Anda di halaman 1dari 12

Proses Menstruasi pada Remaja putri

Maria Aprilla Weking


NIM : 102012402( Kelompok C4)
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta 11510. Telephone : (021) 5694-2061
e-mail: maria.aprilla@yahoo.co.id

Pendahuluan
Pada setiap pertumbuhan dan perkembangan seorang wanita di dunia pasti mengalami
namanya datang bulan untuk pertama kali atau di kenal dengan menarche. Menarche ini
dipengaruhi oleh hormon yang

tumbuh seiring bertambahnya usia. Hormonnya berupa

estrogen, progesteron yang dirangsang oleh hipotalamus. Selain itu dengan adanya menarche
tampak juga perubahan fisik yang terjadi. Hal itu juga dapat mempengaruhi psikologis dari
seorang wanita yang akan tumbuh dewasa.
Menarche sangat sering membuat seorang anak terkejut karena untuk pertama kalinya
tanpa ada apa-apa keluar darah. Ibu harus dapat menjelaskan kepada anak dengan sejelas
mungkin sesuai dengan batas kemampuan ia mengerti. Menarche dapat menandakan seorang
anak sudah mulai memasuki masa-masa yang rawan dalam arti harus dapat menjaga diri
dengan baik. Di jaman yang modern sekarang ini menarche dapat terjadi lebih awal,
dikarenakan pengaruh teknologi yang dapat merangsang pengerluaran hormon dengan cepat
sebelum waktunya.1

Gambar 1 : pertumbuhan dan perkembangan pada wanita


Pembahasan

Anamnesis
Anamnesis dapat dilakukan dengan melakukan wawancara kepada pasien secara
langsung atau ketika pasien dalam keadaan tidak sadar bisa dilakukan pada keluarga terdekat
untuk menanyakan identitas diri pasien, keluhan yang dirasakan, riwayat penyakit sekarang,
riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit dalam keluarga, dan riwayat pribadi serta
riwayat sosial.
Berdasarkan skenario kasus pertanyaan yang harus ditanyakan pada pasien adalah
tentang menarche, menstruasi, dan sering sekali memberikan kesempatan kepada anda untuk
menggali kebutuhan pasien akan informasi dan sikapnya terhadap kesehatan tubuh pasien.
Usia pada remaja putri mengalami haid pertama atau biasa disebut menarche bervariasi dan
bergantung pada kondisi genetik, status sosial ekonomi, gizi serta nutrisi yang diperolehnya.2
Pemeriksaan Fisik
Antropometri
Perkembangan anak tidak hanya ditentukan oleh faktor genetik atau merupakan
produk lingkungan saja. Tinggi badan misalnya adalah fungsi antara faktor genetik
(biologik), kebiasaan makan (psikologik) dan terpenuhinya makanan bergizi (sosial) pada
anak. Kelainan pertumbuhan anak yang dijumpai adalah perawakan pendek (short stature),
perawakan tinggi (tall stature), yang diklasifikasikan sebagai variasi normal dan patologis,
malnutrisi dan obesitas, sehingga diperlukan suatu cara dalam pengukuran antropometri
sebagai salah satu cara penilaiannya.
Antropometri adalah serangkaian teknik pengukuran dimensi kerangka tubuh secara
kuantitatif. Antropometri seringkali digunakan sebagai perangkat pengukuran antropologi
biologi yang bersifat cukup objektif dan terpercaya. Perubahan komposisi tubuh yang terjadi
pada pria dan wanita yang bervariasi sesuai tahapan penuaan, dapat mempengaruhi
antropometri.2

gambar 2 : antropometri pada anak


Pemeriksaan Remaja Wanita

Kunjungan remaja wanita pertama kali seringkali diwarnai dengan perasaan cemas
dan ketakutan. Diperlukan kesabaran untk membuat remaja menjadi percaya diri dan tidak
mengalami rasa kecemasan dan ketakutan secara berlebihan. Dokter harus dapat meyakinkan
remaja bahwa dirinya adalah seorang pasien yang memerlukan pertolongan. Pertanyaan
mengenai perilaku resiko tinggi termasuk perilaku seksual dan PMS harus ditanyakan secara
pribadi. Setelah anamnesa, pasien diberi penjelasan terperinci mengenai rencana pemeriksaan
dan diyakinkan bahwa pemeriksaan tersebut tidak menimbulkan rasa sakit. Pemeriksaan
dilakukan dengan ditemani oleh pengantar wanita. Pemeriksaan payudara adalah bagian
intergral dari pemeriksaan ginekologi. Namun masih merupakan kontroversi mengenai
perlunya penyuluhan tentang Breast self examination mengingat bahwa angka kejadian
keganasan payudara pada remaja sangat rendah. Pemeriksaan dilakukan disertai dengan
penjelasan tentang pemeliharaan kesehatan organ genitalia yang bersangkutan serta
penjelasan mengenai fungsinya. Bila perlu, pasien diberi cermin kecil sehingga dapat
menyaksikan organ genitalia yang dimaksud. Pemeriksaan inspeculo dapat dilkukan dengan
menggunakan speculum kecil berukuran sekitar 1 cm (Huffman Graves speculum dan
Pedersenspeculum)Speculum Graves yang besar hanya sesuai untuk multipara dan tidak
sesuai untuk virgin. Kunjungan ginekologi sangat bermanfaat dalam mengevaluasi status
kesehatan dasar secara menyeluruh misalnya untk pemberian vaksin hepatitis B, vaksinasi
tetanus dan measles mump rubella (MMR).3
Perubahan fisiologis pada anak perempuan
Pada anak perempuan tanda pubertas pertama pada umunya payudara stadium 2 atau
disebut breast bud yaitu terdiri dari penonjolan puting disertai pembesaran areola mamae
sekitar umur 8-12 tahun, kemudian lebih lanjut diikuti oleh haid pertama (menarche).
Hubungan antara menarche dengan pacu/spurt tinggi badan yang sangat erat, haid pertama
ini pada setiap anak perempuan terjadi bila kecepatan pertumbuhan tinggi badan mulai
menurun. Keadaan ini sering menimbulkan masalah tentang kematangan yang terlambat
dirasakan oleh remaja perempuan, karena mereka belum menarche padahal pacu tinggi
badannya telah tercapai, sehingga terjadi pada remaja laki-laki belum tiba pacu tinggi
badannya, padahal teman sebaya yang perempuan sudah mencapainya.4
Walaupun begitu menarche merupakan gejala pubertas yang lambat. Paling awal terjadi
pertumbuhan payudara (thelarche), kemudian tumbuh rambut kemaluan (pubarche), disusul
dengan tumbuhnya rambut di ketiak. Barulah terjadi menarche, sesudah itu haid datang

secara siklik. Haid (menstruasi) ialah perdarahan siklik dari uterus sebagai tanda bahwa alat
kandungan menunaikan faalnya. Dalam pubertas anak tumbuh dengan cepat dan
mendapatkan bentuk tubuh yang khas jenisnya. Dengan pubertas ini wanita masuk dalam
masa reproduktif, artinya masa mendapat keturunan yang berlangsung kira-kira 30 tahun.
Setelah masa reproduksi, wanita masuk ke dalam klimakterium. Klimakterium merupakan
masa peralihan antara masa reproduksi dan senium. Dalam klimakterium haid berangsurangsur akan berhenti : mula-mula haid menjadi sedikit, kemudian terlampaui 1 atau 2 bulan
dan akhirnya berhenti sama sekali.
Haid yang terakhir disebut menopause. Bagian klimakterium sebelum menopause disebut
premenopause dan bagian sesudah menopause disebut postmenopause. Masa pancaroba ini
disertai dengan gejala-gejala yang khas : pada premenopause timbul kelainan haid, sedangkan
dalam postmenopause timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi
gangguan vegetatif, seperti panas, berkeringat an palpitasi, gangguan psikis berupa labilitas
emosi dan gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan tulang. Setelah
klimakterium datang senium dimana terjadi kemunduran organ tubuh dalam kemampuan
fisik.
Perkembangan biologis
Perubahan fisik pada pubertas merupakan hasilaktivitas hormonal dibawah pengaruh
sistem saraf pusat,walaupun semua aspek fungsi biologis berinteraksi secara bersama-sama.
Perubahan fisik yang sangat jelas tampak pada pertumbuhan fisik dan pada penampakan serta
perkembangan karakteristik seks sekunder, perubahan yang tidak tampak jelas adalah
perubahan fisiologis dan kematangan neurogonad yang disertai dengan kemampuan untuk
bereproduksi. Perbedaan fisik antara kedua jenis kelamin ditentukan berdasarkan
karakteristik pembeda; karakterisitik seks primer merupakan organ eksternal dan internal
yang melaksanakan fungsi reproduktif (mis. Ovarium, uterus, payudara, penis), karakteristik
seks sekunder merupakan perubahan yang terjadi di seluruh tubuh sebagai hasil dari
perubahan hormonal (mis. perubahan suara, munculnya rambut pubertas dan bulu pada
wajah, penumpukan down) tetapi tidak berperan langsung dalam reproduksi. (buku ajar
keperawatan pediatric)
Pada keadaan pubertas kadar steroid seks dalam sirkulasi tertekan oleh umpan balik
negatif pada hipotalamus. Pubertas mulai dengan pengurangan hambatan hipotalamus dalam
responnya terhadap faktor - faktor yang belum sepenuhnya dapat dimengerti. Hipotalamus

merangsang pelepasannya selama tidak bekerjanya pulsa gonadotropin dan hormon


pertumbuhan dari pituitaria anterior. Rangkaian akibat perubahan somatik dan fisiologis
meningkatkan kecepatan maturitas seksual atau stadium Tanner.
Tanda pubertas pertama yang dapat dilihat pada anak perempuan adalah perkembangan
tunas-tunas payudara, yang dimulai seawalnya pada usis 8 tahun. Pada anak perempuan, di
bawah pengaruh hormon perangsang folikel dan estrogen, ovarium, uterus dan klitoris
membesar, endometrium dan mukosa vagina menebal, dan peningkatan glikogen vagina
mendorong bakteri membentuk asam, yang merupakan predisposisi infeksi jamur. Labia
mayora menjadi lebih vaskuler dan lebih sensitif. Menarche terjadi pada kira-kira 10% anak
perempuan.4
Percepatan pertumbuhan dimulai pada remaja awal, meskipun kecepatan pertumbuhan
tidak tercapai sampai SMR3 atau 4. Pertumbuhan paling cepat terjadi dini pada anak
perempuan dan lebih lambat pada anak laki-laki. Pertumbuhan paling cepat ini mulai sebelah
distal, dengan pembesaran dini tangan dan kaki diikuti oleh lengan dan tungkai bawah serta
akhirnya badan dan dada. Pertumbuhan asimetris ini membuat remaja muda mulai tampak
janggal.
Pada kedua jenis kelamin, androgen adrnal merangsang kelenjar sebasea, mendorong
perkembangan jerawat. Pemanjangan bola mata sering mengakibatkan rabun dekat.
Perubahan gigi meliputi pertumbuhan rahang, hilangnya gigi desidua akhir, dan erupsi kuspid
permanen, premolar dan akhirnya molar.4
Perubahan hormonal saat pubertas
Secara umum diterima bahwa peristiwa pubertas disebabkan oleh pengaruh hormon dan
dikendalikan oleh kelenjar hipofisis anterior (adenohipofisis) sebagai respon terhadap
stimulus dari hipotalamus. Stimulasi gonad memiliki fungsi ganda yaitu untuk memproduksi
dan pelepasan gamet dan sekresi hormon seks yang sesuai yaitu estrogen dan progesterone
dari ovarium (wanita) dan testosterone (pria).Hormon seks disekresi oleh ovarium, testis dan
adrenal, hormon seks diproduksi dalam jumlah bervariasi oleh kedua jenis kelamin sepanjang
rentang kehidupan. Korteks adrenal bertanggung jawab dalam terjadinya berbagai perubahan
biologis yang dipantau selama pubertas. Estrogen merupakan hormon kewanitaan, ditemukan
dalam jumlah sedikit selama masa kanak-kanak, sekresinya meningkat sampai usia sekitar 11
tahun. Pada wanita produksi estrogen di ovarium menyebabkan peningkatan yang jelas dan
berlanjut sepanjang kehidupan reproduksi wanita.4

Perubahan fisik
Di antara perubahan fisik yang terjadi, yang paling tampak nyata semasa pubertas adalah
meningkatnya tinggi dan berat, serta kematangan seksual.
Lonjakan pertumbuhan terjadi 2 tahun lebih awal pada anak perempuan daripada anak lakilaki. Pada anak perempuan hal ini dimulai sekitar usia 10 tahun dan berlangsung selama 2
tahun. Sepanjang masa tersebut, anak perempuan bertambah tinggti badannya sekitar 3
inchi tiap tahun. Anak laki-laki maupun perempuan yang lebih pendek atau tinggi daripada
teman sebayanya sebelum masa remaja, cenderung tetap demikian selama masa remaja.
Di awal masa remaja, remaja putrid cendenrung lebih tinggi daripada remaja putra yang
seusianya, tetapi mendekati akhir masa SLP putra mengejar ketinggalannya, atau banyak juga
yang mencapai tinggi badan melampaui teman putrinya. Meskipun tinggi badan di masa SD
merupakan prediktor yang baik akan tingi badan di masa remaja, tampaknya masih ada
kesempatan bagi tinggi badan individu untuk berubah jika dikaitkan dengan tinggi badan
teman sebayanya. Sejumlah 30% tinggi badan di akhir usia remaja tidak dapat dilihat dengan
melihat tinggi badan di masa SD.
Kecepatan pertambahan berat badan remaja kira-kira mengikuti jadwal perkembangan yang
sama seperti pertambahan tinggi badan mereka. Lonjakan pertambahan berat badan terjadi
bersamaan dengan awal

masa pubertas. Sepanjang masa remaja awal, remaja putrid

cenderung lebih berat daripada remaja putra, tetapi sekitar usia 14 tahun, seperti halnya
dengan tinggi badan, remaja putra mulai mengungguli remaja putri.4

Menarche
Menarche adalah menstruasi pertama perempuan yang umumnya terjadi pada usia
sekitar 10 11 tahun. Rangsangan panca indera dengan diubah di dalam korteks serebri dan
melalui nukleus amigdala disalurkan menuju ke hipotalamus. Rangsangan pada hipotalamus,
merangsang pembentukan dalam bentuk gonadotropic releasing factor (hormon) yang
merangsang hipofisis anterior dengan sistem portal sehingga hipofisis mengeluarkan follicle
stimulating hormone (FSH) yang akan merangsang ovarium (folikel de graaf) untuk
mengeluarkan hormon esterogen. Keadaan ini terjadi pada perempuan berusia sekitar 8-9
tahun.5

Esterogen dengan konsentrasi rendah ini mampu merangsang pertumbuhan payudara


karena organ ini mempunyai reseptor untuk esterogen, khususnya pada glandulanya.
Esterogen juga menimbulkan perubahan organ-organ seks sekunder, diantaranya : distribusi
rambut, deposit jaringan lemak, pertumbuhan vulva, dan akhirnya perkembangan
endometrium di dalam uterus.5
Pada penelitian dijumpai bahwa pengeluaran FSH bersifat plateu atau mendatar
sedangkan pengeluaran luteinizing hormone (LH) jauh lebih rendah sehingga tidak dapat
menimbulkan rangsangan sehingga terjadi ovulasi.5
Rangsangan

esterogen

yang

cukup

lama

terhadap

endometrium

akhirnya

menimbulkan perdarahan lucut pertama yang disebut menarke. Sebagian besar menarke
berlangsung tanpa diikuti ovulasi pada tahun pertama. Mekanisme ini sangat penting untuk
memberikan kesempatan yang cukup agar tanda-tanda seks sekunder perempuan berkembang
dengan baik.5
Siklus Menstruasi
Menstruasi atau lebih sering disebut haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik
dari uterus yang disertai dengan pelepasan (deskuamasi) dari endometrium. Panjang siklus
haid ialah jarak antara tanggal mulainya haid yang lalu hingga mulainya haid yang
berikutnya. Hari dimulainya perdarahan disebut hari pertama siklus. Karena jam mulainya
haid tidak diperhitungkan dan tepatnya waktu haid keluar dari ostium uteri eksternum tidak
dapat diketahui maka panjang siklus haid dapat mengalami kesalahan selama kurang lebih 1
hari. Panjang siklus haid yang normal atau siklus haid yang klasik adlaah 28 hari, tetapi
variasinya cukup luas, bukan hanya antara wanita tetapi juga pada wanita yang sama. Juga
pada kakak beradik juga saudara kembar, siklusnya tidak selalu sama. Panjang siklus haid
dipengaruhi oleh umur seseorang. Rata-rata panjang siklus haid pada gadis usia 12 tahun
adalah 25,1 hari, pada wanita umur 43 tahun 27,1 hari dan pada wanita usia 51 tahun 51,9
hari. Jadi, seharusnya panjang siklus haid 28 hari itu tidak banyak dijumpai. Dari pengamatan
Hartman pada kera ternyata bahwa hanya 20% saja yang mengalami siklus haid selama 28
hari. Panjang siklus yang biasa pada manusia ialah 25-32 hari dan kira-kira 97% wanita yang
berovulasi siklus haidnya berkisar antara 18-42 hari. Jika siklusnya kurang dari 18 hari atau
lebih dari 42 hari dan tidak teratur maka siklusnya tidak berovulasi (anovulator).5
Kebanyakan wanita tidak merasakan gejala-gejala pada waktu haid, tetapi sebagian
kecil merasa berat di bagian panggul atau merasa nyeri (dismenorea). Usia gadis remaja pada
waktu pertamakalinya mendapatkan haid (menarche) bervariasi lebar yaitu antara 10-16

tahun, tetapi rata-ratanya 12,5 tahun. Statistik menunjukkan bahwa usia menarche
dipengaruhi factor keturunan, keadaan gizi dan kesehatan umum. Semmelweiss mencatat
bahwa pada 100 tahun yang lampau usia gadis-gadis Vienna pada saat menarche ialah 15-19
tahun. Menurut Brown menurunnya usia waktu menarche pada masa sekarang ini
dikarenakan oleh keadaan gizi dan kesehatan umum yang mebaik brkurangnya penyakit
menahun. Menarche terjadi di tengah-tengah masa pubertas, yaitu pada masa peralihan dari
anak-anak ke dewasa. Sesudah masa pubertas seorang wanita memasuki masa reproduksi,
yaitu masa dimana ia dapat memperoleh keturunan. Masa reproduksi berlangsung selama 3040 tahun hingga seseorang mencapai masa menopause.5

Gambar 3 : siklus menstruasi


Siklus menstruasi dibagi menjadi 3 fase, yakni fase folikuler, fase ovulatoir, dan fase
luteal.5
1. Fase Folikuler
Fase folikuler dimulai dari hari ke-1 sampai sesaat sebelum kadar LH
meningkat dan terjadi pelepasan sel telur (ovulasi). Dinamakan fase folikuler karena
pada saat ini terjadi pertumbuhan folikel di dalam ovarium. Pada pertengahan fase
folikuler, kadar FSH sedikit meningkat sehingga merangsang pertumbuhan sekitar 330 folikel yang masing-masing mengandung 1 sel telur. Tetapi hanya 1 folikel yang
terus tumbuh, yang lainnya hancur.
Pada suatu siklus, sebagian endometrium dilepaskan sebagai respon terhadap
penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Endometrium terdiri dari 3
lapisan.Lapisan paling atas dan lapisan tengah dilepaskan, sedangkan lapisan
dasarnya tetap dipertahankan dan menghasilkan sel-sel baru untuk kembali
membentuk kedua lapisan yang telah dilepaskan.

Perdarahan menstruasi berlangsung selama 3-7 hari, rata-rata selama 5


hari.Darah yang hilang sebanyak 28-283 gram.Darah menstruasi biasanya tidak
membeku kecuali jika perdarahannya sangat hebat.
2. Fase Ovulatoir
Fase ovulatoir dimulai ketika kadar LH meningkat dan pada fase ini
dilepaskan sel telur. Sel telur biasanya dilepaskan dalam waktu 16-32 jam setelah
terjadi peningkatan kadar LH. Folikel yang matang akan menonjol dari permukaan
ovarium, akhirnya pecah dan melepaskan sel telur. Pada saat ovulasi ini beberapa
wanita merasakan nyeri tumpul pada perut bagian bawahnya, nyeri ini dikenal sebagai
mittelschmerz, yang berlangsung selama beberapa menit sampai beberapa jam.
3. Fase Luteal
Fase ini terjadi setelah ovulasi dan berlangsung selama sekitar 14 hari.Setelah
melepaskan telurnya, folikel yang pecah kembali menutup dan membentuk korpus
luteum yang menghasilkan sejumlah besar progesteron.
Progesteron menyebabkan suhu tubuh sedikit meningkat selama fase luteal dan tetap
tinggi sampai siklus yang baru dimulai.Peningkatan suhu ini bisa digunakan untuk
memperkirakan terjadinya ovulasi.
Setelah 14 hari, korpus luteum akan hancur dan siklus yang baru akan dimulai,
kecuali jika terjadi pembuahan. Jika telur dibuahi, korpus luteum mulai menghasilkan HCG
(human chorionic gonadotropin). Hormon ini memelihara korpus luteum yang menghasilkan
progesteron sampai janin bisa menghasilkan hormonnya sendiri.6
Hormon yang mempengaruhi menstruasi
a. Estrogen.
Estrogen dihasilkan oleh ovarium (sel-sel teka interna). Sel-sel theca banyak
menghasilkan endrogen menjadi estrogen terbatas. Sel-sel granulose tidak mampu
membentuk

androgen

tetapi

mudah

mengubah

androgen

menjadi

estrogen.Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada


wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,memelihara
pertumbuhan kulit sehingga tetap elastis. Estrogen juga berguna pada siklus
menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan
kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma,

mengatur distribusi lemak tubuh.Tehadap organ endokrin lain : estrogen dapat


menurunkan sekresi FSH, menghambat negatif feedback dan dapat merangsang
positif feedback sekresi LH.Terhadap air dan elektrolit : meningkatkan retensi air
dan garam, sehingga meningkatkan berat badan bebrapa saat sebelum pendarahan
menstruasi.6
b. Progesterone.
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan
ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar
progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta
dapat membentuk hormon HCG.Progesteon juga dapat meningkatkan suhu basal
tubuh pada saat ovulasi dan menandakan bahwa telah terjadi ovulasi.6
c. Gonadotropin Releasing Hormone.
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus di otak. GNRH
akan merangsang pelepasan FSH (folikel stimulating hormone) di hipofisis. Bila
kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.6
d. FSH (Folikel Stimulating Hormone).
Hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis
akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel.
Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. FSH dal jumlah besar di temukan
pada urine wanita menopause dan di temukan pada gadis berumur 11 tahun dan
jumlahnya terus bertambah sampai dewasa.FSH di bentuk di lobus anterior
hypofisis.6
e. LH (Lutenizing Hormon).
LH bekerjasama dengan FSH menyebabkan terjadi sekresi estrogen dari
folikel de graaf. LH juga menyebabkan penimbunan substansi pendahuluan dari
progresteron dalam sel granulose. Bila estrogen dibentuk dalam jumlah cukup
besar, maka akan menyebabkan pengurangan produksi FSH, sedangkan produksi
LH semakin bertambah hinga mencapai suatu ratio produksi FSH dan LH yang
dapat merangsang terjadinya ovulasi. LH ini juga terbentuk di hipofisis.6

Edukasi
Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama (Menarche)
Kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) adalah keadaan yang
menujukkan bahwa seseorang siap untuk mencapai salah satu kematangan fisik yaitu
datangnya menstruasi pertama (menarche), yang keluar dari tempat khusus wanita pada saat
menginjak usia sepuluh sampai enam belas tahun, yang terjadi secara periodik (pada waktu
tertentu) dan siklik (berulang-ulang). Hal ini ditandai dengan adanya pemahaman yang
mendalam tentang proses menstruasi sehingga siap menerima dan mengalami menstruasi
pertama (menarche) sebagai proses yang normal.7
tiga aspek mengenai kesiapan, yaitu:
a) Aspek Pemahaman, yaitu kondisi dimana seseorang mengerti dan mengetahui kejadian
yang dialaminya bisa dijadikan sebagai salah satu jaminan bahwa Hubungan antara
Komunikasi Ibu-Anak dengan Kesiapan Menghadapi Menstruasi Pertama.
b) Aspek Penghayatan, yaitu sebuah kondisi psikologis dimana seseorang siap secara alami
bahwa segala hal yang terjadi secara alami akan menimpa hampir semua orang adalah
sesuatu yang wajar, normal, dan tidak perlu dikhawatirkan.
c) Aspek Kesediaan, yaitu suatu kondisi psikologis dimana seseorang sanggup atau rela untuk
berbuat sesuatu sehingga dapat mengalami secara langsung segala hal yang seharusnya
dialami sebagai salah satu proses kehidupan.
Komunikasi Ibu-Anak
Komunikasi ibu-anak merupakan proses pengiriman dan penerimaan pesan antara ibu
dan anak yang berlangsung secara tatap muka dan dua arah (interpersonal) dan disertai
adanya niat atau intense dari kedua belah pihak, dimana keduanya berperan sebagai
pembicara dan pendengar secara bergantian sehingga menimbulkan efek tertentu berupa
respon dan umpan balik segera (feedback).7

Daftar Pustaka
1.

Hull D, Johnston DI. Dasar-dasar pediatri. edisi ke-3. Jakarta: EGC; 2008.

2.

Fatmah SKM. Gizi usia lanjut. Editor, Rina Astikawati. Jakarta: Erlangga; 2010:

3.

Harrisons. Prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam. Edisi ke-19. Jakarta: EGC; 2009.

4.

Staf pengajar ilmu kesehatan anak fakultas kedokteran universitas indonesia. Ilmu
kesehatan anak 1. Jakarta: percetakan infomedika jakarta; 2007.

5.

Alpers A. Buku ajar pediatric Rudolph. Edisi ke-20. Jakarta: EGC, 2006.

6.

Kirana DP. Laporan Penelitian Ilmiah : Hubungan asupan zat gizi dan pola menstruasi
dengan kejadian anemia pada remaja putri,2012.

7.

Isselbacher KJ,et al.Harrison prinsip-prinsip ilmu penyakit dalam.Jakarta:EGC, 1999.

Anda mungkin juga menyukai