dengan menarik pin pengunci yang ada di bagian atas
apar. Kemudian pegang nosel dan tekan tuas lalu padamkan ke arah api dengan
membelakangi kobaran api.
Laporan Praktik Kerja | 5

Jika api tidak mampu dipadamkan, maka jangan sekali-kali melempar tabung
Apar ke dalam api. Berlarilah menjauh dari api dan segeralah minta bantuan.
Jika terjadi sesuatu segeralah berkumpul di area Muster Point atau tempat
berkumpul, karena agar memudahkan mengetahui siapa-siapa saja yang selamat
dan yang hilang.

Laporan Praktik Kerja | 6

B. Pengenalan Terhadap Peralatan Survey


Sebelum mengetahui pengukuran yang dilakukan pada saat pengukuran, mari
melihat peralatan yang digunakan oleh surveyor PT. Samboja Prima Coal.
1. Total Station Nikon C.2
Ini merupakan alat terpenting dari pengukuran, karena alat ini yang merekam
semua data. Alat ini tentunya tidak bekerja sendiri. Merupakan alat ukur yang
canggih namun sederhana penggunaannya. Alat ini berasal dari negara Jepang,
penghasil barang elektronik kelas atas dengan harga yang cukup terjangkau.
Ini merupakan gambar Total Station Nikon jenis Nivo 2c :

Gambar 2.1 : Total Station Nikon jenis Nivo 2.c

Laporan Praktik Kerja | 7

Gambar 2.2 : Total Station Nikon 2.c

Total Station diatas merupakan alat modern yang digunakan oleh surveyor di
PT. Samboja Prima Coal. Alat yang simple digunakan, namun mempunyai
kemampuan yang baik dalam menembakkan laser dari jarak yang cukup jauh. Dan
mempunyai kemampuan menyimpan data yang sangat baik.
Total Station Nikon jenis Nivo 2c mempunyai kelemahan tidak tahan terhadap
panas dan tidak tahan terhadap air. Jadi menggunakannya perlu kehati-hatian yang
ekstra.
Dalam mensetting alat agar siap digunakan juga cukup lama karena
menggunakan level bubble digital. Hal ini membutuhkan waktu yang tidak singkat
jadi membutuhkan kesabaran dan ketelatenan yang ekstra.
Level Bubble digital ini memang membutuhkan waktu untuk mengaturnya,
tetapi level bubble ini lah yang membuat alat lebih akurat merekam datanya. Karena
setiap alat mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dan kelemahan yang
berbeda-beda pula.

Laporan Praktik Kerja | 8

Level Bubble adalah gelembung udara yang berbentuk lingkaran dan tabung,
yang berfungsi untuk menyeimbangkan alat, agar alat tidak terlalu banyak
melakukan kesalahan.

Gambar 2.3 : Level Bubble Pada Alat

Keuntungan menggunakan alat ini yaitu penggunaannya yang lebih mudah


dan praktis. Dan penembakan menggunakan laser yang cukup cepat sehingga
pengukuran dapat lebih mudah dikerjakan dan lebih cepat.

Laporan Praktik Kerja | 9

2. APS
Dalam menentukan titik awal atau acuan bagi alat agar bisa berjalan dengan
baik diperlukan acuan seperti Backsight point atau Azimuth.

Gambar 2.4 : APS / Backsight

Backsight merupakan alat yang dipasang untuk membantu menentukan titik


koordinat awal. Sama seperti Azimuth yang berguna untuk menentukan arah utara,
kemudian alat menembak atau merekam data.
Backsight point digunakan karena penggunaannya lebih akurat dan lebih
mudah. Backsight point juga mempunyai koordinat sama seperti di point yang
didirikan Total Station.

Laporan Praktik Kerja | 10

3. Statif (Tripod)
Merupakan alat yang digunakan untuk mendirikan alat maupun APS.
Berfungsi sebagai penopang alat agar bisa berfungsi sebagaimana mestinya.

Gambar 2.5 : Statif

Statif atau tripod ini merupakan kaki alat. Jadi alat tidak bisa digunakan jika
tidak ada statif ini.
4. Stick dan Prisma
Stick merupakan alat pembantu untuk prisma agar prisma bisa terlihat oleh
alat karena mungkin terhalang oleh sesuatu. Juga agar memudahkan surveyor untuk
melakukan pengukuran.

Gambar 2.6 : Stick dan Prisma

Laporan Praktik Kerja | 11

Gambar 2.7 : Prisma

Stick mempunyai tinggi yang bermacam-macam. Ada yang 2 meter dan ada
pula yang 4.6 meter. Stick juga dilengkapi oleh nivo kotak yang berfungsi untuk
menegakkan stick agar data yang direkam tidak mempunyai koreksi yang besar.
Prisma merupakan alat yang berfungsi sebagai reflector sinar laser yang
diberikan oleh alat. Sinar laser tersebut merekam koordinat, elevasi, dan jarak.

Laporan Praktik Kerja | 12

5. Payung
Payung merupakan alat pembantu yang penting keberadaannya. Karena alat
ini merupakan alat pelindung panas dan juga hujan yang datangnya tiba-tiba.

Gambar 2.8 : Payung

Digunakan untuk melindungi Total Station. Karena Total Station Nikon jenis
Nivo 2c tidak bisa merekam data jika terkena paparan panas matahari dan bisa rusak
jika terkena air. Oleh karenanya, digunakan payung sebagai alat pembantu untuk
melindungi Total Station.

Laporan Praktik Kerja | 13

6. Roll Meter
Roll meter disini fungsinya untuk mengukur tinggi alat. Tinggi alat harus
diukur agar alat bisa digunakan sebagaimana mestinya. Tinggi alat digunakan agar
mengetahui elevasi yang direkam.
Roll meter yang dibutuhkan ukurannya 3 meter saja karena hanya digunakan
untuk mengukur tinggi alat. Karena tidak mungkin alat tingginya lebih dari 2 meter.

Gambar 2.9 : Roll Meter

Laporan Praktik Kerja | 14

C. Cara Mendirikan Alat dan Cara Penggunaannya


Setelah mengenal peralatan survey, saatnya untuk mengetahui bagaimana
cara mendirikan alat dan bagaimana cara penggunaannya.
Agar alat bisa berjalan fungsinya, tentunya harus kita sentring atau kita dirikan
dahulu sebelum siap digunakan, oleh karena itu, kita harus tahu bagaimana cara
mendirikannya.
1. Cara mendirikan APS (Backsight)
Backsight didirikan dengan menggunakan statif. Sebelum didirikan, alat yang
dibutuhkan adalah :
1. APS
2. Statif
3. Meteran
Berikut adalah langkah langkah dalam mendirikan APS :
1. Buka Statif dengan satu kaki di depan dan dua kaki dibelakang. Lalu injak
kaki depan agar tertanam dan tidak mudah bergerak.
2. Letakkan APS di atas statif dan dudukkan APS di tengah tengah Statif,
lalu kunci APS dengan pengunci yang ada di statif.
Usahakan untuk meletakkan nivo kotak dekat dengan daerah yang
terdekat dengan tubuh.
3. Setelah terkunci, angkat statif dan sesuaikan dengan tinggi badan dengan
acuan Lensa center point dekat dengan daerah mata. Kemudian kunci kaki
bagian depan.
4. Kemudian angkat kedua kaki belakang yang belum ditancapkan tadi
kemudian arahkan center point ke paku.
5. Ketika sudah tepat berada di paku, maka jatuhkanlah kedua kaki tersebut
secara perlahan dan hati-hati.
6. Injak kedua kaki secara bergantian agar tertanam.
7. Atur nivo kotak agar berada di tengah, namun tetap usahakan agar APS
tetap berada ditempatnya.
8. Setelah itu, atur agar centerpoint tepat berada di tengah-tengah paku.

Laporan Praktik Kerja | 15

9. Kemudian, kunci bagian kaki belakang statif dengan tetap


mempertahankan posisi statif beserta APS.
10. Atur nivo tabung agar berada di tengah, lakukan secara bergantian pada
tiap sisi statif.

Gambar 3.1 : Nivo Tabung

11. Setelah itu periksa kembali posisi center point apakah berubah atau tidak,
jika berubah maka kendurkan pengunci APS lalu geser APS ke arah paku
dengan melihat di centerpoint.
12. Setelah tepat berada di tengah paku, kemudian atur Nivo kotaknya seperti
di awal tadi.
13. Kemudian periksa kembali, jika belum berada di tengah paku, maka ulang
kembali langkah ke 11. Jika sudah berada di tengah paku, maka ukurlah
berapa tinggi APS.
14. Setelah diketahui tingginya, arahkan prisma ke arah alat (Total Station).
15. APS siap digunakan.
2. Cara Mendirikan Total Station
Sama seperti APS atau Backsight, Total Station didirikan dengan menggunakan
statif atau tripod. Sebelum mendirikan APS atau Total Station, pastikan kedua alat
tersebut berdiri di patok atau point yang mempunyai koordinat dan elevasinya.

Laporan Praktik Kerja | 16

Contoh koordinat dan elevasi :


Northing
: 9895555.007
Easting
: 510543.510
Elevasi
:
87.420
Berikut adalah langkah-langkah mendirikan Total Station :
1. Buka Statif dengan satu kaki di depan dan dua kaki dibelakang. Lalu injak
kaki depan agar tertanam dan tidak mudah bergerak.
2. Letakkan Total Station di atas statif dan dudukkan Total Station di tengah
tengah Statif dengan perlahan dan hati-hati, lalu kunci Total Station
dengan pengunci yang ada di statif.
Usahakan untuk meletakkan nivo kotak dekat dengan daerah yang
terdekat dengan tubuh.
3. Setelah terkunci, angkat statif dan sesuaikan dengan tinggi badan dengan
acuan Lensa center point dekat dengan daerah mata. Kemudian injak kaki
bagian depan, lalu kunci dengan kencang.
4. Kemudian angkat kedua kaki belakang yang belum ditancapkan tadi
kemudian arahkan center point ke paku.
5. Ketika sudah tepat berada di paku, maka jatuhkanlah kedua kaki tersebut
secara perlahan dan hati-hati.
6. Injak kedua kaki secara bergantian agar tertanam.
7. Atur nivo kotak agar berada di tengah, namun tetap usahakan agar Total
Station tetap berada ditempatnya.
8. Setelah itu, atur agar centerpoint tepat berada di tengah-tengah paku.
9. Kemudian, kunci bagian kaki belakang statif dengan tetap
mempertahankan posisi statif beserta Total Station
10. Tekan tombol merah atau tombol power pada Total Station dan tunggu
hingga reboot alat selesai. Setelah selesai, maka kita akan diperlihatkan
tampilan awal atau desktop. Klik menu Survey Pro, lalu akan muncul
pengaturan level bubble atau nivo kotak secara digital.
11. Atur nivo kotak atau level bubble tersebut secara perlahan dan hati-hati,
karena nivo kotak digital lebih susah pengaturannya daripada yang
manual.
12. Setelah berada ditengah-tengah dan koreksi kurang dari 5 maka langkah
selanjutnya adalah melihat centerpoint.

Laporan Praktik Kerja | 17

13. Jika center point bergerak atau bergeser tidak tepat berada di paku, maka
lepas atau kendurkan pengunci statif yang menghubungkan total station.
Lalu geser perlahan dan atur sedemikian rupa agar centerpoint tepat
berada di atas paku.
14. Periksa kembali nivo kotak digital, dan sesuaikan kembali seperti langkah
sebelumnya. Jika sudah, maka periksa kembali centerpoint. Jika masih
bergeser maka ulangi langkah sebelumnya agar centerpoint tepat.
15. Jika centerpoint sudah tepat berada diatas paku, maka hilangkan tanda
ceklist Enable Compensator dengan cara mengkliknya. Kemudian klik
tanda silang.
16. Buat job baru atau bisa juga menggunakan job lama dengan klik open/new
folder.
17. Setelah itu beri nama pada job tersebut misal 20062014_Progress lalu
klik Create new job
18. Setelah membuat job atau membuka job lama, klik Station Setup lalu klik
next dan masukkan koordinat dan elevasi yang sudah ada atau bisa juga
membuat point baru. Koordinat yang dimasukkan adalah koordinat yang
ada di point dimana total station berdiri. Kemudian ukur tinggi alat
menggunakan roll meter dan masukkan tinggi alat ke dalam kolom HI
misal 1.435
19. Setelah itu klik next dan klik tanda panah yang bertuliskan BS Azimuth
lalu rubah menjadi BS point. Lalu masukkan koordinat dan elevasi yang
sudah ada. Pastikan koordinat yang dimasukkan adalah koordinat dimana
Backsight berdiri. Kemudian masukkan tinggi Backsight di kolom HR.
20. Lalu arahkan total station ke arah APS, pastikan untuk mengarahkannya ke
tengah-tengah APS dan kemudian klik Send Circle kemudian Klik Read
Circle lalu klik next dan klik check.
21. Tunggu sesaat, dan akan muncul hasilnya, jika Angle Error lebih dari 0
maka Backsight ulang dengan cara menggeser target ke arah yang lebih
baik. Angle error harus 0, tidak boleh lebih.
22. HD Error dan VD Error juga harus dibawah 2. Jika lebih dari itu, lakukan
backsihgt ulang atau pengecekan ulang.
23. Jika sudah memenuhi syarat, maka klik Finish dan alat siap digunakan
untuk mengambil data atau merekam data.

Laporan Praktik Kerja | 18

D. Kegiatan Pengukuran Survey


Survey PT. Samboja Prima Coal atau yang biasa disingkat SPC melakukan
kegiatan pengukuran-pengukuran untuk mengambil data agar bisa diolah oleh divisi
Engginering. Kegiatan pengukuran tersebut seperti pengukuran original, pengukuran
roof, pengukuran middle, pengukuran floor, pengukuran situasi, pemasangan royalti,
pemasangan boundary, pemasangan cress limit, pemasangan cress, pemasangan toe,
dan masih banyak lagi.
Berikut adalah pengukuran-pengukuran tersebut.
1. Pengukuran Original
Pengukuran Original biasa dilakukan setelah clearing. Clearing adalah
meratakan hutan dengan tanah agar surveyor bisa masuk dan mengambil data dan
agar tidak mengganggu pengambilan data. Clearing biasa dilakukan dengan bantuan
Bulldozer atau Excavator.
Pengukuran Original adalah pengambilan data atau perekaman data awal
sebelum Over Burden di loading. Karena untuk mengetahui data awal untuk
menghitung Over Burden yang di angkut atau di loading.
Cara pengukurannya adalah dengan menembak prisma menekan tombol
enter dan ketik deskripsi atau kode misal OR37 dan jangan lupa untuk masukkan
tinggi stick misal 2 meter. Lalu tekan tombol enter, kemudian beritahu orang yang
memgang stik dengan menggunakan radio agar dilanjut ke titik berikutnya.
Kemudian lakukan hal yang serupa secara berulang-ulang. Jangan lupa untuk
memasukkan target atau tinggi stick dan jangan sampai salah.
2. Pengukuran Roof
Pengukuran Roof dilakukan ketika ada batubara yang terexpose atau terbuka.
dan pastinya batubara tersebut sudah di cleaning atau dibersihkan menggunakan
excavator. Pengukurannya sama seperti pengukuran original, hanya kode dan tinggi
target jangan sampai salah.
Pengukuran Roof dilakukan untuk mengetahui keadaan batubara awal agar
nanti bisa dihitung volumenya dengan menggabungkan data dari pengukuran floor.

Laporan Praktik Kerja | 19

3. Pengukuran Middle
Pengukuran middle biasanya dilakukan setiap tanggal 1 pada awal bulan.
Middle merupakan bagian tengah antara Roof dan Floor.
Cara pengukuran middle sama dengan pengukuran roof. Yang terpenting
adalah jangan sampai salah target dan kodenya.
Pengukuran middle bertujuan untuk mengetahui progress yang dilakukan
sudah sejauh mana.
4. Pengukuran Floor
Pengukuran Floor dilakukan ketika batubara sudah habis dan menemui
lapisan batuan selanjutnya. Floor merupakan lantai batubara, oleh karena itu floor
diukur ketika sudah ada batubara yang telah habis diloading.
Pengukuran Floor dilakukan untuk menggabungkan dengan data pengukuran
floor dan digunakan untuk mengetahui volume batubara yang telah di loading.
Pengukuran Floor ini sama dengan pengukuran roof. Caranya sama dengan
pengukuran roof, namun yang harus diperhatikan adalah kode dan tinggi prisma
(target) jangan sampai salah.
5. Pengukuran Situasi
Pengukuran Situasi dilakukan untuk mengetahui situasi yang ada di tambang,
contohnya situasi longsor, situasi jalan, situasi parit, dan lain-lain.
Dalam pengukuran situasi, data yang diambil biasanya crest, toe, crest toe,
spot dinding, spot, jalan.
Berikut adalah Kode dan namanya :
1 = Crest

6 = Roof

2 = Toe

7 = Floor

3 = Cress Toe

9 = As Jalan

4 = Spoth

9R = Kanan Jalan

5 = Spoth dinding

9L = Kiri Jalan

Laporan Praktik Kerja | 20

6. Pengukuran Progress
Pengukuran proggress pengukuran yang dilakukan setiap tanggal 20.
Pengukuran ini sama dengan pengukuran situasi. Pengukuran proggres adalah
pengambilan data perubahan selama satu bulan. Pengukuran progress dilakukkan
pada setiap pit dan disposal. Biasanya pengukuran progress menggunakan kode
seperti diatas agar mempermudah melakukkan pengambilan data.
7. Pengukuran Weekly
Pengukuran weekly merupakan pengukuran yang dilakukkan sama seperti
pengukuran progress tetapi ruang lingkup sedikit, maksudnya hanya perubahan
selama satu minggu yang diambil, tidak seluruhnya nya.
8. Pemasangan Royalty
Pemasangan royalty digunakan untuk mengetahui batas tanah milik orang,
pemasangan royalty ditandai dengan kayu atau ranting pohon dan diberi pita
kemudian ditulis nama pemilik royalty. Pemasangan royalty ditentukan dengan
koordinat yang sudah ada.
Pengukuran royalty dengan cara memasukkan koordinat melalui stekout dan
arahkan total station ke perisma tekan tombol MSR dan tunggu sesaat setelah itu
arahkan pemegang stick untuk kearah koordinat yang ditentukan misal Maju 6
meter ke kiri 7 meter.
9. Pemasangan Boundary, Cresst Limit, Cresst, Toe
Boundary adalah batas pit yang akan di tambang. Pemasangan boundary
dilakukan setelah Original.
Cresst limit merupakan batas cresst, Cresst limit sama dengan Boundry.
Pemasangan Boundary, Cresst Limit, Cresst, Toe cara pemasangannya sama
dengan pemasangan Royalty. Semuanya telah memiliki koordinat dan elevasi yang
telah ditentukan.
Pemasangan cresst dan toe tujuannya untuk membuat bench pada dinding
pit.

Laporan Praktik Kerja | 21

10. Pemasangan Bouplang


Bouplang merupakan acuan untuk membuat slope atau kemiringan lereng.
caranya yaitu dengan menggunakan rumus yang telah diberikan oleh PT. Samboja
Prima Coal.
Sebagai contoh, jika ingin membuat slope 45 maka yang harus dilakukan
adalah mencari 3 ranting pohon yang lurus, kemudian tancapkan satu batang. Lalu
ukur 50 cm ke belakang, beri tanda. Dari tanda yang tadi, tancapkan kayu ranting
lagi. Kemudian ukur tingginya sebesar 50 cm, lalu beri tanda. Setelah itu tancapkan
pangkal ranting pohon ke ranting kayu di awal, lalu ujungnya di tarik ke tanda tinggi
50 cm tadi. Kemudian pasang pita untuk acuan slopenya. Bouplang siap dipakai.
Jika masih bingung ini merupakan gambar sketsa bouplang :

50 cm

45

50 cm

Gambar 4.1 : Sketsa Bouplang

Laporan Praktik Kerja | 22

BAB III
KESIMPULAN
Sebelum mengenal peralatan survey dan kegiatan-kegiatannya, hal yang
harus diperhatikan adalah keselamatan K3 atau keselamatan Kerja dan Kesehatan
Lingkungan. Hal-hal yang paling penting jika bekerja di site atau di areal tambang
yaitu harus menggunakan alat pelindung diri (APD).
Pengukuran yang dilakukan oleh surveyor PT. Samboja Prima Coal dilakukan
dengan menggunakan alat ukur modern, yaitu Total Station merk Nikon jenis Nivo
2.c
Alat yang sederhana dan cepat penggunaannya. Memiliki kelemahan
terhadap paparan sinar matahari dan air hujan.
Pengukuran yang dilakukan oleh PT. Samboja Prima Coal meliputi
Pengukuran Original, Pengukuran Roof, Pengukuran Middle, Pengukuran Floor,
Pengukuran Situasi, Pengukuran Progress, Pengukuran Weekly, Pemasangan Royalty,
Pemasangan Boundary, Pemasangan Crest Limit, Pemasangan Crest, Pemasangan
Toe, Pemasangan Bouplang.

Laporan Praktik Kerja | 23

Anda mungkin juga menyukai