Anda di halaman 1dari 4

Pengertin Warna Dalam Arsitektur

Pengertian warna

Warna, kita sudah tidak asing lagi mendengar ataupun melihatnya. Karena semua yang ada di
alam semesta ini mempunyai warna. Warna adalah sesuatu yang berhubungan dengan emosi
manusia dan dapat menimbulkan pengaruh psikologis. Sebagai contoh, kita dapat merasa nyaman
dengan adanya warna. Kita dapat merasakan sesuatu seperti ketenangan, bebas, bahkan kita bisa
merasakan panas atau tertekan sesuai dengan karakter warna itu sendiri.
Dalam dunia Arsitektur, warnapun berperan penting. Sebagai contoh, untuk pewarnaan tembok
bangunan ataupun furniture yang ada di bangunan tersebut, sang arsitek harus memikirkan matangmatang warna apa yang cocok untuk bangunan yang ia bangun. Apakah warna yang dipakai sesuai
dengan fungsi bangunan tersebut atau apakah menyamankan bagi pengguna bangunan tersebut.
Seperti warna bangunan rumah sakit tentu tidak sama dengan warna untuk bangunan Sekolah
Taman Kanak-kanak.
Dan kepintaran sang arsitek dalam mengkombinasikan antara satu warna dengan yang lain.
Untuk itu sang arsitek harus memahami akan karakter dari warna yang akan dipakai.
Untuk mengetahui karakter dari warna, tentunya kita harus memahami pengertian dari warna.
Dengan ilmu alam, warna adalah gelombang cahaya, yang dasar-dasar teorinya dikemukakan oleh
Newton. Menurut Newton, warna merupakan bagian sinar dalam spektrum yang tergantung pada
gelombang cahayanya.
Kita ingat akan teori Newton tentang spektrum warna akibat berkas cahaya matahari yang melalui
sebuah prisma. Urutan warna dalam spectrum warna terdiri dari warna merah, jingga, kuning, hijau,
biru, nila dan ungu kemudian lebih dikenal sebagai lingkaran warna.
Disamping warna-warna murni dikenal juga warna-warna kutub yang sebenarnya bukan merupakan
warna, yaitu putih dan hitam. Pencampuran sutau warna murni dengan warna putih atau hitam akan
menghasilkan skala warna lain yang disebut warna-warna pastel. Jadi warna murni dicampur putih
akan menjadi warna muda (tint). Warna murni dicampur hitam akan menghasilkan warna tua (shade).
Sedang warna murni dicampur warna abu-abu akan menghasilkan warna tanggung (tone).

Karakter Warna
Penerapan warna pada komposisi secara psikis dapat :
* Member kesan tertentu pada ruang
* Mempengaruhi dan mendorong kemauan kerja
* Mendorong memusatkan perhatian
* Mendorong kesenangan kerja
* Membantu penerangan
* Mempertinggi keselamatan kerja
* Membantu orientasi kerja
* Membantu aspek kebersihan

Karakter warna dapat ditentukan oleh hal-hal berikut :

Hue : adalah corak atau nada warna, yaitu kesan pertama terhadap suatu warna dengan
mengabaikan value dan intensitas warna. Contoh Hijau daun.
Value : adalah nilai terang gelap warna, diukur terhadap hitam dan putih dengan mengabaikan hue
dan intensitas warna. Contoh warna kuning jeruk.
Intensitas : adalah kuat dan lemahnya warna diukur terhadap warna abu-abu yang netral.
Kekuatannya akan bertambah ke arah paling terang. Intensitas menunjukan jumlah hue yang bebas
dari unsur putih.

Warna dapat dibagi menurut :


* Kemurnian
1) Warna pokok atau primer, terdiri dari tiga warna :
-

Merah
Biru

Kuning

2) Warna sekunder, merupakan percampuran warna primer, jadi :


-

Jingga adalah campuran warna merah dan kuning

Hijau adalah campuran warna biru dan kuning


Ungu adalah campuran warna merah dan biru

* Temperatur
Temperatur suatu warna tidak mempunyai landasan fisik, tetapi ada pembagian warna :
1) Panas, yaitu warna-warna yang terang, merangsang bila digunakan untuk mewarnai objek
dan objek akan nampak lebih besar.
Contoh : warna merah sampai kuning dalam lingkaran warna
2) Dingin, yaitu warna-warna yang dapat memberi kesan dingin dan sejuk serta akan
mempersempit atau memperkecil objek.
Contoh : Hijau sampai violet dalam lingkaran warna
3) Netral, yaitu warna di tengah-tengah dalam lingkaran warna, sering digunakan sebagai
aksen atau penekanan objek : misalnya warna coklat
Warna memiliki karakter tertentu yang dapat memberikan kesan tertentu seperti :
Jenis Warna

Karakter

Kuning
Kuning hijau
Hijau
Hijau biru
Biru
Biru ungu
Ungu
Ungu merah
Merah
Jingga
Jingga Kuning
Abu-abu
Biru hitam
Coklat hitam
Coklat
Putih
Hitam

bebas, ceria
tenang, menyegarkan
tenang, ramah, cendekia
angkuh, mantap
keras, dingin
sombong, khayal yang tinggi
eksklusif, ekstrim
tegang, peka
panas, melelahkan urat syaraf
gembira, bergairah
lincah, bergairah
menenangkan
menekan
menolak, menghindar
kehangatan, alami
kesucian, kemurnian, kebersihan, spiritual,cinta
formal, kematian, duka cita, keagungan,misteri

Lingkaran Warna
Lingkaran warna yang terbagi atas merah, kuning, dan biru merupakan pembagian warna secara
tradisional. Pada tahun 1966 Sir Isaac Newton merupakan orang yang pertama kali mengembangkan
diagram warna. Dari pencobaannya, Newton menyimpulkan bahwa apabila dilakukan pemecahan
warna spektrum dari sinar matahari, akan ditemukan warna-warna yang beraneka ragam meliputi
merah, jingga, kuning, hijau, biru, dan ungu warna-warna ini sering disebut dengan MeJiKuHiBiNiU.
Diagram Lingkaran Warna oleh Herbert Ives
Warna-warna primer
Pada teori warna tradisional, terdapat 3 pigmen warna yang tidak dapat dicampur atau dibentuk dari
kombinasi warna lain. Sedangkan warna lain dapat terbentuk dari 3 warna primer ini.
Biru, merah, dan kuning
Warna-warna sekunder
Warna-warna yang didapat dari mencampur dua warna primer.
Kuning + merah
Kuning+biru
Biru+ merah

= jingga
= hijau
= ungu

Warna-warna tersier
Warna yang diperoleh dengan mencampur warna sekunder dan warna disebelahnya pada lingkaran
warna.
Kuning+orange

= kuning orange (golden yellow)

Merah+orange

= merah orange (burnt orange)

Kuning+hijau

= kuning hijau (lime green)

Biru+ hijau

= biru hijau (turquoise)

Biru+ungu

= biru ungu (indigo)

Merah+ungu

= merah ungu (crimson)

Anda mungkin juga menyukai