Anda di halaman 1dari 73

THE POWER OF COLOR

MK ARTSIGN
THE POWER OF COLOR

Metta Kristiyani
A14.2013.01620
A14.7501

MK ARTSIGN
Co p yr i g ht

Copyright ©2015 MK Artsign


Layouting ©2015 Metta Kristiyani
Metta Kristiyani
A14.2013.01620
A14.7501
Ka t a Peng ant a r

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menye-
lesaikan Ebook DKV yang disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Metode Produksi Grafika 2.

Ebook DKV yang berjudul “THE POWER OF COLOR” yang men-


jelaskan tentang pengaruh warna serta menjelaskan tentang
psikologi wanra dalam dunia seni dan desain ini ditulis untuk
memenuhi tugas mata kuliah Metode Produksi Grafika 2 pro-
gram studi Desain Komunikasi Visual semester ganjil pada ta-
hun ajaran 2015/2016, Universitas Dian Nuswantoro.

Penulis menyadari bahwa Ebook ini jauh dari sempurna, untuk


itu kami mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 15 Desember 2015

Penulis
Daftar I si
Cover Dalam
Copyright
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB 1 Definisi Warna...........................................................................5
What is Color?...........................................................................5
Teori Warna................................................................................8
Pengelompokan Warna............................................................26
BAB 2 Psikologi Warna.......................................................................28
Fungsi, Budaya, dan Psikologi...............................................28
Warna sebagai Simbol............................................................39
Komposisi Warna......................................................................42
Penggunaan Warna...................................................................48
BAB 3 Warna dalam Seni dan Desain.............................................51
Pengertian dan Istilah Warna..............................................51
Simbol Warna dalam Seni.......................................................55
Psikologi dan Efek Warna dalam Sebuah Desain..............63

Daftar Pustaka.....................................................................................71

BAB I
DEFINISI WARNA

what is color?
Warna adalah suatu proses yang terjadi
dimana cahaya mengenai suatu benda.
Setiap orang pasti menyukai warna ka-
rena kehadiran warna mampu memberi-
kan keindahan dan nilai estetika. Selain
itu, warna juga dianggap memiliki pen-
garuh terhadap psikologi seseorang.

Umumnya orang akan memilih warna


sesuai dengan karakter masing-masing
sehingga warna favorit seseorang terka-
dang tidak sama. Warna begitu berman-
faat dalam kehidupan manusia. Identitas
suatu warna ditentukan panjang gelom-
bang cahaya tersebut. Sebagai contoh
warna biru memiliki panjang gelombang
460 nanometer.

6 | THE POWER OF COLOR


Panjang gelombang warna yang masih
bisa ditangkap mata manusia berkisar
antara 380-780 nanometer. Berbicara
tentang warna tidak akan terlepas dari
teori-teori warna yang dinyatakan oleh
beberapa ahli berikut ini:
Teori Sir Isaac Newton
Newton melakukan percobaan dan meny-
impulkan, apabila dilakukan pemecahan
warna spektrum dari sinar matahari,
akan ditemukan warna-warna yang be-
raneka ragam yang terdiri dari merah,
jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu. War-
na-warna tersebut dapat kita lihat pada
pelangi.

Teori Brewster
Teori Brewster pertama kali dinyata-
kan pada tahun 1831. Teori ini menyeder-
hanakan warna-warna yang ada di alam
menjadi 4 kelompok warna, yaitu warna
primer, sekunder, tersier, dan warna
netral. Kelompok warna ini sering disu-
sun dalam lingkaran warna brewster.
Lingkaran warna brewster menjelaskan
teori komplementer, split komplementer,
triad, dan tetrad.

Warna primer, merupakan warna dasar


yang tidak merupakan campuran dari
warna-warna lain. Warna yang termas-

BAB 1 DEFINISI WARNA | 7


uk dalam golongan warna primer adalah
merah, biru, dan kuning.
Warna sekunder, merupakan hasil pen-
campuran warna-warna primer dengan
proporsi 1:1. Misalnya warna jingga meru-
pakan hasil campuran warna merah den-
gan kuning, hijau adalah campuran biru
dan kuning, dan ungu adalah campuran
merah dan biru.
Warna tersier, merupakan campuran
salah satu warna primer dengan salah
satu warna sekunder. Misalnya warna
jingga kekuningan didapat dari pencam-
puran warna kuning dan jingga.
Warna netral, warna netral merupakan
hasil campuran ketiga warna dasar dalam
proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul se-
bagai penyeimbang warna-warna kon-
tras di alam. Biasanya hasil campuran
yang tepat akan menuju hitam.
Teori Brewster disebut dengan lingkaran
warna yang banyak digunakan dalam du-
nia seni rupa.

Teori Munsell
Pada tahun 1858, Munsell menyelidiki war-
na dengan standar warna untuk aspek
fisik dan psikis. Berbeda dengan New-
ton dan Brewster, Munsell mengatakan
warna pokok terdiri dari merah, kuning,
hijau, biru dan jingga. Sementara warna

8 | THE POWER OF COLOR


sekunder terdiri dari warna jingga, hijau
muda, hijau tua, biru tua dan nila.

teori warna

Warna dapat didefinisikan secara obyek-


tif atau fisik sebagai sifat cahaya yang
dipancarkan, atau secara subyektif /
psikologis sebagai bagian dari pengala-
man indera penglihatan. Secara obyektif
atau fisik, warna dapat diberikan oleh
panjang gelombang. Dilihat dari panjang

BAB 1 DEFINISI WARNA | 9


gelombang, cahaya yang tampak oleh
mata merupakan salah satu bentuk pan-
caran energi yang merupakan bagian
yang sempit dari gelombang elektro-
magnetik.

Cahaya yang dapat ditangkap indera


manusia mempunyai panjang gelombang
antara 380 - 780 nanometer. Cahaya
yang berada antara dua jarak nanome-
ter tersebut dapat diurai melalui pris-
ma kaca menjadi warna-warna pelangi
yang disebut spektrum atau warna ca-
haya, yang terdiri dari merah, jingga,
kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Di luar cahaya ungu /violet terdapat


gelombang-gelombang ultraviolet, si-
nar X, sinar gamma, dan sinar kosmik. Di
luar cahaya merah terdapat gelombang
/ sinar inframerah, gelombang Hertz,
gelombang Radio pendek, dan gelombang
radio panjang, yang banyak digunakan
untuk pemancaran radio dan TV.

10 | THE POWER OF COLOR


Proses terlihatnya warna, dikarenakan
adanya cahaya yang menimpa suatu ben-
da, dan benda tersebut memantulkan ca-
haya ke mata (retina) hingga terlihatlah
warna. Benda berwarna merah karena
sifat pigmen benda tersebut memantul-
kan warna merah dan menyerap warna
lainnya. Benda berwarna hitam karena
sifat pigmen benda tersebut menyerap
semua warna pelangi. Sebaliknya suatu
benda berwarna putih karena sifat pig-
men benda tersebut memantulkan semua
warna pelangi.

Sebagai bagian dari elemen tata rupa,


warna memegang peran sebagai sara-
na untuk lebih mempertegas dan mem-
perkuat kesan atau tujuan dari sebuah
karya desain. Dalam perencanaan corpo-
rate identity, warna mempunyai fungsi
untuk memperkuat aspek identitas. War-
na digunakan dalam simbol-simbol grafis
untuk mempertegas maksud dari simbol-
simbol tersebut. Sebagai contoh adalah
penggunaan warna merah pada segitiga
pengaman, warna-warna yang digunakan
untuk traffic light merah untuk berhenti,
kuning untuk bersiap-siap dan hijau un-
tuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata
pengaruh warna mampu memberikan im-
presi yang cepat dan kuat.

BAB 1 DEFINISI WARNA | 11


Kemampuan warna menciptakan impresi,
mampu menimbulkan efek-efek tertentu.
Secara psikologis, warna itu bukanlah
suatu gejala yang hanya dapat diamati
saja, warna itu mempengaruhi kelakuan,
memegang peranan penting dalam pe-
nilaian estetis dan turut menentukan
suka tidaknya kita akan suatu benda.

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan


bahwa warna, selain hanya dapat dili-
hat dengan mata ternyata mampu mem-
pengaruhi perilaku seseorang, mem-
pengaruhi penilaian estetis dan turut
menentukan suka tidaknya seseorang
pada suatu benda. Berikut kami sajik-
an potensi karakter warna yang mampu
memberikan kesan pada seseorang sbb:

Hitam, sebagai warna yang tertua (ge-


lap) dengan sendirinya menjadi lambang
untuk sifat gulita dan kegelapan (juga
dalam hal emosi).
Putih, sebagai warna yang paling terang,
melambangkan cahaya, kesucian.
Abu-abu, merupakan warna yang paling
netral dengan tidak adanya sifat atau
kehidupan spesifik.
Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif
(meluas), dominan (berkuasa), aktif dan
vital (hidup).

12 | THE POWER OF COLOR


Kuning, dengan sinarnya yang bersifat
kurang dalam, merupakan wakil dari hal-
hal atau benda yang bersifat cahaya,
momentum dan mengesankan sesuatu.
Biru, sebagai warna yang menimbulkan
kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat
yang tak terhingga dan transenden, dis-
amping itu memiliki sifat tantangan.
Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan
selaras, membangkitkan ketenangan dan
tempat mengumpulkan daya-daya baru.

Dari sekian banyak warna, dapat dibagi


dalam beberapa bagian yang sering di-
namakan dengan sistem warna.

Sistem warna yang disebut Prang Sys-


tem, diperkenalkan oleh Louis Prang,
pada 1876 meliputi :

Hue, adalah istilah yang digunakan untuk


menunjukkan nama atau ragam dari suatu
warna. Lebih spesifik, hue adalah war-
na yang dipantulkan atau ditransmisikan
oleh suatu obyek. Contoh adalah warna
yang kita sebut merah, kuning, biru, hijau
dsb.
Value, seringkali disebut brightness atau
lightness adalah dimensi kedua atau nilai
mengenai terang gelapnya warna, yang
biasanya dinilai dengan ukuran persen,

BAB 1 DEFINISI WARNA | 13


dimana 0% = hitam dan 100% = putih. Con-
tohnya adalah tingkatan warna dari putih
hingga hitam.
Intensity, seringkali disebut dengan
chroma atau saturation, adalah dimen-
si yang berhubungan dengan cerah atau
suramnya warna atau dengan kata lain,
tingkat kemurnian warna. Dimana nilain-
ya dihitung dari berapa banyaknya war-
na abu-abu yang terdapat pada warna
dengan satuan %. Saturasi 0% berwarna
abu2 (desaturated) dan 100% menjadi
warna yang sangat murni /cerah (satu-
rated).

Selain Prang System terdapat beberapa


sistem warna lain yakni, CMYK atau Pro-
cess Color System, Munsell Color Sys-
tem, Ostwald Color System, Schopen-
hauer/Goethe Weighted Color System,
Substractive Color System serta Addi-
tive Color/RGB Color System.

Diantara bermacam sistem warna diatas,


kini yang banyak dipergunakan dalam in-
dustri media visual cetak adalah CMYK
atau Process Color System yang mem-
bagi warna dasarnya menjadi Cyan, Ma-
genta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB
Color System dipergunakan dalam indus-
tri media visual elektronika.

14 | THE POWER OF COLOR


Teori Brewster
Untuk menyederhanakan warna-warna
yang ada di alam, pada tahun 1831, Brew-
ster membagi warna-warna menjadi 4
kelompok warna, yaitu warna primer,
sekunder, tersier, dan warna netral.
Kelompok warna ini sering disusun dalam
suatu lingkaran yang disebut lingkaran
warna brewster. Lingkaran warna brew-
ster mampu menjelaskan teori kontras
warna (komplementer), split komple-
menter, triad, dan tetrad.

Pembagian Warna
Warna primer, merupakan warna dasar,
yang tidak merupakan campuran dari
warna-warna lain. Warna yang termas-
uk dalam golongan warna primer adalah
merah, biru, dan kuning. Warna primer
menurut teori warna pigmen dari Brew-
ster adalah warna-warna dasar. War-
na-warna lain dibentuk dari kombinasi
warna-warna primer ini. Pada awalnya,
manusia mengira bahwa warna primer
tersusun atas warna Merah, Kuning, dan
Hijau. Namun dalam penelitian lebih lan-
jut, dikatakan tiga warna primer adalah:
1. Merah (seperti darah)
2. Biru (seperti langit atau laut)
3. Kuning (seperti kuning telur)
Ini kemudian dikenal sebagai warna pig-

BAB 1 DEFINISI WARNA | 15


men primer yang dipakai dalam dunia
seni rupa. Campuran dua warna primer
menghasilkan warna sekunder. Campuran
warna sekunder dengan warna primer
menghasilkan warna tertier. Akan teta-
pi secara teknis, merah – kuning – biru,
sebenarnya bukan warna pigmen prim-
er. Tiga warna pigmen primer adalah
magenta, kuning dan cyan. (Oleh kare-
na itu apabila menyebut \”merah, kun-
ing, biru\” sebagai warna pigmen prim-
er, maka \”merah\” adalah cara yang
kurang akurat untuk menyebutkan \”ma-
genta\” sedangkan \”biru\” adalah cara
yang kurang akurat untuk menyebutkan
\”cyan\”). Biru dan hijau adalah warna
sekunder dalam pigmen, tetapi merupa-
kan warna primer dalam cahaya, bersa-
ma dengan merah.

Landasan Biologis

16 | THE POWER OF COLOR


Pada dasarnya warna primer adalah bu-
kan milik cahaya, tapi lebih merupakan
konsep biologis, yang didasarkan pada
respon fisiologis mata manusia terha-
dap cahaya. Secara fundamental, cahaya
adalah spektrum berkesinambungan dari
panjang gelombang, yang berarti bahwa
terdapat jumlah warna yang tak terh-
ingga. Akan tetapi, mata manusia nor-
malnya hanya memiliki tiga jenis alat
penerima/reseptor yang disebut dengan
sel kerucut (yang berada di retina). Ini
yang merespon panjang gelombang ca-
haya tertentu. Manusia serta spesies
lain yang memiliki tiga macam reseptor
warna disebut makhluk trichromat.

Spesies yang dikenal sebagai tetra-


chromat, dengan empat reseptor warna
menggunakan empat warna primer. Ma-
nusia hanya dapat melihat sampai den-
gan 400 nanometer, warna violet, se-
dangkan makhluk tetrachromat dapat
melihat warna ultraviolet sampai dengan
300 nanometer, warna primer keempat
ini kemungkinan bertempat di panjang
gelombang yang lebih rendah dan ke-
mungkinan adalah warna magenta spek-
tral murni lebih dari sekedar magenta
yang kita lihat sebagai campuran dari
merah dan biru.

BAB 1 DEFINISI WARNA | 17


Banyak dari jenis burung dan binatang
marsupial merupakan makhluk tetra-
chromat.

Model Dasar Warna (Warna Primer)


Setelah melihat beberapa properti umum
warna kita akan melihat model warna.
Model warna umumnya dibedakan atas 2
model dasar (hal ini sangat perlu untuk
diketahui oleh desainer visual).

Warna primer additive (additive color


model)
Additive color model yaitu model warna
yang didasarkan dari pencampuran war-
na berdasarakan emisi cahaya. Alat/me-
dia yang menggabungkan pancaran ca-
haya untuk menciptakan sensasi warna,
menggunakan sistem warna additif.

18 | THE POWER OF COLOR


Televisi dan LCD, adalah contoh yang pal-
ing umum. Warna primer additif adalah
merah, hijau dan biru.

Pencampuran warna Red, Green dan Blue


akan menghasilkan warna putih (hal ini
yang menjadikan warna putih sebagai
warna yang kaya spektrum warna ka-
rena merupakan gabungan dari spek-
trum-spektrum cahaya Campuran war-
na cahaya merah dan hijau, menghasilkan
nuansa warna kuning atau orange. Cam-
puran hijau dan biru menghasilkan nuan-
sa cyan, sedangkan campuran merah dan
biru menhasilkan nuansa ungu dan ma-
genta.

Campuran dengan proporsi seimbang


dari warna additif primer menghasilkan
nuansa warna kelabu; jika ketiga warna
ini disaturasikan penuh, maka hasilnya
adalah warna putih. Ruang warna/mod-
el warna yang dihasilkan disebut dengan
RGB ColorSystem (red, green, blue). RGB
didapatkan dari mengurai cahaya.

Warna primer subtraktif (subtractive


color model)
Subtractive color model yaitu merupa-
kan warna yang didapat dari pencampu-
ran warna berdasarkan media tinta pada

BAB 1 DEFINISI WARNA | 19


kertas. Model ini disebut juga dengan is-
tilah CMYK (Cyan Magenta Yellow Black)
color system. Pada sistem ini pencampu-
ran warna CMYK akan menghasilkan war-
na hitam.(dalam konteks cahaya, hitam
tidak merupakan sebuah spektrum ca-
haya melainkan hitam berarti tidak ada
spektrum cahaya atau lawan dari putih
yang memuat semua spektrum cahaya).
Media yang menggunakan pantulan ca-
haya untuk untuk menghasilkan warna,
memakai metode campuran warna sub-
traktif.

CMYK
Sistem CMYK digunakan untuk proses
cetak mencetak dengan media kertas.
Dalam industri percetakan, untuk meng-
hasilkan warna bervariasi, diterapkan
pemakaian warna primer subtraktif:
magenta, kuning dan cyan dalam ukuran
yang bermacam-macam. CMYK didapat-
kan dari mengurai tinta.

Subtractive model disebut juga dengan


lawan dari additive, dimana sistem ker-
janya sangat berlawanan. Sebagai con-
toh pada penggabungan warna RGB 100%
(R100% G100% B100%) akan menghasil-
kan warna putih dan RGB 0% menghasil-
kan warna hitam. CMY didapat dengan

20 | THE POWER OF COLOR


menggabungkan dua dari tiga warna GRB
(C=G+B, M=R+B, Y=R+G), demikian pula
dengan RGB yang dihasilkan dengan peng-
gabunagn 2 dari 3 warna CMY.

Campuran warna subtraktif


Campuran kuning dan cyan menghasil-
kan nuansa warna hijau; campuran kun-
ing dengan magenta menghasilkan nuansa
warna merah, sedangkan campuran ma-
genta dengan cyan menghasilkan nuansa
biru. Dalam teori, campuran tiga pigmen
ini dalam ukuran yang seimbang akan
menghasilkan nuansa warna kelabu, dan
akan menjadi hitam jika ketiganya disatu-
rasikan secara penuh, tetapi dalam prak-
tek hasilnya cenderung menjadi warna
kotor kecoklatan.

Inilah yang menjadi sebab munculnya


K atau black, karena pada dunia cetak
mencetak manusia ternyata belum mam-
pu memproduksi warna CMY yang murni,
sehingga bila warna CMY hasil produksi
ini (dalam bentuk tinta tentunya) dicam-
purkan tidak akan menghasilkan warna
hitam yang murni (melainkan warna ge-
lap yang belum bisa dibilang hitam). Ka-
rena itu hitam ditambahkan untuk men-
dapatkan hasil yang benar-benar hitam.
Sistem inilah yang dianut oleh printer.

BAB 1 DEFINISI WARNA | 21


Itulah alasan munculnya warna keem-
pat, yaitu hitam, sebagai tambahan dari
cyan, magenta dan kuning. Ruang warna
yang dihasilkan lantas disebut dengan
CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black).
Hitam disebut dengan \”K\” (key) dari
istilah \”key plate\” dalam percetakan
(plat cetak yang menciptakan detail ar-
tistik pada gambar, biasanya mengguna-
kan warna tinta hitam).
Pada dunia grafis digital umumnya ter-
fokus pada model RGB dan CMYK. hal ini
karena pada color space (color space=
range spektrum warna yang terlihat oleh
manusia), terdapat perbedaaan range
antara model RGB dan CMYK. Hal inilah
yang menjadi permasalahan.

Sebagai salah satu solusinya adalah


membedakan model warna pada dokumen
digital kita sesuai dengan tujuan/media
penyajiannya. untuk media digital sebai-
knya gunakan model RGB dan untuk media
cetak/kertas gunakan CMYK.

Tradisional
Merah, Kuning, Biru / RYB (red, yellow,
blue), sebenarnya merupakan rangka-
ian sejarah dari warna primer subtrak-
tif. Khususnya digunakan dalam seni rupa

22 | THE POWER OF COLOR


(seni lukis). Ruang warna RYB memben-
tuk triad warna primer dalam sebuah
lingkaran warna standar; juga warna
sekunder: violet, orange/jingga dan hi-
jau. Triad warna tersusun dari 3 warna
yang ekuidistan (berjarak sama) dalam
sebuah lingkaran warna.

Pemakaian warna merah, biru, kuning se-


bagai warna primer menghasilkan gamut
(rentang warna) yang relatif sempit/
kecil, di mana, beberapa warna tidak
bisa dicapai dengan campuran tersebut.
Karena alasan itu, percetakan warna
modern menggunakan campuran warna
magenta, kuning, cyan.

Warna sekunder

BAB 1 DEFINISI WARNA | 23


Merupakan hasil pencampuran warna-
warna primer dengan proporsi 1:1. Mis-
alnya warna jingga merupakan hasil cam-
puran warna merah dengan kuning, hijau
adalah campuran biru dan kuning, dan
ungu adalah campuran merah dan biru.

Warna tersier
Merupakan campuran salah satu war-
na primer dengan salah satu warna
sekunder. Misalnya warna jingga kekun-
ingan didapat dari pencampuran warna
kuning dan jingga.

Warna netral
Warna netral merupakan hasil campu-
ran ketiga warna dasar dalam proporsi
1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai pe-
nyeimbang warna-warna kontras di alam.
Biasanya hasil campuran yang tepat akan
menuju hitam.

Warna panas dan dingin


Lingkaran warna primer hingga tersier
bisa dikelompokkan menjadi dua kelom-
pok besar, yaitu kelompok warna panas
dan warna dingin. Warna panas dimulai
dari kuning kehijauan hingga merah. Se-
mentara warna dingin dimulai dari ungu
kemerahan hingga hijau.

24 | THE POWER OF COLOR


Warna panas akan menghasilkan sensasi
panas dan dekat. Sementara warna din-
gin sebaliknya. Suatu karya seni disebut
memiliki komposisi warna harmonis jika
warnawarna yang terdapat di dalamnya
menghasilkan efek hangat-sedang.

Hubungan Antar Warna


Kontras komplementer
Adalah dua warna yang saling berse-
berangan (memiliki sudut 180°) di ling-
karan warna. Dua warna dengan posi-
si kontras komplementer menghasilkan
hubungan kontras paling kuat. Misalnya

BAB 1 DEFINISI WARNA | 25


jingga dengan biru.

Kontras split komplemen


Adalah dua warna yang saling agak ber-
seberangan (memiliki sudut mendekati
180°). Misalnya Jingga memiliki hubungan
split komplemen dengan hijau kebiruan.

26 | THE POWER OF COLOR


Kontras triad komplementer adalah tiga
warna di lingkaran warna yang memben-
tuk segitiga sama kaki dengan sudut 60°.

Kontras tetrad komplementer


Disebut juga dengan double komplement-
er. Adalah empat warna yang membentuk
bangun segi empat (dengan sudut 90°).

pengelompokan warna
Warna netral, adalah warna-warna yang
tidak lagi memiliki kemurnian warna atau
dengan kata lain bukan merupakan warna
primer maupun sekunder. Warna ini mer-
upakan campuran ketiga komponen war-
na sekaligus, tetapi tidak dalam kompo-
sisi tepat sama.

Warna kontras atau komplementer, ada-


lah warna yang berkesan berlawanan satu
dengan lainnya. Warna kontras bisa dida-
patkan dari warna yang berseberangan
(memotong titik tengah segitiga) terdiri
atas warna primer dan warna sekunder.

BAB 1 DEFINISI WARNA | 27


Tetapi tidak menutup kemungkinan pula
membentuk kontras warna dengan meno-
lah nilai ataupun kemurnian warna. Con-
toh warna kontras adalah merah dengan
hijau, kuning dengan ungu dan biru den-
gan jingga.

Warna panas, adalah kelompok war-


na dalam rentang setengah lingkaran di
dalam lingkaran warna mulai dari merah
hingga kuning. Warna ini menjadi simbol,
riang, semangat, marah dsb. Warna pa-
nas mengesankan jarak yang dekat.

Warna dingin, adalah kelompok war-


na dalam rentang setengah lingkaran di
dalam lingkaran warna mulai dari hijau
hingga ungu. Warna ini menjadi simbol
kelembutan, sejuk, nyaman dsb. Warna
dingin mengesankan jarak yang jauh.

28 | THE POWER OF COLOR


B AB 2
P S IKOLOGI WARNA

fungsi, budaya, psikologi


FUNGSI WARNA

a. Warna pada karya seni rupa memiliki


fungsi
1) estetik,
2) simbolik,
3) ekspresi,
4) ungkapan perasaan
5) personal expression
b. Warna pada karya desain:
1) fungsi praktis,
2) estetik,
3) simbolik
4) personal taste

WARNA DAN DESAIN


Dalam desain, warna dapat menunjukkan
gaya/style sebuah desain:

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 29


Warna etnik : warna yang berciri
gaya etnik/tradisional, contohnya domi-
nant hijau tua, coklat, dsb.
Warna pop art : warna yang meng-
gunakan warna-warna cerah (khas pop
art), seperti perpaduan warna merah,
kuning, orang, dsb.
Warna op-art (psikodelik) : warna
yang menngunakan warna-warna yang
memberikan efek khusus terhadap mata
yang melihatnya( seperti kesan luas/
sempit, tinggi-rendah, dsb.). Contoh
komposisi warna tersebut adalah: mer-
ah-biru, merah-hijau, dsb.
Warna posmo (postmodern): war-
na yang menggunakan warna-warna
soft yang mencirikan gaya postmodern.
Contoh:perpaduan warna pastel.

WARNA DAN BUDAYA

Spanyol dan Venesia


Kaum elite dikuasai warna biru dan hitam

Cina
Lambang dinasti di Cina berbeda-beda.
Warna dinasti Sung: coklat, dinasti Ming:
hijau, Ching: kuning. Kaisarnya memakai
warna biru bila sedang memuja langit,
kuning waktu menyembah tanah, dan
tinta merah waktu menandatangani su-

30 | THE POWER OF COLOR


rat-surat perintah.Warna kuning diang-
gap warna suci.Saat pertunjukan teat-
er, orang suci ditampilkan dengan muka
merah, orang jahat dengan warna putih,
dan orang udik dengan warna hitam.Putih
dilambangkan sebagai warna duka cita
.Warna merah digunakan saat perayaan
pernikahan dan pengantin wanitanya
mengenakan pakaian berwarna merah.

Barat
Di Barat warna putih digunakan untuk
mempelai wanita, ketika pernikahan,
sama hal nya dengan suku sunda.

Yunani
Phytagoras melambangkan patung-pa-
tung wanita berpita. Pita putih melam-
bangkan kesucian, pita merah melamba-
nagkan cinta dan pengorbanan, pita biru
melambangkan social dan integritas. Pada
cerita Odyssey, baju ungu kemerahan
melambangkan pengembaraan Odysseus.
Pada lakon Illias, warna merah merupa-
kan lambang peperangan berdarah dalam
cerita tersebut. Mitologi yunani menga-
takan, bahwa warna hijau melambangkan
dewa Hermes (lambangnya biru), dan
dewi Aphrodite(lambangnya kuning men-
jadi dewa Hermaphrodite(hijau)

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 31


Indonesia
Warna bendera Indonesia berasal dari
konsep, getah dan getih yang berwar-
na merah dan putih, yaitu zat cair yang
mengalir dalm tubuh makhluk yang mem-
berikan kehidupan. Lambang kehidupan
yang mengalir terus menerus

Warna merah keunguan disukai oleh ra-


ja-raja di masa lampau. Warna simbolik
sifatnya dalam tokoh pewayangan kulit

Sunda
Di sunda warna hijau identik dengan war-
na tokoh yang jahat dalam suatu cerita,
salah satu contohnya adalah buta hejo
(tokoh raksasa)

Yogya
Di Yogya, kuning dipakai sebagai warna
payung kebesaran Sultan Yogyakarta

Mesir
Pada zaman mesir kuno, mahkota putih
menghiasi osaris. Pendetra-pendeta
menguunakan jubah putih untuk menyem-
bah dewa Jupiter. Kuning dan emas mela-
mbangkan matahari, merah melambang-
kan pria, hijau lambang keabadian, ungu
warna tanah, biru lambang akhirat dan
keabadian. Biru dipakai oleh para pen-

32 | THE POWER OF COLOR


deta, sebagai lambang kesucian dalam
peradilan hokum. Osiris dilambangkan
dengan warna hijau. Horus (anaknya)
dilambangkan dengan warna putih. Set,
dewa kejahatan berwarna hitam), Shu
dewa yang memisahkan langit dan bumi
berwarna merah, dan Amen, dewa ke-
hidupan berwarna biru.

Asia
Di India, dewa brahmana dilambang-
kan dengan kuning, Siwa, dewa perusak
dilambangkan dengan waermna hitam.
Kuning merupakan lambang budha, Arah
mata angin di cina dilambangkan dengan:
Utara: hitam, Selatan: merah, timur: hi-
jau, barat: putih.Warna hijau abadi men-
unjukkan waktu, bangsa2 dilambangkan
dengan dengan empat warna, merah
(mesir), kuning (asia), putih (bangsa
dari utara), hitam (negro).

WARNA DAN MAKNA PSIKOLOGIS

Merah
darah, marah, berani, seks, bahaya,
kekuatan, kejantanan, kebahagiaan, cin-
ta, keunguan: mulia, agung, kaya, bangga
(sombong), mengesankan.

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 33


Hitam
misteri, berwibawa, berkelas, kon-
servatif, kegelapan, tegas, kukuh, for-
mal, struktur yang kuat

Merah jingga
semangat, tenaga, kekuatan, pesat, he-
bat, gairah.

Kuning jingga
kebahagiaan, penghormatan, kegembi-
raan, optimisme, terbuka.

Putih
sporty, bersih, segar, mahal, positif,
merangsang, cemerlang ringan, seder-
hana, polos, jujur, murni., suci,lugu, spir-
itual, tenang.

Kelabu
maskulin, serius, tenang, sopan, seder-
hana, orang yang telah berumur, kepas-
ifan, sabar, rendah hati, intelegensia,
ragu-ragu, tidak dapat membedakan
yang penting dan tidak penting. Netral,
penengah dalam peperangan.

Jingga
kecerahan, hangat, semangat muda, ek-
strimis, menarik.

34 | THE POWER OF COLOR


Kuning
ceria, hangat, semangat, cerah, kesenan-
gan, kelincahan kemuliaan cinta, penger-
tian yang mendalam, lambang intelektu-
al, bijaksana, pengecut, pengkhianatan.

Kuning hijau
persahabatan, muda, kehangatan, baru,
gelisah, berseri.

Hijau muda
tumbuh, cemburu, kurang berpengala-
man, iri ahti, kaya, segar, istirahat,
tenang.

Hijau biru
tenang, santai, diam, lembut, setia, ke-
percayaan.

Biru
melankolis, teknologi, sejuk, pasif ter-
hormat, tenang, damai, depresi, mena-
han diri, ikhlas, setia, konservatif, lem-
but, menahan diri. Goethe menyebutnya
mempesona, spiritual, monoteis, kes-
epian, sedang memikirkan masa lalu dan
masa akan datang. Warna perspektif
yang menarik kita dalam kesendirian,
dingin, membuat jarak, dan terpisah.
Melambangkan kesucian dan harapan.

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 35


Ungu
kebesaran, sejuk, negative, mundur,
tenggelam dan khidmat, berarti sukacita,
kontemplatif, suci, lambang agama, mu-
rung, melankolis, pendiam, agung(mulia),
aristokrasi, dan menyerah.

Cokelat
bersahabat, hangat, tenang, alami, ke-
bersamaan, sentosa, rendah hati.

Hijau
emosi hampir mendekati pasif, leb-
ih istirahat Melambangkan renungan,
kepercayaan(agama), dan keabadian.
Fungsi: kesegaran, mentah, muda, belum
dewasa, pertumbuhan, kehidupan dan
harapan, kelahiran kembali, dan kesub-
uran.

Pastel
lembut, feminim, romantis, inspirasi.

WARNA DAN KEPRIBADIAN SESEORANG


Berikut ini adalah warna-warna yang
mempunyai asosiasi dengan pribadi sese-
orang, diambil dari buku Design in Dress
oleh Marian L. David :

36 | THE POWER OF COLOR


Merah
cinta, nafsu, kekuatan, berani, primitive,
menarik bahaya, dosa, pengorbanan, vi-
talitas.
Merah jingga
semangat, tenaga, kekuatan, pesat, he-
bat, gairah.
Jingga
hangat semangat muda, ekstrimis, me-
narik.
Kuningjingga
kebahagiaan, penghormatan, kegembi-
raan, optimisme, terbuka.
Kuning
cerah, bijaksana, terang, bahagia,
hangat, pengecut, penghianatan.
Kuning hijau
persahabatan, muda, kehangatan, baru,
gelisah, berseri.
Hijau muda
kurang pengalaman, tumbuh, cemburu,
iri hati, kaya, segar, istirahat, tenang.
Hijau biru
tenang, santai, diam, lembut, setia, ke-
percayaan.
Biru
damai, setia, konservatif, pasif, terhor-
mat, depresi, lembut, menahan diri, ikh-
las.
Biru ungu
spiritual, kelelahan, hebat, kesuraman,

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 37


kematangan, sederhana, rendah diri,
keterasingan, tersisih, tenang, sentosa.
Ungu
misteri, kuat, supremasi, formal, mel-
ankolik, pendiam, agung (mulia).
Merah ungu
tekanan, intrik, drama, terpencil, peng-
gerak, terpencil.
Coklat
hangat, tenang, alami, bersahabat, ke-
bersamaan, tenang, sentosa, rendah hati.
Hitam
kuat, duka cita, resmi, kematian, keahl-
ian, tidak menentu.
Kelabu
tenang.
Putih
senang, harapan, murni, lugu, bersih,
spiritual, pemaaf, cinta, terang.

RESPON PSIKOLOGI TERHADAP WARNA


Color express moods of nature, ungka-
pan Walter Sargent (The Enjoyment and
use of color) mengatakan bahwa warna
itu mengungkapkan keadaan atau sua-
sana alam.

Menurut Maitland Graves, (The Art of


color and design), diketahui bahwa:

38 | THE POWER OF COLOR


a. Warna panas/hangat adalah: keluar-
ga kuning, jingga, merah. Sifat: positif,
agresif, aktif, merangsang.
b. Warna dingin/sejuk: keluarga hijau,
biru, ungu. Sifatnya: negative, mundur,
tenang, tersisih, aman.
c. Warna yang disukai mempunyai uru-
tan seperti berikut: merah, biru, ungu,
hijau, jingga, kuning.

Menurut F.S. Breeds dan SE, Katz war-


na merah lebih popular untuk wanita dan
biru untuk pria. Wanita lebih sensitive
daripada pria. Hal tersebut kemungkinan
karena lebih banyak pria yang buta war-
na dibandingkan dengan wanita. Warna
murni dan hangat disukai untuk ruangan
sempit, sementara warna gelap n pas-
tel digunakan untuk ruangan luas. Kom-
binasi warna yang disukai adalah warna
kontras/komplemen, selaras analog atau
nada, monokromatik.

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 39


warna sebagai simbol
Warna Sebagai Fungsi Artistik Simbolis
Indonesia
Makna warna pada karya seni tradisional
di Indonesia :Memiliki nilai simbolis dan
nilai keindahan. Umumnya diasosiasikan
dengan hubungan-hubungan yang bersi-
fat supernatural (adikodrati), atau ada
kekuatan tertentu yang menguasai ba-
gian dari alam raya. Warna putih, hitam,
dan merah bagi umumnya suku bangsa
di Indonesia merupakan warna bernilai
simbolis. Susunan warna bernilai simbolis
yang masih dipergunakan pada beberapa
karya seni dan suku bangsa di Indonesia.

Susunan warna di daerah Bali


Falsafah warna Bali disebut “Panca Maha
Butha”, bersumber dari falsafah hin-
duisme, unsurnya terdiri dari air, api,
udara, tanah, dan angkasa (akasa).Susu-
nan warnanya dinamakan “Rajah Nawa-
sanga” , terdiri dari 9 warna, yang di-
hubungkan dengan nama dewa dan arah

40 | THE POWER OF COLOR


mata angin. Skema warnanya cenderung
ke arah warna muda (tint).
Peran warna hitam dan putih di Bali cukup
penting.
Sebagai simbol rwa bhineda, yaitu per-
bedaan yang mengatur keseimbangan
dunia (dua sisi kehidupan, baik-buruk,
terang-gelap).
Catur warna di Bali simbol golongan
masyarakat tertentu
Putih = warna Brahmana
Merah = warna Ksatriya
Kuning = warna Wesya
Hitam = warna Sudra

Susunan warna di daerah Yogyakarta dan


Solo
Penggunaan warna telah terpola oleh
peraturan yang tidak tertulis dari kera-
ton, karena kebudayaan Jawa berpusat
di keraton.
Kuning adalah lambang keraton/sultan.
Hitam, cokelat, putih, atau biru tua men-
jadi warna-warna batik tradisional.
Merah biasanya muncul pada pertunju-
kan wayang kulit.

Susunan warna di daerah Pekalongan

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 41


Termasuk daerah Jawa Pesisir Utara.
Selain menggunakan warna-warna sep-
erti di Yogyakarta dan Solo, juga meng-
gunakan warna-warna yang berasal dari
pengaruh luar.
Koleksi corak dan warna lebih beragam
karena pengaruh kebudayaan asing sep-
erti China, Arab, India dan Eropa.
Contohnya, seni batik lebih kaya dalam
corak, dengan warna lebih dinamis.

Susunan warna di daerah Jawa Barat


Sifatnya lebih terbuka terhadap pen-
garuh unsur luar, sehingga terjadi pros-
es akulturasi.
Hal-hal yang bersifat tradisional religius
magis sedikit demi sedikit terkikis.
Warna-warna simbolis masih dipergu-
nakan oleh sebagian adat Sunda, seperti
putih, merah, kuning.
Warna putih sebagai pakaian pen-
gantin wanita yang masih gadis.
Selendang putih untuk upacara
‘numbas’, simbol kebanggaan mertua
terhadap menantu yang masih suci.
Warna merah putih untuk upacara
“ngaruat” rumah baru, syukuran ber-
ganti nama.
Warna kuning untuk nasi kuning, se-
bagai syukuran naik pangkat,
ulang tahun, atau lulus ujian.

42 | THE POWER OF COLOR


Budaya Sunda juga mengenal warna
analog atau nada warna, seperti urutan
antara merah dengan biru: mulai dari
beureum (merah), kayas (merah muda),
kasumba (merah muda ada unsur ungu),
gandaria (ungu), gandola (biru keungu-
an), paul (biru ultramarine).
Kayas bisa dimasukkan pada susunan
warna cerah (tint), antara merah dan
putih.

Susunan warna di daerah Minangkabau


Warna-warnanya menggambarkan ke-
kayaan dan keindahan alam Sumatera
Barat. Simbol sistem kekeluargaan mat-
rilineal menurut garis ibu, yang teguh
memegang adat ninik mamak yang penuh
petatah petitih. Tergambar dalam seni
kerajinan kain songket dan sulaman yang
merupakan ketrampilan wanita Minang.

komposisi warna
Warna adalah spektrum tertentu yang
terdapat pada suatu cahaya sempurna
(berwarna putih). Identitas suatu war-
na ditentukan oleh panjang gelombang
dari cahaya tersebut. Misal, warna biru
mempunyai panjang gelombang 460 na-

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 43


nometer. Panjang gelombang warna yang
masih bisa ditangkap oleh mata manusia
adalah antara 380-780 nanometer.

Menurut Teori Warna Goethe (Jerman),


warna dibagi menjadi tiga jenis, yaitu
warna primer, warna sekunder dan war-
na tersier.

Teori Brewster tentang warna, pertama


kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori
ini menyederhanakan warna-warna yang
ada di alam menjadi empat kelompok
warna sebagai berikut.

44 | THE POWER OF COLOR


1. Warna primer
Merupakan warna dasar yang bukan has-
il pencampuran dari warna-warna lain.
Warna yang termasuk dalam golongan
warna primer adalah merah, biru, dan
kuning.

2. Warna sekunder
Merupakan hasil pencampuran warna-
warna primer dengan proporsi 1:1. Mis-
alnya warna jingga merupakan hasil cam-
puran warna merah dengan kuning, hijau
adalah campuran biru dan kuning, dan
ungu adalah campuran merah dan biru.

3. Warna tersier
Merupakan campuran salah satu warna
primer dengan salah satu warna sekunder.
Misalnya warna jingga kekuningan dida-
pat dari pencampuran warna kuning dan
jingga, warna hijau kekuningan merupa-
kan pencampuran dari warna hijau dan
kuning, warna biru kehijauan adalah hasil
dari pencampuran warna hijau dan biru,
warna merah jingga merupakan pencam-
puran dari warna merah dan jingga, se-
dangkan warna ungu kemerahan menjadi
hasil pencampuran dari warna ungu dan
merah.

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 45


4. Warna netral
Warna netral merupakan hasil campu-
ran ketiga warna dasar dalam proporsi
1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai pe-
nyeimbang warna-warna kontras di alam.
Biasanya, hasil campuran warna yang
tepat akan menuju ke warna hitam.

Berdasarkan paduan warna (colour


scheme), maka warna dapat dibagi men-
jadi tiga tipe sebagai berikut.

1. Warna Monokromatik

Warna yang berdekatan disebut juga


dengan warna monokromatik, yaitu ting-
katan warna dari gelap ke terang dalam
urutan satu warna atau kombinasi dengan
satu corak warna, tetapi dengan value
dan intensitas yang berbeda. Misalnya,
urutan dari biru tua sampai ke biru yang
paling muda.

2. Warna Komplementer
Merupakan dua warna yang berlawanan
dalam kedudukan berhadap-hadapan,
memiliki kekuatan berimbang, misalnya
kuning kontras ungu, biru kontras jingga,
dan merah kontras hijau.

46 | THE POWER OF COLOR


Kelompok warna tersebut sering disusun
dalam lingkaran warna brewster. Ling-
karan warna brewster mampu menjelas-
kan teori kontras warna (komplementer),
split komplementer, triad, dan tetrad.

Hubungan-hubungan antarwarna terse-


but dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Kontras komplementer
Kontras komplementer merupakan dua
warna yang saling berseberangan (me-
miliki sudut 180 derajat) di lingkaran
warna. Dua warna dengan posisi kon-
tras komplementer menghasilkan hubun-
gan kontras paling kuat. Misalnya, jingga
dengan biru.

b. Kontras split komplementer


Kontras split komplemen adalah dua war-
na yang saling berseberangan (memiliki
sudut mendekati 180 derajat). Misalnya,
jingga memiliki hubungan split komplemen
dengan hijau kebiruan.

c. Kontras triad komplementer


Kontras triad komplementer adalah tiga
warna di lingkaran warna yang memben-
tuk segitiga sama kaki dengan sudut 60
derajat.

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 47


d. Kontras tetrad komplementer
Kontras tetrad komplementer disebut
juga dengan double complementer, yaitu
empat warna yang membentuk bangun
segi empat (dengan sudut 90 derajat).

3. Warna Analogus

Merupakan tingkatan warna dari gelap


ke terang dalam urutan beberapa warna
atau kombinasi yang terdapat dari dua
sampai tiga corak warna yang berdeka-
tan. Misalnya urutan dari biru, biru kehi-
jauan, hijau, hijau kekuningan, dan kuning.

48 | THE POWER OF COLOR


penggunaan warna
Beberapa hal yang yang harus berkaitan
dengan penggunaan warna :

A. Kombinasi warna, yaitu cara menyu-


sun atau memadukan dua warna atau
lebih komposisi.

1. Kombinasi warna yang harmonis yaitu


kombinasi antara warna-warna yang se-
rumpun, yang letaknya berdekatan dalam
lingkaran warna. Misalnya hijau tua den-
gan hijau muda. Kombinasi ini pun dinama-
kan sebagai monogramatik karena terja-
di pada warna yang sama tetapi dengan
intensitas yang berbeda. Warna mono-
gram dapat diperoleh dengan menam-
bahkan hitam atau putih secara teratur.

2. Kombinasi warna yang kontras yai-


tu kombinasi antara warna-warna yang
berlawanan letaknya dalam lingkaran
warna. Misalnya perpaduan antara war-
na hijau dan warna merah, perpaduan

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 49


warna kuning dan warna ungu, perpaduan
warna biru dan jingga. Kombinasi kontras
juga terjadi dengan memadukan warna
terang dan gelap.

3. Kombinasi warna juga dapat terja-


di pada warna-warna analog, yakni dua
sampai tiga corak warna yang berdeka-
tan letaknya dalam lingkaran warna. Mis-
alnya warna biru-ungu-merah, biru-hi-
jau-kuning, merah-jingga-kuning.

B. Warna netral, yakni putih, hitam, dan


abu-abu yang secara teoritis tidak di-
masukkan ke dalam warna.

C. Penggunaan warna, yakni untuk tujuan


apakah warna tersebut digunakan dalam
sebuah seni.

1. Cara heraldis adalah penggunaan war-


na untuk keperluan perlambangan. Con-
tohnya warna merah untuk menyatakan
keberanian, kegembiraan, dan gairah
yang membaca, putih melambangkan ke-
sucian dan kesetiaan, hijau untuk melem-
bangkan pertumbuhan dan kesejukan.

2. Cara murni adalah penggunaan warna


secara bebas. Misalnya seekor kuda di-
lukis dengan menggunakan warna ungu

50 | THE POWER OF COLOR


dan hijau, pohon-pohon berwarna biru
atau ungu. Cara ini banyak digunakan se-
bagai unsur keindahan.

3. Cara naturalis adalah penggunaan


warna sesuai dengan keadaan aslinya
yang terdapat pada alam. Misalnya war-
na daun adalah hijau, warna laut adalah
biru, tanah adalah coklat, dan sebagain-
ya.

Selain kombinasi dan penggunaan warna


di atas, diperlukan juga pengetahuan ten-
tang pengetahuan efek ruang atau efek
terang dan gelap dalam warna. Warna-
warna gelap biasanya dilakukan dengan
menambahkan hitam secara beratu-
ran pada warna, sedangkan efek pucat
diperoleh dengan menambahkan secara
beraturan putih ke dalam warna

BAB 2 PSIKOLOGI WARNA | 51


BAB 3
SI MBOL WARN A
DALAM SE NI

pengertian & istilah warna


Warna hangat adalah warna bermakna
berani dan energik. Menghangatkan mak-
sudnya adalah orang-orang yang cend-
erung berfikir/bergerak maju. Jika perlu
elemen pop out dalam seni lukis, pertim-
bangkan untuk menggunakan pengertian
warna hangat di dalamnya seperti war-
na berwarna kuning, orange, cokelat dan
hijau kekuningan dan merah muda.

Warna dingin memberikan kesan tenang.


Warna tersebut jarang mengalahkan
pesan atau subjek utama dari sebuah
seni lukis. pengertian Warna dingin cend-
erung tampak surut atau kelihatan jauh.
Jika unsur seni lukis harus dilatar bela-

52 | THE POWER OF COLOR


kangi nada dingin. Dingin berwarna biru,
hijau, pink, ungu, hijau kebiruan dan me-
rah kebiruan.

Hue
Setiap warna individu pada roda warna
adalah rona dalam seni lukis. Misalnya,
merah, hijau, biru, oranye, ungu, ungu
atau naik. Hue mengacu pada apapun
dalam pilihan warna pelangi. Hue hanya
berarti nama warna.

Nilai dan Kecerahan


Nilai istilah dalam seni lukis yaitu kecer-
ahan mengacu pada kualitas terang atau
warna gelap. Para darks adalah nilai ren-
dah atau membosankan. Lampu, (high-
light) adalah nilai tinggi atau terang.

Tints
Warna ini disebut ketika ditambahkan
sebagai warna putih dalam seni lukis.
Mereka selalu ringan dalam nilai rona.
Dengan menambahkan putih ke merah,
untuk membuat warna merah muda.

Naungan
Warna ini cenderung lebih gelap dari nilai
normal itu disebut sebagai peneduh; hi-
jau biru atau dalam nuansa gelap.

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 53


Saturasi
Ukuran dari kemurnian warna dan kece-
merlangan. Ketika mencampur warna lain,
seperti putih menjadi biru misalnya, biru
menjadi kurang murni, sehingga warna
terlihat membosankan dalam seni lukis.

Warna monokromatik
semua warna dari satu pengertian war-
na. Akibatnya, lukisan terlihat lebih ha-
lus dan damai karena kurangnya kontras.
Pikirkan gambar hitam putih. Ini adalah
monokromatik meskipun ada beberapa
warna abu-abu. Monochromes mena-
warkan sedikit kontras.

Warna komplementer
pengertian warna yang berseberangan
pada roda warna dalam seni lukis. Se-
cara umum, complementaries bekerja
sama dengan baik. Merah dan hijau ber-
hubungan satu sama lain pada roda war-
na. Sebaliknya, uncomplimentaries dalam
seni lukis dapat merusaknya. Jika tidak
yakin dengan pengertian warna, pilihlah
wanrna sendiri untuk lukisan anda, lihat
saja roda warna dan memilih warna ber-
lawanan.

54 | THE POWER OF COLOR


simbol & makna warna dalam seni
Dalam seni rupa, warna bisa berar-
ti pantulan tertentu dari cahaya yang
dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat
di permukaan benda. Misalnya pencam-
puran pigmen magenta dan cyan dengan
proporsi tepat dan disinari cahaya putih
sempurna akan menghasilkan sensasi
mirip warna merah.

Dialam ini tersedia titik awal yang sig-


nifikan untuk simbolisme dari warna-
warna tersebut. Referensi alam, seper-
ti kebakaran dan air, memainkan peran
yang kuat dalam arti simbolik dari war-
na masing-masing. simbolisme ini dapat
dianggap abadi. Makna simbolis lainn-
ya berubah seiring waktu dan dianggap
tepat waktu. Ini terkait dengan politik,
fashion, agama, mitos, dan geografi.
Warna simbolisme dalam publikasi ini di-
dasarkan pada budaya global. Dalam be-
berapa situasi, berbagai negara di dunia
dapat melampirkan arti yang berbeda

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 55


untuk beberapa warna. warna bendera
bangsa, warna tim olahraga suatu ne-
gara, dan konvensi lainnya akan mem-
pengaruhi simbolisme warna tertentu.
Misalnya, simbolisme oranye akan sangat
berbeda di negara Belanda, di mana Roy-
al House disebut sebagai “The House of
Orange.”

Setiap warna mampu memberikan kesan


dan identitas tertentu sesuai kondisi so-
sial pengamatnya. Misalnya warna putih
akan memberi kesan suci dan dingin di
daerah Barat karena berasosiasi den-
gan salju. Sementara di kebanyakan ne-
gara Timur warna putih memberi kesan
kematian dan sangat menakutkan karena
berasosiasi dengan kain kafan.
Berikut simbol dan makna warna yang
bisa kami uraikan :

1. MERAH
Simbolisme Psikologis
Energi, Api, Semangat dan Keberanian,
Bahaya, Keamanan, Waspada, kehanga-
tan, kekuatan, impuls, dinamisme, kegia-
tan, keberanian, kegembiraan, cinta, gai-
rah, kekuasaan, pemberontakan, agresi,
perang dan pertempuran, kekerasan,
seks.

56 | THE POWER OF COLOR


Referensi di Alam
Api, darah, daging mentah, daging, ma-
war, anyelir, dan bunga lainnya, apel,
buah berry, tomat, dan buah lainnya,
kardinal dan burung lain, rubi dan batu
permata lainnya

Budaya Kontemporer
lampu lalu lintas dan tanda-tanda men-
unjuk “Stop” mobil pemadam kebakaran,
di banyak negara
terkait dengan planet Mars, hati (Hari
Kasih Sayang), Natal.

Fashion
Mendapatkan perhatian, seksi

Lainnya
di agama sebagai iblis, terkait dengan
komunisme di abad ke-20, warna yang
penting di Cina dan Jepang

2. UNGU
Simbolisme psikologis
kerohanian, tasawuf, sihir, iman, ketidak-
sadaran, martabat, misteri, kreativi-
tas, kesadaran, inspirasi, gairah, imaji-
nasi, kepekaan, aristokrasi dan royalti,
kesombongan, keangkuhan, kekejaman,
perkabungan, kematian

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 57


Referensi di Alam
Anggrek, iris anggur, plum kubis, purpu-
ra kerang (dari Mediterania)
(Catatan: ungu sangat jarang terjadi di
alam)

Budaya Kontemporer
Penghargaan militer Amerika untuk ke-
beranian, warna kekaisaran Romawi kuno

Mode
Terkait dengan berkabung dalam be-
berapa budaya Barat dan budaya Timur.

3. BIRU
Simbolisme psikologis
Kerohanian, kebenaran, kebersihan, ke-
tenangan, kepuasan, keabstrakan, kepas-
ifan, pemahaman, Kejujuran, ketekunan,
dan pandangan yang luas, kedamaian,
ketenangan, kepercayaan kepada diri
sendiri, keseimbangan, semangat batin,
konservatisme, keamanan, teknologi, ke-
jantanan, kesejukan dan dingin, introver-
si, pilu, depresi

Referensi di Alam
Langit, lautan dan danau, bluberi, Blue
Birds, ikan, cetakan, topi biru dan bunga
lainnya, lapis dan batu permata lainnya
Catatan: biru tidak umum ditemukan di

58 | THE POWER OF COLOR


benda-benda alam

Budaya Lain
Warna jubah mewakili stasiun filsuf di
Roma kuno, menandakan spiritual dan
Pasifik kebajikan dalam seni Kristen,
warna keabadian di Cina, warna kekudu-
san untuk Ibrani, warna dewa Krishna
dalam Hinduisme

4. HIJAU
Simbolisme psikologis
Alam, pertumbuhan, keberhasilan,
pembaruan, kesegaran, ketenangan,
berharap, pemuda, kesehatan, per-
damaian, semoga sukses, kesejukan, iri,
ketidakdewasaan

Referensi di Alam
Semua vegetasi danau dan perairan
pedalaman lainnya, zamrud, giok, dan
batu permata lainnya burung, ikan.

Budaya Lainnya
Lampu lalu lintas menunjuk “Go”, ekologi
dan konservasi, digunakan untuk menun-
juk keamanan dan lokasi peralatan per-
tolongan pertama, warna yang disukai
Nabi Muhammad yaitu warna hijau.

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 59


5. KUNING
Simbolisme Psikologis
Cahaya, kejayaan, keluhuran budi, ber-
sorak, berharap, daya hidup, kilau,
pencerahan (mental dan spiritual), ko-
munikasi, ekspansi, optimisme, filsafat,
egoisme, ketidakjujuran, pengkhianatan,
kekecutan

Referensi di Alam
Sinar matahari, pasir, gugur daun, ja-
gung, labu, dan sayuran lainnya, lemon,
pisang, dan buah lainnya, bunga mata-
hari, bunga bakung, dan bunga lainnya,
kenari dan burung lainnya, ikan, emas,
topaz dan batu permata lainnya, rambut
manusia dan bulu hewan, urin, dahak,
nanah, kulit kuning

Budaya Lainnya
Dewa dalam mitologi Yunani memiliki
rambut kuning dan jubah. (Oleh karena
itu, tidak populer dengan Kristen awal.),
Demam Kuning, simbol kaisar di Cina,
warna suci dalam agama Hindu, warna
disukai oleh Konfusius, warna yang pent-
ing di Mesir Awal.

6. ORANGE
Simbolisme Psikologis
Energi, bersorak, kegiatan, kegembi-

60 | THE POWER OF COLOR


raan, kehangatan

Referensi di Alam
Api, matahari terbenam, jeruk, mangga,
aprikot, dan buah lainnya, labu, ubi jalar,
dan sayuran lainnya, bunga dan daun
musim gugur, ikan mas, rambut manusia
dan bulu hewan

Budaya Lainnya
The Royal House dari Belanda disebut
sebagai House of Orange

7. COKLAT
Simbolisme Psikologis
Alam, daya tahan, keandalan, realisme,
kehangatan, kenyamanan, kebosanan

Budaya Lainnya
Coklat, kopi, cola dan minuman lainnya,
beras, biji-bijian, gula, tembakau.

Referensi di Alam
Bumi, batang pohon, akar, batu, gugur
daun, daging dimasak, rambut manusia
dan kulit, bulu hewan, burung.

8. HITAM
Simbolisme Psikologis
Kekuasaan, kecanggihan, seks, yang
tidak diketahui, akhir siklus (setelah ke-

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 61


bakaran, setelah hari, datang gelap), ke-
matian, korupsi, pasukan menyenangkan,
kekosongan, depresi

Referensi di Alam
Kegelapan malam, tidak adanya cahaya,
batu, lava mengeras, kayu hangus dan
benda-benda lainnya
jelaga, gagak dan burung lainnya, pupil
mata, rambut manusia dan bulu hewan.

Budaya Lainnya
Tinta, besi cor dan logam lainnya, mes-
in industri, mewakili pengorbanan diri,
kekuatan jahat, benih kehidupan yang
tumbuh dalam gelap, Wabah Hitamwarna
berkabung dibeberapa negara

9. PUTIH
Simbolisme Psikologis
Kemurnian, kebersihan, kebenaran, ke-
murnian, kesucian, kerohanian, kecang-
gihan, perbaikan, kebaruan, kemandulan,
kematian

Referensi di Alam
Non-warna cahaya, awan-awan, salju,
buih laut, bunga-bunga, merpati dan bu-
rung lainnya, opal gigi, rambut, putih
mata, bulu hewan dan ikan

62 | THE POWER OF COLOR


Budaya Lainnya
Merpati putih perdamaian “Rumah Putih”
makanan olahan (roti putih, beras, gula,
dll). Warna bendera menyerah, warna
berkabung di Roma kuno & abad perten-
gahan Prancis

Fashion
Gaun pengantin melambangkan kesucian,
warna berkabung dalam beberapa Barat
dan banyak budaya Timur, seragam un-
tuk dokter dan perawat

10. GRAY
Simbolisme Psikologis
Kenetralan, kecerdasan, futurisme, kes-
opanan, teknologi, aman, liberalisme,
ketenangan, dingin, pengunduran diri,
ketidakacuhan, kesedihan, kerusakan.

Referensi di Alam
Batu, merokok, awan (langit badai atau
mendung), bayangan, rambut manusia,
beton, perak, platinum, besi dan logam
lainnya, mesin industri.

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 63


Psikologi dan Efek Warna pada
Sebuah Desain

Dalam menampilkan suatu media , warna


mempunyai peran yang sangat pentig un-
tuk desain grafis , karena warna mem-
punyai efek psikologis terhadap yang
melihatnya dan dapat memberikan kesan
kesan tertentu. Oleg sebab itu sebelum
membuat desain kita harus memberikan
kesan yang akan ditampilkan dalam de-
sain desain tersebut . Berikut beberapa
psikologi warna dan efeknya pada pada
desain grafis

Warna merah, arti warna merah adalah


warna psikologis yang hangat dan positif,
warna yang sangat menarik perhatian
dan menyerukan untuk segera mengam-
bil tindakan. Dalam psikologi arti warna
Warna merah berarti energi, gairah, ac-
tion, kekuatan dan kegembiraan.

64 | THE POWER OF COLOR


Warna merah merangsang indra fisik
seperti nafsu makan, nafsu dan gairah
seksual. Meskipun sering digunakan untuk
mengungkapkan cinta, arti warna Warna
merah lebih berhubungan untuk gairah
seksual dan nafsu – pink lebih berhubun-
gan dengan romantisme cinta daripada
Warna merah.
Warna merah mewakili energi maskulin,
sedangkan versi lebih lembut, Warna me-
rah muda, terkait dengan energi feminin.
Warna merah, tanda universal bahaya
dan peringatan, juga dapat menampilkan
dan membuat agresivitas dan kemarahan,
terutama jika digunakan secara berlebi-
han dalam aplikasi yang salah.
Secara psikologis warna merah merang-
sang dan memberi energi pada tubuh, ter-
masuk saraf dan sirkulasi darah, mening-
katkan tekanan darah dan detak jantung.
Hal ini merangsang nafsu makan dan den-
gan demikian merupakan warna dominan
untuk digunakan bagi setiap produk yang
berhubungan dengan makanan dan lay-
anan, termasuk restoran dan bisnis ma-
kanan yang tidak makan ditempat alias
dibawa pulang.
Warna merah menggairahkan dan memo-
tivasi namun lebih dapat menyebabkan
kecemasan dan kelelahan. Ini juga memi-
liki konotasi negatif yang terkait dengan

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 65


darah, perang dan kekerasan.
Pasangan warna yang paling melengkapi
dan menyeimbangkan Warna merah ada-
lah biru muda (turquoise), meskipun hi-
jau atau biru juga bisa menciptakan kes-
eimbangan.

Warna Oranye, arti warna oranye adalah


warna hangat, bersemangat dan flam-
boyan. Ini adalah energi yang dikombi-
nasikan dengan menyenangkan, warna
bagi si pengambil risiko, yang ekstrovert
dan tanpa hambatan. Dalam psikologi
warna oranye berarti petualangan, opti-
misme, rasa percaya diri dan sosialisasi.
Secara psikologis warna oranye mem-
berikan vitalitas, mengilhami dan men-
ciptakan antusiasme. Hal ini merangsang
nafsu makan dan percakapan sosial dan
karena itu warna oranye ini berfungsi
dengan baik di restoran dan gerai ma-
kanan lainnya. Hal ini dapat dicapai dengan
menggunakan beberapa bentuk oranye di
dekorasi, seperti di perabot atau pen-
cahayaan. Ini tidak perlu menjadi warna
oranye terang – salmon, karang, terako-
ta, dan versi lain dari jeruk akan bekerja
dengan baik. Sebuah restoran mahal akan
terlihat lebih elegan dengan warna ora-
nye. Kombinasikan dengan warna terong,
ungu, atau biru untuk tampilan yang unik,

66 | THE POWER OF COLOR


kontemporer dan berkelas.
Secara psikologis, warna oranye mem-
berikan kesan keterjangkauan, tergan-
tung pada warna yang dipilih dan kombi-
nasinya dengan warna lain. Oranye yang
terlalu banyak dapat mencitrakan harga
murah. Lebih lembut daripada Warna me-
rah, oranye melambangkan energi yang
lebih feminin dan energi penciptaan.

Warna Kuning, arti warna kuning ada-


lah warna yang hangat dan bahagia yang
menciptakan rasa keceriaan dan rasa
ingin bermain. Secara psikologis, warna
kuning berarti optimis, semangat dan ce-
ria, mencerahkan semangat. Warna Kun-
ing merangsang sisi logis dari otak dan
kejernihan mental. Ini mendorong kebi-
jaksanaan dan kemampuan akademik. Ini
mengilhami pemikiran original dan ide-
ide kreatif.
Secara psikologis warna kuning mer-
angsang aktivitas pikiran dan mental.
Hal ini meningkatkan proses analisis dan
penalaran logis kita, membantu dalam
pengambilan keputusan. Terlalu banyak
kuning dapat menyebabkan kecemasan,
kegelisahan, ketakutan, agitasi dan kon-
frontasi terutama pada orang yang se-
dang stres. Warna kuning dapat memo-
tivasi orang untuk menjadi terlalu kritis

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 67


dan menghakimi, serta menipu.

Warna coklat, arti warna coklat secara


psikologis dikaitkan dengan kekuatan dan
solidaritas, kenyamanan dan membumi,
kematangan dan kehandalan.
Secara psikologis warna coklat memberi-
kan orang baik kepastian dan kenyamanan
atau perasaan kekotoran dan sesak na-
pas. Warna coklat berkaitan dengan per-
olehan harta benda yang berarti kea-
manan dan keselamatan, kenyamanan dan
kesederhanaan. Warna coklat menunjuk-
kan daya tahan, tugas dan stabilitas. Hal
ini terkait dengan alam, yang praktis dan
down-to-earth dan keutuhan keluarga.
Banyak pria mencintai cokelat karena
keamanan, kekuatan dan kepraktisan. Ka-
dang-kadang warna coklat dianggap se-
bagai warna netral, meskipun versi lebih
ringan dari itu, seperti krem dan taupe
cenderung bekerja lebih baik sebagai
latar belakang netral daripada nuansa
yang lebih coklat tua. Sadarilah bahwa
banyak, khususnya perempuan, menemu-
kan cokelat menjadi membosankan dan
terlalu bersahaja, bahkan kotor.

Warna Putih, arti warna putih secara


psikologi adalah warna awal yang baru.
Ini adalah kanvas kosong yang menung-

68 | THE POWER OF COLOR


gu untuk ditulis. Sementara putih tidak
merangsang bagi indra, ini akan membuka
jalan bagi penciptaan apa pun pikiran da-
pat asilkan.
Secara psikologis warna putih menenang-
kan karena menciptakan kesederhanaan,
organisasi dan efisiensi dari kekacauan.
Ini membersihkan jalan ke depan. Fitur
dasar warna putih adalah kesetaraan,
keadilan dan menyiratkan ketidakberpi-
hakan, netralitas dan independensi. Ini
adalah warna yang menenangkan mem-
bantu menciptakan ketertiban dan ke-
mampuan.
Warna Putih menguatkan segala sesuatu
dan jika terlalu banyak dapat memberi-
kan kesan sterilitas, ketidaktertarikan,
dan dingin. Warna Putih berguna dalam
bisnis di mana kebersihan sangat pent-
ing, seperti klinik gigi dan pusat keseha-
tan, tetapi bisnis ini perlu beberapa hijau
atau merah muda untuk membantu dalam
penyembuhan dan untuk menciptakan
suasana tenang dan suasana kepedulian
dalam merawat pasien.

Warna abu-abu, arti warna abu-abu


adalah warna konservatif menandakan
netralitas, ketidakpedulian.
Secara psikologis warna abu-abu dapat
menguras energi Anda, akan menyedih-

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 69


kan atau menggembirakan, tergantung
pada seberapa banyak ringan dan putih
dalam abu-abu. Abu-abu gelap yang lebih
menyedihkan daripada abu-abu terang.
Warna abu-abu berfungsi sebagai latar
belakang yang baik untuk warna lain ka-
rena tidak menarik perhatian, memung-
kinkan warna lain untuk menonjol.
Warna abu-abu menyarankan keamanan,
kehandalan, kesederhanaan, kedewasaan.
Hal ini dapat berarti bahwa Anda tidak
dapat membuat keputusan, pasif, bahwa
Anda tidak memiliki pendapat pada hal
apa pun. Warna abu-abu sangat kurang
energi, melainkan tidak meyakinkan atau
menenangkan, tidak merangsang atau
menarik, tidak menyenangkan atau men-
gundang. Perlu dikombinasikan dengan
warna lain untuk memberikan semangat,
energi dan kehidupan.

Warna hitam, arti warna hitam berarti


otoritas, kekuasaan dan kontrol. Dalam
banyak situasi dapat mengintimidasi,
tidak bersahabat dan sulit didekati. Atau,
dapat dilihat sebagai canggih, bermart-
abat dan serius.
Secara psikologis Warna hitam mengin-
timidasi dan mengontrol, meskipun kekua-
tannya dapat menanamkan kepercayaan.
Warna hitam menciptakan suasana mis-

70 | THE POWER OF COLOR


teri dan kerahasiaan. Dalam jumlah yang
sangat kecil itu bisa menambah kekuatan
dan kepercayaan diri tanpa menjadi ter-
tahankan.
Warna hitam disukai oleh pasar anak muda
berusia sekitar 16 sampai 25, yang masih
berusaha untuk menemukan identitas jati
diri mereka dan pengakuan. Mereka yang
berorientasi prestasi dan ambisius juga
mendukung Warna hitam.
Papan Warna hitam dan tulisan didalamn-
ya yang berwarna merah, hijau zamrud,
magenta, atau biru terang, atau emas,
perak atau putih akan membuat kesan
dramatis. Kemasan Warna hitam dapat
membuat item terlihat mahal dan berbo-
bot.

Mengenai Penjelasan arti warna serta


psikologi warna yang lain, seperti arti
warna hijau, arti warna biru , arti war-
na ungu, arti warna perak, arti warna
emas, dan lainnya dibahas pada artikel
berikutnya. Untuk mengikuti kelanjutan
tulisan klik link diatas.

BAB 3 SIMBOL WARNA DALAM SENI | 71


DA FTAR PUSTAKA

Darmaprawira, Sulasmi, Warna: Teori dan Kreativitas Penggunaannya Edisi Ke-


2, ITB, Bandung, 2002.

Prasetijo, Budi, 12/16/10, smart_ebook, Teori Warna, http://smart-pustaka.blogspot.


co.id/2010/12/teori-warna.html

Firmansyah, Romi Reza, 5/19/2015, Perpustakaan Raya, Komposisi Warna, http://http://


perpus-maya.blogspot.co.id/2015/05/komposisi-warna.html

http://www.pixelldesign.com/artikel/209-psikologi-dan-efek-warna-pada-desain-
grafis-.html

Seni Rupa, 9/3/13, Seni Rupa, Simbol dan Makna dalam Seni Rupa, http://blog-senirupa.
blogspot.co.id/2013/09/simbol-dan-makna-warna-dalam-senirupa.html

http://chellme.blogspot.co.id/2012/08/warna-sebagai-fungsi-artistik-simbolis.html

Andrew, Rio, 7/15/14, rioDesign, Makna WarnadalamDesainhttp://blog.riodesign-web.


com/makna-warna-dalam-desain/

Anda mungkin juga menyukai