Anda di halaman 1dari 34

PEMERIKSAAN

OBSTETRI
Pembimbing:
dr. Yanuarman, Sp.OG

Oleh:
1.Ira Martini
2.Supriadi
3.Tulus Anugrah

Pemeriksaan
Obstetri
Adalah
Pemeriksaan
yang
berhubungan
langsung dengan masalah
kehamilan, persalinan, dan
puerperium.

Terdiri dari
I.
Identitas pasien
II. Anamnesis Obstetri
III. Pemeriksaan Fisik
IV. Pemeriksaan Khusus
obstetri
V. Pemeriksaan Dalam
(VT)
VI.Pemeriksaan Penunjang
Diagnostik
VII. Menegakkan
diagnosis
VIII. Penanganan
IX. Prognosis

Buat Suasana
Nyaman
Rasa
nyaman
dapat
ditumbuhkan pada diri pasien
bila :
Pemeriksaan
dilakukan
ditempat
yang
tertutup,
bersifat
pribadi
dengan
kerahasiaan
yang
terjaga
dengan baik.
Apa yang dikatakan oleh ibu
didengar dan diperhatikan
secara baik.
Pasien diperlakukan dengan
penuh rasa hormat.

Anamnesis
Identitas pasien
1. Nama
2. Alamat ( Dalam Kota / Luar
Kota )
3. Umur
4. Pendidikan dan pekerjaan
pasien dan suami pasien
5. Agama Pasien dan suami
pasien
6. Suku bangsa pasien dan
suami pasien

Anamnesis
obstetri

Kehamilan yang ke ........


Hari pertama haid
terakhir (HPHT)
Riwayat obstetri:
1. Usia kehamilan : ( abortus,
preterm, aterm, postterm)
2. Proses persalinan ( spontan,
tindakan, penolong
persalinan)
3. Keadaan pasca persalinan,
masa nifas dan laktasi.
4. Keadaan bayi ( jenis
kelamin, berat badan lahir,
usia anak saat ini ).

Pada primigravida :
1. Lama kawin, pernikahan yang
ke .
2. Perkawinan terakhir ini sudah
berlangsung . Tahun

Anamnesis tambahan:
. Anamnesis mengenai keluhan
utama
yang
dikembangkan
sesuai dengan hal-hal yang
berkaitan
dengan
kehamilan
(kebiasaan buang air kecil /
buang air besar, kebiasaan
merokok,
hewan
piaraan,
konsumsi
obat-obat
tertentu
sebelum dan selama kehamilan).

Pemeriksaan Fisik
Kesan
umum
(nampak
sakit
berat,
sedang),
anemia
konjungtiva,
ikterus,
kesadaran,
komunikasi personal.
Tinggi dan berat badan.
Tekanan
darah,
nadi,
frekuensi pernafasan, suhu
tubuh.
Pemeriksaan fisik lain yang
dipandang perlu.

Pemeriksaan khusus
obstetri
Inspeksi
Chloasma gravidarum.
Keadaan kelenjar thyroid.
Dinding abdomen (varises,
jaringan parut, gerakan janin).
Keadaan vulva dan perineum.

Palpasi
Maksud untuk melakukan
palpasi adalah untuk :
Memperkirakan
adanya
kehamilan.
Memperkirakan
usia
kehamilan.
Presentasi
posisi
dan
taksiran berat badan janin.
Mengikuti proses penurunan
kepala pada persalinan.
Mencari penyulit kehamilan
atau persalinan.

PALPASI ABDOMEN
PADA KEHAMILAN
Jelaskan maksud dan tujuan serta
cara pemeriksaan palpasi yang
akan saudara lakukan pada ibu.
Ibu
dipersilahkan
berbaring
telentang dengan sendi lutut semi
fleksi untuk mengurangi kontraksi
otot dinding abdomen.
Leopold I s/d III, pemeriksa
melakukan pemeriksaan dengan
berdiri
disamping
kanan
ibu
dengan menghadap kearah muka
ibu ; pada pemeriksaan Leopold IV,
pemeriksa berbalik arah sehingga
menghadap kearah kaki ibu.

Leopold I :
Kedua telapak tangan pemeriksa
diletakkan pada puncak fundus
uteri.
Tentukan tinggi fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan.
Rasakan bagian janin yang berada
pada bagian fundus (bokong atau
kepala atau kosong ).

Leopold II :
Kedua telapak tangan pemeriksa
bergeser turun kebawah sampai
disamping kiri dan kanan
umbilikus.
Tentukan bagian punggung janin
untuk menentukan lokasi
auskultasi denyut jantung janin
nantinya.
Tentukan bagian-bagian kecil
janin.

Leopold III :
Pemeriksaan ini dilakukan dengan
hati-hati oleh karena dapat
menyebabkan perasaan tak
nyaman bagi pasien.
Bagian terendah janin dicekap
diantara ibu jari dan telunjuk
tangan kanan.
Ditentukan apa yang menjadi
bagian terendah janin dan
ditentukan apakah sudah
mengalami engagemen atau
belum.

Leopold IV :
Pemeriksa merubah posisinya
sehingga menghadap ke arah
kaki pasien.
Kedua
telapak
tangan
ditempatkan disisi kiri dan kanan
bagian terendah janin.
Digunakan untuk menentukan
sampai berapa jauh derajat
desensus janin.

TFU
Menentukan tinggi fundus
uteri untuk memperkirakan
usia kehamilan berdasarkan
parameter
tertentu
(umbilikus,
prosesus
xyphoideus dan tepi atas
simfisis pubis)

Taksiran Berat Janin


Rumus Lohnson
Berat Janin = (tinggi
fundus uteri-12) x 155
gram(jika kepala belum
masuk PAP)
Berat Janin = (tinggi
fundus uteri-11) x 155
gram(jika kepala sudah
masuk PAP)
Contoh : TFU = 28 cm,
maka
TBJ = (28-12) x 155 gr =
2480 gram

Auskultasi
Auskultasi detik jantung janin
dengan menggunakan fetoskop
pinard.
Detik jantung janin terdengar paling
keras didaerah punggung janin.
Detik jantung janin dihitung selama
5 detik dilakukan 3 kali berurutan
selang 5 detik sebanyak 3 kali.
Hasil pemeriksaan detik jantung
janin 10 12 10 berarti frekuensi
detik jantung janin 32 x 4 = 128
kali per menit.
Frekuensi
detik
jantung
janin
normal120 160kali per menit.

Pemeriksaan
dalam
-

Spekulum: bila keluar


cairan, darah dll
- Bimanual/VT:
vulva,vagina, porsio
(pembukaan, penipisan
/ pendataran), ketuban
presentasi, turunnya
bag. terendah
(Hodge), denominator
kaput dan moulage.
Pelvimetri klinik

PEMERIKSAAN DALAM
(VAGINAL TOUCHER)
Indikasivaginal toucher pada kasus
kehamilan atau persalinan:
Sebagai bagian dalam menegakkan
diagnosa kehamilan muda.
Pada primigravida dengan usia
kehamilan lebih dari 37 minggu
digunakan
untuk
melakukan
evaluasi
kapasitas
panggul
(pelvimetri klinik) dan menentukan
apakah ada kelainan pada jalan
lahir yang diperkirakan akan dapat
mengganggu
jalannya
proses
persalinan pervaginam.
Pada saat masuk kamar bersalin
dilakukan untuk menentukan fase
persalinan dan diagnosa letak janin.

Pada saat inpartu digunakan


untuk menilai apakah kemajuan
proses
persalinan
sesuai
dengan yang diharapkan.
Pada
saat
ketuban
pecah
digunakan untuk menentukan
ada tidaknya prolapsus bagian
kecil janin atau talipusat.
Pada saat inpartu, ibu nampak
ingin meneran dan digunakan
untuk memastikan apakah fase
persalinan sudah masuk pada
persalinan kala II

TEHNIK VAGINAL
TOUCHER
Didahului dengan melakukan
inspeksi pada organ genitalia
eksterna.
Tahap berikutnya, pemeriksaan
inspekulo
untuk
melihat
keadaan jalan lahir.

Labia
minora
disisihkan
kekiri dan kanan dengan ibu
jari dan jari telunjuk tangan
kiri dari sisi kranial untuk
memaparkan vestibulum

Jari telunjuk dan jari tengah


tangan kanan dalam posisi
lurus dan rapat dimasukkan
kearah belakang - atas
vagina
dan
melakukan
palpasi pada servik.

Menentukan dilatasi (cm) dan


pendataran servik (prosentase).
Menentukan keadaan selaput ketuban
masih utuh atau sudah pecah, bila
sudah pecah tentukan :
o Warna
o Bau
o Jumlah air ketuban yang mengalir keluar

Menentukan presentasi (bagian


terendah) dan posisi (berdasarkan
denominator) serta derajat penurunan
janin berdasarkan stasion.
Menentukan apakah terdapat bagianbagian kecil janin lain atau talipusat
yang berada disamping bagian
terendah janin

STATION
Menentukan
presentasi
(bagian
terendah)
dan posisi
(berdasarkan
denominator)
serta derajat
penurunan
janin
berdasarkan
station

PEMERIKSAAN
PENUNJANG DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium
rutin (Hb dan urinalisis
serta protein urine)
Pemeriksaan laboratorium
khusus.
Pemeriksaan
ultrasonografi.
Pemantauan janin dengan
kardiotokografi.

PENARIKAN KESIMPULAN
PEMERIKSAAN OBSTETRI
Sebagai kesimpulan hasil
pemeriksaan kehamilan harus
disebutkan 10 hal berikut
dibawah ini :
Hamil atau tidak hamil
( berdasarkan tanda pasti
kehamilan ).
Primigravida atau
multigravida.
G (gravida ) P(para)1
2 3 4.

1. Jumlah partus aterm (>


37 minggu/ berat anak >
2500 g).
2. Jumlah partus preterm
(22 37 minggu / berat

Letak anak :
Situs : misalnya situs longitudinal.
Habitus : misalnya fleksi.
Posisi : misalnya punggung kiri dengan
ubun-ubun kecil kiri melintang.
Presentasi : misalnya presentasi
belakang kepala.

Kehamilan intra atau ekstrauterin.


Hamil tunggal atau kembar.
Inpartu atau tidak ( sebutkan
tahapan persalinan)
Keadaan jalan lahir : tumor jalan
lahir, hasil pemeriksaan pelvimetri
klinik, cacat rahim pasca sectio
caesar atau miomektomi intramural.

Keadaan umum ibu :


Komplikasi atau penyakit
penyakit yang menyertai
kehamilan atau persalinan
( misal: pre eklampsia,
anemia , hepatitis dsb nya )
Komplikasi persalinan ( misal
: kala II memanjang, gawat
janin )

Menegakkan
diagnosis
Diagnosis
Kehamilan

Ibu
Janin
Diagnosis
Persalinan
Ibu
Janin

Penanganan:
- Rencana diagnostik
- Rencana terapi:
medikamentosa,
operatif
- Rencana pendidikan/
Informed
Concent

Prognosis
- Ad Vitam
- Ad Sanationum
- Ad Fungsionum

Anda mungkin juga menyukai