NARASI 1
NARASI 2
CHANTIKA
PARA SUAMI
PARA ISTRI
CHANTIKA
Para Isteri
Para Suami
Para Isteri
Para Suami
Narasi 1
Narasi 2
Para Isteri/Suami
: para isteri masih belum sepakat dengan apa yang akan mereka
perbuat,mereka semua masih berkumpul .
Narasi 2
Narasi 1
Isteri 1
Para isteri
: para suami-suami keparat itu, kini telah berani memuji kecantikan chantika.
didepan mata merka sendiri .
: chantika ohh chantika
: parasnya cantik jelita
: hidungnya mancung
: cekungannya seperti bulan abit di malam hari.
: chantikaaa...ohhh ... chan...
: sudah.....sudahh,,,,,,chantika selalu saja chantika !
: apa aku kurang jelitanya dibanding chantika
: para isteri mulai membela diri
: mataku
: begitu keruh,kusam.!
: hidungku
: kusam dan penih polusi
: rambut ku
: kusut dan tidak lagi wangi
: para isteri marah dan mengancam
: mulai hari ini
Tak ada lagi chantika
Bila masih ada yang menemuinya....
: bila masih ada kenapa ????
: maka kami minta CERAI ...
: cemburu nich yeee ...
Isteri 1
Narasi 2
Isteri 5
Isteri 6
Para isteri
Isteri 5
Isteri 2
Isteri 7
Isteri 2
: katakan lah
: akhirnya salah seorang dari mereka angkat bicara lagi
: kita jangan membunuh chantika , tapi cukup melukainya saja
: cara nya
: yaa .. caranya
: pertama , bola matanya yang selama ini menjadi kekaguman suami-suami kita
itu, kita siram dengan air garam sebagai ganti pedihnya hati kita selama ini.
: bagaimana kalau habis kita siram dengan air garam, mata chantika kita
cungkil dengan pisau dapur ? setelah puas mencungkil lalu tak lagi mampu
memompa darahnya , setuju ?
: bukankah tadi kita sepakat untuk melukainya saja .
: di bunuh atau tidak , itu soal belakangan , sekarang kita tentukan saja kapan
menemui wanita jahanam itu
PARA ISTERI KEMBALI BERKUMPUL, CHANTIKA BERJALAN SENDIRI DAN DUDUK DI KURSI
Narasi 1
Narasi 2
Isteri 1
Isteri 2
Isteri 3
Isteri 6
Isteri 7
Narasi 1
Isteri 1
Narasi 2
: chantika di dorong hingga terjatuh , para wanita yang tadinya ramah kini
telah menunjukkan niat sebenarnya.
: gara-gara kamu !, suami kami tak lagi betah di rumah
: ucap salahsatu isteri yang judes sambil mengacungkan jari-jari tangannya
: apakah jika kamu cantik , memiliki mata yang indah ..lalu bisa se enaknya
merbut suami kami ,
: hardik salah satu isteri , yang selama ini memang mempunyai dendam
ber api-api.
Chantika ketakutan , tapi dia tetap diam saja
: chantika yang jelita , itukah kata orang-orang menamaimu