Anda di halaman 1dari 7

Aplikasi Pembebanan Biaya Dengan Metode Kontemporer Berdasar Aktivitas/

Activity Based Costing (ABC) Pada Produk Pesanan


Oleh Hendra Poerwanto

Perusahaan yang beroperasi dalam industri berdasarkan pesanan menghasilkan variasi


produk atau jasa yang biasanya agak berbeda satu dengan yang lain. Contoh proses berdasarkan
pesanan adalah percetakan, konstruksi, pembuatan furnitur, perbaikan mobil, dan jasa
kecantikan. Ketika memproduksi, suatu pekerjaan dapat berupa unit tunggal seperti rumah, atau
berupa sekelompok unit seperti delapan meja.
Karakteristik utama perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah bahwa biaya dari suatu
pekerjaan berbeda dari pekerjaan lainnya dan harus tetap terpisah. Biaya produksi terdiri dari
bahan langsung, tenaga kerja langsung dan overhead.
Pada sistem produksi pesanan, biaya diakumulasi oleh pekerjaan. Pendekatan biaya yang
demikian disebut sistem kalkulasi biaya pesanan (job order costing system). Pada perusahaan
berdasarkan pesanan, pengumpulan biaya menurut pekerjaan memberikan informasi penting bagi
manajemen.
Ada dua cara yang umum dipakai untuk mengukur biaya yang berhubungan dengan produksi
yaitu:
1. Perhitungan biaya sebenarnya.
Perhitungan biaya sebenarnya dilakukan dengan menggunakan biaya sebenarnya dari semua
sumber dayay ang digunakan dalam produksi untuk menentukan biaya unit. Artinya Perhitungan
biaya didasarkan pada biaya sebenarnya untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead untuk menentukan biaya unit. Cara ini disebut juga sistem perhitungan biaya
sebenarnya.
Dalam hal menghitung biaya bahan baku langsung sebenarnya dan biaya tenaga kerja langsung
sebenarnya, tidaklah terlalu sulit karena biaya-biaya tersebut memiliki hubungan yang jelas dan
dapat diidentifikasi terhadap unit produksi. Namun dalam hal menghitung biaya overhead, maka
kesulitan muncul karena pada banyak hal, item-item biaya overhead tidak memiliki hubungan
yang jelas dengan unit produksi. Oleh karena itu pula biaya overhead per unit harus dihitung
dengan merata-ratakan jumlah biaya overhead untuk suatu periode tertentu dan membaginya
dengan jumlah unit yang diproduksi pada periode tersebut. Jika periode waktunya relatif pendek,
mungkin saja masalah ketepatan waktu penyediaan informasi belum menjadi masalah, namun
biaya overhead yang sebenarnya mungkin saja akan menjadi sangat berfluktuasi. Bila periode
waktunya panjang, maka akan timbul masalah dalam hal ketepatan waktu dalam penyediaan
informasi biaya.
2. Perhitungan biaya normal.
Perhitungan biaya normal dilakukan dengan menggunakan biaya sebenarnya dari biaya bahan
baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung, sedang biaya overhead dihitung berdasarkan
estimasi yang ditentukan sebelumnya. Cara ini sering disebut sistem perhitungan biaya normal.

Kesulitan yang bersifat prinsip pada perhitungan biaya normal adalah bahwa tarif overhead yang
ditentukan sebelumnya cenderung berbeda dengan tarif yang sebenarnya. Hal ini bisa
menyangkut biaya overhead sebenarnya berbeda dengan estimasi biaya, namun bisa juga karena
tingkat produksi sebenarnya berbeda dengan tingkat produksi yang diharapkan, atau juga
menyangkut keduanya. Namun jika kesalahan pengukurannya hanya kecil, maka biaya produk
yang dihasilkan dari perhitungan biaya normal tidak akan sangat berbeda dengan biaya produk
yang sebenarnya. Untuk meningkatkan keakuratan pengukuran biaya overhead, pendekatan
Activity Based Costing dapat digunakan.
Pembebanan Overhead
Jumlah biaya overhead yang dibebankan pada produksi yang sebenarnya pada titik
manapun disebut pembebanan overhead. Pembebanan biaya overhead dihitung dengan formula
sebagai berikut:
Pembebanan Overhead =
Tarif Overhead x kegiatan produksi sebenarnya
Pendorong/ penggerak kegiatan yang digunakan untuk menentukan tarif biaya overhead
yang ditentukan sebelumnya harus sama dengan pendorong kegiatan produksi yang sebenarnya.
Artinya, jika tarif overhead yang ditentukan sebelumnya dihitung berdasarkan basis anggaran
jam tenaga kerja langsung, maka overhead harus dibebankan berdasarkan basis jam tenaga kerja
langsung yang sebenarnya. Overhead dapat dibebankan secara harian, mingguan, bulanan atau
saat dibutuhkan.
Dalam sistem biaya normal, tarif overhead yang ditentukan sebelumnya merupakan dasar
untuk perhitungan biaya overhead per unit. Perhitungan biaya normal dilakukan dengan
menggunakan biaya sebenarnya dari biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
langsung, sedang biaya overhead dihitung berdasarkan estimasi yang ditentukan sebelumnya.
Perhitungan biaya sebenarnya dilakukan dengan menggunakan biaya sebenarnya dari semua
sumber dayay ang digunakan dalam produksi untuk menentukan biaya unit. Artinya Perhitungan
biaya didasarkan pada biaya sebenarnya untuk bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan
overhead untuk menentukan biaya unit. Cara ini disebut juga sistem perhitungan biaya
sebenarnya.
Underapplied dan Overapplied Overhead
Jumlah overhead yang dibebankan dapat berbeda dengan overhead yang sebenarnya. Oleh
karena tarif overhead yang ditentukan sebelumnya berdasarkan estimasi, maka ada kemungkinan
overhead yang dibebankan akan berbeda dengan biaya overhead yang sebenarnya. Perbedaan
yang terjadi antara overhead yang sebenarnya dengan overhead yang dibebankan disebut varian
overhead. Ada dua jenis varian overhead, yaitu
Jika perbedaan overhead yang sebenarnya dengan overhead yang dibebankan (diterapkan)

adalah positif atau overhead sebenarnya lebih besar dari overhead dibebankan maka varian
tersebut disebut underapplied overhead. Varian overhead yang bersifat underapplied overhead
akan ditambahkan pada saat pelaporan Harga Pokok Penjualan.
Jika perbedaan overhead yang sebenarnya dengan overhead yang dibebankan (diterapkan)
adalah negatif atau overhead sebenarnya lebih kecil dari overhead dibebankan, maka varian
tersebut disebut overapplied overhead. Varian overhead yang bersifat overapplied overhead akan
dikurangkan pada sat pelaporan Harga Pokok Penjualan.
Menghitung Biaya Per Unit Produk Pesanan Dengan Metode ABC
Biaya produksi untuk biaya pesnaan terdiri dari baiaya bahan langsung, tenaga kerja
langsung dan overhead. Overhead dibebankan dengan menggunakan pendekatan berdasarkan
aktivitas atau activity Based Costing (ABC) atau pendekatan tradisional tergantung pada
kebutuhan akurasi perhitungan biaya produk yang diinginkan oleh perusahaan. Pada tulisan ini,
yang dibahas adalah pendekatan ABC.
Biaya per unit dari suatu pekerjaan adalah total biaya bahan yang digunakan dalam
pekerjaan tersebut, tenaga kerja alngsung yang digunakan dan overhead yang dibebankan dengan
menggunakan satu atau lebih penggerak/ pendorong aktivitas.
Prosedur menghitung biaya pesanan dengan menggunakan pendekatan kontemporer
(ABC) dan contoh
Pada tahun 2012, Sebuah perusahaan yang menghasilkan produk kulit mendapat pesanan.
Pesanan pertama adalah 20 unit ransel kulit dan pesanan kedua adalah 10 unit tas kulit. Harga
yang disepakati untuk kedua pesanan tersebut adalah sebesar biaya plus 50%
Berikut Informasi yang terkait
1. Biaya aktivitas dan penggerak aktivitas dianggarkan selama
setahun adalah sbb :
Aktivitas
Pembelian
Permesinan
Lain-lain
Jumlah

Bi Aktiv Penggerak Aktivitas Permintaan


$ 3,000Pesanan pembelian
100x
$ 4,200Jam mesin
2,800JM
$ 2,400JTKL
4,800JTKL
$ 9,600

2. Permintaan Aktivitas untuk memenuhi pesana Ransel dan Tas adalah sebagai berikut
Ransel Tas
Pesanan pembelian
3
1
Jam mesin
60
30
JTKL
120
50

3. Biaya produksi non overhead (Bahan langsung dan tenaga kerja langsung) yang benar-benar
dikeluarkan (aktual) adalah sebagai berikut:
Biaya bahan baku langsung
Biaya tenaga kerja langsung
JML

Ransel
1,000
600
1,600

Tas
500
250
750

4. Biaya Overhead yang benar-benar dikeluarkan (aktual) selama bulan Januari sebesar $415
5. Pada akhir bulan Januari Ransel telah selesai dikerjakan dan telah diambil, sedang Tas belum
selesai
6) Informasi lain-lain

Persediaan Awal Bahan Langsung bulan Januari = 0

Pembelian Bahan Langsung selama bulan Januari = 2.500

Persediaan Akhir Bahan Langsung bulan Januari = 1.000

Persediaan Barang Dalam Proses Awal Januari = 0

Persediaan awal Barang Jadi bulan Januari = 0

Persediaan Akhir Barang Jadi bulan Januari = 0

Beban pemasaran bulan Januari 200

Beban administrasi bulan Januari 550

Diminta:
1. Menghitung biaya per unit produk untuk pesanan yang sudah selesai yaitu Ransel
2. Menentukan harga per unit produk yang sudah jadi (Ransel)
3. Membuat Skedul Harga Pokok Produksi untuk Bulan yang berakhir 31 Januari 2012
4. Membuat Laporan Harga Pokok Penjualan untuk Bulan yang berakhir 31 Januari 2012

5. Membuat Laporan Laba Rugi untuk Bulan yang berakhir 31 Januari 2012

Pembahasan
Prosedur menghitung biaya pesanan dengan menggunakan pendekatan kontemporer (ABC)
1. Menghitung Tarif Overhead untuk setiap aktivitas (pada kasus ini digunakan dasar
semua aktivitas)
Tarif pembelian =
Tarif permesinan =
Tarif lain-lain =

3000/100 =
4.200/2.800 =
2.400/4.800 =

$30.00
$1.50
$0.50

per pesanan pembelian


per jam mesin
per JTKL

2. Menghitung Overhead Yang Dibebankan dengan metode ABC (Pada soal ini
berdasarkan semua aktivitas)
Ransel =
Tas =

$
$

240
100

Jumlah =

340

3. Membuat Kartu Biaya untuk masing-masing pesanan


Kartu biaya pesanan untuk ransel :
Bahan langsung
TKL
Overhead dibebankan
Total biaya
Unit pesanan selesai

Kartu biaya pesanan untuk tas :


1,000 Bahan langsung
600 TKL
240*) Overhead dibebankan
1,840
Total biaya
20 Unit pesanan selesai

Biaya per unit

92

Biaya per unit

500
250
100*)
850
- **)
-

**)

*) hasil perhitungan langkah 2


**) belum dihitung karena pesanan Ransel belum jadi

Jadi biaya per unit Ransel adalah $92 per unit


4. Menentukan Harga
Berdasarkan kesepakan, harga adalah biaya + 50%. Jadi Harga per unit Ransel (pesanan yang
sudah jadi) adalah 92 + (50% x 92) = 138

5. Membuat Skedul Harga Pokok Produksi untuk Bulan yang berakhir 31 Januari 2012
HARGA POKOK PRODUKSI
UNTUK BULAN YG BERAKHIR 31-1-2012
Bahan Langsung :
Persediaan awal BL *)
+Pembelian BL *)
Total BL tersedia

0
2,500
2,500

-Persed akhir BL 1)

1,000

Total BL digunakan *)

1,500

Tenaga Kerja Langsung


Overhead
Dikurangi / ditambah : overhead terlalu

850
rendah dibebankan 2)
Overhead dibebankan

Biaya produksi berjalan

415
(75)
340
2,690

Ditambah : barang dlm proses awal *)

0
Total biaya produksi

Dikurangi : barang dlm proses akhir

2,690
(850)

HARGA POKOK
PRODUKSI

1,840

Keterangan:
*) diperoleh dari data soal
1) Selisih BL digunakan dengan BL tersedia
2) Selisih antara Overhead dibebankan dengan overhead aktual (yang benar-benar terjadi)

6. Membuat Laporan Harga Pokok Penjualan


LAPORAN HARGA POKOK PENJUALAN
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2012
Persediaan awal barang jadi *)

Harga pokok produksi

1,840

Barang tersedia untuk dijual

1,840

Dikurangi : persediaan akhir barang jadi

(0)

Harga pokok penjualan normal

1,840

Ditambah : overhead dibebankan terlalu rendah

75

HARGA POKOK PENJUALAN DISESUAIKAN

1,915

7. Membuat Laporan Laba Rugi


LAPORAN LABA RUGI
Untuk Bulan Yang Berakhir 31 Januari 2012
Penjualan 20 x138
Dikurangi : Harga pokok penjualan

2,760
(1,915)

Marjin kotor

845

Dikurangi : beban penjualan & administratif


Beban penjualan *)

(200)

Beban administratif *)

(550)

Laba bersih

(750)
95

Anda mungkin juga menyukai