Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN

antara
PT. GRESIK CIPTA SEJAHTERA
Dengan
CV. TANI HIDAYAT
Tentang
JUAL BELI PUPUK BERSUBSIDI

Nomor : 0997.01/12/TU.04.06/GCS.09/DR/2014
Pada hari ini Rabu tanggal Tiga Puluh Satu bulan Desember tahun Dua Ribu Empat Belas
(31-12-2014) yang bertanda tangan di bawah ini :
1. EDY MULYO SRIAWAN
: Kepala Pemasaran Makassar, dalam hal
ini bertindak untuk dan atas nama PT.
Gresik Cipta Sejahtera, berkedudukan di
jalan A.P. Pettarani, Komp. Ruko New
Zamrud, Blok A/19, Telp. (0411) 466 2438.
Selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
2. H. ABDUL HAFID
: Penanggung Jawab CV. Tani Hidayat dalam
hal ini bertindak untuk dan atas nama CV.
Tani Hidayat berkedudukan di Jl.. Poros
Makassar-Maros Km. 21, Kec. Marusu,
Kab. Maros
Selanjutnya disebut PIHAK KEDUA
PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara sendiri-sendiri, selanjutnya disebut
PIHAK dan secara bersama-sama disebut PARA PIHAK.
PARA PIHAK terlebih dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :
a. bahwa PIHAK PERTAMA selaku Distributor PT Petrokimia Gresik bermaksud akan
memasarkan pupuk bersubsidi produksi PT Petrokimia Gresik, berdasarkan surat
penunjukan distributor Nomor : 7069/SA.02.02/25/DR/2014 dan Perjanjian Jual Beli
Nomor : 3039/SA.02.03/25/SP/2014 ;
b. bahwa PIHAK KEDUA adalah Pengecer PIHAK PERTAMA bersedia membeli pupuk
bersubsidi produksi PT Petrokimia Gresik dari PIHAK PERTAMA, dan menyalurkan
kepada Petani dan/atau Kelompok Tani sesuai dengan ketentuan Pemerintah yang
berlaku tentang Pupuk Bersubsidi.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas PARA PIHAK sepakat untuk mengikatkan diri dalam
Perjanjian Jual Beli Pupuk Bersubsidi, yang selanjutnya disebut Perjanjian, dengan
ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :
Pasal 1
JENIS DAN HARGA
(1) Pupuk bersubsidi yang diperjual-belikan adalah pupuk bersubsidi sebagaimana
dimaksudkan/didasarkan pada Peraturan yang berlaku sebagai berikut :
a. Peraturan Menteri Perdagangan RI yang mengatur tentang Pengadaan dan
Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian yang berlaku beserta
aturan tambahan dan perubahannya.
SPJB Distributor dan Kios

b. Peraturan Menteri Pertanian RI yang mengatur tentang Kebutuhan dan Harga


Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian yang berlaku
beserta aturan tambahan dan perubahannya.
c. Peraturan dan Kebijakan PT Pupuk Indonesia (Persero) dan/atau PT
Petrokimia Gresik yang berkaitan dengan Pupuk Bersubsidi.
(2) Harga jual PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA atau harga beli PIHAK
KEDUA dari PIHAK PERTAMA, dan harga jual PIHAK KEDUA kepada Petani
dan/atau Kelompok Tani Tunai sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang
ditetapkan Pemerintah sebagaimana diatur dalam Lampiran 1 yang merupakan satu
kesatuan dari Perjanjian ini.
Pasal 2
WILAYAH KERJA DAN JUMLAH BARANG
(1)

PIHAK PERTAMA menetapkan wilayah penyaluran (kecamatan dan/atau desa)


untuk PIHAK KEDUA sebagaimana diatur dalam Lampiran 2 yang merupakan satu
kesatuan dari Perjanjian ini.

(2)

PIHAK KEDUA wajib menebus dan membayar pupuk bersubsidi secara


keseluruhan dari PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan Pemerintah untuk
wilayah tanggung jawab penyaluran yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA,
sesuai jumlah dan rincian jadwal penyerahan barang sebagaimana diatur dalam
Lampiran 3 yang merupakan satu kesatuan dari Perjanjian ini.

(3)

PIHAK PERTAMA dapat melakukan penyesuaian terhadap jumlah dan rincian


jadwal penyerahan barang sebagaimana diatur dalam ayat (2) Pasal ini mengacu
pada perkembangan kondisi lapangan, ketersediaan barang dan/atau berdasarkan
perubahan ketentuan Pemerintah yang berlaku.
Pasal 3
JANGKA WAKTU

(1)

Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun, terhitung sejak tanggal Satu bulan
Januari tahun Dua Ribu Lima Belas (01-01-2015) sampai dengan tanggal Tiga
Puluh Satu bulan Desember tahun Dua Ribu Lima Belas (31-12-2015).

(2)

Jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini dapat diperpanjang
atas kesepakatan PARA PIHAK.

Pasal 4
KETENTUAN PENYALURAN
(1)

(2)

(3)

Tugas dan Tanggung Jawab PIHAK KEDUA diatur sesuai ketentuan dalam
Peraturan Menteri Perdagangan RI yang berlaku beserta aturan tambahan dan
perubahannya.
PIHAK KEDUA wajib melaksanakan penyaluran Pupuk Bersubsidi berdasarkan
prinsip 6 (enam) tepat yaitu tepat jenis, jumlah, harga, tempat, waktu, dan mutu di
Lini IV kepada Petani dan/atau Kelompok Tani berdasarkan RDKK (Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok Tani).
PIHAK KEDUA hanya dapat melakukan penebusan Pupuk Bersubsidi PT
Petrokimia Gresik dari PIHAK PERTAMA.

SPJB Distributor dan Kios

(4)

(5)
(6)
(7)

PIHAK KEDUA wajib menjual Pupuk Bersubsidi di lini IV hanya kepada Petani
dan/atau Kelompok Tani, dengan harga tidak melampaui HET sebagaimana
dimaksud pada Pasal 1 ayat (2) Perjanjian ini.
PIHAK KEDUA wajib membuat bukti transaksi atau nota dalam melakukan
penjualan kepada Petani dan/atau Kelompok Tani.
PIHAK KEDUA dilarang memperjualbelikan Pupuk Bersubsidi di luar
peruntukannya dan/atau di luar wilayah tanggung jawabnya.
PIHAK KEDUA dilarang memperjualbelikan Pupuk Alternatif yang memiliki
pokok yang sama (label kemasan dan/atau merk yang mirip) dengan Pupuk
Bersubsidi PT Petrokimia Gresik.
Pasal 5
PELAPORAN

PIHAK KEDUA wajib menyampaikan laporan realisasi penyaluran dan persediaan Pupuk
Bersubsidi setiap bulan secara berkala kepada PIHAK PERTAMA dengan tembusan
kepada Dinas Kabupaten/Kota setempat yang membidangi perdagangan dan membidangi
pertanian, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan RI yang mengatur tentang Pengadaan
dan Penyaluran Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian yang berlaku beserta aturan
tambahan dan perubahannya.
Pasal 6
S AN K S I
(1) Apabila PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atau tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tersebut dalam Pasal 1 ayat (2), Pasal 2 ayat (2), Pasal 4 ayat (2), ayat
(4) dan ayat (5), dan Pasal 5, maka PIHAK PERTAMA akan memberikan sanksi
berupa teguran tertulis dan/atau tidak diperbolehkan melakukan transaksi penebusan
(skorsing) minimum selama 1 (satu) bulan.
(2) PIHAK PERTAMA berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini secara sepihak apabila:
a. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran untuk kedua kalinya sebagaimana
tersebut dalam ayat (1) Pasal ini;
b. PIHAK KEDUA melakukan pelanggaran atau tidak memenuhi ketentuan
sebagaimana tersebut dalam Pasal 4 ayat (3), (5), (6) dan (7) Perjanjian ini;
c. Realisasi pengambilan PIHAK KEDUA minimal dalam waktu 6 (enam) bulan
pada tahun berjalan kurang dari 50% (lima puluh persen) dari target yang telah
disepakati bersama dan kekurangan realisasi tersebut bukan disebabkan oleh
PIHAK PERTAMA;
d. PIHAK KEDUA mengalihkan dan/atau memindahkan pelaksanaan Perjanjian
ini kepada pihak lain baik sebagian maupun seluruhnya.
(3) Sanksi-sanksi sebagaimana diatur dalam pasal ini tidak mengurangi sanksi yang
telah ditetapkan sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
(4) Apabila terjadi pengusutan, penuntutan dan peradilan tindak pidana yang
disebabkan karena kesalahan/kesengajaan/kealpaan oleh PIHAK KEDUA, maka
sepenuhnya menjadi tanggung jawab PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA
membebaskan PIHAK PERTAMA dari segala macam tuntutan, gugatan, ganti rugi
dari pihak manapun.

SPJB Distributor dan Kios

Pasal 7
FORCE MAJEURE
(1)

(2)

(3)

(4)

Yang dimaksud dengan Force Majeure adalah keadaan tidak dapat dipenuhinya
pelaksanaan Perjanjian ini oleh PARA PIHAK karena terjadi suatu peristiwa yang
bukan karena kesalahan masing-masing PIHAK, peristiwa mana tidak dapat
diketahui dan/atau tidak dapat diduga sebelumnya dan diluar kemampuan manusia,
termasuk tetapi tidak terbatas pada gempa bumi, angin topan, kebakaran, banjir,
huru-hara, perang (baik yang dideklarasikan maupun tidak), sabotase,
pemberontakan, pemogokan umum yang berskala nasional, blokade ekonomi,
ketentuan Pemerintah di bidang ekonomi dan moneter serta kecelakaan dalam
transportasi.
Apabila terjadi Force Majeure, maka PIHAK yang terkena Force Majeure harus
memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK lainnya selambat-lambatnya 7
(tujuh) hari kalender sejak terjadinya Force Majeure, dengan didukung surat
keterangan dari pihak yang berwenang dan apabila hal tersebut tidak dilakukan oleh
PIHAK yang terkena Force Majeure, maka PIHAK lainnya menganggap tidak
terjadi Force Majeure.
Dalam hal terjadi keterlambatan karena Force Mejeure, maka hak dan kewajiban
masing-masing PIHAK ditunda selama waktu Force Majeure tersebut atau
berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan Perjanjian ini.
PIHAK yang terkena Force Majeure harus dengan upaya terbaik mengusahakan
tindakan untuk meminimalisir dampak dari Force Majeure.
Pasal 8
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebagai
akibat dari pelaksanaan Perjanjian ini, maka PARA PIHAK sepakat untuk
menyelesaikan secara musyawarah.
(2) Apabila dalam musyawarah tidak diperoleh penyelesaian, maka kedua belah pihak
sepakat untuk menyelesaikannya melalui BANI (Badan Arbitrase Nasional
Indonesia)
Jawa Timur di Surabaya.
Pasal 9
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
(1) PIHAK PERTAMA dapat mengakhiri Pejanjian ini secara sepihak apabila:
a. PIHAK KEDUA tidak memenuhi kewajiban-kewajibannya, sebagai sanksi
sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Perjanjian ini;
b. Terdapat perubahan Peraturan dan Kebijakan PT Pupuk Indonesia (Persero)
dan/atau PT Petrokimia Gresik yang berkaitan dengan Pupuk Bersubsidi yang
dapat menyebabkan Perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan.
(3) Pengakhiran Perjanjian ini sekali-sekali tidak meniadakan atau mengurangi :
a. hak masing-masing PIHAK yang diperoleh sebelum dilakukan Pengakhiran
Perjanjian;
b. kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan Pajak dan Bea Meterai.
(4) Apabila terjadi pengakhiran terhadap Perjanjian ini, PARA PIHAK sepakat untuk
melepaskan ketentuan Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-undang Hukum Perdata.

SPJB Distributor dan Kios

Pasal 10
LAINLAIN
(1) Hal-hal yang belum dan/atau belum cukup diatur dalam Perjanjian ini, maka PARA
PIHAK sepakat akan mengatur dalam suatu Adendum/Amendemen yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dengan Perjanjian ini.
(2) Demikian Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh PARA PIHAK di Makassar
pada hari, tanggal, bulan dan tahun sebagaimana tersebut pada permulaan Perjanjian
ini, serta dibuat rangkap 2 (dua) di atas kertas bermeterai cukup masing-masing
mempunyai kekuatan hukum yang sama, serta beberapa salinan tanpa meterai sesuai
kebutuhan.

PIHAK PERTAMA,
PT. GRESIK CIPTA SEJAHTERA

PIHAK KEDUA,
CV. TANI HIDAYAT

EDY MULYO SRIAWAN


Kuasa Direksi

H. ABDUL HAFID
Pimpinan

SPJB Distributor dan Kios

Lampiran 1
Nomor
Tanggal

: Perjanjian Jual Beli Pupuk Bersubsidi


: 0997.01/12/TU.04.06/GCS.09/DR/2014
: 31 Desember 2014
HARGA PENJUALAN PUPUK BERSUBSIDI
TAHUN 2015

Jenis Pupuk
1. ZA
2. SP-36
3. Phonska

SPJB Distributor dan Kios

Harga Jual PIHAK PERTAMA


tersusun rapi di Gudang PIHAK
KEDUA Maksimal
Rp 1.325/kg
Rp 1.925/kg
Rp 2.225/kg

HET
Pengecer Resmi kepada
Petani/ Kelompok Tani
Rp 1.400/kg
Rp 2.000/kg
Rp 2.300/kg

Lampiran 2
Nomor
Tanggal

: Perjanjian Jual Beli Pupuk Bersubsidi


: 0997.01/12/TU.04.06/GCS.09/DR/2014
: 31 Desember 2014

WILAYAH TANGGUNG JAWAB PENGECER RESMI TAHUN 2014


CV. TANI HIDAYAT
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan
N
O
1

Kecamatan
Marusu

SPJB Distributor dan Kios

Desa/Kelurahan
1
2
3
4
5

Temmapaduae
Abbulosibatang
Tellu Poccoe
Marumpa
Bonto Matene

Lampiran 3
Nomor
Tanggal

: Perjanjian Jual Beli Pupuk Bersubsidi


: 0997.01/12/TU.04.06/GCS.09/DR/2014
: 31 Desember 2014

JENIS, JUMLAH DAN JADWAL PENJUALAN PUPUK BERSUBSIDI


DARI PIHAK PERTAMA KEPADA PIHAK KEDUA
TAHUN 2015
Satuan : Ton
No.

BULAN

JANUARI

PEBRUARI

MARET

JENIS PRODUK
ZA

SP-36

PHONSKA

7.50

15.00

15.00

10.00

15.00

15.00

7.00

15.00

15.00

APRIL

10.00

20.00

15.00

MEI

7.00

15.00

15.00

JUNI

7.00

15.00

15.00

JULI

7.00

15.00

15.00

AGUSTUS

7.00

15.00

15.00

SEPTEMBER

7.50

15.00

15.00

10

OKTOBER

10.00

20.00

15.00

11

NOPEMBER

10.00

20.00

15.00

12

DESEMBER

10.00

20.00

15.00

JUMLAH

100.00

200.00

180.00

SPJB Distributor dan Kios

Anda mungkin juga menyukai