Anda di halaman 1dari 5

Perkembanganperawatanluka (wound

care )berkembangdengansangatpesat di duniakesehatan.


Metodeperawatanluka yang
berkembangsaatiniadalahperawatanlukadenganmenggunakanprinsip moi
sture balance, dimanadisebutkandalambeberapa literature
lebihefektifuntuk proses
penyembuhanlukabiladibandingkandenganmetodekonvensional.
Perawatanlukadenganmenggunakanprinsip moisture
balance inidikenalsebagaimetode modern
dressing danmemakaialatgantibalut yang lebih modern.
Metodetersebutbelumbegitu familiar bagiperawat di Indonesia,
khususnyaperawat di RSU Banyumas.
Metodeperawatanluka modern dressing initelahberkembang di
Indonesia terutamarumahsakitbesar di kota-kotabesarseperti Jakarta,
Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya, sedangkan di rumahsakitrumahsakitsetingkatKabupaten, perawatanlukamenggunakan modern
dressing tersebutmasihbelumberkembangdenganbaik,
sehinggamerupakanpeluangdanterobosanbagiRumahSakitBanyumasdala
mpengembanganpelayanankhususnyapelayanankeperawatan.
Beberapawaktu yang lalubeberapaperawat RSU
Banyumastelahmengikutipelatihan yang
diselenggarakanolehhimpunanperawatspesialisas yang
bergerakdibidangperawatanluka, ostomydaninkontinensia yang
dikenaldengandengan WOCARE (Wound Ostomy and Incontinentia Care)
atau yang dikenalsebagaiperawat ETN (Enterostomal Therapy Nursing).
Hasilpelatihan yang diselenggarakanoleh RS Darmais Jakarta
tersebuttelahdilakukanaplikasiterhadapbeberapapasienbaik di
rumahsakitmaupunpasien home care denganhasil yang
baikbagiperkembanganlukapasien.
Padatanggal 16 April yang
laluKomiteKeperawatanbekerjasamadengan Tim Home Care RSU
Banyumasmengadakan workshop perawatanlukaterkinidenganprinsip
moisture balance bagiperawat yang tergabungdalam Tim Home Care
RSU Banyumas.
Dalam workshop
tersebutkitadidukungolehSuprasorbsalahsatuprodusen modern dressing
yang berpusat di german,
padakesempatantersebutdilakukanpresentasiprodukolaeh Mas Adro
Product Executive SuprasorbdariProdevice Jakarta.

MANFAAT DARI PERAWATAN LUKA MODERN


Mencegahlukamenjadikeringdankeras.
Menurunkannyerisaatgantibalutan.
Meningkatkanlajuepitelisasi.
Mencegahpembentukanjaringan
parut
Dapatmenurunkankejadianinfeksi.
Balutan tidak perlu diganti setiap hari (Cost effective).
Memberikankeuntunganpsikologis.
Mudahdigunakandanaman.(Schulitz, et al. 2005., Hana, 2009.,
Saldy, 2010)

Fasepenyembuhanluka dalamsebuah proses lukaadalahmelalui 3 faseatau


3 tahappenyembuhanluka yaitu :
1. FaseInflamasi
Faseinflamasiiniakanberlangsungsejakterjadinya luka sampaikira kiraharikelima. Pembuluhdarah
yang terputuspadaluka yang
dideritatersebutakanmenyebabkanperdarahandantubuhdalamhaliniakanberusahamenghentikannyaden
gancaravasokonstriksi, pengerutanujungpembuluh yang putus (retraksi), danreaksi hemostasis.
Hemostasis terjadikarenatrombosit yang keluardaripembuluhdarahsalingmelengket,
danbersamadenganjala fibrin yang terbentukmembekukandarah yang keluardaripembuluhdarah.
Sementaraituterjadireaksiinflamasi. Sel mast dalamjaringanikatmenghasilkan serotonin dan histamine
yang meningkatkanpermeabilitaskapilersehinggaterjadieksudasicairan, penyebukanselradang,
disertaivasodilatasisetempat yang menyebabkanudemdanpembengkakan.
Tandadangejalaklinikreaksiradangmenjadijelasberupawarnakemerahankarenakapilermelebar (rubor),
suhuhangat (kalor), rasa nyeri (dolor), danpembengkakan (tumor).
Aktifitasseluler yang terjadiadalahpergerakanleukositmenembusdindingpembuluhdarah (diapedesis)
menujulukakarenadayakemotaksis. Leukositmengeluarkanenzimhidrolitik yang

membantumencernabakteridankotoranluka. Limfositdanmonosit yang


kemudianmunculikutmenghancurkandanmemakankotoranlukadanbakteri (fagositosis).
Faseinidisebutjugafaselambankarenareaksipembentukankolagenbarusedikitdanlukahanyadipertautkano
leh fibrin yang amatlemah.
2. FaseProliferasi.
Faseproliferasidisebutjugafase fibroplasia karena yang menonjoladalah proses proliferasi fibroblast.
Faseiniberlangsungdariakhirfaseinflamasisampaikira kiraakhirmingguketiga. Fibroblast
berasaldariselmesenkim yang belumberdiferensiasi, menghasilkanmukopolisakarida,
asamaaminoglisin, danprolin yang merupakanbahandasarkolagenserat yang
akanmempertautkantepiluka.
Padafaseiniseratdibentukdandihancurkankembaliuntukpenyesuaiandiridenganteganganpadaluka yang
cenderungmengerut. Sifatini, bersamadengansifatkontraktilmiofibroblast,
menyebabkantarikanpadatepiluka. Padaakhirfaseinikekuatanreganganlukamencapai 25% jaringan
normal. Nantinya, dalam proses
penyudahankekuatanseratkolagenbertambahkarenaikatanintramolekuldanantarmolekul. Padafase
fibroplasia ini, lukadipenuhiselradang, fibroblast, dankolagen,
membentukjaringanberwarnakemerahandenganpermukaan yang berbenjolhalus yang
disebutjaringangranulasi. Epiteltepiluka yang terdiridarisel basal
terlepasdaridasarnyadanberpindahmengisipermukaanluka. Tempatnyakemudiandiisiolehselbaru yang
terbentukdari proses mitosis.
Proses migrasihanyabisaterjadikearah yang lebihrendahataudatar,
sebabepiteltakdapatbermigrasikearah yang lebihtinggi. Proses
inibaruberhentisetelahepitelsalingmenyentuhdanmenutupseluruhpermukaanluka.
Dengantertutupnyapermukaanluka, proses fibroplasia
denganpembentukanjaringangranulasijugaakanberhentidanmulailah proses
pematangandalamfasepenyudahan.
3. FasePenyudahan (Remodelling).
Padafaseiniterjadi proses pematangan yang terdiridaripenyerapankembalijaringan yang berlebih,
pengerutansesuaidengangayagravitasi, danakhirnyaperupaankembalijaringan yang baruterbentuk.
Faseinidapatberlangsungberbulan bulandandinyatakanberkahirkalausemuatandaradangsudahlenyap.
Tubuhberusahamenormalkankembalisemua yang menjadi abnormal karena proses penyembuhan.
Odemadanselradangdiserap, selmudamenjadimatang, kapilerbarumenutupdandiserapkembali, kolagen
yang berlebihdiserapdansisanyamengerutsesuaidenganregangan yang ada. Selama proses
inidihasilkanjaringanparut yang pucat, tipis, danlemassertamudahdigerakkandaridasar.
Terlihatpengerutanmaksimalpadaluka. Padaakhirfaseini,
perupaanlukakulitmampumenahanregangankira kira 80% kemampuankulit normal. Hal
initercapaikira kira 3-6 bulansetelahpenyembuhan.

Manajemen Luka Dengan Metode TIME


Oleh : M.Aminuddin, S.Kep, Ns, ETN

Pendahuluan
Konsep manajemen luka dibuat untuk mendapatkan hasil penyembuhan luka yang optimal baik
dilihat dari kualitas integritas jaringan, waktu proses penyembuhan maupun efektifitas biaya
perawatannya. Arti secara harfiah manajemen adalah Ilmu dan seni dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sesuatu untuk mencapai tujuan sedangkan
luka merupakan suatu gangguan yang tidak terbatas hanya pada kerusakan kulit tetapi berupa
gangguan pada aspek biologis, psikologis, sosial dan spritual yang ikut berubah. Terdapat banyak
konsep tentang manajemen luka, salah satunya konsep TIME yang diperkenalkan oleh Dr.
Vincent Falanga tahun 2004.
Konsep TIME
T : Tissue Management
I : Inflammation and Infection control.
M : Moisture balance.
E : epithelial (edge) advancement.
TISSUE Management
Manajemen jaringan luka dengan cara menghilangkan jaringan Nekrotik dan Slough agar dasar
luka dapat jelas terlihat sehingga memudahkan dalam penentuan jenis balutan yang paling tepat.
Manajemen Jaringan dapat dilakukan melalui :
1. Autolytic Debridement.
Menghilangkan jaringan nekrotik secara automatis tanpa memberikan kerusakan pada jaringan
yang sehat.
2. Biosurgery/Biologycal atau larval therapy.
Mengatasi jaringan mati dengan bantuan makhluk hidup contohnya Magot (larva pemakan
jaringan mati)
3. Enzymatik debridement.
Menggunakan enzim
4. Mechanical debridement.
Tekhnik debridement secara mekanik, ex. Swabbing dengan Kassa

5. Surgical debridement.
Debridement yang dilakukan di ruang operasi.
Diantara kelima cara manajemen jaringan di atas, yang terbaik adalah autolytic debridement
hanya saja memerlukan waktu yang lama.

Inflammation & Infection Control


Faktor lain yang dapat menghambat penyembuhan luka adalah Inflamasi dan infeksi, sehingga
perlu dilakukan pengkajian apakah luka mengalami infeksi atau tidak, bila terjadi infeksi maka
infeksi harus di atasi dengan menggunakan balutan yang dapat mengatasi infeksi sedangkan luka
yg tidak infeksi, luka perlu di cegah agar tidak terjadi infeksi. Selain itu perlu di perhatikan pula
waktu inflamasi, inflamasi yang memanjang tanda dini adanya hambatan penyembuhan.
MOISTURE Balance
Langkah selanjutnya adalah menjaga Keseimbangan kelembaban Luka dengan cara
menggunalan balutan dengan daya serap tinggi untuk luka hiper eksudat, atau lakukan
pengompresan untuk luka yang kering sehingga didapatkan keseimbangan kelembaban
Epithelial edge
Manajemen luka yang sering terlupakan adalah tepi luka. Tepi luka yang keras dan kering akan
menghambat proses epitelisasi dalam penyembuhan luka. Sehingga tepi luka harus disiapkan
sejak dini. Luka yang sehat ditandai dengan adanya epitelisasi pada tepi luka, bila dalam 2-4
minggu tidak ada kemajuan tepi luka lakukan reassessment epithelial edge

Karakteristiklukamnurutwarnadasrnya :warnacoklatkemerahan
berdasarkanlapisankulit :

Anda mungkin juga menyukai