Anda di halaman 1dari 27

Warna by Kiani Azalea

WARNA
by
KIANI AZALEA

Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea

WARNA
PENGERTIAN WARNA
Warna merupakan pelengkap gambar serta mewakili suasana kejiwaan pelukisnya
dalam berkomunikasi. Warna juga merupakan unsur yang sangat tajam untuk
menyentuh kepekaan penglihatan sehingga mampu merangsang munculnya rasa
haru, sedih, gembira, mood atau semangat, dll.
Pemilihan warna adalah satu hal yang sangat penting dalam menentukan respons
dari calon pemakai. Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang
(terutama warna background). Warna akan membuat kesan atau mood untuk
keseluruhan gambar/grafis. Warna merupakan unsur penting dalam grafis karena
dapat memberikan dampak psikologis kepada orang yang melihat. Warna mampu
memberikan sugesti yang mendalam kepada manusia. Dalam komunikasi grafis,
penggunaan warna perlu ditata dan disusun dengan tepat sehingga menimbulkan
suasana, mempengaruhi luas kehidupan manusia sekaligus sebagai lambing
psikologis.

Warna

juga

bersifat

case

sensitive

meskipun

secara

universal

penggunaan warna-warna di bidang komunikasi grafis telah diakui namaun warna


erat kaitannya dengan latar belakang budaya bangsa atau komunitas tertentu yang
mungkin memberikan penilaian berbeda untuk penggunaan warna-warna berbeda.
Sebagai contoh, warna merah jarang digunakan untuk kemasan produk yang dijual
di Saudi Arabia karena nilai budaya setempat meyakini bahwa warna merah adlah
haram karena identik dengan darah.
Untuk mencapai desain warna yang efektif bisa dimulai dengan memilih warna yang
bisa merepresentasikan tujuan daripada media komunikasi grafis yang dibuat. Pallet
warna yang dibuat sebaiknya cocok dengan tujuan atau pesan yang ingin
disampaikan. Sebagaimana misalnya Anda ingin mendesain media grafis untuk
anak-anak TK, maka ada baiknya Anda memilih warna-warna cerah untuk membuat
suasana ceria. Sementara untuk membuat situs komunitas dapat dipergunakan
warna-warna hangat agar menimbulkan suasana yang lebih santai. Sebaliknya jika
Anda bermaksud untuk menonjolkan penyajian informasi, di mana content akan
mendominasi, maka sebaiknya dipergunakan warna-warna sederhana dan tidak
Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea


mengganggu. Misalnya, jangan menggunakan background bunga-bunga dengan
warna yang mencolok.
Dalam sebuah desain, komposisi warna sangat penting. Komposisi berarti to
compose, yang berarti mengarang, menyusun, atau mengubah. Johannes Itten
dalam bukunya The Elements of Color menyatakan Efek sebuah warna dalam
komposisinya

ditentukan

oleh

situasi

karena

warna

selalu

dilihat

dalam

hubungannya dengan lingkaran. Warna yang dikeluarkan dari lingkarannya akan


memiliki kekuatan sendiri. Nilai-nilai kepentingan sebuah warna dalam komposisi
tidak berdiri sendiri. Kualitas dan kuantitas keluasannya merupakan factor yang
sangat menunjang.

SEJARAH PENEMUAN WARNA


o

Tahun1660: Sir Issac Newton


percobaan yang dilakukannya dengan prisma kaca membuktikan bahwa sinar
putih terdiri dari beberapa warna(spektrum warna).

Tahun1731: J.C. Le Blon


menemukan warna utama yaitu kuning,merah, dan biru sebagai warna utama.

Tahun1790: Hermann Von Helmholzt dan James Clerk Maxwell


mendasarkan warna pada cahaya matahari dan bertumpu pada hukum hukum
fisika

Tahun1810: Johann Wolfgang Von Goethe


penggolongan warna menjadi dua warna utama yaitu kuning (yang berhubungan
dengan kecerahan) dan biru (dengan kegelapan)

Tahun1824:michel eguene chevreul


direktur utama perusahaan permadani di prancis ini mengembangankan teori
merah kuning biru. Pada tahun 1839 mencetuskan teori harmoni warna pada
textile (the law of simultaneous contrast of colour).

Tahun1831: Sir David Brewster


teori ini meyederhanakan warna yang ada di alam menjadi 4 kelompok warna
yaitu primer, sekunder, tersier, dan netral. lingkaran warna brewster dapat
menjelaskan teori kontras warna(komplementer), spilt komplementer, triad, dan
tetrad
Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea


o

Tahun1879: Ogden Rood


mengembangkan teori ligkaran warnaberdasarkan warna merah hijau biru dan
terdapat putih ditengahnya.

Tahun1898: Albert H. Munsel


ia mulai menggunakan sistemnya pada tahun 1898 dan menerbitkannya dalam
a colour notation 1965. ia memakai rintisan warna yang dikemukakan oleh
ahli fisika berupa lingkaran warna 3 dimensi (hue, value, crhoma)

Tahun1900: Helbert E. Ives


mengemmukakan pencampuran warna:
red = magenta+cyan
blue = magenta+turqouise
celup dan pigmen menghasilkan lingkaran warna dengan warna primer
magenta,cyan,yelow.

Tahun1934: Farber Biren


ilmuan

amerika

ini

membuat

percobaan

sendiridengan

membuat

bagan

berdasarkan warna tradisional (merah,kuning,biru). Ia membuat lingkaran warna


yang pusatnya tidak di tengah karena menurutnya warna panas lebih dominan
dari pada warna sejuk.

TEORI TENTANG WARNA


Dalam seni rupa, warna merupakan unsur yang sangat penting karena warna bisa
menjadi alat untuk berekpresi. Bicara tentang warna, banyak sekali ilmu yang bisa
kita pelajari darinya. Oleh karena itu, pada bahasan ini kita akan mengupas
beberapa hal dasar mengenai warna.

1.

Teori Sir Isaac Newton (1642-1727)


Dari percobaannya, Newton menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan

warna spectrum dari sinar matahari, akan dihasikan warna merah, jingga, kuning,
hijau, biru, dan ungu alias mejikuhibiniu. Warna-warna itu bisa ditangkap mata
manusia pada saat ada pelangi.
2. Teori Kesehatan
Teori kesehatan menyatakan bahwa semua warna yang dapat ditangkap oleh
mata manusia adalah warna pokok.
3. Teori Brewster
Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea


Teori Brewster menyatakan bahwa warna pokok (primer) adalah warna yang
dapat berdiri sendiri dan bukan merupakan hasil percampuran dengan warna lain.
Sementara itu, warna yang berasal dari percampuran antara dua warna pokok
deisebut warna sekunder. Warna pokok teridir dari warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder adalah warna hijau, jingga dan ungu. Warna hijau dihasilkan dari
campuran warna biru dan kuning, sedangkan warna ungu diperoleh dari campuran
warna merah dan biru.
Warna yang diperoleh dari percampuran antara warna primer dan warna
sekunder disebut warna tertier. Rumus yang diperoleh dari Teori Brewster tersebut
memampukan Herbert Ives untuk menciptakan lingkaran warna. Teori tersebut
kemudian banyak diikuti orang, terutama mereka yang berkecimpung dalam bidang
seni rupa.
4. Teori Munsell
Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek
fisik dan psikis. Teorinya menyatakan bahwa warna pokok terdiri dari merah, kuning,
hijau, biru, dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau
muda, hijau tua, biru tua, dan nila.

PENGELOMPOKAN WARNA
Orang mengenal warna primer dan warna sekunder. Tiryssae Newton (1642-1727)
menemukan hubungan antara cahaya matahari dan warna. Ia berhasil menguraikan
cahaya matahari menjadi warna merah, jingga, kuning, biru, nilai, dan ungu. Di atas
merah ada warna infra merah dan dibawah warna merah warna ungu ada ultra
violet. Uraian warna tersebut dinamakan spectrum. Ahli grafis Jerman Le Blond
(1730) menyederhanakan temuan Newton menjadi 3 warna pokok, yaitu merah,
kuning dan biru yang dinamakan warna primer. Percampuran dua warna pokok
disebut warna sekunder, yaitu merah dan biru menjadi ungu, merah dan kuning
menjadi oranye, hijau dan ungu menjadi hijau ungu. Percampuran warna sekunder
disebut dengan warna tersier, yaitu orange dan ungu menjadi orange ungu, orange
dan hijau menjadi orange hijau, hijau dan ungu menjadi hijau ungu.
1. Warna Pokok (primer)
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman setiap orang untuk
menggunkannya. Dalam penggunaannya warna pokok ada dua macam. Untuk
Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea


grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru (cyan), merah (magenta),
dan kuning (yellow). Pada foto dan grafis komputer, warna pokok cahaya terdiri dari
red, green, dan blue (RGB). Dalam komputer, warna-warna yang pertama cyan,
magenta dan yellow masih ditambahkan warna key (hitam) sehingga dikenal istilash
CMYK.

2. Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan percampuran antara warna primer.
a. Merah + biru = ungu/violet
b. Merah + kuning = oranye/jingga
c. Kuning + biru = hijau

3. Warna Tersier
Warna tersier merupakan percampuran antara warna sekunder dengan primer.
a. Merah + ungu = merah ungu
b. Ungu + biru = ungu biru
c. Biru + hijau hijau biru
Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea


d. Hijau + kuning = kuning hijau
e. Kuning + oranye = oranye kuning

DIMENSI WARNA
Dimensi warna merupakan sifat-sifat dasar dari warna itu sendiri. Menurut The
Prang System, warna dibagi menjadi tiga dimesi, yaitu:
1. Hue, berkait dengan panas-dinginya warna, termasuk didalamnya warna primer,
sekunder dan tersier.
2. Value, berkait dengan terang-gelapnya warna, menunjukkan kulitas sinar yang
direfleksikan oleh sebuah warna atau menunjukkan gelasp terangnya warna,
dilakukan dengan menambahkan warna putih atau hitam.
3. Intensity, berkait dengan cerah-suramnya warna, menunjukkan kuat-lemahnya
warna. Pengurangan intensitas dicapai dengan mencampur atau menambah
warna murni dengan warna-warna setral seperti putih, hitam, abu-abu atau
dengan warna-warna komplemen.

Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea

KOMBINASI WARNA
Kombinasi warna adalah memadukan dua warna atau lebih warna-warna yang
bersebelahan/berdampingan atau berhadapan dalam lingkaran warna. Macammacam kombinasi warna :
a. Kombinasi warna Monochromatis
Kombinasi warna monochromatis adalah kombinasi warna dari warna yang sama
(satu warna) dengan perbedaan gelap terang (value) .
b. Kombinasi warna Analogus
Kombinasi warna analogus adalah kombinasi warna antara warna warna yang
berdampingan/berdekatan dalam lingkaran warna.

c. Kombinasi warna Kontras


Kombinasi warna kontras adalah kombinasi warna antara

Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea

d. Kombinasi warna Komplementer.


Kombinasi warna komplementer adalah kombinasi warna antara warna-warna
yang saling berhadapan letaknya dalam lingkaran warna.

e. Kombinasi soft color


Untuk pengkombinasian warna soft biasanya digunakan teknik seperti gambar di
bawah ini:

Gambar

di

atas adalah

penggambungan

dari

banyak

warna,

kemudian

ditransparency. Teknik di atas adalah cara sederhana untuk menemukan warna


turunan, agar tampil dinamis. Ada pun hasil dari teknik diatas bisa di kategorikan
seperti pada gambar di bawah ini:

Komunikasi Visual |

Warna by Kiani Azalea

gambar diatas adalah sebagian contoh kombinasi dari kumpulan warna - warna soft
dengan menggunakan teknik transparency. Akan tetapi, teknik transparency
tersebut hanya bisa di gunakan untuk mencari jenis warna soft atau warna turunan.

FUNGSI WARNA
a.

Warna pada karya seni rupa memiliki fungsi:


o

estetik,

simbolik,

ekspresi,

ungkapan perasaan,

personal expression.

b. Warna pada karya desain memiliki fungsi:


o

praktis,

estetik,

simbolik,

personal taste.

WARNA DAN DESAIN


Dalam desain, warna dapat menunjukkan gaya/style sebuah desain:

a. Warna

etnik:warna yang berciri gaya etnik/tradisional, contohnya dominant

warna hijau tua, coklat, dsb.

b. Warna

pop art: warna yang menggunakan warna-warna cerah (khas pop art),

seperti perpaduan warna merah, kuning, orang, dsb.


Komunikasi Visual |

10

Warna by Kiani Azalea

c.

Warna op-art (psikodelik): warna yang menngunakan warna-warna yang


memberikan efek khusus terhadap mata yang melihatnya( seperti kesan
luas/sempit, tinggi-rendah, dsb.). Contoh komposisi warna tersebut adalah:
warna merah-biru, merah-hijau, dsb.

d. Warna

posmo (postmodern): warna yang menggunakan warna-warna soft yang

mencirikan gaya postmodern. Contoh:perpaduan warna pastel.

WARNA DAN BUDAYA


a. Spanyol dan Venesia
Kaum elite dikuasai warna biru dan hitam
b. Cina
Lambang dinasti di Cina berbeda-beda. Warna dinasti Sung: coklat, dinasti Ming:
hijau, Ching: kuning. Kaisarnya memakai warna biru bila sedang memuja langit,
kuning waktu menyembah tanah, dan tinta merah waktu menandatangani suratsurat perintah.Warna kuning dianggap warna suci.Saat pertunjukan teater, orang
suci ditampilkan dengan muka merah, orang jahat dengan warna putih, dan
orang udik dengan warna hitam.Putih dilambangkan sebagai warna duka cita
.Warna merah digunakan saat perayaan pernikahan dan pengantin wanitanya
mengenakan pakaian berwarna merah.
c. Barat
Di Barat warna putih digunakan untuk mempelai wanita, ketika pernikahan,
sama hal nya dengan suku sunda.
d. Yunani
Phytagoras

melambandkan

patung-patung

wanita

berpita.

Pita

putih

melambangkan kesucian, pita merah melambanagkan cinta dan pengorbanan,


pita biru melambangkan social dan integritas. Pada cerita Odyssey, baju ungu
kemerahan melambangkan pengembaraan Odysseus.Pada lakon Illias, warna
merah merupakan lambing peperangan berdarah dalam cerita tersebut. Mitologi
yunani

mengatakan,

bahwa

warna

hijau

melambangkan

dewa

Hermes

(lambangnya biru), dan dewi Aphrodite(lambangnya kuning menjadi dewa


Hermaphrodite(hijau).
e. Indonesia

Komunikasi Visual |

11

Warna by Kiani Azalea


Warna bendera Indonesia berasal dari konsep, getah dan getih yang berwarna
merah dan putih, yaitu zat cair yang mengalir dalm tubuh makhluk yang
memberikan

kehidupan.

Lambang

kehidupan

yang

menaglir

terus

menerusWarna merah keunguan disukai oleh raja-raja di masa lampau. Warna


simbolik sifatnya dan tokoh pewayanangan kulit.
f. Sunda
Di sunda warna hijau identik dengan warna tokokh yang jahat dalam suatu
cerita, salah satu contohnya adalh buta hejo (tokoh raksasa).
g. Yogya
Di Yogya, kuning dipakai sebagai warna paying kebesaran Sultan Yogyakarta.
h. Mesir
Pada zaman mesir kuno, mahkota putih menghiasi osaris. Pendetra-pendeta
menguunakan jubah putih untuk menyembah deewa Jupiter. Kuning dan emas
melambangkan matahari, merah melambangkan pria, hijau lambing keabadian,
ungu warna tanah, biru lambang akhirat dan keabadian. Biru dipakai oleh para
pendeta, sebagai lambing kesucian dalam peradilan hokum. Osiris dilambangkan
dengan warna hijau. Horus (anaknya) dilambangkan dengan warna putih. Set,
dewa kejahatan berwarna hitam), Shu dewa yang emmisahkan langit dan bumi
berwarna merah, dan Amen, dewa kehidupan berwarna biru.
i. Asia
Di India, dewa brahmana dilambangkan dengan kuning, Siwa, dewa perusak
dilambangkan dengan waermna hitam. Kuning merupakan lambang budha, Arah
mata angin di cina dilambangkan dengan: Utara hitam, Selatan merah, timur

hijau,

barat

putih.Warna

hijau

abadi

menunjukkan

waktu,

bangsa2

dilambangkan dengan dengan empat warna, merah (mesir), kuning (asia), putih
(bangsa dari utara), hitam (negro).

WARNA DAN MAKNA PSIKOLOGIS


Secara umum, warna dikaitkan dengan pertimbangan makna psikologis
a. Merah keunguan: darah, marah, berani, seks, bahaya, kekuatan, kejantanan,
kebahagiaan, cinta, mulia, agung, kaya, bangga (sombong), mengesankan.
b. Hitam: misteri, berwibawa, berkelas, konservatif, kegelapan, tegas, kukuh,
formal, struktur yang kuat
Komunikasi Visual |

12

Warna by Kiani Azalea


c. Merah jingga: semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah.
d. Kuning jingga: kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka.
e. Putih: sporty, bersih, segar, mahal, positif, merangsang, cemerlang, ringan,
sederhana, polos, jujur, murni., suci,lugu, spiritual, tenang.
f.

Kelabu: maskulin, serius, tenang, sopan, sederhana, orang yang telah berumur,
kepasifan, sabar, rendah hati, intelegensia, ragu-ragu, tidak dapat membedakan
yang penting dan tidak penting. Netral, penengah dalam peperangan.

g. Jingga: kecerahan, hangat, semangat muda, ekstrimis, menarik.


h. Kuning:

ceria,

hangat,

semangat,

cerah,

kesenangan,

kelincahan

kemuliaan cinta, pengertian yang mendalam, lambang intelektual, bijaksana,


pengecut, pengkhianatan.
i.

Kuning hijau: persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri.

j.

Hijau

muda:

tumbuh,

cemburu,

kurang

berpengalaman,

iri

ahti,

kaya,

segar, istirahat, tenang.


k. Hijau biru: tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan.
l.

Biru: melankolis, teknologi, sejuk, pasif terhormat, tenang, damai, depresi,


menahan

diri,

ikhlas,

setia,

konservatif,

lembut,

menahan

diri.

Goethe

menyebutnya mempesona, spiritual, monoteis, kesepian, sedang memikirkan


masa lalu dan masa akan datang. Warna perspektif yang menarik kita dalam
kesendirian, dingin, membuat jarak, dan terpisah. Melambangkan kesucian
dan harapan.
m. Ungu: kebesaran, sejuk, negative, mundur, tenggelam dan khidmat, berarti
sukacita, kontemplatif, suci, lambang agama, murung, melankolis, pendiam,
agung(mulia), aristokrasi, dan menyerah.
n. Cokelat: bersahabat, hangat, tenang, alami, kebersamaan, sentosa, rendah hati.
o. Hijau:

emosi

hamper

mendekati

pasif,

lebih

istirahat.

Melambangakan

renungan, kepercayaan (agama), dan keabadian.Fungsi:kesegaran,

mentah,

muda, belum dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan harapan, kelahiran kembali,


dan kesuburan.
p. Pastel: lembut, feminim, romantis, inspirasi.

WARNA DAN KEPRIBADIAN SESEORANG


Komunikasi Visual |

13

Warna by Kiani Azalea


Berikut

ini

adalah

warna-warna

yang

mempunyai

asosiasi

dengan

pribadi

seseorang, diambil dari buku Design in Dress oleh Marian L. David :


a. Merah: cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitive, menarik bahaya, dosa,
pengorbanan, vitalitas.
b. Merah jingga: semangat, tenaga, kekuatan, pesat, hebat, gairah.
c. Jingga: hangat semangat muda, ekstrimis, menarik.
d. Kuning jingga: kebahagiaan, penghormatan, kegembiraan, optimisme, terbuka.
e. Kuning: cerah, bijaksana, terang, bahagia, hangat, pengecut, penghianatan.
f.

Kuning hijau: persahabatan, muda, kehangatan, baru, gelisah, berseri.

g. Hijau muda: kurang pengalaman, tumbuh, cemburu, iri hati, kaya, segar,
istirahat, tenang.
h. Hijau biru: tenang, santai, diam, lembut, setia, kepercayaan.
i.

Biru: damai, setia, konservatif, pasif, terhormat, depresi, lembut, menahan diri,
ikhlas.

j.

Biru ungu: spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman, kematangan, sederhana,


rendah diri, keterasingan, tersisih, tenang, sentosa.

k. Ungu: misteri, kuat, supremasi, formal, melankolik, pendiam, agung (mulia).


l.

Merah ungu: tekanan, intrik, drama, terpencil, penggerak, terpencil.

m. Coklat: hangat, tenang, alami, bersahabat, kebersamaan, tenang, sentosa,


rendah hati
n.

Hitam: kuat, duka cita, resmi, kematian, keahlian, tidak menentu.

o. Kelabu: tenang.
p. Putih: senang, harapan, murni, lugu, bersih, spiritual, pemaaf, cinta, terang.

ARTI WARNA WARNI DALAM FENG SHUI


a. Merah
Merah adalah warna yang menstimulasi suasana dominant. Warna merah akan
memberi

kesan

memperbesar

tampilan

suatu

object,

tetapi

sebaliknya

memperkecil ukuran ruang Merah adalah warna yang baik untuk memberi aksen.
Warna ini sebaiknya digunakan di ruang makan, ruang tidur anak, dapur atau
tempat kerja.
Pro : hangat dan kaya
Kontra : kemarahan, rasa malu kebencian
Komunikasi Visual |

14

Warna by Kiani Azalea


Elemen: api
b. Pink
Pink diasosiasikan dengan inosens, kemurnian dan susana romantis. Pink cocok
untuk ruang tidur, kurang cocok untuk kamar mandi atau dapur.
Pro : Kegembiraan, romantis
Kontra : tidak ada
Elemen: Api
c. Ungu
Ungu adalah warna yang impresif dan spiritual. Unggu dapat dipakai di ruang
tidur atau ruang meditasi. Sebaiknya, warna ini tidak digunakan di dapur atau
kamar mandi.
Pro : Gairah, energik dan memotivasi.
Kontra : kesedihan, menekan
Elemen: Api
d. Biru
Biru

dikaitkan

dengan

spiritualitas,

kedamaian,

misteri,

kesabaran

dan

kontemplasi. Warna biru cocok untuk ruang tidur, ruang terapi dan ruang
meditasi. Sebaiknya tidak digunakan untuk ruang makan atau ruang kerja.
Pro : Kepercayaan, stabilitas
Kontra : Melankolis, kecurigaan
Elemen: Air
e. Hijau
Hijau adalah simbol pertumbuhan, kesuburan dan harmoni. Warna hijau itu
menyegarkan dan meneduhkan. Hijau cocok untuk kamar mandi, ruang terapi
dan conservatory. Hijau seharusnya tidak dipakai di ruang keluarga, ruang
bermain atau ruang belajar.
Pro : optimisme, kebebasan dan keseimbangan
Kontra : permusuhan, curang
Elemen: kayu
f. Kuning
Kuning diasosiasikan dengan pencerahan.Kuning membantu pencernaan dan
menstimulasi pikiran. Kuning cocok untuk gang/koridor dan dapur. Kuning
sebaiknya tidak dipakai untuk kamar mandi atau ruang meditasi.
Pro : optimisme, akal dan ketegasan
Komunikasi Visual |

15

Warna by Kiani Azalea


Kontra : tricky, kaku, berlebihan
Elemen: berlebihan
g. Oranye
Oranye adalah warna kegemberiaan, dan kuat dalam mendorong komunikasi.
Oranye dapat dipakai di ruang tidur, ruang makan dan gang/koridor. Oranye
sebaiknya tidak dipakai di ruang tidur dan ruangan-ruangan kecil
Pro : konsentrasi, intelek
Kontra : pemberontakan
Elemen: Tanah

h. Coklat
Coklat adalah warna yang berhubungan dengan stabilitas dan elegant. Coklat
dapat dipakai di ruang belajar. Sebaiknya tidak dipakai di ruang tidur.
Pro : keamanan, elegant
Kontra : kotor, depresi dan tua.
Elemen: tanah
i. Putih
Putih menyimbolkan permulaan baru, innosens dan kemurnian. Putih dapat
dipakai di ruang tidur dan dapur. Putih seharusnya tidak digunakan di ruang
makan dan ruang tidur anak.
Pro : bersih, segar
Kontra : Dingin, tanpa kehidupan, datar
Elemen: logam
j. Hitam
Hitam adalah warna yang independent dan misterius. Warna hitam sering
dipakai di ruang anak remaja. Warna hitam seharusnya tidak dipakai di ruang
tidur anak.
Pro : intrik, kekuatan menarik
Kontra : kematian, kegelapan:
Elemen: air

SUMBER
Komunikasi Visual |

16

Warna by Kiani Azalea


http://belajargrafis.ismywebsite.com/grafis/index.php?
option=com_frontpage&Itemid=1
http://c4mcoel.blogspot.com/2010/02/sejarah-penemuan-warna.html
http://id.istanto.net/2009/10/05/arti-warna-warni-dalam-feng-shui/

Color constancy is the ability to measure colors of objects independent of the color of the light source. A
well-known color constancy method is based on the gray-world assumption which assumes that the
average reflectance of surfaces in the world is achromatic. In this paper, we propose a new hypothesis for
color constancy namely the gray-edge hypothesis, which assumes that the average edge difference in a
scene is achromatic. Based on this hypothesis, we propose an algorithm for color constancy. Contrary to
existing color constancy algorithms, which are computed from the zero-order structure of images, our
method is based on the derivative structure of images. Furthermore, we propose a framework which
unifies a variety of known (gray-world, max-RGB, Minkowski norm) and the newly proposed gray-edge
and higher order gray-edge algorithms. The quality of the various instantiations of the framework is tested
and compared to the state-of-the-art color constancy methods on two large data sets of images recording
objects under a large number of different light sources. The experiments show that the proposed color
constancy algorithms obtain comparable results as the state-of-the-art color constancy methods with the
merit of being computationally more efficient.

Color constancy is the ability to measure colors of objects independent of the color of the
light source. A well-known color constancy method is based on the gray-world assumption
which assumes that the average reflectance of surfaces in the world is achromatic. In this
paper, we propose a new hypothesis for color constancy namely the gray-edge hypothesis,
which assumes that the average edge difference in a scene is achromatic. Based on this
hypothesis, we propose an algorithm for color constancy. Contrary to existing color
constancy algorithms, which are computed from the zero-order structure of images, our
method is based on the derivative structure of images. Furthermore, we propose a
framework which unifies a variety of known (gray-world, max-RGB, Minkowski norm) and
Komunikasi Visual |

17

Warna by Kiani Azalea

the newly proposed gray-edge and higher order gray-edge algorithms. The quality of the
various instantiations of the framework is tested and compared to the state-of-the-art color
constancy methods on two large data sets of images recording objects under a large
number of different light sources. The experiments show that the proposed color constancy
algorithms obtain comparable results as the state-of-the-art color constancy methods with
the merit of being computationally more efficient.

When evening approaches, and daylight gives way to artificial light, we notice little change in the
colors of objects around us. The perceptual ability that permits us to discount spectral variation in the
ambient light and assign stable colors to objects is called color constancy. Much of human colorvision research focuses on the adaptational mechanisms underlying color constancy. Yet, given the
kinds of information available in the initial stages of biological vision, it is not known how color
constancy is even possible. Indeed, without restrictions on the range of lights and surfaces that the
visual system will encounter, color constancy is not, in general, possible.

Komunikasi Visual |

18

Warna by Kiani Azalea

2.6 Macam-macam Persepsi


A. Persepsi Jarak
1.

Isyarat Binokular
Penglihatan dipandang dengan kedua mata (isyarat binocular) dapat melihat warna,
bentuk dan hubungan jarak, termasuk konfigurasi tiga dimensi. Dalam penglihatan
steroskopik, kedua mata bekerja sama sehingga mendapat perasaan dalam (devth)
dan jarak yang jauh lebih cepat, alatnya adalah berhubungan dengan stereoskop.

2.

Isyarat Monokular
Isyarat monoclonal akan menyebabkan hilangnya gambar. Isyarat kedalaman
monoclonal adalah tingginya bidang penglihatan yaitu bendanya ketinggian letak
suatu benda dengan ukuran yang sama seperti pada batu-batuan atau permukaan
gelombang lautan, atau lebih dikenal dengan gradient of texture yaitu derajat
keharusan yang diamati.

B.

Persepsi Gerak
Menurut Gipson (1968) dalam Malik (2000:79) bahwa isyarat persepsi gerak
ada disekitarnya. Suatu hal yang menarik terjadi, bila seluruh medan penglihatan
bergerak.

1.

Gerak yang Tampak

Komunikasi Visual |

19

Warna by Kiani Azalea


Bayangan gerak terjadi jika stimulus yang terpisah dan yang tidak bergerak
disajikan secara berturut-turut. Ini terjadi pada waktu kita menonton bioskop, layar
biasanya gelap selama lebih kurang setengah dari waktu yang ada.
2.

Gerak Nyata
Persepsi gerak tidak hanya bergantung pada gerakan stimulus yang nyata
disekelilingnya. Persepsi gerak nyata lebih kompleks dan tergantung dari hubungan
antara setiap obyek dalam medan penglihatan dengan tafsiran kita tentang
hubungan ini.

C.

Persepsi Total
Mak Wertheimer dalam Malik (2000:80), menggambarkan pengalaman gerak yang
ditimbulkan oleh serangkaian gambar diam yang dilihat dengan kecepatan tinggi
tidak terdapat pada gambar tersebut secara terpisah.

1.

Organisasi persepsi
Sejumlah fenomena persepsi yang berhubungan dengan bagaimana satu bagian
dari sebuah stimulus muncul sehubungan dengan stimulus yang lain. Contoh
asumsi Gestalt tentang organisasi persepsi yaitu hokum kesederhanaan ialah
penghayatan yang berkaitan dengan penafsiran stimulus yang termuda dan
termungkin.

2.

Konstansi persepsi
Kecenderungan untuk melihat berbagai benda yang dikenal seperti mempunyai
sifat hitam putih yang ajeg (consistent shade) walaupun warna sinar yang
menerangi

berbeda

disebut

konstan

kejernihan

(lightness

constancy),

dan

kecendrungan untuk melihat kestabilan warnanya disebut konstansi warna (color


constancy). Kecendrungan melihat bentuk obyek seperti tidak berubah walaupun
dilihat dari sudut yang berbeda disebut kontraksi bentuk (shape constancy).
Kecendrungan untuk melihat sebuah objek seperti berukuran sama walaupun dilihat
dari jarak yang berbeda disebut kontansi ukuran (size constancy). Akhirnya
kecenderungan untuk melihat benda tetap mempertahankan tempatnya dalam
jarak tertentu ketika kita bergerak disebut konstansi tempat (place constancy)
3.

Konstansi kejernihan warna


Misalnya kain beludru hitam akan kelihatan sama oleh mata kita baik kain itu dilihat
dibawah sinar matahari maupun ditempat yang rindang, walaupun kain itu lebih
Komunikasi Visual |

20

Warna by Kiani Azalea


banyak memantulkan sinar dibawah sinar matahari. Fakta ini disebut konstansi
jernih. Kontansi warna menunjukkan ketergantungan yang serupa akan adanya
medan yang beragam. Konstansi ini tidak terjadi bila hanya suatu kawasan
berwarna satu yang dilihat.
4.

Konstansi bentuk dan ukuran


Bila sebuah pintu bergerak membuka di depan kita bentuknya mengalami
serangkaian perubahan. Bentuk persegi empat itu menjadi bentuk trapizoit
(trapizoit segi empat yang dua sisinya sejajar) dengan ujung yang menghadap kita
terlihat lebih besar dari ujung yang berengsel, kemudian bentuk trapizoit tersebut
makin kecil, sampai yang diproyeksikan pada selaput jala adalah sebuah garis lurus
yang merupakan tebal pintu itu. Kita pasti akan membedakan perubahan ini, tetapi
pengalaman psikologis kita menyatakan bahwa pintu tidak berubah, melainkan
hanya bergerak (membuka/menutup) pada engselnya. Fakta bahwa pintu itu
kelihatan tidak berubah adalah merupakan contoh kontansi bentuk.

5.

Konstansi tempat
Walaupun banyak terdapat kesan yang berubah mengenai selaput jala pada waktu
kita bergerak, kita menghayati benda dalam suatu konteks yang pada dasarnya
tetap yaitu konstansi tempat.

6.

Ilusi persepsi
Ilusi adalah peghayatan yang salah sehingga keadaannya berbeda dengan keadaan
yang digambarkan oleh ilmu pengetahuan alam dengan bantuan instrument
pengukurannya. Misalnya beberapa ilusi seperti patahnya batang yang kita lihat
didalam air dapat kita hayati secara fisik (physical) bahwa bayangan ini disebabkan
adanya penyimpangan stimulus yang mencapai reseptor kita.

7.

Ilusi geometric
Merupakan satu kelompok ilusi besar yang telah mendapatkan sangat banyak
perhatian. Ilusi ini merupakan penggambaran garis-garis yang berbeda aspeknya
berubah menurut persepsi.

D. Proses Kognitif dalam Persepsi


1.

Sifat aktif persepsi


Hipotesis persepsi: bentuk yang berbalik-balik, seperti kubus Necker menunjukkan
bahwa persepsi kita bukan merupakan kaca stimulus penglihatan yang statis.
Komunikasi Visual |

21

Warna by Kiani Azalea


Dugaan tentang adanya pangkajian hipotesis menekankan adanya sifak aktif
persepsi. System persepsi tidak menerima masukan secara pasif tetapi berupaya
untuk mencari penghayatan yang paling sesuai dengan data sensorik. Hanya dalam
kondisi yang luar biasa, seperti halnya kita melihat bentuk yang paksa atau
(ambiguous) sifat pengujian persepsi menjadi nyata. Pengalaman lampau yang
mempengaruhi setiap hipotesis yang kita bentuk bila kita melihat sesuatu untuk
pertama kali.
2.

Analisis dengan sintesis


Analisis ini memandang persepsi sebagai proses kognitif yang aktif ini sangat
berbeda

dengan

pendekatan

statis

yang

mengemukakan

bahwa

ciri

fisik

ditimbulkan secara mekanik. Makna stimulus itu tidak terdapat pada stimulus itu
saja tetapi juga pada penghayatan.
3.

Perhatian
Apa yang kita hayati tidak hanya tergantung pada stimulus tetapi juga pada proses
kognitif yang merefleksikan minat, tujuandan harapan kita dapat saat itu.
Pemusatan persepsi ini disebut perhatian.

a.

Perhatian selektif
Subyek biasanya tidak dapat mengingat apa-apa dari isi verbal berita yang tidak
didengarkan. Misalnya subyek diintrupsi ketika sedang menirukan berita itu dari
telinga yang mendengarkan informasi itu dan ditanya dengan cepat apa yang baru
didengarnya, tampaknya timbul beberapa ingatan sementara tentang berita yang
tidak diperhatikan.

b.

Petunjuk pemilihan stimulus


Ciri fisik stimulus yang penting adalah: intensitas, ukuran, kontras, dan gerakan.
Variable internal tertentu, seperti motif, harapan dan minat juga menentukan
stimulus yang menarik perhatian. Contohnya seorang ibu mendengar tangis
bayinya ditengah percakapan orang banyak dalam ruang yang penuh sesak.
Gambaran diatas merupakan gambaran minat yang tetap.

c.

Hubungan psikologis perhatian


Bila suatu stimulasi menarik perhatian kita, kita biasanya melakukan gerakan badan
tertentu yang membangkitkan persepsi. Reaksi psikologis yang terjadi sebagai

Komunikasi Visual |

22

Warna by Kiani Azalea


respon pada perubahan stimulus disekitarnya membentuk suatu pola yang disebut
reflek orientasi.
E.

Gerakan Mata dan Membaca

1.

Fiksasi dan peralihan


Bila kita perhatikan mata seseorang yang sedang melihat gambar atau benda,
terlihat jelas bahwa mata tersebut tidak tinggal diam tetapi terlihat dalam proses
scaning. Scaning bukanlah merupakan gerakan mata yang lurus dan tetap,
melainkan mata diam untuk suatu saat yang singkat. Saat selama mata tidak
bergerak disebut fiksasi, dan gerakan cepat diantara fiksasi disebut peralihan.

2.

Membaca
Membaca

adalah

ketrampilan

yang

kompleks

sehingga

dapat

ditingkatkan

ketepatan dan kecepatannya dengan latihan. Tatapan adalah waktu total yang
digunakan untuk memberikan fiksasi. Fiksasi cenderung merupakan kata-kata
pendek yang tidak bermakna penuh. Fiksasi pada kata-kata yang tidak dikenal
pembaca dan mempunyai kepentingan tema yang khusus, ataupun diakhir kalimat
pembaca membutuhkan waktu untuk menggabungkan informasi dari seluruh
kalimat.
3.

Membaca dengan cepat


Membaca cepat adalah melatihmembaca membuat sedikit mungkin fiksasi mata
dan menagkap beberapa kata dan seluruh frase dalam setiap fiksasi.

F.

Peranan Belajar dalam Persepsi

1.

Penglihatan yang dipulihkan


Pada tahun 1690. Locke membuat penyelidikan tentang orang-orang yang terlahir
buta. Karena kedua mata mereka tidak dapat membedakan segitiga dan segiempat
tanpa menghitung dulu jumlah sudutnya dan meraba permukaannya. Penyelidikan
tentang orang dewasa yang pernah mengalami kebutaan itu menunjukkan bahwa
ada kemampuan visual pada manusia yang belum mempunyai pengalaman visual.
Sebabnya adalah persepsi seorang dewasa yang penglihatanya baru pulih tidak
sama dengan persepsi seorang bayi.

2.

Selective rearing

Komunikasi Visual |

23

Warna by Kiani Azalea


Selective rearing adalah membesarkan binatang dengan kondisi dimana setiap
binatang hanya menerima jenis stimulasi penglihatan tertentu. Walaupun binatang
tersebut mendapatkan stimulasi cahaya dari kacamata, namun cahaya tersebut
berpancar-pancar dan tak berpola.
3.

Persepsi bayi
Untuk mengukur kemanpuan bayi membedakan stimulus yang paling sederhana
yaitu dengan teknik melihat sesuatu yang lebih sesuai. Seorang bayi diberi pilihan
antara permukaan polos dan permukaan berpola, ambang untuk melihat pola ini
dapat ditentukan. Teknik ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan bahwa bayi
dapat melihat pola paling tidak setelah berumur satu bulan tetapi ketajaman ini
meningkat sangat cepat setelah mencapai tingkatan orang dewasa pada kurang
umur enam bulan.

G. Persepsi Ekstra Sensorik


Terdapat tiga macam persepsi ekstra sensorik (ESP):
1.

Telepati

2.

Calirfoyance (kemampuan melihat pikiran seseorang)

3.

Precognition persepsi akan kejadian yang akan datang.


2.7 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi

1. Faktor Internal yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup
beberapa hal antara lain :
a. Fisiologis
b. Perhatian
c. Minat
d. Kebutuhan yang searah
e. Pengalaman dan ingatan
f. Suasana hati
2. Faktor Eksternal merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang
terlibat didalamnya. Elemen-elemen tersebut dapat mengubah sudut pandang

Komunikasi Visual |

24

Warna by Kiani Azalea


seseorang terhadap dunia sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang
merasakannya atau menerimanya.
a. Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus.
b. Warna dari obyek-obyek.
c. Keunikan dan kekontrasan stimulus.
d. Intensitas dan kekuatan dari stimulus.
e. Motion atau gerakan.
2.8 Proses Persepsi
Dari segi psikologi dikatakan bahwa tingkah laku seseorang merupakan fungsi dari
cara dia memandang. Dalam proses persepsi, terdapat tiga komponan utama
berikut:
a.

Seleksi

b.

Interprestasi,

c.

Interprestasi dan persepsi kemudian ditrjemahkan dalam bentuk tingkah laku


sebagai rekasi
2.9 Tahap-tahap yang Terlibat dalam Persepsi
a. Terjadinya stimulasi alat indar (sensory stimulation).
b. Stimulasi terhadap alat indra diatur.
c. Stimulasi alat indra ditafsirkan-dievaluasi.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi Visual |

25

Warna by Kiani Azalea


Inderawi mempunyai ambang mutlak dan ambang perbedaan. Fungsi psikometrik
menunjukkan kemungkinan mendeteksi stimulus pada saat integritas sedikit demi
sedikit ditingkatkan. Mata menerima gelombang cahaya melalui cornea, pupil, lensa
mata dinamika. Sistem penglihatan normal terdiri dari 3 sub sistem yaitu gelapterang, kuning-biru, merah-hijau. Alat pendengaran terdiri dari telinga bagian luar
(eksternal

ear)

yang

menghubungkan

saluran

pendengaran

ke

gendang

pendengaran (ear drum) yang berdekatan dengan telinga bagian tengah, tulangtulang telinga bagian tengah mengirim gelombang suara ke jendela lonjong yang
diteruskan ke telinga bagian dalam. Rumah siput menempatkan reseptor telinga
dalam telinga. Indera pembau reseptornya adalah rongga telinga (cavum nalis) dan
rongga hidung rangsangan-rangsangan disesuaikan dengan suhu tubuh, prosesnya
cavum nasalis implus nervus alfactoris (saraf pembau) gyrus centralis postesrion
dikulit otak. Peraba reseptornya adalah copuseula meissner dan corpuskula pacini.
Macam-macam rangsangan mekanis, thermis, khemis, elektris, suara, cahaya.
Indera

kinestetis

reseptornya

adalah

persendian

otot

dan

urat.

Indera

keseimbangan (equilibratory senses).


Persepsi berkenaan dengan fenomena dimana hubungan antara stimulus dan
pengalaman lebih kompleks ketimbang dengan fenomena yang ada dalam sensasi.
Persepsi jarak tergantung dari sejumlah kendali stimulus yang disebut isyarat jarak.
Organisasi persepsi berkaitan dengan ketergantungan apa yang dihayati dangan
hubungan antara bagian konfigurasi stimulus. Ilusi dibedakan menjadi 2 yaitu ilusi
fisik yang mempunyai sebab eksernal dan ilusi persepsi yang timbul dalam system
persepsi.

DAFTAR PUSTAKA
Malik, Imam.2000.Buku Ajar: Ilmu Jiwa Umum.Tulungagung:Pusat Penerbit dan
Publikasi.
http://dianhusadanurulkomariyahblogspotcom.blogspot.com/p/prosessensorik.htmldiakses pada tanggal 26 September 2014 ,pukul 14.54 WIB.
http://hananimiftahul.wordpress.com/2013/10/09/makalah-psikologi-umum-sensasidan-persepsi/ diakses pada tanggal 26 september 2014, pukul 14.22 WIB.
Komunikasi Visual |

26

Warna by Kiani Azalea


http://salnisaharman.blogspot.com/2010/09/proses-sensoris.html diakses

pada

tanggal 26 september 2014, pukul 14.20 WIB.


http://vevisunarti.wordpress.com/2011/07/05/sensasi-dan-persepsi/ diakses

pada

tanggal 26 september 2014, pukul 14.47 WIB.

Komunikasi Visual |

27

Anda mungkin juga menyukai