Anda di halaman 1dari 4

Teori Warna Brewster

Warna primer

Yaitu warna dasar yang tidak bisa diperoleh dari campuran warna-warna lain. Warna yang
termasuk dalam golongan warna primer adalah merah, biru, dan kuning.

Warna sekunder

Merupakan hasil pencampuran warna-warna primer. Misalnya warna oranye merupakan hasil
campuran warna merah dengan kuning, hijau adalah campuran biru dan kuning, dan ungu adalah
campuran merah dan biru.

Warna tersier

Warna yang berasal dari campuran warna primer dengan warna sekunder. Misalnya warna
oranye kekuningan merupakan campuran dari warna kuning dengan oranye.

Warna netral

Jika ketiga warna dasar dicampur, maka akan diperoleh warna netral. Warna ini biasanya
digunakan sebagai penyeimbang warna-warna kontras di alam. Biasanya hasil campuran yang
tepat akan menuju hitam.

Warna panas dan dingin

Lingkaran warna mulai dari warna primer sampai tersier bisa dikelompokkan menjadi dua
golongan besar, yaitu golongan warna panas dan warna dingin. Warna panas terdiri dari warna
kuning kehijauan hingga merah. Sedangkan warna dingin dimulai dari ungu kemerahan hingga
hijau. Warna panas mampu memunculkan kesan panas dan dekat. Warna dingin sebaliknya akan
mengahsilkan nuansa yang dingin.
Teori Munsell

Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki warna dengan standar warna untuk aspek fisik dan psikis.
Berbeda dengan Newton dan Brewster, Munsell mengatakan warna pokok terdiri dari merah,
kuning, hijau, biru dan jingga. Sementara warna sekunder terdiri dari warna jingga, hijau muda,
hijau tua, biru tua dan nila.
Teori warna prang 

          Dari sekian banyak warna, dapat di bagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan
sistem warna prang system yang ditemukan oleh Louis prang pada 1876 meliputi : 

1. Hue,adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah,
biru,hijau dsb.

2.Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan
warna dari putih hingga hitam.

3. Intensity, sering kali disebut dengan charoma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau
suramnya warna. 

Berikut sajian potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorng dsb.

1. Hitam , sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan
kegelapan (juga dalam hal emosi). 

 2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.

 3.Aba-Aba, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. 

4. Merah, bersifat menaklukan, ekspansif (meluas) , dominan (berkuasa) aktif dan vital (hidup). 

5. Kuning, dwngan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang
bersifat cahaya momentum dan mengesankan sesuatu. 

 6.Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu ( dediepte) , sifat yang tak terhingga
dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan. 

7.Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras2 membangkitkan ketenangan dan tempat


mengumpulkan dsya-daya baru.
MK. DASAR DASAR SENI
DAN DISAIN
PRODI S1 PENDIDIKAN
TATA BOGA - FT

SKOR NILAI :

(Teori Warna)

NAMA MAHASISWA :
 Yusril Ade Putra Bangun (5183342013)
 Yolanda Yosevina (5181142014)
 Ayu Pangestu (5183142024)

DOSEN PENGAMPU : Dra.Lina Pangaribuan M.Pd


MATA KULIAH : Dasar Seni Dan Disain

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TATA BOGA


FAKULTAS TEKNIK - UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
OKTOBER 2018

Anda mungkin juga menyukai