Anda di halaman 1dari 19

Evaluasi Pengelolaan Keuangan yang Bersumber dari

APBN
pada
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Sumatera Barat

Akbar Ganiardhi
144060006322
PROGRAM STUDI DIV AKUNTANSI
KELAS VIIB PROGRAM STATE ACCOUNTABILITY REVITALIZATION
SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA
2014

Latar Belakang Masalah


1. Otoritas Jasa Keuangan merupakan badan baru dengan status administrasi keuangan dan pola
pengelolaan keuangan yang masih ambigu:

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan membentuk Otoritas Jasa
Keuangan yang berbentuk lembaga yang independen. Dalam menjalankan tugasnya, OJK
mendapat anggaran yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau
pungutan dari pihak yang melakukan kegiatan di sektor jasa keuangan.

Pasal 35 ayat (2) UU Nomor 21 Tahun 2011 menyatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan
dikecualikan dari standar biaya umum, proses pengadaan barang dan jasa, dan sistem remunerasi
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, pengadaan barang dan jasa Pemerintah, dan sistem remunerasi.
Pasal 35 ayat (4) UU tersebut menyatakan Ketentuan lebih lanjut mengenai standar biaya, proses
pengadaan barang dan jasa, dan sistem remunerasi diatur dengan Peraturan Dewan Komisioner
OJK. Namun dalam Undang-undang tersebut, OJK tidak dikecualikan dalam hal lain yang
menyangkut pengelolaan keuangan yang bersumber dari APBN sehingga dalam pengelolaan
keuangan selain yang dikecualikan pada Pasal 35 ayat (2) UU 21 Tahun 2011 OJK harus mengikuti
ketentuan perundang-undangan yang berlaku tentang pengelolaan keuangan pemerintah.

Latar Belakang Masalah


2. Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat merupakan kantor
perwakilan yang baru didirikan dan memiliki SDM serta Prosedur Internal
yang masih belum memadai dalam pengelolaan keuangan:

Pasal 3 UU Nomor 21 Tahun 2011 menyatakan Otoritas Jasa Keuangan


berkedudukan di Ibu Kota Negara Kesatuan Republik Indonesia dan dapat
memiliki kantor di dalam dan di luar wilayah NKRI yang dibentuk sesuai
dengan kebutuhan. Kantor Otoritas jasa keuangan Provinsi Sumatera Barat
dibentuk awal Tahun 2014 dan memiliki pimpinan serta pegawai pinjaman
dari Bank Indonesia Regional Sumatera Barat.

Seluruh pimpinan dan pegawai pinjaman dari Bank Indonesia Regional


Sumatera Barat yang mengisi Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi
Sumatera Barat merupakan auditor perbankan yang tidak memiliki
pengalaman di bidang administrasi dan pengelolaan keuangan.

Surat Edaran Dewan Komisioner OJK yang merupakan petunjuk teknis


internal Otoritas Jasa Keuangan masih belum secara rinci mengatur
prosedur pengelolaan keuangan.

Latar Belakang Masalah


3.
Hasil desk review dan reviu terbatas yang dilakukan oleh BPKP Pusat
memetakan bahwa 6 Kantor Regional dan 29 Kantor OJK yang baru didirikan
tahun ini masih memiliki keterbatasan jumlah SDM dalam hal kompetensi
dalam tertib administrasi dan pengelolaan dana APBN.
4.
Otoritas Jasa Keuangan Pusat kesulitan menyusun laporan keuangan
semester I 2014 berdasarkan SAP karena data keuangan yang terkumpul dari
Kantor Regional dan Kantor OJK di daerah tidak sesuai standar dan hanya
merupakan laporan penggunaan kas. (Hasil forum konsultansi knowledge
sharing BPKP OJK Pusat)
5.
Hingga kuartal ke-3 Tahun 2014, Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi
Sumatera Barat belum mengirimkan laporan pengelolaan keuangan yang
memadai untuk konsolidasi laporan keuangan OJK pusat. Laporan yang dapat
dihasilkan oleh KOJK Provinsi Sumatera Barat hanya berupa laporan
penggunaan kas di bendahara. (Hasil forum konsultansi knowledge sharing
BPKP OJK Pusat)

Pertanyaan Penelitian
Bagaimana cara menerapkan pengelolaan keuangan yang bersumber dari
APBN pada Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat agar
sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku mengenai
pengelolaan keuangan negara?

Bagaimana cara agar struktur organisasi dan ketentuan internal KOJK


mengakomodasi pengelolaan keuangan yang bersumber dari APBN sesuai
dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku mengenai pengelolaan
keuangan negara serta memenuhi prinsip tata kelola pemerintahan yang
baik?

Rumusan Masalah

Bagaimana pengelolaan keuangan pada Kantor OJK Provinsi


Sumatera Barat yang berasal dari APBN di Tahun 2014 dengan
menggunakan perspektif pengelolaan keuangan yang berlaku di
pemerintahan?

Bagaimana cara agar prosedur internal dan struktur organisasi


yang ada di Kantor OJK Provinsi Sumatera Barat menghasilkan
pengelolaan keuangan yang tertib administrasi dan akuntabel
sesuai dengan pengelolaan keuangan yang berlaku di
pemerintahan?

Batasan Masalah

Penelitian difokuskan pada Pengelolaan Keuangan pada Kantor


Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat yang bersumber
dari APBN.

Tujuan Penelitian

Untuk mengevaluasi pengelolaan keuangan yang


bersumber dari APBN di Kantor Otoritas Jasa
Keuangan Provinsi Sumatera Barat.

Untuk membandingkan kesesuaian pengelolaan


keuangan yang bersumber dari APBN di KOJK Provinsi
Sumatera Barat dengan peraturan yang berlaku.

Untuk menilai apakah struktur organisasi dan ketentuan


internal KOJK telah memadai dalam melakukan
pengelolaan keuangan yang bersumber dari APBN di
KOJK Provinsi Sumatera Barat.

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Manfaat Penelitian

Penelitian Sebelumnya

Hasil desk review dan reviu terbatas yang dilakukan oleh BPKP
Pusat memetakan permasalahan di KR/KOJK secara keseluruhan.
Hasil dari desk review dan review terbatas tersebut menyatakan
secara umum permasalahan di KR/KOJK adalah terbatasnya
jumlah SDM yang memiliki kompetensi tertib administrasi dan
pengelolaan anggaran APBN, karena sebagian besar SDM yang
ada berasal dari pengawas perbankan.Tahun dan dilaksanakan
dimana?

Model Pengelolaan Keuangan Instansi dalam Mewujudkan


Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara. (Yenni Nuraeni
dkk. Jakarta. Politeknik Negeri Jakarta) Tahun dan dilaksanakan
dimana?

Metode Penelitian
Jenis
Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian
PenelitianKulitatif
Kulitatifdengan
denganPendekatan
PendekatanStudi
StudiKasus
Kasus

Waktu
Waktudan
danTempat
TempatPenelitian
Penelitian
Periode
PeriodeJanuari
Januari2015
2015pada
padaKantor
KantorOtoritas
OtoritasJasa
Jasa
Keuangan
KeuanganProvinsi
ProvinsiSumatera
SumateraBarat
Barat

Kerangka Penelitian
K
U
A
L
I
T
A
T
I
F

Tata Kelola Keuangan yang Baik


Ketentuan dan Peraturan mengenai
pengelolaan Keuangan Negara

Cara Pengumpulan Data


Data Primer

Data Sekunder

Laporan bulanan dan trwiwulanan kegiatan dan keuangan Kantor


Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat serta arsip
warkat pengeluaran.

Cara Pengolahan dan Analisis Data

Analisis Sebelum di lapangan

Subjek Penelitian
Informan dalam penelitian ini adalah:

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Sumatera Barat.

Kepala Bagian Administrasi Kantor Otoritas Jasa Keuangan


Provinsi Sumatera Barat.

Lima Kepala Bagian (Teknis) Perbankan Kantor Otoritas Jasa


Keuangan Provinsi Sumatera Barat.

Pelaksana Administrasi Keuangan pada Kantor Otoritas Jasa


Keuangan Provinsi Sumatera Barat.

Auditor Madya dan Auditor Ahli Badan Pengawasan Keuangan


dan Pembangunan Provinsi Sumatera Barat selaku Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah.

Uji Validitas Data

Teknik

Triangula
si

Sumber

Kerangka Operasional
Pengelolaan APBN
pada
Kantor Otoritas Jasa Keuangan
Sumatera Barat

Informan:
Kepala Kantor Otoritas Jasa
Keuangan Provinsi Sumatera Barat.
Kepala Bagian Administrasi Kantor
Otoritas Jasa Keuangan Provinsi
Sumatera Barat.
Lima Kepala Bagian (Teknis)
Perbankan Kantor Otoritas Jasa
Keuangan Provinsi Sumatera Barat.
Pelaksana Administrasi Keuangan
pada Kantor Otoritas Jasa
Keuangan Provinsi Sumatera Barat.
Auditor Madya dan Auditor Ahli
Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Provinsi Sumatera
Barat selaku Aparat Pengawasan
Intern Pemerintah.

Wawancara
Mendalam

Pengumpulan
Data

Uji Validitas Data


Triangulasi Teknik
dan Sumber
Pengolahan dan
Analisis Data
Penyajian data
dalam teks naratif
Kesimpulan dan Saran

Observasi Partisipatif

Laporan

Laporan
Bulanan dan
Triwulanan

Daftar Pustaka

Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara

Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

Keppres Nomor 17 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Anggaran


Pendapatan dan Belanja Negara

PP Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja


Instansi Pemerintah

PP Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah

Prof. Dr. Sugiyono. 2007. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung :


Alfabeta

Tambahkan Lampiran Pertanyaan!!


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai