Anda di halaman 1dari 2

TK 4021 Seminar Keprofesian Teknik Kimia

30 Januari 2015
Insinyur di Indonesia
Pembicara pada seminar pertama ini adalah Bapak Ir. Budiono
Kartohadiprodjo. Beliau aktif di berbagai di berbagai organisasi. Sebagai
contoh, Beliau merupakan pendiri dan pemimpin umum Majalah Gatra, Ketua
Korps Nasional Resimen Mahasiswa Indonesia dan anggota Majelis
Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Pada kesempatan ini, Bapak
Budiono bercerita mengenai perbedaan negara maju dan Indonesia.
Indonesia sebenarnya memiliki sumber daya alam yang lebih kaya dan
jumlah penduduk yang lebih banyak dibandingkan dengan negara lain.
Sayangnya, penduduk Indonesia pada umumnya belum memiliki watak yang
memenuhi prinsip dasar kehidupan, seperti beretika, berintegritas,
bertanggung jawab, bekerja keras, tepat waktu dan sebagainya. Hal tersebut
yang membuat negara kita masih tertinggal dari negara-negara maju di
dunia.
Sebagai seorang sarjana yang akan bergerak dalam bidang keinsinyuran,
seseorang harus memiliki watak yang sesuai dengan prinsip kehidupan.
Watak dari para insinyur tersebut dapat menentukan kemajuan dari suatu
negara karena insinyur sangat terkait dengan bidang-bidang vital dalam
kehidupan bermasyarakat. Sebagai seorang insinyur harus memiliki ilmu
pengetahuan, pengalaman dan etika untuk menjadi seorang insinyur yang
berkualitas. Etika merupakan salah satu hal yang penting karena dengan
memiliki hal tersebut seorang insinyur akan melakukan sesuatu dengan jujur
dan tidak merugikan orang lain. Oleh karena itu, pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang RI No. 11 mengenai keinsinyuran pada bulan Februari 2014
berkat bantuan PII sebagai wadah bagi insinyur di Indonesia.
Di masa mendatang, PII akan menjadi badan yang melakukan pelatihan
terhadap lulusan sarjana sebelum berhak menjadi insinyur. Lulusan sarjana
yang mengikuti pelatihan dan lulus uji kelayakan akan mendapat sertifikasi
insinyur. Seorang lulusan perguruan tinggi harus memiliki sertifikasi sebagai
insinyur agar dapat mengambil keputusan terkait bidang vital kehidupan
masyarakat. Dalam pelatihan yang dilakukan PII, lulusan-lulusan dari
perguruan tinggi akan diberikn pengarahan, pengetahuan dan pemahaman
mengenai karakter insinyur, kode etik insinyur, sikap yang baik sebagai
insinyur dan sebagainya. Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa
setiap insinyur di Indonesia yang memiliki peran besar dalam bidang-bidang
vital terkait kepentingan orang banyak dapat mengambil keputusan yang
tepat dan menguntungkan semua pihak.
Usaha yang dilakukan PII harus didukung oleh pihak-pihak terkait seperti
pemerintah, industri, dan masyarakat. Sebagai mahasiswa calon sarjana,

saya dan rekan-rekan harus berjuang lebih giat dalam meningkatkan


kemampuan hardskill dan softskill serta memperbaiki watak agar dapat
menjalankan prinsip-prinsip kehidupan. Dengan cara tersebut, para
mahasiswa dapat berperan memajukan negara Indonesia khususnya di
bidang keinsinyuran.

Anda mungkin juga menyukai