Kuliah Estetika Bentuk I
Kuliah Estetika Bentuk I
TEORI WARNA
_____________________________________________________________
1.Skema Lingkaran warna Munsell
2. Warna Primer :
Warna Primer menurut Oswald ( Dasarnya teori Hering ) : adalah Merah ; Kuning ; Hijau laut dan Biru
Lingkaran warna pigmen ; ( substraktif ) :
Merah , Kuning dan Biru , yang bila dicampur dalam kondisi yang normal akan menghasilkan warna baru .
Campuran demikian disebut substraktif . Campuran antara dua warna akan menghasilkan warna yang
membentuk warna baru , tetapi bila ketiganya dicampur akan menghasilkan warna coklat atau abu-abu
bahkan bisa menjadi hitam .
Nilai Warna : diambil dari bahasa inggris value, yaitu tingkatan atau urutan kecerahan suatu warna
Secara teoritis diagram tingkatan nilai yang biasa digunakan adalah 9 tingkat.
Nilai warna ;
Mulai dari yang tercerah Putih (P) , melalui deretan abu-abu netral ( Kn ) sampai dengan yang
tergelap Hitam .
Dr. Denman W . Ross, membagi interval nilai ini menjadi 9 langkah dengan berjarak tetap dan diberi simbol
secara numerik . Putih diberi nomor 1 dan hitam diberi nomor 9 . Abu abu netral diberi nomor 2 sampai 8
dengan Kn nomor 5 yang paling netral .
Putih mempunyai nilai tertinggi , tidak ada warna lain yang mempunyai nilai setinggi putih .
Hitam mempunyai nilai terendah , tidak ada warna lain yang mempunyai nilai segelap atau serendah
hitam .
Bila dimensi kedua nilai ini dimasukkan kedalam skema lingkaran warna , maka warna akan berubah nilai
skalanya secara gradual , nilai tertinggi dipuncaknya dan nilai terendah atau tergelap paling bawah .
Bila warna ingin dibuat lebih terang tinggal menambahkan putih , sebaliknya bila warna ingin dibuat lebih
gelap tinggal menambahkan hitam . Jadi setiap warna dapat diubah nilainya . Nilai yang paling netral adalah
abu-abu nomor 5 (Kn.5) .
Deretan nilai di atas Kn.5 disebut nilai tinggi dan dibawah Kn.5 disebut nilai rendah , maka secara numerik
bisa diidentifikasi tingkatan nilainya .
Bila dihubungkan dengan warna , nilai yang lebih terang disebut warna cerah atau warna muda , sebaliknya
warna yang nilainya lebih rendah disebut warna gelap atau warna tua .
Nilai dapat memberikan efek yang berlainan terhadap warna .
Contoh untuk hal tersebut misalnya meletakkan sebuah warna dalam ukuran dan tingkat kecerahan yang
sama diatas latar belakang putih , di atas latar belakang abu-abu netral dan diatas hitam .
Ketiga nya dijejerkan dan akan tampak efek yang berlainan . Warna tersebut akan tampak lebih tua diatas
putih , akan tampak tetap diatas abu-abu netral , dan akan tampak lebih cerah atau lebih muda diatas
hitam .
Dalam penggunaannya ,
nilai cerah akan menambah luas ukuran suatu obyek . Misalnya ruangan sempit yang dindingnya di cat
dengan warna cerah akan terasa lebih luas dari ukuran yang sebenarnya, atau seseorang akan tampak
lebih gemuk dari ukuran yang sebenarnya bila memakai baju berwarna cerah. Sebaliknya nilai gelap akan
terasa mempersempit atau memperkecil ukuran yang sebenarnya dari suatu objek. Sebagai contoh, sebuah
ruangan akan terasa lebih tinggi bila warna langit-langit ruangan itu diberi warna bernilai cerah.
Putih
Abu-abu
netral
Hitam
Komposisi Warna
Intensitas Warna