2013
DIKTAT
Persamaan Diferensial
Disusun oleh:
Dwi Lestari, M.Sc
email: dwilestari@uny.ac.id
1.
d2y
dy
+ xy = 0
2
dx
dx
2.
d 4x
d2x
+
5
+ 3 x = sin t
dt 4
dt 2
3.
v v
+
=v
s t
4.
2u 2 u 2 u
+
+
=0
x 2 y 2 z 2
dy
dx
atau x ' =
.
dx
dt
persamaan
diferensial
biasa
order
pertama.
2
y ''+ 7 y = 0
3)
y ''+ 3 y ' 4 y = 0
4)
u u
+
=0
x y
2)
v v
+ 2v = 0
x y
3)
2u u
+
=k
x 2 y
4)
u u u
+
+
= e,
x y z
dny
d n 1 y
a0 ( x) n + a1 ( x) n 1 + + an ( x) y = b( x)
dx
dx
Dimana a0 0 .
Persamaan diferensial biasa non linear jika persamaan diferensial tersebut tak linear.
d2y
dy
+ 3 + 4y = 0
2
dx
dx
3
d4y
dy
2 d y
2.
+x
+ x3
= xe x
4
3
dx
dx
dx
2
d y
dy
3.
+ 3 + 4 y3 = 0
2
dx
dx
d4y
d3y
dy
4. 4 + x 2 3 + x 3
= xe x
dx
dx
dx
dx
= ax xy
dt
dy
= cy + xy
dt
merupakan bentuk sistem persamaan diferensial Lotka-Volterra atau predator-prey (sistem
mangsa pemangsa dalam ekologi). Materi tersebut untuk pembahasan persamaan diferensial
yang tingkat lanjut.
LATIHAN
Klasifikasikan persamaan diferensial berikut:
1.
dy
+ x 2 y = xe x
dx
2.
d3y
d2y
dy
+
4
5 + 3 y = sin x
3
2
dx
dx
dx
3.
2u 2u
+
=0
x 2 y 2
4.
x 2 dy + y 2 dx = 0
5
d2y
d4y
5.
+
3
2 + 5y = 0
dx 4
dx
4u
2u 2u
+
+
+u = 0
6.
x 2y 2 x 2 y 2
7.
d2y
+ y sin x = 0
dx 2
d2y
8.
+ x sin y = 0
dx 2
d 6 x d 4 x d 3 y
+
9.
+ x =t
dt 6 dt 4 dt 3
3
d 2r
dr
10. =
+1
ds 2
ds
dy
dny
F x, y , , , n = 0 .
dx
dx
(C.1)
Suatu fungsi real f yang terdefinisi untuk semua x I dan memiliki turunan sampai ke-n untuk
semua x I disebut penyelesaian (C.1) jika dipenuhi:
xy ' = 2 y , x ?
Jawab:
y = f ( x) = x 2 y ' = f '( x) = 2 x
Sehingga:
x2 + y2 1 = 0
x 2 + y 2 1 = 0 2x + 2 y
2x + 2 y
2y
y
dy
0=0
dx
dy
=0
dx
dy
= 2 x
dx
dy
= x
dx
yy ' = x ,
(karena
dy
= y' )
dx
Keterangan:
Penyelesaian suatu persamaan diferensial berbentuk y=f(x) disebut fungsi eksplisit, sedangkan
fungsi implisit, misalnya g(x,y)=0.
y ' = sin x
y' =
Sehingga
dy
dx
dy
= sin x dy = sin xdx
dx
dy = sin xdx
y = cos x + c ,
Maka
c = konstanta.
Keterangan:
i.
ii. Jika konstanta c memiliki nilai tertentu, maka penyelesaian persamaan diferensialnya
disebut penyelesaian khusus.
Contoh soal 4:
Apakah fungsi
y ' y = 0 ?
Penyelesaian:
y = ce x y ' = ce x
sehingga
y ' y = ce x ce x = 0 .
Jadi, fungsi
y ( ) = cos + c 3 = 1 + c c = 2
Jadi, penyelesaian khusus persamaan diferensial y ' sin x = 0 adalah
y = cos x + 2 .
Contoh soal 1:
Buatlah pemodelan matematis dengan persamaan diferensial dari hukum-hukum benda jatuh
di ruang hampa dengan gravitasi g = 9,8m / det 2 .
Penyelesaian:
Model matematis dengan persamaan diferensial untuk Gravitasi (percepatan) benda jatuh
sebagai berikut:
g=
d 2h
= 9,8 ;
dt 2
h: tinggi
d 2h
9,8 = 0 .
dt 2
v (t ) =
dh
= 9,8t + v0 = gt + v0 .
dt
dh
= 9, 8t + v0 = gt + v0
dt
h (t ) =
1 2
gt + v0 t + h0
2
untuk v0 = 0 dan h0 = 0, h (t ) =
1 2
gt .
2
Contoh soal 2:
Tuliskan formulasi hukum pendinginan newton dalam bentuk persamaan diferensial dimana T(t)
adalah suhu benda yang ditempatkan di dalam medium yang suhunya dijaga tetap T1.
Penyelesaian:
Formulasi yang diminta adalah
dT
= k (T T1 ) ,
dt
k : konstanta kesebandingan.
Contoh soal 3:
Sebuah tangki penampung cairan berisi 20 galon air asin. Larutan air garam mengandung 75
pon garam larut. Kemudian larutan air garam yang berisi 1,2 pon garam per gallon dimasukkan
ke dalam tangki dengan laju 2 galon per menit dan air asin di dalam tangki dialirkan keluar
dengan laju yang sama. Jika larutan air asin di dalam tangki dipertahankan agar homogen
dengan tetap mengaduknya, tentukan formulasi (pemodelan matematis) persamaan diferensial
yang digunakan untuk penyelesaian perhitungan banyaknya garam di dalam tangki.
Penyelesaian:
Andaikan y adalah banyaknya garam (dengan satuan pon) di dalam tangki pada t menit. Dari air
asin yang dialirkan masuk, tangki mendapat tambahan 1,2 pon garam per galon, sehingga
menjadi 2,4 pon per menit. Bersamaan air garam yang dimasukkan, dialirkan keluar dari tangki
1
y , sehingga formulasi perhitungan banyaknya garam di dalam tangki adalah
60
dy
1
1
dy
= 2, 4
y atau
y+
= 2, 4 .
dt
60
60
dt
Jadi, formulasi yang dimaksud adalah y '+
1
y 2, 4 = 0 .
60
dy
+ y = x +1
dx
d2y
dy
7 + 12 y = 0
2
dx
dx
2
d y
dy
3 + 2 y = 4x2
2
dx
dx
d2y
dy
1 + x2
+ 4x + 2 y = 0
2
dx
dx
1
1 + x2
dy
+ x2 + y2 = 0
dx
dy
+ y = x3 y 3
dx
5
.
2
3. a. Tunjukkan setiap fungsi f yang didefinisikan oleh
pada interval 0 < x <
f ( x) = ( x3 + c ) e3 x
dy
+ 3 y = 3 x 2 e 3 x
dx
b. Tunjukkan setiap fungsi f yang didefinisikan oleh
f ( x) = 2 + ce2 x
dy
+ 4 xy = 8 x
dx
10
dy
dx
dy
= f ( x) .
dx
g ( y)dy =
f ( x) dx .
Jika fungsi-fungsi f dan g kontinu, maka nilai integralnya ada dan hasil integralnya
merupakan penyelesaian persamaan diferensial tersebut.
Contoh soal 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial 16 yy '+ 9 x = 0 .
Penyelesaian:
16 yy '+ 9 x = 0
16 yy ' = 9 x
16 y
dy
= 9 x
dx
16 ydy = 9 xdx
16 ydy = 9 xdx
9
8 y 2 = x2 + c
2
11
9 2
x =c.
2
9 2
x =c.
2
Contoh soal 2:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial y ' y sin x = 0 .
Penyelesaian :
y ' y sin x = 0
dy
= y sin x
dx
1 dy
= sin x
y dx
1
dy = sin xdx
y
ln | y |= cos x + c
| y |= ecos x+c .
Latihan:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial berikut.
1. 2 xy '+ x 2 = 0
2.
y ' xy 2 = 0
3. 3 xy ' y = 0
4.
yy ' = 3 cos 2 x
5.
y ' tan x = 0
6.
y ' e x + 2 xy = 0
7. 5 xy + y ' x = 0
8.
y'
1
= 2
2 x x +1
12
y ( ) = 10 berarti y = 10 jika x =
Kondisi awal dari penyelesaian suatu persamaan diferensial disebut nilai awal dan untuk
penyelesaiannya harus ditentukan penyelesaian khusus yang memenuhi syarat awal yang
diberikan.
Pemahaman masalah nilai awal berasal dari suatu realita pada terapan bahwa peubah
bebas seringkali berupa faktor waktu, sehingga persamaannya berbentuk y(x0) = y0 yang
merupakan situasi awal pada suatu peubah. Misal pada waktu tertentu didapat
penyelesaian dari suatu persamaan diferensial, maka penyelesaian itu menunjukkan kondisi
yang terjadi pada waktu kemudian misalnya dalam bentuk y(x) = ax + b.
Contoh soal 1:
Tentukan
penyelesaian
masalah
nilai
awal
dari
suatu
persamaan
diferensial:
xy '+ y = 0, y (1) = 1 .
Penyelesaian:
xy '+ y = 0
x
dy
= y
dx
1
1
dy = dx
y
x
1
1
dy = dx
y
x
ln | y |= ln | x | +c
| y |= eln| x|+ c .
Nilai awal : y (1) = 1
sehingga:
1 = ec c = 0 .
13
Contoh soal 2:
Tentukan penyelesaian masalah nilai awal pada persamaan diferensial:
( x 2 + 1) y '+ y 2 + 1 = 0 , y (0) = 1 .
Penyelesaian:
( x 2 + 1) y '+ y 2 + 1 = 0
( x 2 + 1)
dy
= ( y 2 + 1)
dx
dy
dx
= 2
( y + 1)
( x + 1)
2
(y
dy
dx
= 2
+ 1)
( x + 1)
arctan y = arctan x + c
arctan y + arctan x = c .
Misal: arctan x = a dan arctan y = b sehingga menurut teori dalam persamaan trigonometri
yakni
tan( a + b) =
tan a + tan b
.
1 tan a tan b
Sehingga:
tan c =
Jadi,
x+ y
.
1 xy
x+ y
= tan c merupakan penyelesaian umum persamaan diferensial di atas.
1 xy
0 +1
= tan c tan c = 1 .
1 0.1
Jadi, penyelesaian PD di atas adalah
14
atau y =
1 x
.
1+ x
xy '+ y = 1 , y (e) = 1
2.
y '
3.
4.
y3 y ' = x3
5.
y '+ x 2 y = 0 , y (1) = 1 .
x
= 0 , y (2) = 0
y
, y (1) = 0
y
y
Diberikan suatu persamaan diferensial y ' = g , dimana g adalah fungsi dari .
x
Misal:
y y
1. g =
x x
y
y
2. h = cos
x
y
y
3. i = 1 + , dan lain-lain.
x
Andaikan
Sehingga :
y
= u , dimana y: fungsi dari x, dan u: fungsi dari x
x
y = ux
dy
d
=
(ux ) = u + u ' x
dx dx
berarti :
dy
= y'= u +u'x .
dx
y
Jika y ' = u + u ' x dikembalikan pada persamaan diferensial y ' = g , maka diperoleh:
x
15
y
g = g (u )
x
u + u ' x = g (u )
u ' x = g (u ) u
x
du
= g (u ) u
dx
du
dx
=
.
g (u ) u
x
Bentuk
du
dx
=
adalah persamaan diferensial terpisahkan.
g (u ) u
x
Penyelesaiannya:
du
dx
=
.
g (u ) u
x
Contoh soal 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial 2 xyy ' y 2 + x 2 = 0 dengan transformasi
u=
y
.
x
Penyelesaian:
2 xyy ' y 2 + x 2 = 0
dikalikan
1
x2
y
y2
2 y ' 2 +1 = 0
x
x
y
y
2 y ' + 1 = 0
x
x
2uy ' u 2 + 1 = 0
; y '= u +u'x
y
=u
x
2u 2 + 2uu ' x u 2 + 1 = 0
2uu ' x + u 2 + 1 = 0
16
2u du
1
=
u + 1 dx
x
2
2u
1
du = dx
u +1
x
2
2u
1
du = dx
+1
x
ln | u 2 + 1|= ln | x | +c
| u 2 + 1|= eln| x|+ c
, u=
y
x
y
+ 1 = e ln| x|+c
x
2
y
+ 1 = eln| x|+c
x
2
y2
C
+1 = .
2
x
x
Jadi, penyelesaiannya adalah
C : konstanta.
C
y2
C
atau y = x
1 .
+1 =
2
x
x
x
Contoh soal 2
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial y ' = cot( x + y ) 1 dengan transformasi
x+ y =v .
Penyelesaian:
y ' = cot( x + y ) 1 .
Transformasi:
x+ y =v
y = v x
y ' = v '1 .
Sehingga:
v '1 = cot v 1
v ' = cot v
17
tan vdv = dx
tan vdv = dx
ln | cos v |= x + c
; v = x+ y
ln | cos v |= ( x + c )
ln | cos( x + y ) |= ( x + c )
cos( x + y ) = e( x+c )
x + y = arccos e( x+c )
y = x + arccos e( x+c ) .
Jadi, penyelesaiannya: y = x + arccos e( x+c ) .
Latihan
Dengan transformasi yang diberikan, tentukan penyelesaian persamaan diferensial berikut.
1.
xy ' = e xy y ; xy = u
2.
y ' = ( y x) 2
; y x = u
3. e y y ' = k ( x + e y ) 1 ; x + e y = u
4.
y'=
y x +1
; yx =u
y x +5
5.
y'=
1 2 y 4 x
; y + 2x = u .
1+ y + 2 x
, k : konstanta
M ( x, y ) dx + N ( x, y ) dy = 0
(1)
disebut persamaan diferensial exact jika ruas kiri merupakan diferensial total, yaitu
du =
u
u
dx +
dy
x
y
(2)
18
du = 0
(3)
u ( x, y ) = c ,
c : konstanta.
Dengan membandingkan persamaan (1) dan (2), terlihat bahwa persamaan (1) bersifat
pasti (exact) jika ada suatu fungsi f(x,y) yang bersifat
a)
b)
u
= M
x
= N
(4)
Jika fungsi-fungsi M dan N terdefinisikan dan terdiferensiabel di semua titik pada bidang xy
dalam kurva tertutup dan tidak memotong kurva fungsi itu sendiri, maka dari persamaan (4)
diperoleh:
M
2u
N
2u
=
=
dan
y
yx
x xy
(5)
2u
2u
2u
2u
=
=
atau
yx xy
xy yx
sehingga:
M N
=
y
x
merupakan syarat perlu dan syarat cukup agar Mdx + Ndy = 0 merupakan persamaan
diferensial exact.
u = Mdx + k ( y )
k(y) : konstanta pengintegralan dan nilainya dapat ditentukan dengan
du
=N.
dy
19
u = Ndy + l ( x)
l(x): konstanta pengintegralan dan nilainya dapat ditentukan dengan
du
=M .
dx
Contoh soal 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial xy '+ y + 4 = 0 .
Penyelesaian:
xy '+ y + 4 = 0
xy ' = ( y + 4)
x
dy
= ( y + 4)
dx
xdy + ( y + 4) dx = 0
( y + 4) dx + xdy = 0
M ( x, y ) = y + 4
N ( x, y ) = x
Karena
M
=1
y
N
=1.
x
M N
=
, maka xy '+ y + 4 = 0 persamaan diferensial eksak.
y
x
Fungsi penyelesaian:
u ( x, y ) = Ndy + l ( x)
= xdy + l ( x)
= xy + l ( x )
Nilai konstanta l ( x ) :
u
dl
= M y+
= y+4
x
dx
dl
=4
dx
dl = 4dx
dl = 4dx
20
u ( x, y ) = xy + 4 x + c
xy + 4 x + c = 0
xy = c 4 x
c
y = 4.
x
c
x
y 2 dx + 2 xydy = 0
Karena
M ( x, y ) = y 2
M
= 2y
y
N ( x , y ) = 2 xy
N
= 2y .
x
M N
=
, maka y 2 dx + 2 xydy = 0 persamaan diferensial eksak.
y
x
u ( x, y ) = Mdx + k ( y )
= y 2 dx + k ( y )
= xy 2 + k ( y ) .
Selanjutnya dicari nilai k ( y )
u
dk
= N 2 xy +
= 2 xy
y
dy
dk
= 0 k ( y) = c ,
dy
sehingga :
u ( x, y ) = xy 2 + c atau xy 2 + c = 0 .
Jadi, penyelesaiannya adalah xy 2 + c = 0 .
21
bahwa
persamaan
diferensial
berikut
adalah
eksak
dan
tentukan
penyelesaiannya.
1.
xdx + 2 ydy = 0
2. [( x + 1)e x e y ]dx xe y dy = 0
3. e dr re d = 0
1
4. ( xdy ydx ) = 0
x
2
2. Faktor Pengintegralan
Persamaan diferensial
1
dx + 2 xdy = 0 bukan merupakan persamaan diferensial eksak,
y
karena
M N
.
y
x
Namun dapat dibentuk menjadi persamaan diferensial eksak, jika dikalikan dengan
f ( x, y ) =
y
, sehingga diperoleh
x
1 dx + 2 xdy y = 0 ,
y
x
M N
1
=
=0.
dx + 2 ydy = 0 , karena
y
x
x
Dari ilustrasi di atas, tampak bahwa suatu persamaan M ( x, y ) dx + N ( x, y ) dy = 0 belum
tentu bersifat eksak. Selanjutnya, untuk membentuk menjadi persamaan diferensial eksak,
22
persamaan diferensial
1
dx + 2 xdy = 0 yang tidak eksak dan penyelesaian
y
1
dx + 2 ydy = 0 yang eksak hasilnya harus sama.
x
1
dx + 2 xdy = 0
y
1
dx = 2 xdy
y
ydy =
1
dx
2x
ydy =
1 1
dx
2 x
1 2
1
y = ln | x | +c
2
2
1 2 1
y + ln | x |= c
2
2
; dikalikan 2
y 2 + ln | x |= 2c
; 2c = c
y 2 + ln | x |= c
: penyelesaian
Penyelesaian cara 2:
1
1
dx + 2 ydy = 0 : persamaan diferensial eksak ; M ( x, y ) = ,
x
x
N ( x, y ) = 2 y
u ( x, y ) = Ndy + l ( x)
= 2 ydy + l ( x)
= y 2 + l ( x)
u
dl 1
= M 0+
=
x
dx x
dl =
1
dx
x
23
dl =
1
dx
x
l ( x) = ln | x | +c
Sehingga:
u ( x, y ) = y 2 + ln | x | +c
y 2 + ln | x | +c = 0
y 2 + ln | x |= c,
y 2 + ln | x |= c
c = c
: penyelesaian.
x2 y 2 dx x1 ydy = 0 .
Penyelesaian:
x2 y 2 dx x1 ydy = 0
Berarti:
M
= 2 x 2 y
y
N
N ( x , y ) = x 1 y
= x 2 y
x
M ( x , y ) = x 2 y 2
Karena
M N
x2 y 2 dx x1 ydy = 0
dikalikan
x2
y
ydx xdy = 0 .
Tampak
bahwa
ydx xdy = 0
adalah
persamaan
diferensial
eksak
karena
M N
=
= 1 .
y
x
Fungsi penyelesaian:
u ( x, y ) = Ndy + l ( x)
24
= xy + l ( x )
u
dl
= M y +
= y
x
dx
dl = 0dx
dl = 0dx
l ( x) = c .
LATIHAN:
Tentukan faktor pengintegralan dan penyelesaian persamaan diferensial berikut.
1. ( y + 1) dx ( x + 1) dy = 0
2. 3 ydx + 2 xdy = 0
3.
x 2 ydx + xy 3 dy = 0
25
y '+ p ( x ) y = q ( x )
disebut persamaan diferensial linear order pertama, y dan y bersifat linear sedangkan p ( x)
dan q ( x) sebarang fungsi dalam x . Jika q ( x) = 0 , maka
y '+ p ( x ) y = 0
disebut persamaan diferensial linear homogen.
Jika q ( x) 0 , maka
y '+ p ( x ) y = q ( x )
disebut persamaan diferensial linear tak homogen.
1. Menentukan penyelesaian persamaan diferensial linear homogen dan persamaan
diferensial tak homogen.
y '+ p ( x ) y = 0
dy
+ p( x) y = 0
dx
dy
= p ( x ) y dy = p ( x ) ydx
dx
1
dy = p ( x) ydx
y
1
dy = p ( x) dx
y
ln | y |= p ( x) dx + c
p ( x ) dx
y ( x) = ce
26
c = ec
jika y > 0
c = ec
jika y < 0
penyelesaian
persamaan
diferensial
linear
homogen
order
pertama
y '+ p ( x ) y = 0
Adalah fungsi y ( x) = ce
p ( x ) dx
y '+ p ( x ) y = q ( x )
, dimana q ( x) 0
dy
+ p( x) y = q ( x)
dx
, dikalikan dx
dy + p ( x ) ydx = q ( x )dx
dy + p ( x ) ydx q ( x ) dx = 0
dy + ( py q ) dx = 0
( py q ) dx + dy = 0 .
Andaikan py q = P dan 1 = Q , maka ( py q ) dx + dy = 0 dapat dibentuk menjadi
Pdx + Qdy = 0 .
Jika P 0 , suatu faktor pengintegralan
P( x) =
1
f
P ( x) dx =
1
df
f
P( x)dx =
1
df
f
ln | f |= P ( x) dx
f ( x) = e
P ( x ) dx
P( x)dx = h( x) P( x) = h '( x) .
Sehingga:
f ( x) = e h ( x ) .
27
demikian,
persamaan
diferensial
y '+ p ( x ) y = q ( x )
dikalikan
dengan
f ( x) = e h ( x ) diperoleh bentuk
( y '+ p( x) y ) eh ( x ) = q( x)eh( x ) ,
disederhanakan menjadi
(e h y ) ' = qe h
(e
y ) 'dx = qe h dx
eh y = qe h dx + c
Jadi,
y = eh qe h dx + c ,
dimana
h = p ( x) dx .
y '+ p ( x ) y = q ( x )
adalah fungsi
y = eh qe h dx + c .
Contoh soal 1:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial linear homogen y '+ y = 0 .
Penyelesaian:
y '+ y = 0
P( x)dx = dx = x + c
= ce x .
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial linear homogen y '+ y = 0 adalah fungsi
y ( x) = ce x .
Cek ulang:
y ( x) = ce x y '( x) = ce x ,
sehingga
y '+ y = ce x + ce x = 0
(benar).
Contoh soal 2:
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial tak homogen y '+
1
4
y = . Tentukan
x
x
y '+
1
4
y =
x
x
; p( x) =
1
4
, q( x) =
x
x
1
dx = ln | x |
x
1
= ,
x
h ( x ) = p ( x ) dx =
e h = e ln| x| = x eh
sehingga
y = eh e h q ( x ) dx + c
1
4
= x dx + c
x
x
c
= 4 + .
x
Jadi, penyelesaian persamaan diferensial linear tak homogen y '+
y = 4 +
1
4
y = adalah fungsi
x
x
c
.
x
0 = 4 +
c
c=4.
1
29
y = 4 +
4
.
x
LATIHAN:
Tentukan penyelesaian umum bagi persamaan diferensial berikut.
1.
y ' y = 3
2.
y ' y cot x = 0
3.
y '+ ay = eax
4.
xy '+ 2 y = 2e x
5.
xy '+ y = 2 x
a : konstanta
2
Tentukan penyelesaian khusus bagi persamaan diferensial berikut dengan nilai awal
yang diberikan.
1.
y ' 2 y = e x
, y (1) = 0
2.
y '+ 2 y = ( x + 2) 2
, y (0) = 0
3.
y ' x3 y = 2 x3
, y (0) = 1
4.
, y (0) = 1
5.
xy ' = (1 + x ) y
, y (2) = 6e 2
dT
= k (T T1 ) ,
dt
k : konstanta
T(t) adalah suatu benda yang ditempatkan dalam medium yang sukunya tetap T1.
Tentukan penyelesaian persamaan diferensial di atas jika suku awal benda T(0) = T0.
30
dT
= k (T T1 )
dt
= kT + kT1 )
dT
+ kT = kT1 .
dt
Faktor pengintegralan f (t ) = e
k dt
= e kt ,
Sehingga :
dT
+ kT = kT1
dt
e kt
(dikalikan e kt ),
dT
+ e kt kT = e kt kT1 ,
dt
d
Te kt ) = kT1e kt ,
(
dt
d
dt (Te )dt = kT e
kt
Te kt =
kt
dt ,
1
kT1e kt + c ,
k
T = T1 +
c
.
e kt
T0 = T1 +
c
c = T0 T1 .
e0
T0 T1
.
e kt
Contoh soal 2:
Terapan pada bidang Kimia.
Bak penampung cairan mula-mula berisi 120 galon air garam dapur NaCl. Larutan
tersebut mengandung 75 pon garam. Kemudian larutan air garam yang mengandung
1,2 pon garam per gallon dialirkan ke dalam tangki dengan laju 1 galon per menit dan
dalam waktu yang bersamaan, air garam dalam bak dialirkan keluar dengan laju 1 galon
per menit. Jika larutan iar garam di dalam bak dipertahankan supaya homogen dengan
cara diaduk, tentukan kandungan garam di dalam tangki setelah 1 jam.
31
1
y.
60
dy
1
= 1, 2
y,
dt
60
dy
1
+
y = 1, 2 .
dt 60
t
dy
1
+
y = 1, 2
dt 60
t
t
t
dy
1
e 60
+ e 60
y = 1, 2e 60 ,
dt
60
t
t
d 60
60
e = 1, 2e ,
dt
ye
(dikalikan e 60 ),
t
d 60t
60
e
dt
1,
2
e
dt ,
=
dt
t
60
t
60
= 1, 2.60e + c ,
t
y=
72e 60
e
t
60
y = 72 +
c
e
c
e
t
60
t
60
c
75 = 72 + c = 3 .
1
Jadi, kandungan garam did lam bak setelah satu jam = 60 menit adalah
y = 72 +
3
e
= 73,104 pon.
32
2
sin
1
3. 1
4.
5.
0
cos
Selidiki apakah fungsi yang diberikan merupakan penyelesaian persamaan diferensial berikut.
6.
0
,
,
cos
7. 2 3
0
,
,
8.
,
3
9. 2 3
0
, 0 ;
10. 5 4
0
, 0 ;
,
,
ln
2. 2
3.
4.
$%$
33
&'(
$
2. sin
0
3.
)*+ )*+
4.
, -.
$, /
5.
$
Carilah penyelesaian khusus dari persamaan diferensial berikut.
6.
, 0
2
7. 2
8.
9.
, 0
1
$%$
, 0
1
&'(
$
10.
Berikut
, 0
0
ini
, 0
1
diberikan
Persamaan
Diferensial
berbentuk
01
21.
Carilah
penyelesaiannya.
1. 3
sin 1
2. 1 31
(45 3
3
3. 2
2 3 1
4. 2
1 1
5. tan 1
1 sin 21
34
, 1
7. 1
3
8. cot 1
2 )*+) 1
9. 1 2
sin 1
, 1
1
9
, 8 :
1
, ;
9
1
1
=.?$(45 3
?
Jika y(0)=1, tentukan waktu t dimana populasi menjadi dua kali lipat.
7. Andaikan suhu secangkir kopi menurut Hukum Newton tentang pendinginan (Newtons
law of cooling) 950C saat dicampur dengan air mendidih. Satu menit kemudian suhu
turun menjadi 850C pada ruangan bersuhu 250C. Tentukan kapan kopi tersebut
mencapai suhu 650C.
8. Sebuah benda bermassa m diterjunkan dengan percepatan yang proporsional terhadap
kecepatannya (v). Diasumsikan percepatan gravitasi konstan. Jika model pada
permasalahan ini berbentuk:
@
AB
@C DB
A1
36
$
$
4.
5.
6.
%$
$
7.
, 1
8.
3 % cos 8 :
9.
sec 8 :
, 1
0
, 1
;
10.
2 4
, 2
4
11.
4
,dengan transformasi 4
B
12.
$%
$$
$?
13.
%
, dengan transformasi 2
B
, dengan transformasi
G 1 dan
H 2
37
K$L
J$K
6.
KL
JK
,0
10. ln A ln A
0
, 0, 0
Tentukan nilai b agar persamaan diferensial yang diberikan eksak. Kemudian carilah
solusinya untuk nilai b yang diperoleh.
11. M A A
0
12. A M A
0
38
DIKTAT
PERSAMAAN DIFERENSIAL
Disusun oleh:
Dwi Lestari, M.Sc.
39
40
Boyce W.E and DiPrima, R.C., 1997, Elemntary Differential Equations and Boundary Value
Problems. New York: John Wiley & Sons.Inc.
Kreyszig, E.2006. Advanced Engineering Mathematics, 9th ed. New York: John Wiley & Sons,
Inc.Leithold, Louis, 1993, Kalkulus dan Geometri Analitik, Jakarta : Erlangga.
Purcell, Erwin J., Dale Varberg, 2001, Kalkulus, Batam : Interaksara.
Ross, SL.1984. Differential Equations. New York: John Wiley & Sons.Inc.
41