MK ARTSIGN
THE POWER OF COLOR
Metta Kristiyani
A14.2013.01620
A14.7501
MK ARTSIGN
Co p yr i g ht
Penulis
Daftar I si
Cover Dalam
Copyright
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Definisi Warna...........................................................................5
What is Color?...........................................................................5
Teori Warna................................................................................8
Pengelompokan Warna............................................................26
BAB 2 Psikologi Warna.......................................................................28
Fungsi, Budaya, dan Psikologi...............................................28
Warna sebagai Simbol............................................................39
Komposisi Warna......................................................................42
Penggunaan Warna...................................................................48
BAB 3 Warna dalam Seni dan Desain.............................................51
Pengertian dan Istilah Warna..............................................51
Simbol Warna dalam Seni.......................................................55
Psikologi dan Efek Warna dalam Sebuah Desain..............63
Daftar Pustaka.....................................................................................71
BAB I
DEFINISI WARNA
what is color?
Warna adalah suatu proses yang terjadi
dimana cahaya mengenai suatu benda.
Setiap orang pasti menyukai warna ka-
rena kehadiran warna mampu memberi-
kan keindahan dan nilai estetika. Selain
itu, warna juga dianggap memiliki pen-
garuh terhadap psikologi seseorang.
Teori Brewster
Teori Brewster pertama kali dinyata-
kan pada tahun 1831. Teori ini menyeder-
hanakan warna-warna yang ada di alam
menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna
primer, sekunder, tersier, dan warna
netral. Kelompok warna ini sering disu-
sun dalam lingkaran warna brewster.
Lingkaran warna brewster menjelaskan
teori komplementer, split komplementer,
triad, dan tetrad.
Teori Munsell
Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki war-
na dengan standar warna untuk aspek
fisik dan psikis. Berbeda dengan New-
ton dan Brewster, Munsell mengatakan
warna pokok terdiri dari merah, kuning,
hijau, biru dan jingga. Sementara warna
teori warna
Pembagian Warna
Warna primer, merupakan warna dasar,
yang tidak merupakan campuran dari
warna-warna lain. Warna yang termas-
uk dalam golongan warna primer adalah
merah, biru, dan kuning. Warna primer
menurut teori warna pigmen dari Brew-
ster adalah warna-warna dasar. War-
na-warna lain dibentuk dari kombinasi
warna-warna primer ini. Pada awalnya,
manusia mengira bahwa warna primer
tersusun atas warna Merah, Kuning, dan
Hijau. Namun dalam penelitian lebih lan-
jut, dikatakan tiga warna primer adalah:
1. Merah (seperti darah)
2. Biru (seperti langit atau laut)
3. Kuning (seperti kuning telur)
Ini kemudian dikenal sebagai warna pig-
Landasan Biologis
CMYK
Sistem CMYK digunakan untuk proses
cetak mencetak dengan media kertas.
Dalam industri percetakan, untuk meng-
hasilkan warna bervariasi, diterapkan
pemakaian warna primer subtraktif:
magenta, kuning dan cyan dalam ukuran
yang bermacam-macam. CMYK didapat-
kan dari mengurai tinta.
Tradisional
Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow,
blue), sebenarnya merupakan rangka-
ian sejarah dari warna primer subtrak-
tif. Khususnya digunakan dalam seni rupa
Warna sekunder
Warna tersier
Merupakan campuran salah satu war-
na primer dengan salah satu warna
sekunder. Misalnya warna jingga kekun-
ingan didapat dari pencampuran warna
kuning dan jingga.
Warna netral
Warna netral merupakan hasil campu-
ran ketiga warna dasar dalam proporsi
1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai pe-
nyeimbang warna-warna kontras di alam.
Biasanya hasil campuran yang tepat akan
menuju hitam.
pengelompokan warna
Warna netral, adalah warna-warna yang
tidak lagi memiliki kemurnian warna atau
dengan kata lain bukan merupakan warna
primer maupun sekunder. Warna ini mer-
upakan campuran ketiga komponen war-
na sekaligus, tetapi tidak dalam kompo-
sisi tepat sama.
Cina
Lambang dinasti di Cina berbeda-beda.
Warna dinasti Sung: coklat, dinasti Ming:
hijau, Ching: kuning. Kaisarnya memakai
warna biru bila sedang memuja langit,
kuning waktu menyembah tanah, dan
tinta merah waktu menandatangani su-
Barat
Di Barat warna putih digunakan untuk
mempelai wanita, ketika pernikahan,
sama hal nya dengan suku sunda.
Yunani
Phytagoras melambangkan patung-pa-
tung wanita berpita. Pita putih melam-
bangkan kesucian, pita merah melamba-
nagkan cinta dan pengorbanan, pita biru
melambangkan social dan integritas. Pada
cerita Odyssey, baju ungu kemerahan
melambangkan pengembaraan Odysseus.
Pada lakon Illias, warna merah merupa-
kan lambang peperangan berdarah dalam
cerita tersebut. Mitologi yunani menga-
takan, bahwa warna hijau melambangkan
dewa Hermes (lambangnya biru), dan
dewi Aphrodite(lambangnya kuning men-
jadi dewa Hermaphrodite(hijau)
Sunda
Di sunda warna hijau identik dengan war-
na tokoh yang jahat dalam suatu cerita,
salah satu contohnya adalah buta hejo
(tokoh raksasa)
Yogya
Di Yogya, kuning dipakai sebagai warna
payung kebesaran Sultan Yogyakarta
Mesir
Pada zaman mesir kuno, mahkota putih
menghiasi osaris. Pendetra-pendeta
menguunakan jubah putih untuk menyem-
bah dewa Jupiter. Kuning dan emas mela-
mbangkan matahari, merah melambang-
kan pria, hijau lambang keabadian, ungu
warna tanah, biru lambang akhirat dan
keabadian. Biru dipakai oleh para pen-
Asia
Di India, dewa brahmana dilambang-
kan dengan kuning, Siwa, dewa perusak
dilambangkan dengan waermna hitam.
Kuning merupakan lambang budha, Arah
mata angin di cina dilambangkan dengan:
Utara: hitam, Selatan: merah, timur: hi-
jau, barat: putih.Warna hijau abadi men-
unjukkan waktu, bangsa2 dilambangkan
dengan dengan empat warna, merah
(mesir), kuning (asia), putih (bangsa
dari utara), hitam (negro).
Merah
darah, marah, berani, seks, bahaya,
kekuatan, kejantanan, kebahagiaan, cin-
ta, keunguan: mulia, agung, kaya, bangga
(sombong), mengesankan.
Merah jingga
semangat, tenaga, kekuatan, pesat, he-
bat, gairah.
Kuning jingga
kebahagiaan, penghormatan, kegembi-
raan, optimisme, terbuka.
Putih
sporty, bersih, segar, mahal, positif,
merangsang, cemerlang ringan, seder-
hana, polos, jujur, murni., suci,lugu, spir-
itual, tenang.
Kelabu
maskulin, serius, tenang, sopan, seder-
hana, orang yang telah berumur, kepas-
ifan, sabar, rendah hati, intelegensia,
ragu-ragu, tidak dapat membedakan
yang penting dan tidak penting. Netral,
penengah dalam peperangan.
Jingga
kecerahan, hangat, semangat muda, ek-
strimis, menarik.
Kuning hijau
persahabatan, muda, kehangatan, baru,
gelisah, berseri.
Hijau muda
tumbuh, cemburu, kurang berpengala-
man, iri ahti, kaya, segar, istirahat,
tenang.
Hijau biru
tenang, santai, diam, lembut, setia, ke-
percayaan.
Biru
melankolis, teknologi, sejuk, pasif ter-
hormat, tenang, damai, depresi, mena-
han diri, ikhlas, setia, konservatif, lem-
but, menahan diri. Goethe menyebutnya
mempesona, spiritual, monoteis, kes-
epian, sedang memikirkan masa lalu dan
masa akan datang. Warna perspektif
yang menarik kita dalam kesendirian,
dingin, membuat jarak, dan terpisah.
Melambangkan kesucian dan harapan.
Cokelat
bersahabat, hangat, tenang, alami, ke-
bersamaan, sentosa, rendah hati.
Hijau
emosi hampir mendekati pasif, leb-
ih istirahat Melambangkan renungan,
kepercayaan(agama), dan keabadian.
Fungsi: kesegaran, mentah, muda, belum
dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan
harapan, kelahiran kembali, dan kesub-
uran.
Pastel
lembut, feminim, romantis, inspirasi.
komposisi warna
Warna adalah spektrum tertentu yang
terdapat pada suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu war-
na ditentukan oleh panjang gelombang
dari cahaya tersebut. Misal, warna biru
mempunyai panjang gelombang 460 na-
2. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-
warna primer dengan proporsi 1:1. Mis-
alnya warna jingga merupakan hasil cam-
puran warna merah dengan kuning, hijau
adalah campuran biru dan kuning, dan
ungu adalah campuran merah dan biru.
3. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna
primer dengan salah satu warna sekunder.
Misalnya warna jingga kekuningan dida-
pat dari pencampuran warna kuning dan
jingga, warna hijau kekuningan merupa-
kan pencampuran dari warna hijau dan
kuning, warna biru kehijauan adalah hasil
dari pencampuran warna hijau dan biru,
warna merah jingga merupakan pencam-
puran dari warna merah dan jingga, se-
dangkan warna ungu kemerahan menjadi
hasil pencampuran dari warna ungu dan
merah.
1. Warna Monokromatik
2. Warna Komplementer
Merupakan dua warna yang berlawanan
dalam kedudukan berhadap-hadapan,
memiliki kekuatan berimbang, misalnya
kuning kontras ungu, biru kontras jingga,
dan merah kontras hijau.
a. Kontras komplementer
Kontras komplementer merupakan dua
warna yang saling berseberangan (me-
miliki sudut 180 derajat) di lingkaran
warna. Dua warna dengan posisi kon-
tras komplementer menghasilkan hubun-
gan kontras paling kuat. Misalnya, jingga
dengan biru.
3. Warna Analogus
Hue
Setiap warna individu pada roda warna
adalah rona dalam seni lukis. Misalnya,
merah, hijau, biru, oranye, ungu, ungu
atau naik. Hue mengacu pada apapun
dalam pilihan warna pelangi. Hue hanya
berarti nama warna.
Tints
Warna ini disebut ketika ditambahkan
sebagai warna putih dalam seni lukis.
Mereka selalu ringan dalam nilai rona.
Dengan menambahkan putih ke merah,
untuk membuat warna merah muda.
Naungan
Warna ini cenderung lebih gelap dari nilai
normal itu disebut sebagai peneduh; hi-
jau biru atau dalam nuansa gelap.
Warna monokromatik
semua warna dari satu pengertian war-
na. Akibatnya, lukisan terlihat lebih ha-
lus dan damai karena kurangnya kontras.
Pikirkan gambar hitam putih. Ini adalah
monokromatik meskipun ada beberapa
warna abu-abu. Monochromes mena-
warkan sedikit kontras.
Warna komplementer
pengertian warna yang berseberangan
pada roda warna dalam seni lukis. Se-
cara umum, complementaries bekerja
sama dengan baik. Merah dan hijau ber-
hubungan satu sama lain pada roda war-
na. Sebaliknya, uncomplimentaries dalam
seni lukis dapat merusaknya. Jika tidak
yakin dengan pengertian warna, pilihlah
wanrna sendiri untuk lukisan anda, lihat
saja roda warna dan memilih warna ber-
lawanan.
1. MERAH
Simbolisme Psikologis
Energi, Api, Semangat dan Keberanian,
Bahaya, Keamanan, Waspada, kehanga-
tan, kekuatan, impuls, dinamisme, kegia-
tan, keberanian, kegembiraan, cinta, gai-
rah, kekuasaan, pemberontakan, agresi,
perang dan pertempuran, kekerasan,
seks.
Budaya Kontemporer
lampu lalu lintas dan tanda-tanda men-
unjuk “Stop” mobil pemadam kebakaran,
di banyak negara
terkait dengan planet Mars, hati (Hari
Kasih Sayang), Natal.
Fashion
Mendapatkan perhatian, seksi
Lainnya
di agama sebagai iblis, terkait dengan
komunisme di abad ke-20, warna yang
penting di Cina dan Jepang
2. UNGU
Simbolisme psikologis
kerohanian, tasawuf, sihir, iman, ketidak-
sadaran, martabat, misteri, kreativi-
tas, kesadaran, inspirasi, gairah, imaji-
nasi, kepekaan, aristokrasi dan royalti,
kesombongan, keangkuhan, kekejaman,
perkabungan, kematian
Budaya Kontemporer
Penghargaan militer Amerika untuk ke-
beranian, warna kekaisaran Romawi kuno
Mode
Terkait dengan berkabung dalam be-
berapa budaya Barat dan budaya Timur.
3. BIRU
Simbolisme psikologis
Kerohanian, kebenaran, kebersihan, ke-
tenangan, kepuasan, keabstrakan, kepas-
ifan, pemahaman, Kejujuran, ketekunan,
dan pandangan yang luas, kedamaian,
ketenangan, kepercayaan kepada diri
sendiri, keseimbangan, semangat batin,
konservatisme, keamanan, teknologi, ke-
jantanan, kesejukan dan dingin, introver-
si, pilu, depresi
Referensi di Alam
Langit, lautan dan danau, bluberi, Blue
Birds, ikan, cetakan, topi biru dan bunga
lainnya, lapis dan batu permata lainnya
Catatan: biru tidak umum ditemukan di
Budaya Lain
Warna jubah mewakili stasiun filsuf di
Roma kuno, menandakan spiritual dan
Pasifik kebajikan dalam seni Kristen,
warna keabadian di Cina, warna kekudu-
san untuk Ibrani, warna dewa Krishna
dalam Hinduisme
4. HIJAU
Simbolisme psikologis
Alam, pertumbuhan, keberhasilan,
pembaruan, kesegaran, ketenangan,
berharap, pemuda, kesehatan, per-
damaian, semoga sukses, kesejukan, iri,
ketidakdewasaan
Referensi di Alam
Semua vegetasi danau dan perairan
pedalaman lainnya, zamrud, giok, dan
batu permata lainnya burung, ikan.
Budaya Lainnya
Lampu lalu lintas menunjuk “Go”, ekologi
dan konservasi, digunakan untuk menun-
juk keamanan dan lokasi peralatan per-
tolongan pertama, warna yang disukai
Nabi Muhammad yaitu warna hijau.
Referensi di Alam
Sinar matahari, pasir, gugur daun, ja-
gung, labu, dan sayuran lainnya, lemon,
pisang, dan buah lainnya, bunga mata-
hari, bunga bakung, dan bunga lainnya,
kenari dan burung lainnya, ikan, emas,
topaz dan batu permata lainnya, rambut
manusia dan bulu hewan, urin, dahak,
nanah, kulit kuning
Budaya Lainnya
Dewa dalam mitologi Yunani memiliki
rambut kuning dan jubah. (Oleh karena
itu, tidak populer dengan Kristen awal.),
Demam Kuning, simbol kaisar di Cina,
warna suci dalam agama Hindu, warna
disukai oleh Konfusius, warna yang pent-
ing di Mesir Awal.
6. ORANGE
Simbolisme Psikologis
Energi, bersorak, kegiatan, kegembi-
Referensi di Alam
Api, matahari terbenam, jeruk, mangga,
aprikot, dan buah lainnya, labu, ubi jalar,
dan sayuran lainnya, bunga dan daun
musim gugur, ikan mas, rambut manusia
dan bulu hewan
Budaya Lainnya
The Royal House dari Belanda disebut
sebagai House of Orange
7. COKLAT
Simbolisme Psikologis
Alam, daya tahan, keandalan, realisme,
kehangatan, kenyamanan, kebosanan
Budaya Lainnya
Coklat, kopi, cola dan minuman lainnya,
beras, biji-bijian, gula, tembakau.
Referensi di Alam
Bumi, batang pohon, akar, batu, gugur
daun, daging dimasak, rambut manusia
dan kulit, bulu hewan, burung.
8. HITAM
Simbolisme Psikologis
Kekuasaan, kecanggihan, seks, yang
tidak diketahui, akhir siklus (setelah ke-
Referensi di Alam
Kegelapan malam, tidak adanya cahaya,
batu, lava mengeras, kayu hangus dan
benda-benda lainnya
jelaga, gagak dan burung lainnya, pupil
mata, rambut manusia dan bulu hewan.
Budaya Lainnya
Tinta, besi cor dan logam lainnya, mes-
in industri, mewakili pengorbanan diri,
kekuatan jahat, benih kehidupan yang
tumbuh dalam gelap, Wabah Hitamwarna
berkabung dibeberapa negara
9. PUTIH
Simbolisme Psikologis
Kemurnian, kebersihan, kebenaran, ke-
murnian, kesucian, kerohanian, kecang-
gihan, perbaikan, kebaruan, kemandulan,
kematian
Referensi di Alam
Non-warna cahaya, awan-awan, salju,
buih laut, bunga-bunga, merpati dan bu-
rung lainnya, opal gigi, rambut, putih
mata, bulu hewan dan ikan
Fashion
Gaun pengantin melambangkan kesucian,
warna berkabung dalam beberapa Barat
dan banyak budaya Timur, seragam un-
tuk dokter dan perawat
10. GRAY
Simbolisme Psikologis
Kenetralan, kecerdasan, futurisme, kes-
opanan, teknologi, aman, liberalisme,
ketenangan, dingin, pengunduran diri,
ketidakacuhan, kesedihan, kerusakan.
Referensi di Alam
Batu, merokok, awan (langit badai atau
mendung), bayangan, rambut manusia,
beton, perak, platinum, besi dan logam
lainnya, mesin industri.
http://www.pixelldesign.com/artikel/209-psikologi-dan-efek-warna-pada-desain-
grafis-.html
Seni Rupa, 9/3/13, Seni Rupa, Simbol dan Makna dalam Seni Rupa, http://blog-senirupa.
blogspot.co.id/2013/09/simbol-dan-makna-warna-dalam-senirupa.html
http://chellme.blogspot.co.id/2012/08/warna-sebagai-fungsi-artistik-simbolis.html